Anda di halaman 1dari 7

Hiperglikemi

Penyebab
Apa saja penyebab hiperglikemia?
Penyebab hiperglikemia adalah terganggunya kestabilan gula darah yang
dipengaruhi oleh gangguan pada proses produksi dan fungsi hormon
insulin.
Setelah makan, tubuh akan memecah karbohidrat dari makanan menjadi
molekul yang lebih sederhana, yakni glukosa (gula darah) sebagai sumber
energi utama bagi tubuh.

Glukosa kemudian diserap langsung ke dalam aliran darah membuat kadar


gula darah jadi naik.

Tubuh memberi sinyal pada pankreas untuk melepaskan hormon insulin


untuk membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh untuk diolah
menjadi energi.
Dengan cara ini, insulin membantu menjaga kadar gula dalam darah tetap
pada batas normal.

Namun, penderita diabetes akan kesulitan melakukan proses ini. Pada


diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat memberikan pasokan insulin yang
memadai.
Sementara menurut studi yang dipublikasikan American Diabetes
Association, kondisi gula darah yang tinggi pada diabetes tipe 2 terjadi saat
hati terus meningkatkan pasokan glukosa ke dalam darah.
Namun, insulin tidak bekerja efektif saat membantu penyerapan glukosa ke
dalam sel-sel tubuh (resistensi insulin).
Akibatnya, glukosa akan menumpuk dalam aliran dan menyebabkan kadar
gula darah tinggi.

Faktor risiko
Apa saja faktor risiko dari gula darah tinggi?
Penderita diabetes sangat rentan mengalami hiperglikemia karena tubuh
mereka tidak memiliki hormon insulin yang cukup atau tidak bisa
menggunakan insulin dengan optimal.

Selain gangguan hormon insulin, inilah berbagai faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko penderita diabetes untuk mengalami hiperglikemia.

 Tidak minum obat diabetes secara teratur.


 Tidak menyuntikkan insulin dengan benar atau menggunakan insulin.
kedaluwarsa.
 Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat secara berlebihan.
 Memiliki penyakit kronis tertentu.
 Mengalami penyakit infeksi tertentu.
 Menggunakan obat-obatan yang menyebabkan gula darah naik,
seperti steroid.
 Mengalami luka atau sedang menjalani operasi.
 Mengalami stress emosional, seperti konflik keluarga atau tantangan
kerja.
Selain diabetes, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan seseorang
berisiko mengalami gula darah tinggi yang tak terkendali.

 Pankreatitis (radang pankreas) dan kanker pankreas.


 Hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif).
 Sindrom Cushing (terjadinya peningkatan kortisol darah).
 Tumor yang menghasilkan hormon tertentu,
contohnya glucagonoma (tumor di pankreas)
dan pheochromocytoma (tumor di sel kelenjar adrenal).
Komplikasi
Apa saja komplikasi dari hiperglikemia?
Hiperglikemia yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi penyakit
diabetes.
Dalam jangka panjang, komplikasi hiperglikemia yang mungkin terjadi
adalah:

 penyakit kardiovaskular,
 kerusakan saraf (neuropati diabetik),
 kerusakan ginjal (nefropati diabetik) atau gagal ginjal,
 kerusakan pada pembuluh darah retina (retinopati diabetik), yang
berpotensi menyebabkan kebutaan,
 kaki diabetik,
 masalah tulang dan masalah sendi,
 masalah kulit, termasuk infeksi bakteri, infeksi jamur dan luka yang
susah sembuh, dan
 infeksi gigi dan gusi.
Komplikasi gula darah tinggi yang tidak mendapatkan perawatan yang
tepat sangat membahayakan.

Terdapat dua komplikasi hiperglikemia yang sifatnya sangat darurat, yaitu:

1. Ketoasidosis diabetik
Ketoasidosis diabetik terjadi ketika kadar insulin dalam tubuh Anda terlalu
rendah sehingga tak mampu membakar kelebihan gula sebagai energi.
Akibatnya, kadar gula darah Anda meningkat dan tubuh Anda mulai
memecah lemak menjadi energi.

Proses ini menghasilkan asam darah yang dikenal sebagai keton.

Keton yang berlebihan menumpuk dalam darah dan dapat membuat


penderita diabetes buang air kecil terus menerus sehingga tubuh
kehilangan banyak cairan.

2. Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik


Sindrom Hiperglikemi Hipersomolar Nonketotik atau disebut juga dengan
HHS terjadi ketika tubuh memproduksi insulin tapi tidak bekerja dengan
benar.
Akibatnya, tubuh tidak dapat membakar lemak untuk menjadi energi.
Hal ini menyebabkan kadar gula darah bisa melonjak sangat tinggi—lebih
dari 600 mg/dL (33 mmol/L).

Sama halnya dengan ketoasidosis diabetik, tubuh Anda kemudian


menyalurkan kelebihan gula darah yang tinggi ke dalam urine.

HHS juga dapat menyebabkan dehidrasi berat yang mengancam jiwa


hingga koma sehingga membutuhkan pertolongan medis sesegera
mungkin.

Diagnosis & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU
konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk kondisi
ini?
Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar gula darah tinggi yang tidak
terkendali adalah dengan melakukan tes gula darah.
Pada pasien diabetes, rekomendasi target gula darah normal sebelum
makan yaitu antara 80 – 130 mg/dL pada umumnya.
Target bisa lebih tinggi pada beberapa kondisi, misal pada usia lanjut,
mereka yang mempunyai banyak penyakit komorbid, atau mereka yang
mempunyai risiko tinggi hipoglikemia.
Selain itu, dokter akan meminta Anda melakukan tes HbA1c. Tes ini dapat
menunjukkan kadar gula darah rata-rata selama dua atau tiga bulan
terakhir.
Apa saja pilihan obat untuk hiperglikemia?
Bila hasil HbA1c menunjukkan kadar gula darah di atas target, dokter akan
mengubah rencana pengobatan diabetes agar kadar gula darah tidak tinggi
terus-menerus.

Perubahan ini bisa mengubah jenis dan jumlah dosis obat serta waktu
konsumsinya.
Pada kasus darurat, yakni sudah menyebabkan komplikasi hiperglikemia
seperti ketoasidosis diabetik dan HHS, Anda mungkin perlu menjalani
perawatan di rumah sakit. Tujuannya adalah untuk menurunkan gula darah
dengan cepat.
Seperti yang dijelaskan dalam studi di Clinical Therapeutics pengobatan
untuk hiperglikemia darurat biasanya meliputi:
1. Penggantian cairan
Anda akan menerima cairan pengganti, baik oral maupun melalui vena
(infus) sampai tidak dehidrasi lagi.

Pengobatan ini bertujuan agar tubuh tidak dehidrasi sekaligus membantu


menurunkan gula darah yang tinggi.

2. Penggantian elektrolit
Pengobatan hiperglikemia ini dilakukan dengan meningkatkan asupan
mineral dalam darah agar sel dan jaringan dapat berfungsi kembali dengan
baik.

Cairan elektrolit akan diberikan melalui pembuluh darah.

3. Terapi insulin
Pemberian insulin lewat suntikan dapat membantu mengurangi
penumpukan keton dalam darah.

Terapi insulin biasanya dilakukan bersama dengan penggantian cairan dan


elektrolit.
Pengobatan rumahan
Apa saja pengobatan rumahan untuk mencegah
hiperglikemia?
Konsultasikan pada dokter mengenai perawatan di rumah untuk
mengendalikan kadar gula darah.
Beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk mencegah hiperglikemia
adalah:
1. Olahraga
Olahraga menjadi cara paling efektif untuk mengontrol gula darah yang
tinggi. Olahraga dapat membantu menurunkan kadar gula darah Anda.

Namun, pilihlah olahraga yang aman untuk diabetes.


Penting diketahui jika Anda memiliki diabetes tipe 1 dan gula darah Anda
tinggi, Anda perlu melakukan pemeriksaan keton dalam urin Anda. Bila
Anda memiliki keton, jangan berolahraga.

Jika Anda memiliki diabetes tipe 2 dan gula darah tinggi, Anda juga harus
memastikan bahwa tidak ada keton dalam urine Anda dan bahwa Anda
terhidrasi dengan baik.

2. Minum obat sesuai petunjuk


Hiperglikemia dapat terjadi akibat kebiasaan minum obat diabetes tidak
teratur atau penyuntikan terapi insulin yang tidak sesuai.

Supaya kondisi ini tidak terjadi, selalu minum obat secara rutin dan sesuai
dengan aturan minum yang ditentukan dokter.

Dokter Anda dapat mengubah jumlah, waktu, atau jenis obat diabetes yang
Anda konsumsi. Jangan melakukan perubahan tanpa berbicara dengan
dokter.

3. Menjaga pola makan


Kadar gula darah yang tinggi dapat dipicu oleh kebiasaan makan yang
tidak benar. Oleh karena itu, Anda perlu mengatur kembali pola makan.

Ikuti anjuran dokter atau ahli gizi mengenai rencana diet dan menu
makanan sehat untuk diabetes.
4. Rajin cek gula darah
Gula darah yang tidak stabil mengharuskan Anda untuk rajin melakukan
cek gula darah di rumah. Memantau gula darah dapat mencegah
hiperglikemia dan komplikasinya.
Jika Anda memiliki diabetes tipe 1 dan gula darah Anda lebih dari 250
mg/dL, dokter mungkin ingin Anda menjalani uji keton dalam urine atau
darah.

Pertolongan pertama untuk mengatasi kadar gula


darah tinggi
Jika Anda memiliki diabetes dan mengalami salah satu tanda-tanda awal
dari hiperglikemia, lakukan tes gula darah dan hubungi dokter.

Dokter akan meminta hasil dari pemeriksaan tersebut dan


merekomendasikan Anda beberapa perubahan sederhana, terutama untuk
minum lebih banyak air.

Air membantu menghilangkan kelebihan gula dari darah Anda melalui urin,
dan mencegah Anda mengalami dehidrasi serius.

Perawatan Darurat untuk Hiperglikemia Parah


Jika Anda memiliki tanda-tanda dan gejala ketoasidosis diabetik dan
sindrom hiperglikemik hiperosmolar, Anda mungkin harus segera dirawat di
ruang gawat darurat di rumah sakit.

Perawatan darurat bertujuan menurunkan gula darah Anda ke kisaran


normal sehingga tidak terjadi komplikasi berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai