Anda di halaman 1dari 2

Finite Element Method

Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) merupakan suatu pendekatan numerik
yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan mekanika dan permasalahan lainnya.
Metode elemen hingga dipelopori oleh A. Hrennikoff (1941) dan McHenry (1943) untuk
kepentingan analisis elemen rangka dan pelenturan balok melalui pemodelan elemen satu
dimensi. R. Couran (1943) mengembangkan fungsi bentuk yang diterapkan pada elemen dua
dimensi. Istilah "finite element" pertama kali diperkenalkan oleh Clough (1960) dalam
penerapan elemen segitiga dan elemen segiempat pada analisis elemen dua dimensi
Metode Elemen Hingga (MEH) banyak digunakan dalam berbagai analisis teknik dan
perkembangannya sejak tahun 1980an menjadi lebih pesat karena digunakannya komputer
sebagai alat bantu perhitungan. Pada tahun 1980 dikembangkan dua software oleh Desai di
Virginia Tech (USA), yaitu Program FE1D untuk analisis elemen satu dimensi dan FE2D
untuk analisis elemen dua dimensi dengan model tanah elastis linier. Seiring munculnya
perkembangan dalam pemodelan geoteknik di tahun 1970an dari model Mohr-Coulomb
(elastis-plastis) menjadi model yang lebih baik untuk mengakomodasi perubahan modulus
terhadap regangan seperti model hiperbolik, Duncan di University OF California, Berkeley,
juga mengeluarkan software FEADAM dengan menggunakan model hiperbolik. Kemudian,
Program SOIL STRUCT muncul sebagai software yang mengakomodasi interface antar
material sebagai faktor interaksi antara tanah dan struktur. Kemudian beberapa software
berbasis Metode Element Hingga lain berkembang hingga saat ini seperti RS2, PLAXIS,
Abacus, MIDAS GTS, GeoStudio, Lucas, dan beberapa software lainnya yang memasukkan
model konstitutif yang lebih canggih (seperti soft soil model, soft soil creep model, dan model
lainnya) dan lebih interaktif.
Prinsip pada Metode Elemen Hingga(Finite Element Method), solusi suatu masalah
dipecahkan dengan membagi suatu sistem menjadi elemen-elemen yang lebih kecil (elemen-
elemen hingga) Metode elemen hingga memberikan solusi pada tiap elemen lebih sederhana
berdasarkan konsep energi. Untuk ilustrasi misalnya menghitung luas lingkaran dapat
dilakukan dengan cara membagi lingkaran tersebut menjadi beberapa segmen yang
bentuknya sama misalnya segitiga. Luas segitiga dapat dihitung lebih mudah sehingga solusi
untuk elemen didapat. Solusi itu diintegrasikan menjadi solusi global, yaitu luas lingkaran.
a. Palu Geologi
b. GPS (Global Positioning System)
c. Kompas Geologi
d. Meteran
e. Alat tulis, Clipboard
f. Software Arcgis 10.3
g. Software AutoCAD 2020
h. Software Rocscience Phase2 8.0
i. Software Ventyx Minescape 5.7
j. Software GeoMos Analyzer

Anda mungkin juga menyukai