Anda di halaman 1dari 9

PERPAJAKAN

PROPERTI
Perpajakan Properti

PPN
 Pajak Pertambahan Nilai
 10 %
 Masukan : pembelian tanah, material, jasa konstruksi, dll.
 Keluaran : penjualan unit, kavling, dll.
Perpajakan Properti

PPh Penjualan
 PPh Pasal 4 ayat 2
 5 % Final
 Biasanya ditanggung oleh Pengembang/Penjual
 Praktek
Perpajakan Properti

PPh Jasa Konstruksi


 PPh Pasal 4 ayat 2
 2 – 6 % dari NJOP/Harga Transaksi – NPOPTKP Final
 Bisa ditanggung oleh Pengembang/Kontraktor
 Praktek
Perpajakan Properti

BPHTB
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
 5 % dari NJOP/Harga Transaksi – NPOPTKP
 Dipungut oleh Pemda (Dispenda)
 Biasanya ditanggung Konsumen/Pembeli
Perpajakan Properti

PBB
 Dibayarkan ke Pemda (Dispenda)
 Ditagih per tahun
 Tertera NJOP
Perpajakan Properti

PPnBM
 Pajak Penjualan Barang Mewah (PMK No. 106/PMK.010/2015)
 Sebesar 20 %
 Rumah > Rp 20 Milyar
 Apartemen/kantor/susun > Rp 10 Milyar
Perpajakan Properti

PPN Kegiatan Membangun Sendiri (KMS)


 PMK No. 163/PMK.03/2012
 Sebesar 2 % dari biaya material+upah (di luar tanah)
 Tempat tinggal, kegiatan usaha, dll. (bukan dijual) > 200 M2

Anda mungkin juga menyukai