Anda di halaman 1dari 9
PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul) A, Judul Modul : EVALUASI PEMBELAJARAN 8. Kagiatan Belajar: Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran (KB 1) C. Refleksi Evaluasi [No BUTIR REFLEKS! RESPONIJAWABAN Peta Konsep (Beberapa 1. | istilah dan definisi) di modul bidang studi PENJELASAN A. Pengukuran 1, Definisi Pengukuran Pada hakekatya mengukur adalah memberikan angka pada fata yang diukuryanigdiwajudkan dalam bentulrsimbol angka atau bilangan yang dilekukan atas dasar aturan atau ketentuan yang sudan di susun secara beik dan benar, kemmidian angka atau sekor yang diberikan tersebut sudah benar-benar dengan tepat menggambarkah Kondis! yang sesungguhnya dari suatu obyek. Di dalam pengukuran ada proses pensekoran. Pensexoran adalah suatu proses mengubah jawaban instrumen menjadi angka-angka yang merupakan data kusntitatif dari suatu jawaban terhadap item (butir) dalam instrimen. jadi pensekoran merupakan Kuantifikes! tethadap jawaban instrumen. Dan sekor adalah hhasil pekerjaan menyekor (memberiken angka) yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir (item) yang oteh siswa telah diiawab betul. Pengukuran dalam bidangpendidilan atau proves belajar mengeler adalah kegiatan pengukuran yang diarabkan untuk meliat potens? atau kemampuan, baik kemampuan dasar mgupun kemampuan sebagai hasil belajar (achievement) yang dimiliki oieh siswa, Skala Pengukuran ‘Skala pengukuran merupaken seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantifikasi data pengukuran, a skala pengukuran dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu: a. Skalanominal ‘Skala nominal adalah skala yang bersifat kategorikal, jenis perbedaan antara Kelompok lainnya, misalnya, jenis kelemin, golongan, otganisasi, dan sebagainya. Sebagal contoh skala nominel adalah pemberian label 1 dan 2 untuk jenis kelamin, Lak4zki dibert label 1 dan perempuan divert label 2 b, Skala ordinal skala ordinal, siala yang memberikan perbédaan antara satu jenis data dengan jenis data yang lain berdasarkan besarkectinya tinggi-rendahnya, baix-buraknya dan lain sebagainya. Sebagal contol adalah rangking siswa dalam ‘uelas berdasarkan hasil tes mereka, yaitu skor siswa dapat ‘diurut mula yang pertama, ke-dua, ko-tiga, ke-empat dan seterusnya sampal pada Skala atau tingkatan yang paling rendah. ©. Skalainterval ‘Skala interval atialah skala yang mempunyai jarak yang sama antara satu data dengan data yang lain namun tidak mémiliki angka 0 niutlale Contohnya, Selisih jarak antara 4 meter den 2 meter adalah sama dengon selfsih jarakx antara 3 meter dan 4 meter, dan seterusnya, 4. Skalarasio Skala rasio, sebagaimana skela ordinal menunjukan adanys tingkatan atribut dan sebagaimana skala interval mempunyal jarek yang same antara satu angka dengan angka yang lainnya, hanya untuk skal rasio memiliki hharga 0 mutlak. Contoh pengukuran panjang benda, berat bend2 dan lainlain. Sebagat contoh panjang 0 meter berarti tidak panjang, berat nol kg berarti tidak ada berat. . Tes Tes adalah alat ukur yang disusun secara sistematis, ‘didalamnya berisi sejumlah pertanyaan dan’pernyataan atau serangkaian tugas yatig harus dijawab dan dikerjakan, Tes digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran yaitu untuk mengukur karakteristik orang atau obyek tertentu dengan ketentuan atau cara yangsudan ditentukan. ‘Tes dapat dibedalian atas beberapa jenls, dan pembagiannya tersebut ditinjau dari berbagal sudut pandang. > Tes berdasarkan fungsinya sebagal alat pengukur perkembangan peserta didik. yaitu tes seleksi, tes awal, tes abhir, tes dfagnostily tes formatif. > Tes ditinian dari bidangpsikclogi yaitu tes intelegensi, tes prestast belajar, tes bakat, tes kepribadian. > Tes berdasarkan jumlah pesertadidik yaitu : tes kelompok dan tes perorangan, > Tes berdasarkan ponyusinannya yaitu:: tes baku dan tes Duatan guru. > ‘Tes ditinjau dart waite yaitu : tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speed tes). > Tes ditinjau dari sogi respannya, yaltn : verbal tast dan nonverbal test. > ‘Tes ditinjau dari segi cara mengalukan pertatiyaan dan cara-memberiken jawabannya, yaitu tes tertulis dan tes lisan dan tes perbuatan. Adapun tes ditinjam dari segi cara mongajukan pettahyaan dah care memiberikan jawabarinya, adalah sebagai berikat @ Tes Tertulis ‘Tes tertulis adalah tes yang’ menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk tertulis. Tes tertulis ada dua bentukk yaitu bentuk uraian (essay) dan bentuk objektif (cbiective). b, Tes Uratan ‘Tes uratan (essay test) seringdisebut bentuk tes subyektif (subjective test} adalah salah satu jemis tes hasil belajar yang memerlukan jawaban yang borsifst uraian katakata atau pembahesan- ‘Tes uraian dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu : 1) Tes Uraian Terbatas, Dalam menjawab tes uraian tereatas ini, testes mengemukakan jawaban yang sifetnya sudan terarah ( dibatasi ) Uraian terbatas menghendakti jawaban yang jelas, pastl atau obyeltif Digunakan untuk mengungkap kemampuan berfikir pada jenjang pengetahuan, pemahaman dan ponerapan dalam ranah kognitif. 2) Uraian Bebas, Pads tes uraian terbuka testes (peserta tes) bebas dalam mengemukakan jawaban atau peidapatnya yang luas dan menyeluruh, Tes uraian terbuka pada amumnya digunakan- pada jenjang Kemampuan berfilir pada tingkat tinggi dari pengelompokan ranah kognitif. Pada tes uralan terouka sepenuhnya jawaban ditentukan testee dalam merumusksn, mengorganisesiken dan menyafikan jawabannya sesual dengan kemampuannya. Testee bebas merumuskan dan menyajikan fawaban dalam bentuk uralan dengan cara dansistematita sendiri, 1. Tes Objektif adalah tes hasil belajar yg terdiri dari butir- butir soal yg dapat dijawab testee (peserta tos) den jalan memilih salzh satu (atau lebih) dlantara beberapa kemungkinan jawsban yang dipasangkan pada masingmasing items atau dengan jalan menuliskan fattabanny berupa Katakata/ simbal tertentu pd tempat yg telah disediakan. Penggolongannya’ adalah : tes benar salah (true false), tes pilihan ganda (multiple choice), tes menjodchkan (matching), tes melengkapi (completion), dat tes jawaban singkat. Tes Lisan digunakan untuk mengukur aspek yang berkaitan dengan = kemmanipdan —_kommunikasi (communication sill), yang digunekan unnik menguji peserta didik, balk secara individual maupun secara kelompok. 3. Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut respon atau jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan dan testee (peserta didih) ciminta untuk melainilcan kegiatan khusus di bawah pengawasan testeer (pendidikx /penguii) yang mengobservas! atau mengamat! penampilan atau kemampuan testee dalam mempraktikannya, Contoh dari tes perbuatan yaite seperti ; tayamum, berwudhu, membaca Qur'an, dil. B. Penilaian 1. Definisi Penilaian Penilalan dalam balasa Ingeris dikenal dengan kata assessment yang diartikan menilai sesuatu atau dapat diartikan sebogai proses menentukan nilai suatu objek. Adanya Kegiatan mempertimbangkan Suetu Keadaen atau gejala dengan menggunakan patokan-patokan tertentu seperti balk atau buruk, seliat atau sakit pandal atau bodoh pada ponilaian dimaksudkan agar hasil “pengukuran itu mémpunyal arti ata makina, atau dapat dlartikan penilaian adalah proses memberikan atau menentukan bentuk kualitatif kepada atribut ataw Karakteristik séseorang elompok atau obyek berdasarkan suatu ‘criteria tertentu dalam rangka menafzirken hasil pengularan sehingga sehingga tampak jelas posis| atau keadaannya, Arti nilaf adzlah angka atau huruf yang melambangkan seberapa jauh atau seberapa besar kemampuan yang telah dituajulzan oleh siswa dengan kata lain pehghargaan yang diberikan guru stas hemampuan siswa atau atas jewaban betul yang diberikan guru kepada siswa dalam tes. basil belajar. Artinya makin tinggi kemampuan siswa atau makin banyak jumlzh butir soal yang dijawab betul oleh siswa maka makin tinggi penghargaan atau ailal yang diberikan kepada siswa, begitupula seballknya. 2. Pendekatan Penilaian Penilaian dilaksanakan melalui tiza pendekatan, vaitu; a. Assessment of learning merupakan penilzian yang dilaksanakan setelah proses pembelsjaran selesai. Penilaian lini dimaksudkan untuk mengetahul pencapatan hhasil belajar setelah peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran, sebagai contoh adalah berbagai ‘bentuk penilaian sumatif seperti ulangan-akhir semester, ‘ujian sekolah, dan ujian nasional. Bagi guru Assessment for learning dapat digunakan sebagai umpan baltk untuk meningkatkan Kinerjanya, Sebagal contoh penilaian formatit_misalnya tugas-higas di kelas, presentasi, dan ins, , Assessment as learning mempunyai fungsi yang hampir sama dengan assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilakeariakan selaina proses pembelajaran berlengsung, Perbedaannya, assessment as leaming melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut, sebagai contoh penilaian terhadap dirinya sendiri (self assessment) dan penilalan antar teman, Dalam assessment as learning peserta didi: juga dapat dilbetkan dalam merumusken prosedur penilalan, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian. 3. Acuan Penilaian Dilihat dari kegiatan penilaian pembelajaran dapat merujuke pada dua macam acuan yakni; 2 Penilalan Acuan Patokan (PAP) Penilaian acuan patokan dalam penentuan nilai menggunakan standar mutlak atau Standar absolut atau mengacu pada kriterium atau patckan, berarti jika menggunakan acuan tersebut maka anda harus itembandingkan hasil yang diperoleh peserta didik dengan sebuah patokan atau kriteria yang secara absolut atau mutiak telah ditetapkan oleh guru, ‘Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau Kompetensi yang ditetapkan sebagal kriterla Keberhastlannya, Penilalan acuan patokan sangat bermanfaat dilam upaya meningkatkan kualltas hasil belajar. b. Penialaian Acuan Norma (PAN) Penilaian acuen norma atau dikenal dengan penilaian berecuan kelompok dalam penentuan nilai menggunakan standar relatif Berati kuslitas peserta tes sengat ‘tergantung kepada atau sangat ditentakan olen kualitas kelompoknys, miaka alan dapat torjadi testes (peserts tes) yang sebenarnya pada kelompok 1 tergolong “hebat’ (Garena berhasil meraih seor tes yang tinggi sehingza ia tergolong dalam kategori testee yang pandal), fika dimasukan dalam kelompek 2 ternyata hanya termasuk kelompok sedang atau cukup kualitasnya: ¢. Evaluasi Pembelajaran 1. Definisi Evaluasi Pembelajaran Evaliast penibelajatan adalah kegiatan ata proses untuk menentukan sampai sejauh mana. kegiatan pembelajaran telait mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan ataa dapat diartikan pula sebagat suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nflal dari halshal yang berkafetan dengan kegiatan_pembelsiarsn,_dan yang _berakhir dengan pengambllan kepatusan, 2. Tujuan Evaluasi a, Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan, sebagai bukti mengenai taraf perkeimbangan atau Kemajuaa yang dislami siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam wakre tertenta, b. Untukmengetahut tingkatefektifitasdari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran dalam jangka waktu tertonto. & Meinotivast siswa untuk memperbaikl dan imeningkatkan prestasinys. 4. Untuk mencari dan menemukan faktor-fektor penyebab keberhasiian dan ketidakcberhasilan peserta didi 3. Fungsi Evaluasi Selain berfungs! untuk mengukur kemajuan perkembangan siswa dan menunjang penyusunan rencena: pembelajaran berikutnya serta memperbaiki pembelajaran yang ada. evaluasi berfungsi pula untuk memenuhi kebutuhan psikoldgis, didaitik dan administratif, Bagi peserta didik nasil evaluasi dapat menjadi pedoman untuk méngetahii Kapasitas dan status dirinya ditengah kelompoknya. Bagi pendidik hasil evaluasi sebagai bahan umpah balik sélain dapat mengetahii Samipai sejauhinana ‘keberhastlannya dalam pembelajaran, juga sebagal perbvalkan untuk perencanaan pembelajaran berikumnya, Memenuhi kebutuhan didaktik dimaksud berdasarkan hhasil evaluasi dapat menilai hasil usaha yang telah dflakalean oleh peserta didikmya dan mengetahui posisi peserta didiknya ditengeh kelompoknyz, serta menemukan jalan Keluar bag! peserta didik yang memerlukannya, Memenuhi kebutuhan administratif dimaksud yaitu sebagai bahan laporan mengenai pérkombangan dan Kemajuan peserta didik dalam bentuk rapor yang disampatkan kepada orang tua, dan nillai-nilal hasil evainasi sangat penting pula sebagai bagian dalam mengambil suatu eputusah dalam pendiditean 4. Prinsip Prinsip Evaluasi ‘Dalam pelaksanaan evaluast harus memperhatikan prinsip- prinsip berikut: (Objektif, Terpadu Holistik dan berkesinambungan, Ekonomis, ‘Transparan, Valid, Beracuan kriteria, Alcuntabel, Edukcat 5. ObyekEvaluasi Hasil Belajar ‘Sesuai dengan prinsip menyelurwh (holistik) dalam evaluast, make obyek hasil belajar meliputi ranah : kognitif, afektifdan pstkomotarik. andi Rognli], Hanah yang mencalup kegatan menial (otak), Ranah Kognitif terbagi menjadi 6 Kategori yaitu: Pengetahuan, © Pemahaman (comprehension), Penerapah (application), Analisis (analysis), Eveluasi/penghargaan /evaluasi (evaluation), Krestif, Ranah Afektif, Internalisast sikep yang menunjuk kearah pertumbuhan batinizh dan terjedi bila peserta didik menjadi setlar tentang nial yang diterima, Kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nllal dan imenentukan tingkeh laku. Domain afektif terdiri atas beberaps jenjang kemampuan, yaitu: Kemauan -—menerima —_(recetving), Menanggapi/menjawablresponding), Menilai (valuing), Organisasi (organization), Menghayati (characterization) Ranah Psikomotortk Persepsi (perception) mencakup —_kemampuan méngadakan diskriminasi yang tepat antara dua atau lebih perangsang menurut ciri-ciri fisiknya, Kesiapan (Get) yakni meneimpatkan diri dalam Keadaan akan memuilal statu gerakan. Kerja opersional antara lain menunjukkan, menafsirkan, ihenerjetiahkah, mémberi contoh, mengklasifikasikan, -merangkum, memetakan mengintérpolasiian, wengekstrspolasi&an, membandingkan, dan mengkontraskan. Gerakan terbiase (mechanical response) berupa kemampusn melekukan gerakan dengan lancar kerena latihan cuktip, Kata Kerfa operacional antara Jain mmenguraikan, menghubungkan, memilih, mengorganisasikan, membuat pola, dan menyusun. Gerakan kompleks (complex response) mencakup Kemampuan melaksenakan keterampilan yang meliputi beberapa Komponen dengan lancar, tapat, urut, dan efisten: Penyesuaian polageraken (adjusment) yaitu kemanipuan mengadaken perubahan can penyesuaian pola gerakan semai Kondisi yang dihadapi. Kata kerja operasional adalah mengubah) mengadaptastkan, mengetur kembali, dah miembuat variast, Kreativitas (creativity) berupa kemampuan untuk menciptakan pola gerakan baru berdasarkan inisiatifdan prakarsz sendiri. Contch kata kerja operasional adalah merancang tienyisuit, ménciptakan, mengkombinasikan, dan merencanakan, Daftar maten bidang studi yang sulit dipahami pada modul Instrumen pengukuran tes dan non tes, Dalam pelakanzan tes menemulan ‘kesulitan’ untuk membedakan dan cava pélakranaannya, mengingat banyak model dan cara untuz melalakan tes. Keunggulan dan ftelemahan tes obyeltif dalam melalukan penialaian terhadap peserta didi Daftar maten yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran Pemahanian yang selamna ini tentang evalua dianggap sudah meneakup semua alat ukur untuk menguji has akhir dari sebuah proses pembelajaran Tes ditinjau dari cisi pcikologis: tes intelegansi, tes prestast belajar, tes bakat, dan tes keprivadian, Deri keempat jenis tes bidang psikolog! ini, yang menjadi penentu peserta didik dalam Keluhusan tes? Reunggulan tes uralan dapat mengetalul tingkat Kedalaman dan penguasaan materi, Kelemahannys adalah Kurang mencekup atau mewakili isi mater! dan penskorannya cenderimg subjektif, Aken tetapi karakteristik soal yang dicontobkan tidak terlihat tingkat kesulitannya yang signifikan Gari kedua Karavter tersebut._

Anda mungkin juga menyukai