Kesehatan merupakan hak paling mendasar bagi seluruh warga Negara mulai dari bayi, anak,
remaja, dewasa, hingga Lanjut Usia (Lansia). Salah satu isu permasalahan kesehatan yang masih
minim penanganan dari pemerintah adalah penanganan lanjut usia. Penduduk lanjut usia adalah
penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, memperlihatkan bahwa jenis penyakit lansia
yang paling banyak atau umum ditemui adalah penyakit tidak menular antara lain hipertensi,
osteo artritis, masalah gigi-mulut, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan Diabetes
Mellitus (DM).
Masalah satu strategi Kementrian Kesehatan dalam menangani masalah lansia adalah dengan
meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang
merata dan bermutu. Namun dalam pelaksanaannya banyak mengalami kendala, salah satu
contoh kendala yang dialami adalah ketidaksesuaian antara permintaan dan penyediaan.
Ketika Lansia Menjalani cek kesehatan rutin dan pengobatan. Setiap kali berkunjung ke rumah
sakit, lansia harus melalui seluruh rangkaian yang melelahkan, Mulai dari antrean pendaftaran,
antrean pengecekan rutin, hingga antrean untuk mendapatkan obat. Kalau dihitung-hitung, sekali
kunjungan ke rumah sakit saja memakan waktu 3-4 jam belum lagi jika tempat nya beda gedung.
Berobat akhirnya menjadi hal yang melelahkan bagi lansia. Ketidakteraturan pengobatan
dikhawatirkan akan semakin memperberat kondisi penyakit dan risiko untuk terjadi komplikasi.
TUJUAN
Agar kebutuhan lansia baik secara bilogis, psikologi, sosiologi, psilkologi dan spiritualnya dapat
terpenuhi secara baik dan benar.
Membantu keluarga dalam mengatasi dan memecahkan masalah kesehatan lansia di lingkungan
keluarganya.
Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pendampingan dan perawatan lanjut
usia di rumah.