Anda di halaman 1dari 2

1.

Tantangan yang dihdapi birokrasi publik


a. Tiadanya iklim kompetensi dalam model bekerja nya birokrasi
Institusi pemerintah bekerja tidak dalam lingkungan kompetitif. Tidak seperti institusi
swasta, instansi pemerintah berhubungan dengan pengguna jasanya tidak berdasarkan
korelasi supply (penawaran) dan demand (permintaan). Mereka cenderung bekerja
secara tidak efisien karena tidak menghitung risiko kinerja terhadap kontinuitas
organisasi.
b. Sumber pendapatan yang tidak dari usaha organisasi sendiri.
Birokrasi bekerja tanpa harus memperhitungkan dampak kinerja nya terhadap
perolehan pendapatan . karena pendapatan birokrasi tidak berasal dari usaha langsung
mereka menciptakan jasa da produksi, maka otomatis mereka tidak merasa harus
berkalkulasi dengan efisiensi kinerja organisasi nya.
c. Tiadanya ukuran kinerja
Diindonesia pengalaman penerapan PPBS ynag tercermin dalam LAKIP (laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah) menunjukkan bahwa banyak instansi
pemerintah hanya menyusun LAKIP untuk memenuhi formalitas pelaporan belaka,
tanpa berusaha untuk menjadikan LAKIP sebagai alat memacu produktivitas dan
efisiensi. Dalam kaitan ini LAKIP belum berfungsi optimal, melainkan justru
menambah beban kerja pegawai dan memberati anggaran Negara, karena pembuatan
LAKIP biasanya dijadikan sebuah proyek.
d. Tiadanya insentif
Penerapan system pembayaran birokrasi berdasarkan behaviour oriented contract
sering kali membuat pegawai birokrasi memilki kinerja dan produktivitas yang jelek
bila dibandingkan dengan pegawaii swasta . model pembayaran yang tetap membuat
birokrat akan mendapatkan gaji yang konstan, walaupun mereka mungkin memiliki
produktivitas dan kualitas pekerjaan yang baik.
e. Tiadanya tantang administrative kepada pejabat birokrasi secara personal
Lingkungan kerja instansi pemerintah tidak memiliki tingkat resiko yang tinggi bagi
pejabat gagal. Hilangnya unsur perlawanan terhadap tekanan dalam lingkungan kerja
birokrasi, karena para birokrat tidak bekerja dalam kondisi seperti pgawai swasta
yang menuntut semboyan berprestasi atau mati
f. Tiadanya kepemimpinan yang aktif
Seorang pemimpin birokrasi tidak memiliki kesempatan untuk berekreasi untuk
memberikan insentif bagi bawahannya yang berprestasi karena system pengajian dan
jumlah anggaran ditetapkan parlemen atau juga oleh BAKN.

KOMPETENSI MANAJER PUBLIK


Pada intinya, seorang manajer public baik seorang politisi atau birokrat harus
memiliki kemampuan untuk menggerakkan organisasi nya berperan dan berkontribusi
dalam pencapaian cita-cita nasional. Oleh karena nya kompetensi seorang pejabat
publik adalah segala macam kemampuan yang dapat digunakan untuk menggerakkan
unit yang dipimpinnya guna mencapai kesejahteraan dan ketertiban social secara
maksimal. Harus memiliki sejumlah keahlian yang mendukung tugasnya. Harus
memiliki integritas personal yang baik memiliki wawasan kebangsaan yang luas,
mampu bernegoisasi dengan baik, mampu mengolah pesoalan menjadi potensi,
mampu menerjemahkan aspirasi rakyat, dalam kebijakan riil, dan sebagainya.

Tugas dan pndekatan manajer public


a. Pembuatan kebijakan dibawah arahan public
b. Membuat perangkat untuk melaksanakan kebijakan
c. Mengoperasikan mesin administrasi
d. Mempertanggungjawabkan keparlemen dan public.

Anda mungkin juga menyukai