Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lisa Ariyani

Nim : 201860047

Kelas : 6A

1. Bagaimana distribusi kerja berdasarkan gender dalam keluarga kalian ?


Dalam keluarga saya dalam pencarian Kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan
mencari nafkah lebih banyak dilakukan oleh ayah. Sedangkan untuk pekerjaan rumah
seperti mengurus rumah sampai mengurus anak dilakukan oleh ibu. Ibu juga membantu
bekerja mencari nafkah tetapi lebih ke sehari-sehari seperti kebutuhan pangan, sedangkan
ayah lebih ke urusan sanfang, papan dan urusan sekolah juga kepentingan lainnya.

2. Bagaimana peran emosi dalam kehidupan perkawinan dan keluarga ?


Peran emosi lebih pada tergantung emosi ibu. Kesannya seperti ibu merupakan pusat dari
suasana keluarga. Jika ibu dalam emosi yang baik, suasana dalam keluarga juga baik.
Namun jika ibu dalam suasana yang bururk, keadaan dalam keluarga juga buruk. Seperti
jika melakukan sesuatu harus sembunyi-sembunyi dari ibu. Jadi suasana dalam keluarga
tergantung pada ibu, emosi ibu lebih mendominasi.

3. Bagaimana pendapatmu tentang perbedaan peran secara tradisional dan kontemporer


(masa kini) ?
Pendapat saya tentang perbedaan peran secara tradisional adalah adanya perbedaan
gender dalam perannya. Dulu perempuan dituntut harus ada di rumah, melakukan tugas
rumah. Seperti memasak, mencuci dan lainnya yang berhubungan dengan rumah. Jadi
perempuan tidak boleh sekolah tinggi. Sedangkan untuk laki-laki bisa bebas keluar
rumah, bisa melakukan apapun yang diinginkannya, juga bisa sekolah setinggi-tingginya.
Namun untuk perbedaan peran masa kini menurut saya tidak ada perbedaan. Karena
sekarang perempuan-perempuan dapat bekerja mencari nafkah bukan hanya laki-laki
saja. Bahkan sampai ada yang ke luar negeri menjadi TKW dan malah laki-laki yang
mengurus anak di rumah. Dan sekarang dalam hal pendidikan antara laki-laki dan
perempuan tidak ada perbedaan, Keduanya bisa sekolah setinggi-tingginya. Meskipun
ada beberapa masyarakat yang menyayangkan kenapa harus sekolah-tinggi, toh nantinya
ngurus rumah, toh nantinya juga kerja. Menurut saya memnag benaer, tetapi dengan
sekolah tinggi nantinya jabatan akan sesuai dengan pendidikan yang ampu dengan
tanggugjawab dan gaji yang sesuai juga. Dan dengan pendidikan juga kaum perempuan
dapat mendidik anak lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai