Anda di halaman 1dari 1

MEMBANGUN MENTALITAS YANG KUAT PADA GENERASI MUDA

Membaca hasil penelitian tentang mentalitas anak-anak muda saat ini di satu sisi
sangat menggembirakan, karena anak muda sekarang penuh dengan gagasan kreatif,
ide ini dan itu, dan sebagainya. Namun, di sisi lain cukup memperihatinkan karena
meski mereka punya banyak ide dan gagasan yang belum pernah ada sebelumnya
tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati. Maksudnya keinginan mereka
selangit tapi enggan berusaha keras mewujudkannya, inginnya serba instan.

Salah seorang pemberi semangat menamai anak-anak muda dengan mentelitas seperti
itu sebagai generasi strobery. Strobery adalah salah satu nama buah. Buah strobery
bentuknya begitu indah tapi kalau dibenturkan ke tembok ia akan remuk, terbelah dan
pecah. Anak-anak muda yang banyak ide dan gagasan beriliannya namun mudah
menyerah dan putus asa tak ubahnya buah strobery.

Munculnya generasi strobery tidak terlepas dari pengaruh kemajuan teknologi


informasi yang tidak dapat dihindari. Siapa pun tidak berhak menyalahkan kemajuan
ini, karena teknologi lahir atas tuntutan kebutuhan manusia. Kemajuan teknologi
informasi saat ini mau tak mau kita harus terima dan dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya. Sebab kalau kita tolak kita akan ketinggalan zaman.

Kemajuan teknologi informasi saat ini sudah diprediksi 30 tahun yang lalu, namun
kala itu banyak dari kita yang tidak mempercayainya padahal ramalan itu tidak asal
ramal, melainkan hasil penelitian dan kajian secara mendalam yang dilakukan para
cendikiawan. Apabila kala itu kita menerima dan mempercayainya, tentu saat itu pula
kita berbenah diri dan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyongsong datangnya
era digital sekarang ini. Oleh karena kita kala itu tidak menerima bahkan
menentangnya maka saat itu pula kita tenang-tenang saja, tidak ada upaya untuk
memersiapkan anak-anak kita menghadapi era digital, kita kala itu merasa nyaman
dengan kondisi yang ada.

Orang bijak yang hidup sebelum masehi, pernah berpesan kepada para orang tua,
janganlah kalian paksa anak-anak kalian mengikuti jejak hidup kalian, sebab mereka
akan hidup di era yang berbeda dengan era kalian. Pesan ini sempat diklaim sebagai
Hadis Nabi Muhammad SAW, namun oleh Al Syahrastani dan Ibnu Qayim al
Jauziyah dibantah bahwa pesan itu bukanlah hadis Nabi SAW melainkan pesan orang
bijak yang hidup sebelum masehi.

Pesan orang bijak tersebut meminta para orang tua dan para pendidik agar membekali
anak dan muridnya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di masa
depan, selain pengetahuan-pengetahuan dasar keagamaan. Juga untuk
menginfromasikan ramalan-ramalan yang akan terjadi di masa depan serta
memberikan pengetahuan bagaimana cara mengantisipasi dampak negatif dari
ramalan-ramalan itu. Dalam dunia pendidikan semua itu dikenal dengan nama
kurikulum pendidikan.

Apabila kondisi anak-anak muda sudah seperti yang dijelaskan di atas maka apa yang
harus kita lakukan?
Di dalam al Qur’an, Hadis dan perkataan para ulama terdapat banyak pesan untuk
membangun mentalitas umat yang kuat, tidak rapuh dan tidak lembek.

Anda mungkin juga menyukai