Anda di halaman 1dari 1

Legenda Putri Tujuh

Cerita Rakyat Melayu Riau :

Legenda Putri Tujuh adalah sebuah cerita rakyat melayu Riau. Legenda ini menceritakan
tentang sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung yang terdapat di Dumai. Kerajaan ini
diperintah oleh seorang Ratu yang bernama Cik Sima. Ratu ini memiliki tujuh orang putri yang
elok nan rupawan. Dari ketujuh putri tersebut, putri bungsulah yang paling cantik, namanya
Mayang Sari.
Seorang pangeran ternama bernama Empang Kuala terpikat dengan kecantikan Mayang
Suri. Kemudian ia bermaksud melamar sang gadis. Namun tanpa diduga, pinangan tersebut
ditolak oleh sang ratu dengan alasan putri tertua lah yang harus menikah terlebih dahulu.
Akibat penolakan tersebut, Pangeran Empang Kuala memutuskan untuk memerangi
Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Di tengah berkecamuknya perang, Ratu Cik Sima memutuskan
untuk melindungi ketujuh putrinya dengan menyembunyikan mereka dalam sebuah lubang
dengan dibekali makanan untuk 3 bulan.
Namun, ternyata perang berlangsung lebih dari 3 bulan. Memasuki bulan keempat,
pasukan Ratu Cik Sima semakin terdesak dan tak berdaya. Akhirnya, Negeri Seri Bunga Tanjung
dihancurkan, rakyatnya banyak yang tewas. Melihat negerinya hancur dan tak berdaya, Ratu Cik
Sima segera meminta bantuan jin yang sedang bertapa di bukit Hulu Sungai Umai.
Suatu senja, saat para pasukan pangeran Empang Kuala sedang beristirahat di hilir Umai.
Mereka berlindung di bawah pohon-pohon bakau. Namun, menjelang malam terjadi peristiwa
yang sangat mengerikan. Secara tiba-tiba mereka tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh dan
menusuk ke badan para pasukan Pangeran Empang Kuala. Pasukan itu pun berhasil
dilumpuhkan.
Sementara itu, tanpa disadari oleh Cik Ima, ketujuh putrinya telah tewas di dalam lubang
persembunyian akibat bekal mereka yang mereka miliki telah habis. Alangkah sedihnya Ratu
Cik Ima. Tak sanggup menahan duka, akhirnya ia pun wafat.
Semenjak peristiwa itu, masyarakat Dumai meyakini bahwa nama kota Dumai diambil
dari kata “d‘umai” yang selalu diucapkan Pangeran Empang Kuala ketika melihat kecantikan
Putri Mayang Sari atau Mayang Mengurai.

Anda mungkin juga menyukai