Anda di halaman 1dari 1

RAGAM

Ahad, 6 November 2022


=====================================================================

Metatesis

Fenomena bahasa “terbalik” sudah semakin sering kita temui sehari-hari. Dalam
bahasa Indonesia, bahasa”terbalik” ini dinamakan metatesis. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), definisi metatesis adalah pergantian letak bunyi (huruf)
dalam sebuah kata. Meski ada pergantian letak bunyi, metatesis tidak akan mengubah
arti atau makna kata tersebut. Metatesis dapat terjadi secara sinkronik (terjadi pada
masa tertentu) dan dapat terjadi secara diakronik (proses sejarah). Contoh metatesis
yang sering kita temui yaitu, kata gue menjadi eug, kata bisa menjadi sabi, kata yuk
menjadi kuy, dan kata malang menjadi ngalam.

Penggunaan metatesis ini banyak terjadi di kalangan remaja. Hal tersebut terjadi
karena lingkup pergaulan yang luas sehingga tidak sulit untuk memunculkan berbagai
variasi, ragam, dan modifikasi bahasa. Metatesis juga tidak hanya terjadi dalam bahasa
slang, tetapi juga dialami oleh bahasa baku. Metatesis yang bersifat nondistingtif (tidak
mengubah makna) menyebabkan perubahan bunyi yang dihasilkan dipandang sebagai
variasi bebas.

Anda mungkin juga menyukai