Anda di halaman 1dari 2

VARIASI BAHASA

Variasi bahasa adalah fenomena linguistik yang menggambarkan perbedaan dalam


penggunaan bahasa manusia yang dapat dikaitkan dengan berbagai faktor eksternal, seperti
status sosial, asal daerah, jenis kelamin, usia, atau konteks berbicara. Variasi ini dapat dibagi
menjadi tiga kategori utama: variasi fonologis, variasi morfologis, variasi sintaksis, dan
variasi leksikal.

Variasi fonologis adalah variasi dalam pengucapan bunyi dan suku kata dalam bahasa.
Contohnya, dalam bahasa Indonesia, kata "saya" sering diucapkan sebagai "saye," dan "kita"
menjadi "kite." Perubahan semacam ini sering terkait dengan tingkat pendidikan dan asal
daerah penutur. Misalnya, orang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung
menggunakan pengucapan yang lebih standar. Variasi ini juga bisa terlihat dalam pengucapan
kata-kata dari bahasa asing, seperti kata Arab "Zainuddin" yang diucapkan berbeda oleh
penutur dengan tingkat pendidikan yang berbeda.

Variasi morfologis, di sisi lain, berkaitan dengan perbedaan dalam penggunaan


morfem-morfem yang membentuk kata dalam suatu bahasa. Bahasa Jawa, misalnya,
memiliki variasi dalam penggunaan morfem (-n) dan (-ke) dalam bahasa sehari-hari. Variasi
ini bisa memengaruhi makna kata, seperti "tukon" dan "tukoke" yang berarti "belikan."
Dalam bahasa Indonesia, variasi serupa terjadi, seperti penggunaan "dinaikkan" dan
"dinaikin."

Variasi sintaksis berkaitan dengan perbedaan dalam susunan kata dalam bahasa.
Susunan kata ini dapat bervariasi dalam frasa, klausa, atau tingkat yang lebih besar.
Contohnya, dalam bahasa Indonesia, frasa "anak itu" bisa bervariasi menjadi "itu anak"
dalam ragam informal. Dalam ragam sastra, perubahan susunan kata dapat digunakan untuk
efek sastra tertentu. Misalnya, "sudah terlambat" bisa diganti menjadi "terlambat sudah"
untuk mencapai efek yang diinginkan.

Variasi leksikal mencakup perbedaan dalam penggunaan kata-kata dalam bahasa. Ini
dapat mencakup sinonim, variasi regional, atau bahkan perubahan makna kata. Sebagai
contoh, dalam bahasa Indonesia, "saya" dan "aku" adalah variasi leksikal, dengan "saya"
digunakan dalam situasi formal, sedangkan "aku" lebih informal. Dalam bahasa slang remaja,
kata "kau" dan "engkau" sering digantikan oleh "dikau." Variasi ini juga dapat terjadi dalam
dialek, seperti kata "wedok" dalam bahasa Jawa yang berarti "perempuan" dan memiliki
sinonim seperti "wanita" dan "wanodya."
Dalam bahasa Inggris, yang memiliki berbagai dialek, variasi leksikal terjadi antara
berbagai wilayah, seperti Inggris Australia, Inggris Amerika, dan lain-lain. Sebagai contoh,
kata "pail" dalam bahasa Inggris Amerika Utara bervariasi menjadi "bucket" di selatan.
Variasi ini juga terlihat dalam penggunaan kata-kata seperti "bag" dan "sack," atau "cherry
pit" dan "cherry seed."

Variasi bahasa adalah fitur alami dalam perkembangan bahasa, dan mereka
mencerminkan keragaman sosial dan budaya dalam masyarakat. Memahami variasi bahasa
membantu kita dalam menggali lebih dalam tentang kompleksitas bahasa manusia dan
bagaimana bahasa beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat.

Fadila Nur Zakia


411 Kata

Anda mungkin juga menyukai