Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 2 XII IPA 1

1. Agung Wibowo Sepriyansyah


2. Azzurri Alhabib
3. Cindy Loista Manullang
4. Dhio Friyancha Findego
5. Indah Purnama Sari
6. Julian
7. M. Farid Adhityah
8. M. Fadli Septio
9. M. Muga Bayakmiko
10. M. Rizqi Saputra
11. Nyimas Flora Ramadhani
12. Putri Mayorga Amanda
13. Rahayu Rahmawati
14. Rayya Ramadhan Simangunsong
15. Rosa Anggita
16. Saniyyah Dzaki
17. Tri Murtina Wita
18. Ulfa Ayu Nawangsari

Casting :
NASKAH DRAMA KEN AROK DAN KEN DEDES

Menurut Pararaton, Ken Dedes adalah putri dari Mpu Purwa, seorang pendeta Buddha
aliran Mahayana dari desa Panawijen. Pada suatu hari Tunggul Ametung akuwu Tumapel
singgah di rumah Ken Dedes. Tunggul Ametung jatuh hati padanya dan segera
mempersunting gadis itu. Karena saat itu ayahnya sedang berada di hutan, Ken Dedes
meminta Tunggul Ametung supaya sabar menunggu. Namun Tunggul Ametung tidak kuasa
menahan diri. Ken Dedes pun
dibawanya pulang dengan paksa ke Tumapel untuk dinikahi. Ketika Mpu Purwa pulang ke
rumah, ia marah mendapati putrinya telah diculik. Ia pun mengutuk
"Hai orang yang melarikan anak ku, semoga tidak mengenyam kenikmatan, matilah dia
dibunuh dengan keris. demikian juga orang-orang Panawijen, keringlah sumurnya, semoga
tidak keluar air dari kolamnya".
Kemudian pada suatu hari, kerajaan yang dipimpi oleh Tunggul Ametung diserang oleh
kerajaan lain.
Tunggul Ametung : Haduhh (muka terlihat khawatir dan risau)
Kebo ijo : “Sudahlah paduka, tidak udah risau begitu memikirkan nya”
Tunggul Amentung : “Kerajaan kita akan diserang oleh kerajaan lain kebo ijo, bagaimana
keselamatanku dan ratu?”
Kebo Ijo : “Maaf paduka, bagaimana jika kita mencari pengawal pribadi untuk paduka
didesa- desa?”
Tunggul Ametung : hmmmm, boleh juga idemu Kebo ijo. Baiklah kuperintahkan kau untuk
mencarinya, carilah seorang ksatria yang gagah dan siap menjadi pengawalku dan ratu.”
Kebo Ijo : Baik paduka, Saya akan mencarinya dan segera mamberitahukan nya kepada
paduka

(Kebo ijo pun bergegas untuk mencari panglima perang baru, ia pun bertemu dengan Loh
Gawe yang merupakan orang berpendidikan di desa)

Loh Gawe : “Ada apa gerangan engkau mencariku, wahai Kebo Ijo?”

Kebo Ijo : “Apakah engkau mengenal seseorang yang pantas untuk menjadi panglima
kerajaan, paduka raja sedang mencari seseorang yang baru”

Loh Gawe : “Ya, aku mengenal seseorang yang pantas menjadi panglima seperti yang
engkau maksud itu”

Kebo Ijo : “Siapakah gerangan?”


Loh Gawe : “ia adalah pemuda yang pemberani dan perkasa, Namanya Ken Arok”

Kebo Ijo : “Bisakah engkau memperkenalkan ku dengan-nya?”

Loh Gawe : “Oh tidak perlu, biarkan aku sendiri yang akan berbicara dengannya, dan akan
ku sampaikan pesanmu bahwa engkau membutuhkan dirinya”

Kebo Ijo : “baiklah, akan kutunggu kehadirannya di Istana”.

Kemudian pada suatu pagi dengan angin yang sejuk, Ken Arok mendatangi rumah Loh Gawe
atas panggilan darinya.

Loh gawe :”Duduklah Ken Arok, aku ingin menyampaikan sesuatu padamu.”

Ken Arok :”Perihal apa tuan?”

Loh gawe :”Aku sering mendengar namamu, bahwa engkau adalah pemuda yang gagah
berani, namun aku pula sering mendengar sifat burukmu. Jikalau engkau mau berubah, aku
siap membantumu. Aku memiliki tempat yang baik untukmu.”

Ken Arok :”Dimanakah tempat itu tuan?”

Loh Gawe :”Ditempat itu engkau akan mengabdi kepada paduka Tunggul Ametung.
Pemimpin daerah Tumapel, ia sedang mencari pengawal pribadi, dan aku sangat yakin, kau
pasti diterima.”

Ken Arok :”Baik Paman.”

Keesokan harinya, Loh Gawe mengajak ken arok ke tumapel untuk diperkenalkan kepada
Tunggul Ametung

*Rumah tengah tengah ruang istana*

Loh Gawe : “Paduka, hamba sudah menemukan pengawal yang cocok untuk pengawal
pribadi paduka, perkenalkan, namanya Ken Arok”

Ken Arok : “Suatu kehormatan jikalau paduka menerima hamba sebagai pengawal pribadi
paduka.”

T.Ametung:

Anda mungkin juga menyukai