Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH BUDAYA GLOBAL TERHADAP

PERKEMBANGAN PERILAKU MASYARAKAT


DAN DESAIN INTERIOR DITINJAU DARI ASPEK
RUMAH TINGGAL
Disusun untuk memenuhi tugas matakulia Kapita Selekta Budaya
Dosen pengampu:

Oleh:
Pristiya Widiastuti
(10150104)

PRODI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI)
SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Manusia dan kebudayaan tidak bisa dilepaskan karena kebudayaan bisa menceritakan
sejarah manusia, kebudayaan bisa menceritakan peradaban manusia dari zaman megalitikum
sampai zaman postmodern seperti sekarang ini.Sedangkan Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Dari definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-
pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

Berbicara mengenai kebudayaan tentu tidak lepas dengan budaya global yang
berkembang saat ini, termasuk juga pengaruhnya pada perilaku masyarakat dan dalam segi
desain. Budaya yang sering kita kenal adalah budaya timur dan budaya barat.Permasalahan yang
kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena dan merubah perilaku
masyarakat pada budaya timur,yang mana budaya barat lebih maju dibanding dengan budaya
timur. Ada dampak posistif dan negatif yang di akibatkan oleh perkembangan globalisasi.

Rumah tinggal merupakan rumah yang mencerminkan pribadi dan citra penghuninya.
Cermin ini tidak terlepas dari adanya budaya yang berkembang pada lingkungan rumah tersebut.
Namun, banyaknya pengaruh luar yang masuk kemudian menimbulkan perkembangan dan
perubahan pola pikir pada masyarakatnya dari yang tradisional menjadi modern. Berdasarkan
permasalahan di atas maka sangat menarik untuk dilakukan pembahasan secara mendalam
mengenai pengaruh budaya global terhadap perkembangan perilaku masyarakat dan desain
interior yang ditinjau dari aspek rumah tinggal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Bagaimanakah pengaruh budaya global dalam desain rumah tinggal terhadap
perkembangan perilaku masyarakat?
1.2.2 Apa kelebihan dan kekurangan desain modern dan desain tradisional?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Menganalisis pengaruh budaya global dalam desain rumah tinggal terhadap
perkembangan perilaku masyarakat?
1.3.2 Mengetahui kelebihan dan kekurangan desain modern dan desain tradisional?

1.4 MANFAAT
1.4.1 Desainer, penulis dapat mengetahui tentang pengarauh budaya global terhadap
perkembangan perilaku masyarakat yang ditinjau dari aspek rumah tinggal
1.4.2 Institut, dapat dijadikan wawasan tentang bagaimanakah dampak suatu budaya dan
bagaimana menyikapinya.
1.4.3 Masyarakat. Diharapkan masyrakat dapat lebih selektif dalam memilih kebudayaan
asing yang mauk sehingga tidak merusak norma-norma yang berlaku di negara ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Budaya Global Terhapad Perilaku Masyarakat

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut
berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang
sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing
tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar
sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara
wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi
karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto  (1990)
masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki
dampak  positif dan negatif.

Dampak positifnya adalah, modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan


yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai
tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan
mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani. Sedangkan
Dampak negatifnya adalah budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika,
pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya; 

Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses


globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan
sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai
ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah
diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia.
Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi
sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan.
Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana
berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan
terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang
masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai
budaya dan lain-lain. kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas,
dan kenakalan remaja.

Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat
masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya
pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh
adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai
(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat
terhadap berbagai hal. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-
batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi
dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni,
sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan
berbagai budaya dan nilai-nilai budaya.

Budaya adalah warisan turun temurun dari nenek moyang. Setiap Negara memiliki
kebudayaan yang beragam. Indonesia adalah Negara yang sangat beragam kebudayaannya.
Tetapi, kebudayaan local sudah dicampur adukkan oleh budaya asing. Banyak sekali perubahan
perubahan yang terjadi akibat dari masuknya budaya asing ke dalam negeri. Biasanya, yang
mudah terpengaruh adalah generasi muda di mana mereka menganggap bahwa budaya lokal
adalah budaya yang ketinggalan zaman. Hal ini lama kelamaan akan mematikan budaya local
yang seharusnya kita lestarikan.Budaya barat memang sudah menguasai peradaban dunia.
Semua hal sudah didominasi oleh budaya barat. Namun tidak semua peran budaya barat
memberikan dampak negative terhadap budaya lokal. Sebagai contoh peran budaya asing
terhadap ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan dapat menjadikan kita sebagai warga Negara yang beretika dan
mengetahui apa yang harus kita lakukan terhadap warisan budaya dari nenek moyang yang
sudah mendarah daging. Dampak negatifnya adalah apabila kebudayaan baru tidak disaring
terlebih dahulu tetapi diterima secara mentah oleh masyarakat karena minimnya pengetahuaan
masyarakat kita dibanding mereka yang berasal dari negara maju, akibatnya budaya asli
masyarakat mengalami degradasi yang luar biasa.

Kemajuan pemikiran mereka bila dipandang dari segi teknologi, memang sangat
membantu kita kepada kemudahan-kemudahan hidup. Tetapi dengan kemudahan-kemudahan itu
barat juga memasuki unsur pengrusakan budaya-budaya suatu negeri dengan kebudayaan
mereka.Berikut sekilas pengaruh kebudayaan luar negeri khususnya kebudayaan barat terhadap
kebudayaan dalam negeri :

• Sebelum budaya asing bebas memasuki Indonesia, masyarakat Indonesia hidup


berlandaskan norma norma kesusilaan tetapi sekarang di saat budaya lokal sangat mudah
memasuki Indonesia, kebudayaan asli Indonesia lama lama terkikis dan hampir punah.
Satu contoh adalah busana wanita yang sekarang menjadi trend dengan desain yang
cenderung menampilkan bagian tubuh wanita yang seharusnya ditutupi. Itu merupakan
akibat dari penjajahan budaya barat.

• adanya tren desain- desain interior barat yng banyak mempengaruhi desain-desain
tradisional karena adanya perubahanpemikiran dan tingkat keinginan masyarakat untuk
merubah karakter dirinya seperti tren yang ada padahal desain-desain barat tidak cocok
diaplikasikan di indonesia karena memang ada perbedaan iklim yang terjadi.

• Contoh lain adalah gaya pergaulan dari remaja remaja sekarang yang mengikuti trend
budaya barat, tidak sedikit remaja remaja yang meninggalkan norma-norma yang beelaku
di indonesia.

Pengaruh positif budaya asing masuk ke Indonesia : Modernisasi yang berdampak pada
kemajuan pembangunan, Kemajuan teknologi yang tanpa batas, Perubahan dan peningkatan
pada perekonomian bangsa, Mudahnya mendapata informasi melalui jaringan internet,
Memungkinkan adanya pembauran budaya yang membuat kebudayaan bangsa semakin kaya,
Berkembangnya ilmu pengetahuan, Banyaknya alternatif hiburan dari berbagai macam belahan
dunia, Sebagai jalan untuk memperkenalkan budaya bangsa pada masyarakat internasional

Pengaruh negati dari masuknya budaya asing ke Indonesia : Budaya bangsa semakin
terabaikan kelestariannya, Jiwa sosial yang semakin berkurang, Hilangnya rasa nasionalisme,
Lunturnya norma – norma sosial yang berlaku di masyarakat, Hilang jati diri, baik bangsa
maupun para remaja, Sopan – santun yang semakin terabaikan, Rusaknya moral anak bangsa,
Sifat individualisme yang semakin tinggi, Kesenjangan sosial yang semakin nyata, Lunturnya
nilai – nilai keagamaan yang sesuai dengan pribadi bangsa, Kerusakan lingkungan hidup yang
ditandai dengan banyaknya polusi

2.2 Pengaruh Budaya Global Terhahap Desain Rumah Tinggal


Dampak globalisasi juga merambah ke dunia desain interior salah satunya adalah rumah
tinggal. Desain yang dulunya bersifat tradisonal dulunya kini menjadi sangat modern dengan
teknologinya, bahannya, fasilitasnya, bahkan pada teknnisnya. Rumah tinggal yang dulunya
dirancang secara sederhana dengan fungsi utama sebagi tempat berteduh rata-rata bahan yang
digunakan merupakan bahan-bahan natural dan memanfaatkan alam, namun sekarang seiring
berkembangnya teknologi rumah dibuat sesuai karakter pemiliknya dan bahan yang digunakan
pun rata-rata merupakanbahan atau material pabrikasi sepertihalnya kayu, lantai, dll. Rumah-
rumah baru ini dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuain terhadap bahan
bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup
penghuninya. Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized,
kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern
dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan bangunan
dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile,
grc, perforated metal dll
Adanya rumah-rumah bergaya modern merupakan bukti dari adanya globalisasi yang
berkembang pesat di Indonesia. Padahal sebenarnya indonesia tidak sesuai jika mengadopsi
desain-desain seperti itu. Hal ini dikarenakan bangunan modern tersebut yang kurang
mendukung iklim di Indonesia. Kemudian bangunan-bangunan modern berupa rumah tingga
juga msaih membutukan fasilitas lain untuk menunjang suasana seperti halnya pemakaian AC
sebagai pendingin ruangan. Karena jika tidak menggunakan AC maka suhu udara di rumah akan
sangat panas. Padahal sebenarnya desain lokal sangat arif dengan alamnya dan tidak perlu
memgunakan AC karena memang iklim Indonesia yang tropis. Padahal rumah tinggal tradisional
sudah bisa mengumpulkan kesejukan ketika desain atapnya dibuat sangat tinggi dengan tujuan
mendinginkan ruang. Namun karena adanya perubahan pola pikir masyaraka maka, mereka
mulai mengabaikan kearifan dareah yang ada.
Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih
maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana, dapat
dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara
baru yang lebih maju dalam rangka untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Home sweet
home, atau rumahku istanaku, seringkali kita dengar, karena rumah atau bangunan merupakan
tempat kita berteduh dari panas dan hujan, serta tempat menikmati segala aktivitas private kita
dengan nyaman. Desain bangunan yang salah tidak akan menghasilkan rumah/bangunan tersebut
menjadi nyaman. Bahkan kalau seperti di Indonesia, desain bangunan yang salah bisa-bisa
mengakibatkan suhu udara di dalam rumah terasa lebih panas dari pada di luar. Solusinya kita
terpaksa menyalakan AC (air conditioner) untuk merekayasa kondisi udara di dalam ruangan
menjadi lebih dingin. Namun kita sekadar mencari kenyamanan di tengah iklim tropis yang
mudah membuat gerah, tanpa peduli efek buruk di balik kenyamanan hawa dingin yang
dihasilkan mesin penyejuk ruangan seperti halnya berdampak buruk pada kasehatan misalnya
sick building syndrom, penularan penyakit, penuaan kulit atau bahkan terkena penyakit paru-
paru.
Beberapa hasil penelitian menyatakan “arsitektur tradisional telah terbukti dan teruji
oleh waktu bahwa memilki strategi disain yang adaptip terhadap lingkungannya” (Santosa,
1995). Santosa menguraikan bahwa belajar dari arsitektur tradisional didaerah tropis lembab
(Santosa, 1996) terdapat beberapa persepsi yang terkait dengan lingkungan terbangun tropis
lembab, yaitu : wujud protektip dan teduh, wujud keterbukaan atau kerenggangan, wujud ringan
dan kemasipan. Proteksi terhadap radiasi matahari pada arsitektur tradisional tercermin pada
bentuk atap yang tampil sebagai pelindung. Tatanan bangunan menunjukkan makna keterbukaan
yang ditandai dengan jarak antar bangunan yang renggang, demikian pula dengan tatanan ruang
dalam bangunan yang cenderung terbuka dan sederhana dan tidak banyak ruang tertutup.
Dengan pembagian ruang seperti ini akumulasi panas dalam ruang dapat diperlambat atau malah
dihindarkan. Sedang aspek keringanan dan kemasipan adalah prinsip ketahanan panas pada kulit
bangunan khususnya pada bidang vertikal yang ditandai dengan karakteristik kemampuan
menahan laju panas dan secepatnya melepaskannya. Pada penelitian selanjutnya (Santosa, ,
Transformasi Arsitektur Tradisional Terhadap Kondisi Termal Pada Bangunan Kantor
Pemerintah,2003. ITS), diuraikan bahwa bangunan tradisional memiliki respon yang baik
terhadap iklim, dimana upaya arsitektur tradisional dalam merespon lingkungannya telah teruji
dan mampu mengantisipasi iklim lokal untuk menciptakan kenyamanan termal dalam bangunan.
Desain interior pada rumah tinggal modern saat ini juga sudah tidak lagi memperhatikan
khasanah-khasanah budaya seperti halnya mengenai zoning grouping yang terabaikan. Padahal
norma-norma tersebut mempunyai makna dan filosofi yang secara teknologi juga teruji
kebenarannya. Masyarakat cenderung mulai tidak peduli lagi terhadap hal tersebut karena
dianggap rumit dan kurang ekonomis diaplikasikan pada era modern saat ini, karena bahan-
bahannya pula kebanyakan merupakan bahan-bahan alam seperti kayu yang pada era sekarang
harganya sangat mahal.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Secara kronologis perkembangan kebudayaan (budaya) Indonesia ditandai dengan


masuknya budaya luar ke Indonesia. Dimana budaya-budaya tersebut mampu memperkaya
khasanah budaya kita akan tetapi tidak semua budaya luar itu baik dan tidak pula semua
jelek.Pada era modern (era globalisasi) masuknya budaya luar lebih kompleks lagi disebabkan
karena kemajuan teknologi informatika yang semakin maju. Hal ini perlu penyaringan yang
ketat dalam mensikapi budaya yang masuk.

Dengan masuknya budaya luar ke dalam budaya kita sudah barang tentu mempunyai
dampak, baik dampak baik maupun dampak jelek Nilai teknologi bisa masuk dan diterima
adalah karena teknologi asing mampu memberi bantuan pada keseharian hidup manusia.
Dampak baik diantaranya akan bertambahnya wawasan budaya dan ilmu pengetahuan serta
teknologi yang di hasilkan negara-negara maju. Dampak jeleknya, kadang-kadang menganggap
bahwa budaya luar lebih bagus ketimbang budaya sendiri. Sehingga tidak sedikit pola pikir
masyarakat berubah dan cenderung mengikuti tren budaya asing. Perubahan perilaku pun terjadi
dimana sudah tidak adanya lagi solidaritas, kebersamaan, budaya bangsa semakin terabaikan
kelestariannya, jiwa sosial yang semakin berkurang, hilangnya rasa nasionalisme, lunturnya
norma – norma sosial yang berlaku di masyarakat, hilang jati diri, baik bangsa maupun para
remaja, sopan – santun yang semakin terabaikan, rusaknya moral anak bangsa, sifat
individualisme yang semakin tinggi, kesenjangan sosial yang semakin nyata, lunturnya nilai –
nilai keagamaan yang sesuai dengan pribadi bangsakerusakan lingkungan hidup yang ditandai
dengan banyaknya polusi.

Sebagai contoh perekembangan pesat akibat globalisasi adalah pada desain interor rumah
tingga masyarakat modern saat ini. Peralihan desain tradisional ke desain modern ini juga tidak
lepas dari pengaruh teknologi yang berkembang. Teknologi ini mulai dari fasilitas pendukung
untuk ruang, sepert penggunaan AC dan yang paling utama adalah adanya material-material baru
yang lebih awet, ekonomis, mudah didapat, dan semakin memperkuat citra penghuni rumah
seperti beton, baja, alumunium, kaca, dll. Masyarakat juga sudah cenderung melupakan tentang
kearifan desain lokal yang sebenarnya lebih memahami kondisi iklim di indonesia yakni tropis.
Desain rumah tradisonal indonesia lebih bijak dalam menentukan pola organisasi ruang, desain
dan bahan pembuatan rumah ditinjau dari cuaca yang ada. Namun bisa diakui bahwa penerapan
konsep desain tradisional memang kurang bisa diaplikasikan pada era modern saat ini melihat
kebutuhan akan ruang pada masyarakat yang semakin kompleks, tidak tersedianya bahan,
dasemakin padatnya penduduk di indonesia yang juga mnyebabkan ketidaktersedianya lahan
yang luas. Meskipun demikian beberapa konsep sistem konstruksi masih bisa diterapkan dan
diadopsi pada bangunan modern.

3.2 SARAN

Hendaknya masyarakat dapat lebih jeli dan lebih selektif dalam menyikapi budaya luar
yang masuk ke dalam budaya kita karena pengaruh tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan budaya kita, baik budaya positif maupun budaya negative, serta menghilangkan
anggapan bahwa budaya luar lebih baik dari budaya sendiri dan mampu melestarikan budaya
dengan segala kearifan lokalnya.
DAFTAR PUSTAKA

(Pengaruh Budaya Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia)


http://rangga-neverdie.blogspot.com/2013/01/pengaruh-budaya-asing-terhadap.html

(Pengaruh Budaya Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia )


http://ryoshiromibu.blogspot.com/2012/11/pengaruh-budaya-asing-
terhadap_28.html

Santosa, 1995 dalam jurnal “Pengaruh Transformasi Arsitektur Tradisional Terhadap


Kondisi Termal Pada Bangunan Kantor Pemerintah”. ITS.

(Manfaat AC Kesehatan)
By julie Wednesday April 11, 2012 http://julie.blogdetik.com/2012/04/11/manfaat-ac-
kesehatan-untuk-kulit-cantik/

(Perilaku Masyarakat di Era Globalisasi)

http://gurunegla.blogspot.com/2012/02/perilaku-masyarakat-di-era-globalisasi.html

(Mendinginkan Bangunan Secara Natural)


http://erywijaya.wordpress.com/2010/06/28/mendinginkan-bangunan-secara-natural/

Anda mungkin juga menyukai