Anda di halaman 1dari 29

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 01 TAHUN 2005
TENTANG
POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG KEARSIPAN
TAHUN 2004-2009

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pedoman dan arah penyusunan


prioritas program dan strategi pembangunan di bidang kearsipan
dalam rencana pembangunan jangka panjang menengah perlu
adanya pokok-pokok kebijakan dan strategi pembangunan bidang
kearsipan;
b. bahwa untuk maksud tersebut pada butir a, dipandang perlu
menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional RI tentang Pokok-
pokok Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Kearsipan
2004-2009.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-


ketentuan Pokok Kearsipan (LN Tahun 1971 Nomor 32, TLN
Nomor 2964);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (LN Tahun 2004 Nomor 125, TLN Nomor 4437);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah (LN Tahun 1999 Nomor 75,
TLN Nomor 3851);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan
Arsip;

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 1


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan


Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (LN
Tahun 2000 NOmor 54, TLN Nomor 3952);
7. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun
2005;
8. Keputusan Presiden RI Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi Tugas Eselon I LPND sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun
2005;
9. Keputusan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2004 tentang Pendapatan
dan Belanja Negara;
10. Keputusan Presiden RI Nomor 87/M/2004 tentang Pengangkatan
Kepala ANRI;
11. Keputusan Presiden RI Nomor 105 tentang Pengelolaan Arsip
Statis;
12. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;
13. Keputusan Kepala ANRI Nomor KEP.03 Tahun 2003 tentang
Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja ANRI.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG


POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG
KEARSIPAN TAHUN 2004-2009

Pasal 1
Pokok-pokok kebijakan dan strategi pembangunan bidang kearsipan yang merupakan skala
prioritas yang ditetapkan sebagai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN)

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 2


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Bidang Kearsipan yang akan dicapai dalam kurun waktu 2004-2009, yang selanjutnya disebut
“Pokok-pokok Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Kearsipan Tahun 2004-
2009” sebagaimana terlampir dalam Peraturan ini.
Pasal 2
Pokok-pokok Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Kearsipan Tahun 2004-2009 ini
dijadikan sebagai pedoman pokok dan acuan bagi instansi Pusat dan Daerah di seluruh
Indonesia dalam melakukan penyusunan program bidang kearsipan.

Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diteteapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Maret 2005
KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd

DJOKO UTOMO

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 3


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lampiran Peraturan
Kepala Arsip Nasional RI
Nomor : 01 Tahun 2005
Tanggal : 1 Maret 2005

POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG KEARSIPAN


TAHUN 2004-2005

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengaruh globalisasi dalam perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terutama dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
hingga dapat menembus ruang dan waktu dengan cepat, bahkan menembus batas antar
Negara dengan Negara lainnya. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
administrasi pemerintahan dan pembangunan, yang secara langsung akan berpengaruh
terhadap bidang kearsipan.
Sejalan dengan kemajuan di berbagai bidang, juga terjadinya pergeseran politis
dalam ketatanegaraan dari pemerintahan sentralistik menjadi desentralistik yang
merupakan perubahan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
khususnya dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan.
Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian
diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 4


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

telah memberikan kekuasaan kepada daerah untuk mengelola rumah tangga


pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan daerahnya
berdasarkan skala prioritas bagi daerah termasuk pembangunan bidang kearsipan.
Dalam konteks ini, daerah berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan
arsip dengan mengacu pada kebijakan Arsip Nasional RI (ANRI) dengan visinya yaitu
“Menjadikan Arsip sebagai Simpul Pemersatu Bangsa.”
Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 yang
mengamanatkan kepada pemerintah untuk berusaha menertibkan penyelenggaraan arsip
dinamis dan wajib menyimpan, memelihara dan menyelamatkan arsip statis dari Lembaga-
lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintah, Swasta dan Perorangan, maka perlu
disusun Pokok Pokok-pokok Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Kearsipan Tahun
2004-2009.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


1. Tugas Pokok
Sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971, Arsip Nasional RI berusaha
menertibkan penyelenggaraan Arsip Dinamis di instansi-instansi Pemerintah,
menyimpan, menyelamatkan, melestarikan dan mengelola Arsip Statis dari
Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintah, Swasta dan Perorangan.
Arsip Nasional RI dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya
didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja LPND
yang telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Keputusan Presiden RI Nomor 11
Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
LPND dan Keputusan Kepala ANRI Nomor : KEP.03 Tahun 2003 tentang
Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja ANRI, ANRI mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam pasal 3 Keputusan
Kepala ANRI Nomor KEP.03 Tahun 2003 tentang Penyempurnaan Organisasi dan
Tata Kerja, ANRI menyelenggarakan fungsi:

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 5


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kearsipan;


b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas ANRI;
c. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
kearsipan;
d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan
rumah tangga.

C. VISI DAN MISI


1. Visi ANRI
Visi ANRI adalah “Menjadikan Arsip Sebagai Simpul Pemersatu
Bangsa”. Arsip merupakan bukti dari dinamika perkembangan bangsa. Melalui arsip
kita dapat mengetahui keberhasilan dan berbagai kegagaln yang dialami bangsa ini
mulai dari Sabang sampai Merauke. Dalam arsip tertuang informasi yang
mengandung bukti histories, nilai budaya dan harkat kebangsaan dan bukti
akuntabilitas kinerja aparatur, yang dapat menjalin dan mempertautkan
keanekaragaman daerah dalam satu ikatan Negara Kesaturan RI.
2. Misi ANRI
Dalam pemaknaan visi ANRI untuk “Menjadikan Arsip Sebagai Simpul
Pemersatu Bangsa” maka ada 4 misi ANRI yang akan diwujudkan yaitu:
2.1. Memberdayakan arsip sebagai tulang punggung manajemen pemerintahan
dan pembangunan;
2.2. Menjadikan arsip sebagai bukti akuntabilitas kinerja aparatur dan bukti sah di
pengadilan;
2.3. Melestarikan memori kolektif dan jati diri bangsa serta bahan bukti
pertanggungjawaban nasional;
2.4. Memanfaatkan arsip untuk kepentingan pemerintahan dan masyarakat serta
untuk kemaslahatan bangsa.

D. ARAH KEBIJAKAN

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 6


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Arsip sebagai informasi yang terekam mengenai dinamika kehidupan berbangsa dan
bernegara merupakan sumber informasi yang obyektif menyangkut berbagai bidang
kehidupan seperti ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, agama, ilmu pengetahuan dan
teknologi dan lain-lain. Sehingga arsip merupakan memori kolektif dalam bentuk arsip
dengan segala medianya yang dapat meningkatkan kesadaran nasional serta
mempertegas identitas bangsa dan jatidiri bangsa Indonesia, karena melalui arsip
masyarakat dapat mempelajari sejarah dan prestasi yang pernah diraih dan kegagalan-
kegagalan oleh pendahulunya atau dipelajari untuk melakukan koreksi atas kegagalan
masa lalu.
Dalam perkembangan demokrasi dalam berbangsa dan bernegara, telah pula terjadi
pergeseran politik dalam ketatanegaraan di Indonesia dari pemerintahan yang sentralistik
menjadi desentralistik dengan diikuti berbagai tuntutan masyarakat akan perubahan
paradigma di berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan
melalui reformasi birokrasi pemerintah. Dalam konteks ini Arsip Nasional RI sebagai LPND
sebagai Pembina nasional di bidang kearsipan juga wajib menyelamatkan dan
melestarikan arsip, serta mendayagunakan arsip bagi kepentingan masyarakat luas.
Mengingat luas dan kompleksnya tugas terserbut, maka melalui azas dekonsentrasi,
bidang kearsipan merupakan salah satu urusan pemerintahan yang pelimpahan
kewenangannya telah diserahkan kepada Gubernur dalam rangka efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan pemerintahan di bidang kearsipan antara lain pembinaan, pengelelolaan
arsip, serta penyelamatan dan pelestarian arsip di lingkungan Pemerintah Provinsi yang
menjadi tanggung jawabnya.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan bidang kearsipan tersebut, maka arah
kebijakan ANRI adalah:
1. Mendorong secara konsisten terciptanya landasan hokum bagi penyelenggaraan
bidang kearsipan;
2. Memantapkan pembinaan kearsipan dinamis dan pengelolaan arsip statis baik
Tingkat Pusat maupun Daerah;
3. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kepada Lembaga-lembaga Negara,
Badan-badan Pemerintah, Swasta dan Masyarakat baik di Tingkat Pusat dan Daerah
untuk menyelamatkan dan melestarikan arsip/dokumen Negara;

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 7


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

4. Mengembangkan Sistem Jaringan Informasi Kearsipan (SJIK) di Lembaga Kearsipan


Pusat dan Daerah untuk mempermudah dalam memperoleh informasi mengenai
khasanah arsip statis yang ada disetiap lembaga kearsipan dalam rangka pemberian
layanan bagi masyarakat luas;
5. Mendorong untuk segera tersedianya SDM Bidang Kearsipan baik secara kuantitas
maupun kualitas di seluruh Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 8


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB II
ANALISIS PERKEMBANGAN STRATEGIK

A. Kondisi Saat Ini


1. Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Arsip Nasional RI secara kelembagaan adalah penyelenggara pemerintahan di
bidang kearsipan, oleh karenanya harus berusaha menertibkan terhadap
penyelenggaraan kearsipan baik dinamis maupun statis, di setiap lembaga
pemerintahan baik pusat maupun daerah. Namun demikian pada praktek di
lapangan pengelolaan arsip masih belum semua dikelola secara terpadu dan
terintegrasi dengan suatu sistem/standar/pedoman yang baku dan berskala
nasional.
Keterpaduan pengelolaan arsip dinamis yang berkesinambungan sebagaimana
tertuang dalam daur hidup arsip yang meliputi penciptaan, penggunaan dan
penyusutannya belum banyak dilaksanakan, yang berakibat pengelolaan arsip
dinamis yang tidak baik, dan berdampak terhadap pendokumentasian kegiatan
organisasi menjadi tidak lengkap, pelaksanaan administrasi dan pelakanaan sistem
pengelolaan arsip juga dengan sendirinya tidak tertib.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-
ketentuan Pokok Kearsipan telah mengamanatkan kepada Arsip Nasional RI untuk
menyimpan, menyelamatkan, melestarikan dan mengelola arsip statis, telah
dikeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan
Arsip Statis akan diikuti dengan penyusunan peraturan pelaksanaannya yang berlaku
secara nasional yang berupa peraturan Kepala ANRI.
Dengan diterbitkannya peraturan pelaksanaan tersebut, tentu akan
memudahkan bagi pelaksanannya, baik di Arsip Nasional RI maupun Lembaga
Kearsipan di daerah. Dengan demikian pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
pengelolaan arsip statis dapat terlaksana dengan efisien dan efektif.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 9


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Dengan pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta


pesatnya kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi dapat memberikan
kontribusi cukup besar dalam rangka meningkatkan layanan arsip kepada
masyarakat luas. Sejalan dengan optimalisasi teknologi untuk peningkatan
pelayanan publik pada bidang kearsipan, Arsip Nasional RI sebagai pembina nasional
di bidang kearsipan akan mengembangkan Sistem Jaringan Informasi Kearsipan
(SJIK) sebagai upaya untuk mempercepat penyampaian informasi kepada
masyarakat tentang khasanah arsip stais yang ada di Arsip Nasional RI, maupun di
Lembaga Kearsipan Daerah.
2. Peraturan Perundang-undangan
Perkembangan ilmu kearsipan dengan corak, bentuk, sifat dan ragam
kearsipan, serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang didasarkan
standar nasional maupun internasional dan peraturan perundang-undangan akan
senantiasa membawa dampak/pengaruh terhadap penyelenggaraan kearsipan.
Dengan Undang-undang Nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kearsipn dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 1979 tentang
Penyusutan Arsip dan Keputusan Presiden RI Nomor 105 Tahun 2004 tentang
Pengelolaan Arsip Statis harus tetap diupayakan penyusunan peraturan
pelaksanaannya sehingga mampu mewujudkan pembinaan kearsipan dinamis dan
pengelolaan arsip statis yang lebih baik pada setiap lembaga/badan kearsipan baik
pada Lembaga Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi kita harus
mengkaji ulang paradigma kearsipan kearah paradigma kearsipan dalam tatanan
administrasi modern dengan memperhatikan akuntabilitas, transparansi dan
demokratisasi sebagai nilai dasar dari pelaksanaan reformasi birokrasi yang dituntut
oleh rakyat. Pemerintah harus mempertanggungjawabkan seluruh kebijakan dan
aktifitasnya kepada masyarakat, memberi hak informasi secara transparan dan
menghargai hak-hak rakyat untuk mengkritik, mengevaluasi dan mengawasi
jalannya pemerintahan sehingga tercipta good governance dan clean goverment.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat akan
berdampak pada konsep kearsipan. Pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut, dapat memberikan kontribusi cukup besar bagi pengelolaan

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 10


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

arsip secara elektronik sebagai upaya untuk mempercepat dan mempermudah


penyampaian informasi. Namun kemajuan tersebut belum di antisipasi melalui
penyusunan peraturan perundang-undangan. Sehingga akses terhadap informasi
tergantung pada keterbukaan atau kerahasiaan/ketertutupan arsip.
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
Pembinaan dan Pengembangan SDM pada dasarnya menyangkut berbagai
aspek yang sangat luas dan kompleks, baik dari pengembangan lini staf dan jabatan
struktural serta jabatan fungsional kearsipan. Kondisi pembinaan sistem karier
perangkat pendukung yang terencana dan sistematis.
Secara umum pembinaan SDM masih menghadapi kendala, karena belum
adanya pedoman pembinaan yang lengkap, baik untuk pengelolaan maupun
penilaian/evaluasi terhadap kinerja yang dicapai. Dengan tidak adanya pedoman/
standar pembinaan tersebut, pengisian jabatan tidak sesuai dengan keahliannya,
kualifikasi kecakapan dan prestasi kerja yag diharapkan, kecuali untuk jabatan
fungsional Arsiparsi sudah ditentukan berdasarkan angka kredit.
Berdasarkan hasil pemantauan dilapangan tenaga pada bidang kearsipan
belum mencukupi, juga jabatan fungsional dalam hal ini Arsiparsi ahli dan terampil
pada instansi pemerintah pusat dan daerah masih sangat terbatas, hal ini
disebabkan pola pembinaan tenaga kearsipan belum dilakukan secara terpadu
berdasarkan standar/pedoman pembinaan yang lebih terarah.
Masalah lain yang sangat penting dan mempengaruhi produktifitas kinerja
Arsip Nasional RI adalah disiplin pegawai yang masih rendah. Kurangnya
pemahaman, penghayatan organisasi di Arsip Nasional RI, sehingga pembudayaan
nilai-nilai dan aturan kelembagaan dalam rangka menciptakan etika birokrasi dalam
fungsi organisasi kurang berjalan dengan baik.
Dengan perkembangan kemajuan teknoligi informasi dan komunikasi yang
sangat pesat belakangan ini belum diimbangi dengan tersedianya sumber daya
manusia yang memadai dan tidak gagap terhadap kemajuan teknologi tersebut
sebagai suatu peluang untuk mempercepat pencapaian tujuan Arsip Nasional RI.
Selain itu penilaian kerja masih berorientasi pada sikap dan perilaku pegawai,
tapi belum didasarkan pada prestasi kerja yang dinilai dari tolok ukur yang nyata.
Sehingga dengan sistem seperti ini tidak mungkin mampu menyediakan informasi

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 11


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

yang akurat yang dimiliki oleh setiap pegawai yang dijadikan umpan balik bagi
perencanaan pengembangan pegawai.

4. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana secara relatif sudah cukup memadai, seperti ruang
kantor, ruang pengolahan, ruang perbaikan arsip, serta ruang penyimpanan (depo)
arsip sudah tersedia meskipun sejalan dengan bertambahnya arsip, gedung/ruang
penyimpanan itu harus dibangun dan disediakan sesuai dengan kebutuhan.
Namun demikian untuk ruang penyimpanan dan ruang perawatan arsip, harus
selalu dijaga suhu dan kelembaban udaranya. Untuk menjamin keamanan dan
keselamatan arsip, secara berkelanjutan diperlukan sarana dan prasarana yang
lebih memadai yang dapat mengikuti perkembangan teknologi, sehingga diperlukan
adanya perbaikan terhadap sarana pelestarian arsip yang lebih baik. Dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal,
dengna pengembangan Sistem Jaringan Informasi Kearsipan (SJIK dari pusat
sampai daerah mengenai khasanah arsip yang tersimpan di Arsip Nasional RI dan
Lembaga Kearsipan Daerah dapat diakses dengan mudah dan akurat dari seluruh
lembaga kearsipan, dari situlah arsip akan mampu memberikan informasi yang
bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara serta bagi masyarakat luas.
5. Penyelamatan dan Pelestarian Arsip
Arsip sebagai memori kolektif bangsa dan merupakan warisan nasional untuk
kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang dalam membentuk,
rasa kebangsaan, citra bangsa, nasionalisme, perekat bangsa. Halini belum
sepenuhnya disadari oleh sebagian masyarakat Indonesia, dan masih belum
dijadikan sebagai suatu yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Mengingat fungsi arsip sangat penting dan mempunyai peran yang sangat
strategis dalam kelangsungan hidup bermasyrakat, berbangsa dan bernegara, baik
sebagai bukti akuntabilitas dan sumber informasi, wajib diselamatkan dan
dilestarikan secara nasional untuk dapat didayagunakan bagi kepentingan publik.
Masih kurangnya kesadaran dari lembaga-lembaga negara, Badan-badan

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 12


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Pemerintah, Swasta dan Perseorangan melakukan pengelolaan dengan


menyerahkan arsip statis kepada Arsip Nasional RI (Pusat)/Badan Arsip Provinsi
(Daerah) mengakibatkan terjadinya kerusakan, arsip tersebut.

6. Pembinaan Kearsipan
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian diubah dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
undang 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 33 tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antar Pemerintah Pusat dan Daerah telah
memberikan keleluasaan kepada Daerah untuk lebih kreatif dan menggali potensi
yang ada didaerah untuk melaksanakan pembangunan sesuai kebutuhan dan
kemampuan daerah, termasuk pembangunan bidang kearsipan.
Penyelenggaraan pembinaan dan supervisi kearsipan tidaklah mungkin
dilakukan oleh Arsip Nasional RI secara tersentral, karena daerah binaannya meliputi
seluruh daerah provinsi di Indonesia. Pendekatan azas dekonsentrasi, Arsip Nasional
RI mendelegasikan sebagaian kewenangannya pada Gubernur dalam rangkat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan, pengelolaan dan pelayanan
kearsipan di wilayah masing-masing.
Pembinaan kearsipan melalui pemberian dana dekonsentrasi ini masih sangat
terbatas jangkauannya karena keterbatasan sumber daya dan dana, sehingga
hasilnya belum maksimal. Sementara untuk tugas penyelenggaraan pembinaan
melalui pemberian pedoman, bimbingan pelatihan, arahan dan supervisi secara
nasional juga masih menemui banyak hambatan dalam pelaksanaannya.

B. Kondisi Yang diharapkan


1. Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Penyelenggaraan pengelolaan dan pelestarian arsip berdasarkan pendekatan
kesisteman yang menyeluruh (holistik), yang dilakukan secara sistematis dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mendukung
pendayagunaan arsip bagi kepentingan masyarakat luas serta memberikan
dukungan bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 13


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Sesuai amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-


ketentuan Pokok Kearsipan, ANRI berkewajiban menyimpan, menyelamatkan,
memelihara dan mengelola arsip statis serta menyelenggarakan pembinaan
kearsipan dinamis. Oleh karena itu Konsep Sistem Kearsipan yang harus
dikembangkan oleh ANRI adalah merancang sistem pengelolaan arsip, pertama
adalah sistem pengelolaan arsip dinamis, yang masih dibutuhkan oleh instansi
pencipta arsip (creating agency), yang akan disimpan, ditata dan dikelola dengan
suatu Manajemen Kearsipan Modern, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal
dalam mendukung proses perumusan keputusan dan formulasi kebijakan publik
dalam penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan nasional.
Kedua adalah sistem pengelolaan arsip statis yang merupakan penjabaran
Keputusan Presiden RI Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis,
yang mempunyai pertanggungjawaban nasional, disimpan, dilestarikan dan dikelola
secara profesional untuk menjamin keberadaannya, sehingga dapat diakses secara
terbuka oleh masyarakat luas untuk berbagai kebutuhan dan kepentingan serta
pemenuhan hak memperoleh informasi bagi masyarakat berfungsi sebagai collective
memory.
Kedua konsep tersebut di atas telah mendasari masalah penggunaan arsip,
sehingga sistem kearsipan disusun dengan tujuan agar pengelolaan arsip dapat
memperlancar pelaksanaan administrasi. Dengan demikian maka dapat dikatakan
bahwa arsip dikelola berdasarkan suatu sistem pengelolaan tertentu dan penciptaan
sistem itu bertujuan agar arsip dapat didayagunakan secara optimal.
Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan petunjuk pelaksanaan yang
ditetapkan secara formal sebagai standar/pedoman pelaksanaan yang berskala
nasional dengan memperhatikan kaidah-kaidah kearsipan internasional serta sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Peraturan Perundang-undangan
Peningkatan pengkajian secara sistematis dan komprehensif terhadap setiap
perkembangan dan perubahan yang terjadi, dalam rangka penyusunan dan
penyempurnaan peraturan perundang-undangan diharapkan terjadinya penyesuaian
dari setiap perkembangan dan kebutuhan diberbagai aspek dalam penyelenggaraan
dan pengelolaan kearsipan nasional menuju kearah kesempurnaan.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 14


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat


pesat mengharuskan kita mengkaji ulang paradigma dasar kearsipan kearah
manajemen kearsipan yang modern. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi diberbagai sektor pemerintahan maupun swasta yang akan
menghasilkan arsip elektronik. Oleh karena itu kita harus melakukan penataan dan
perencanaan suatu peraturan perundang-undangan terhadap kearsipan elektronik.
Dengan demikian setiap langkah dan kegiatan pembangunan bidang kearsipan
memiliki dasar hukum yang pasti dan berkesinambungan, baik bagi lembaga/instansi
pusat dan daerah.
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam pelaksanaan pembinaan pola pengembangan karier pegawai di
lingkungan ANRI diperlukan aturan/pedoman yang baku, sehingga pembinaan dan
pengembangan yang dilakukan menjadi jelas dan terarah serta mampu membawa
dampak pada kinerja yang lebih baik bagi kepentingan organisasi.
Guna meningkatkan tenaga pada bidang kearsipan perlu penambahan secara
terencana jumlah arsiparis tingkat terampil dan tingkat ahli, baik di pusat dan di
daerah dengan pola pembinaan yang sistematis dan terpadu untuk pengisian
jabatan fungsional bidang kearsipan.
Peningkatan produktifitas kinerja melalui peningkatan disiplin pegawai dengan
mengembangkan budaya kerja yang dilandasi oleh semangat yang tinggi dan rasa
tanggung jawab, pemahaman dan penghayatan serta pelaksanaan nilai-nilai
terhadap aturan yang berlaku, dalam rangka menciptakan etika birokrasi baik secara
internal Arsip Nasional RI maupun dalam hubungannya dengan lembaga-lembaga
lain, guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Arsip Nasional RI dalam
penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
Selain itu, peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui
pembinaan yang terencana bagi setiap pegawai. Pendidikan kepemimpinan,
pendidikan teknis, dan peningkatan kuantitas pegawai yang berpendidikan S1, S2,
S3 serta pelatihan lainnya untuk meningkatkan ketrampilan dan keahlian bidang
kearsipan sesuai kebutuhan. Selain itu dalam rangka pengembangan ilmu kearsipan,
Arsip Nasional RI bekerja sama dengan 5 Universitas dan Universitas Terbuka dalam
rangka pengembangan SDM Kearsipan secara nasional.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 15


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

4. Sarana dan Prasarana


Penyimpanan dan pemeliharaan serta perawatan dalam rangka pelestarian
arsip diperlukan sarana yang memadai dan memenuhi standar ruangan, maupun
peralatan yang ditentukan sesuai standar serta kondisi lingkungan yang aman untuk
menjamin keselamatan dan keutuhan arsip. Kenyamanan untuk terciptanya suatu
situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk menjamin efektivitas pengelolaan
arsip sebagai salah satu sumber informasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
serta bagi masyarakat luas. Sehingga perlu disediakan sarana dan prasarana
kearsipan yang memadai sesuai dengan standar peralatan kearsipan yang
dipersyaratkan.
Arsip sebagai informasi terekam mengenai penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan merupakan memori kolektif mengenai kehidupan berbangsa dan
bernegara dan warisan budaya nasional (national heritage). Bentuk nyata untuk
memberikan pengetahuan dan penyebaran informasi yang obyektif dalam rangka
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan RI.
Dalam kontek tatanan aministrasi modern, menurut informasi yang tersaja
secara cepat, tepat, akurat, dan aman maka diperlukan manajemen arsip (informasi)
yang handal dalam mendukung proses penyelesaian tugas organisasi. Salah satu
sumber informasi yang paling obyektif, akurat dan lengkap hanya diperoleh dari
arsip. Oleh karena itu ANRI sebagai inti organisasi kearsipan merupakan pusat
informasi yang berdasarkan arsip, dalam rangka penyebarluasan khasanah arsip
yang tersimpan di ANRI maupun lembaga kearsipan di daerah perlu dibentuk Sistem
Jaringan Informasi Kearsipan (SJIK), melalui unit-unit kearsipan di tingkat
pemerintah pusat dan derah, yang akan berfungsi sebagai simpul-simpul jaringan
informasi kearsipan untuk mengakses data khasanah arsip dalam rangka
meningkatkan lanayan kearsipan.
5. Penyelamatan dan Pelestarian Arsip
Arsip sebagai salah satu sumber informasi dan bukti akuntabilitas nasional
dapat diselamatkan dan dilestarikan secara tepat dan terencana sesuai dengan
prosedur dan kaidah-kaidah kearsipan serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku, sehingga diperlukan tindakan penyelamatan terhadap arsip-arsip yang
masih berada di lembaga-lembaga pemerintahan, BUMN, Swasta, dan perorangan

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 16


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

kemudian ditata, disimpan, dan dirawat dalam rangka pelestarian arsip secara fisik
sekaligus nilaiguna arsip yang terkandung didalamnya, agar dapat didayagunakan
bagi kepentingan kenegaraan/kebangsaan maupun bagi masyarakat secara luas,
karena arsip memiliki peran penting dalam kontek Negara Kesatuan RI. Selain
sebagai pusat ingatan dan sumber informasi, juga merupakan memori kolektif
bangsa, jati diri bangsa dan sebagai pemersatu bangsa.
Oleh karena itu dalam pelaksanaannya terhadap penyelamatkan dan
pelestarian arsip baik pada lembaga negara dan badan pemerintahan, swasta, dan
perorangan, melalui kegiatan akuisisi arsip, serta penyimpanan dan perawatan arsip,
harus dilakukan secara sistematik sesuai dengan kaidah-kaidah kearsipan
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
6. Pembinaan Kearsipan
Arsip Nasional RI sebagai induk organisasi kearsipan di Indonesia adalah
pembina bagi seluruh lembaga/instansi pemerintah baik pusat dan daerah di dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan kearsipan, dengan menggunakan
standar/pedoman pelaksanaan pembinaan dan pengelolaan arsip yang dijadikan
sebagai acuan bagi setiap lembaga instansi pusat dan daerah dalam rangka
pengelolaan arsip, sehingga adanya tolok ukur di dalam melakukan
pembinaan/bimbingan dan evaluasi/pengawasan terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan dan pengelolaan kearsipan di tingkat pusat dan daerah.
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan pembinaan dan pengelolaan arsip di
daerah juga ditempuh azas dekosentrasi bidang kearsipan dengan memberikan
kewenangan kepada daerah provinsi diseluruh Indonesia secara proporsional sesuai
dengan kemampuan keuangan negara serta pembagian tanggung jawab dan
perimbangan keuangan antara pusat dan daerah sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi, peran serta, pemerataan, keadilan dan potensi keragaman daerah yang
dilaksanakan dalam kerangka Negara Kesatuan RI.
Selain itu, dilakukan melalui peningkatan pengelolaan kearsipan ”Citra
Nusantara” sebagai upaya untuk memperkaya khasanah arsip di tiap-tiap daerah
sebagai jati diri bangsa yang dapat memberi informasi dan pengetahuan sejarah
tentang keterikatan antara daerah yang satu dengan yang lain dalam satu bangsa,
yaitu bangsa Indonesia.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 17


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

C. Lingkungan Strategik
Arsip Nasional RI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan
pemerintahan umum dan pembangunan bidang kearsipan berpedoman pada Peraturan
Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2004-2009, Bagian III Bab 14 hal 4, arah kebijakan pembangunan bidang
kearsipan adalah Optimasi Pengembangan dan Pemanfaatan e-government, dan
dokumen/arsip Negara dalam pengelolaan tugas dan fungsi, dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pencapaian tujuan organisasi, antara lain:
1. Pergeseran politik dalam ketatanegaraan dari pemerintahan sentralistik menjadi
desentralistik merupakan perubahan paradigma baru di berbagai aspek kehidupan
baik politik, sosial, ekonomi, budaya maupun hukum dan lain-lain termasuk
perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara serta penyelenggaraan sistem
pemerintahan yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja Arsip Nasional RI.
2. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian
diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 yang diubah dengan Undang-
undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah telah memberikan keleluasaan kepada daerah untuk lebih kreatif
melaksanakan pembangunan sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah termasuk
bidang kearsipan.
Pada era globalisasi diberbagai bidang kehidupan, dengan ditunjang kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat dan mengakibatkan
perubahan tatanan khidupan, turut mempengaruhi terhadap sistem pemerintahan
dan tatanan kehidupan masyarakat.
3. Adanya proses reformasi dalam berbagai aspek kehidpan khususnya berbangsa dan
bernegara, turut mempengaruhi kinerja Arsip Nasional RI dalam hubungannya
antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga memerlukan terobosan-terobosan

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 18


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

yang dapat mensinergikan dari potensi yang ada guna terselenggaranya tugas-tugas
pemerintahan dan pembangunan bidang kearsipan di pusat dan daerah.
4. Adanya kawasan perdagangan bebas (liberal trade market) pada tingkat regional
seperti “Asean Free Trade Area (AFTA) dan Asia Pacific Economic Cooperation
(APEC)”.

5. Penggunaan Teknologi Informasi.


Kemajuan teknologi informasi dan komuniksi yang begitu pesat telah mendorong
pemanfaatan bagi penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan pembangunan
guna mempercepat pemberian informasi yang kredibel.
Penyebarluasan informasi mengenai khasanah arsip yang ada di Arsip Nasional RI
dan Badan Arsip Provinsi akan lebih cepat dikomunikasikan dan lebih cepat diketahui
oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatakan upaya pemberian layanan arsip
kepada masyarakat luas.
Namun demikian, bersamaan dengan itu diperlukan sumber daya yang lebih besar,
juga dalam penggunaan teknologi infomrasi dan komunikasi yang canggih akan
berdampak, salah satunya adalah terciptanya ragam arsip elektronik, yang secara
teknis memerlukan keahlian dan ketrampilan khusus, juga pengelolaan arsip
elektronik diperlukan penanganan secara lebih khusus.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 19


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB III
TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEARSIPAN

A. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Bidang Kearsipan


1. Tujuan
Sesuai tugas pokok dan fungsi, visi dan misi Arsip Nasional RI, tujuan pembangunan
bidang kearsipan adalah terwujudnya pengelolaan arsip, serta penyelamatan dan
pelestarian arsip sebagai landasan bagi pembinaan pengembangan di bidang
kearsipan nasional secara lebih efisien dan efektif dalam usaha menjadikan, arsip
sebagai sumber informasi, bukti akuntabilitas nasional, memori kolektif bangsa, jati
diri bangsa, dan sebagai simpul pemersatu bangsa.
2. Sasaran
Sasaran-sasaran pembangunan di bidang kearsipan adalah :
1) Tersedianya payung hukum sebagai landasan operasional terhadap
pengelolaan arsip baik di tingkat pusat maupun di daerah;
2) Terciptanya pedoman/standar/petunjuk pelaksanaan dari suatu sistem
pengelolaan arsip;
3) Terlaksananya sosialisasi atas berbagai produk hukum
pedoman/standar/petunjuk tentang pengelolaan arsip diseluruh instansi
pusat/daerah;
4) Terlaksananya pengelolaan arsip statis sejak pendataan, penataan, penilaian,
perawatan/perlindungan dan terselenggaranya layanan kearsipan secara
efektif dan efisien;
5) Terlaksananya hubungan kerjasama teknis dengan seluruh instansi tingkat
pusat dan daerah dalam rangka penyelenggaraan kearsipan secara nasional;

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 20


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

6) Terlaksananya program dekosentrasi kearsipan di pemerintah provinsi sebagai


upaya untuk mempercepat tersedianya SDM kearsipan di daerah;
7) Terlaksananya penciptaan SDM kearsipan di setiap instansi pusat dan daerah
guna mendukung pelaksanaan pengelolaan arsip yang lebih efektif dan efisien;
8) Terlaksananya upaya penyelamatan dan pelestarian arsip serta meningkatkan
khasanah arsip statis sebagai bahan pertanggungjawaban nasional dan
akuntabilitas publik;
9) Tersedianya sistem jaringan informasi kearsipan antara ANRI dengan instansi
Pusat dan Badan/Kantor Arsip Daerah Provinsi di seluruh Indonesia;
10) Terwujudnya dayaguna arsip bagi pemerintah dan masyarakat luas.

B. Terwujudnya Program Pembangunan Bidang Kearsipan Tahun 2004-2009


Di dalam mewujudkan visi dan misi ANRI, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
ANRI serta kewenangan yang ada, ANRI telah menetapkan Prioritas Program
Pembangunan Bidang Kearsipan 2004-2009, adalah:
1. Pengelolaan Arsip Statis, Baik Secara Manual Maupun Elektronik, melalui penciptaan
standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan pengelolaan arsip statis, dalam rangka
pembinaan pengelolaan arsip statis di lembaga/instansi di Tingkat Pusat/Daerah;
2. Pengelolaan Arsip Dinamis, Baik Secara Manual Maupun Elektronik,melalui
penciptaan standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis,
dalam rangka pembinaan pengelolaan arsip dinamis dilembaga/instansi di Tingkat
Pusat/Daerah;
3. Pengembangan Sistem Jaringan Informasi Kearsipan, melalui pemanfaatan jaringan
yang telah terpasang dengan optimalisasi sistem kearsipan elektronik, dalam rangka
penyebaran informasi tentang khasanah arsip yang ada di Pusat dan Daerah;
4. Penyelamatan dan Pelestarian Arsip/Dokumen Negara, melalui peningkatan
pelaksanaan akuisisi dan penyimpanan arsip, program citra daerah dan citra
nusantara, penyelamatan arsip pemilu 2004, periode Kabinet Persatuan Nasional dan
Gotong Royong, Penelusuran Surat Perintah 11 Maret, kegiatan perlindungan,
pengamanan, penyelamatan arsip/dokumen vital negara terhadap musibah/bencana,
inventarisasi arsip peta batas wilayah, negara, provinsi, kabupaten/kota dalam

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 21


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

rangka menjamin terpeliharanya bahan pertanggungjawaban nasional dan


akuntabilitas publik baik tingkat pusat dan daerah;
5. Peningkatan Prasarana dan sarana Kearsipan, melalui penyediaan depot
penyimpanan arsip, layanan arsip dan gedung Pusdiklat dan
penyediaan/penyempurnaan peralatan kearsipan, dalam rangka menunjang
kebutuhan untuk terselenggaranya pengelolaan arsip statis.
6. Peningkatan Kualitas SDM Kearsipan, melalui jalur pendidikan dan pelatihan teknis
kearsipan yang diselenggarakan secara terencana dan berkelanjutan, dalam rangka
penyediaan tenaga kearsipan yang profesional dan merata di setiap
instansi/lembaga pusat dan daerah.
7. Peningkatan Pengawasan Bidang Kearsipan, melalui pemberian bimbingan
teknis/supervisi kepada instansi pusat dan daerah dengan menggunakan
standar/pedoman pelaksanaan sebagai tolok ukur untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan kegagalan yang telah dicapai.
8. Dekosentrasi Bidang Kearsipan, melalui pemberian dana dekosentrasi kepada
Pemerintah Daerah Provinsi yang telah memiliki lembaga kearsipan (Badan/Kantor)
di tingkat provinsi, untuk mempercepat pelaksanaan pembinaan SDM kearsipan,
guna menyelenggarakan/pengelolaan arsip di daerah.
9. Pendayagunaan Arsip Sebagai Sumber Informasi, melalui penyelenggaraan apresiasi
dan pemasyarakatan arsip dengan berbagai media dan meningkatkan fasilitas dan
layanan kearsipan, dalam rangka pemberian layanan informasi yang terkandung
dalam arsip bagi masyarakat luas.

C. Strategi Pembangunan Bidang Kearsipan 2004-2009


Dalam rangka mewujudkan visi dan misi ANRI, program prioritas bidang kearsipan
2004-2009 berpedoman pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, Bagian III Bab 14-6
adalah menciptakan sistem administrasi pendukung dan kearsipan yang efektif dan efisien
dan menyelamatkan dan melestarikan dokumen/arsip negara, maka untuk mempercepat
dan menjamin terlaksananya program-program ANRI secara efektif dan efisien, akan
diterapkan strategi pembangunan bidang kearsipan, yang antara lain sebagai berikut:
1. Program Pengelolaan Arsip Statis baik secara manual maupun secara elektronik.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 22


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

1.1. Arah Kebijakan


Arah kebijakan melalui program ini bertujuan untuk terciptanya suatu
standar/pedoman/petunjuk pengelolaan arsip statis yang berlaku secara
nasional dan merupakan satu sistem pengelolaan arsip statis yang sistematis
dan terpadu sehingga dapat memenuhi ketentuan teknis maupun kaidah-
kaidah kearsipan secara umum. Dengan demikian dalam pengelolaan arsip
statis terdapat kepastian hukum dan standar/pedoman yang dapat mendorong
lembaga-lembaga/instansi pusat maupun daerah untuk melaksanakan
pengelolaan arsip statis dengan satu sistem/standar yang baku dan
berkesinambungan.
1.2. Strategi yang diterapkan guna mendukung program Pengelolaan Arsip Statis
baik secara manual maupun secara elektronik adalah:
1.2.1. Percepat penyelesaian payung hukum tentang Pengelolaan Arsip Statis;
1.2.2. Segera lakukan pendataan penataan arsip statis sebagai khasanah arsip
yang tersimpan di ANRI.
1.2.3. Segera ciptakan pedoman/petunjuk pengelolaan dan pelestarian arsip
statis, sebagai pedoman untuk penatausahaan arsip statis.
1.2.4. Memberdayakan pegawai ANRI untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsi ANRI secara lebih efektif.

2. Program Pengelolaan Arsip Dinamis, baik secara Manual maupun secara Elektronik
2.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan melalui program ini bertujuan untuk terciptanya suatu
standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis yang
berlaku secara nasional dan merupakan satu sistem pengelolaan kearsipan
dinamis yang sistematis dan terpadu sehingga secara teknis akan terkait
secara langsung dengan penyelenggaraan administrasi perkantora. Dengan
adanya sistem/standar/pedoman pengelolaan arsip dinamis, maka akan lebih
mudah dilakukan pembinaan pada lembaga/instansi pusat/daerah. Dengan
demikian arsip akan memberikan kontribusi yang penting bagi pemerintahan
dan pembangunan.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 23


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2.2. Strategi yang diterapkan guna terwujudnya Program Pengelolaan Arsip


Dinamis, baik secara manual maupun secara elektronik adalah :
2.2.1. Percepatan penyelesaian payung hukum tentang Pengelolaan Arsip
Dinamis;
2.2.2. Segera disusun pedoman/petunjuk pelaksanaan Pengelolaan Arsip
Dinamis;
2.2.3. Lakukan uji coba pada internal ANRI atas pedoman/sistem
Pengelolaan Arsip Dinamis.

3. Program Pengembangan Sistem Jaringan Informasi Kearsipan


3.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan melalui program ini bertujuan untuk tersedianya suatu sistem
jaringan informasi kearsipan (SJIK), baik kesisteman maupun jaringan dan
peralatan yang akan mampu mengakses data arsip dari khasanah arsip yang
tersimpan di tiap-tiap lembaga/instansi pusat dan daerah. Dengan demikian
arus informasi tentang arsip di tiap-tiap lembaga/kantor/badan kearsipan
dapat saling mengakses, sehingga masyarakat dengan mudah untuk mendapat
informasi tentang arsip dengan lebih cepat dan akurat.
3.2. Strategi yang diterapkan untuk terwujudnya Program Pengembangan Sistem
Jaringan Informasi Kearsipan adalah:
3.2.1. Adakan kajian terhadap fasilitas jaringan yang telah terpasang di
ANRI, dalam rangka pemanfaatan fasilitas informasi kearsipan;
3.2.2. Segera siapkan sistem informasi ANRI dengan lembaga kearsipan
daerah provinsi, dalam rangka informasi dari khasanah arsip yang ada
pada tiap-tiap instansi pusat/daerah (provinsi).
3.2.3. Adakan survei lapangan pada instansi pusat dan daerah-daerah
provinsi dalam rangka persiapan pelaksanaan sistem informasi arsip
statis.

4. Program Penyelamatan dan Pelestarian Arsip/Dokumen Negara


4.1. Arah Kebijakan

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 24


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Arah kebijakan melalui program ini bertujuan untuk meningkatkan tindakan


pengamanan dengan mengakuisisi arsip-arsip statis dalam rangka
memperkaya khasanah arsip, serta dalam rangka upaya penyelamatan dan
pelestarian arsip, baik pada lembaga/instansi pusat dan daerah. Dengan upaya
penyelamatan dan pelestarian arsip tersebut sebagai bukti sejarah,
pertanggungjawaban nasional dan sebagai bahan penelitian bagi generasi
mendatang, sehingga menjamin bahwa arsip akan dapat memberi manfaat
bagi masyarakat luas.
4.2. Strategi yang diterapkan melalui Program Penyelamatan dan Pelestarian
Arsip/Dokumen Negara adalah:
4.2.1. Segera adakan pendataan pada instansi pusat dan daerah provinsi
tentang khasanah arsip yang berada di tiap-tiap instansi.
4.2.2. Adakan penjadwalan waktu pelaksanaan akuisisi dan pelestarian serta
persiapkan tempat penyimpanan secara baik beserta program
pelestariannya.
4.2.3. Koordinasikan dengan lembaga/instansi pusat dan daerah provinsi
dalam rangka penyelamatan arsip.

5. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Kearsipan


5.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan melalui program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan
prasarana serta kebutuhan terhadap upaya-upaya penyelamatan dan
pelestarian arsip, pembinaan bidang kearsipan, serta meningkatkan kapasitas
(daya tampung) bagi arsip statis yang dikategorikan abadi/permanen. Dengan
demikian arsip-arsip statis yang telah diproses melalui pengolahan dan
dinyatakan arsip permanen akan lebih terjamin pelestarian dan
keselamatannya.
5.2. Strategi yang diterapkan melalui Program Peningkatan Prasarana dan Sarana
Kearsipan adalah:
5.2.1. Percepat pembangunan depot arsip untuk mendukung upaya
penyelamatan dan pelestarian arsip;

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 25


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

5.2.2. Tingkatkan pendayagunaan alat-alat dan sarana kearsipan, untuk


menjamin pengelolaan arsip secara efektif dan efisien;
5.2.3. Optimalisasi penggunaan fasilitas kantor untuk mendukung
penyelenggaraan kedinasan.

6. Program Peningkatan Kualitas SDM Kearsipan


6.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan melalui program ini bertujuan untuk meningkatkan penyediaan
tenaga kearsipan yang profesional, baik pada jabatan struktural pada lembaga
kearsipan, maupun jabatan fungsional arsiparis terampil/ahli di pusat dan
daerah secara lebih merata di tiap-tiap instansi pusat dan daerah sehingga
mempercepat pelaksanaan pembangunan bidang kearsipan.
6.2. Strategi yang diterapkan melalui Program Peningkatan Kualitas SDM Kearsipan
adalah:
6.2.1. Tingkatkan penyelenggaran diklat teknis kearsipan baik pusat maupun
daerah;
6.2.2. Adakan peninjauan kembali kebijakan ANRI tentang pengangkatan
jabatan struktural dan fungsional secara tegas;
6.2.3. Adakan pengaturan kembali kesempatan mengajar dan bekerja bagi
fungsional Arsiparis tingkat ahli dan terampil secara tepat guna.

7. Program Peningkatan Pengawasan Bidang Kearsipan


7.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan melalui program Peningkatan Pengawasan Bidang Kearsipan
bertujuan untuk memberi penilaian/evaluasi dan bimbingan teknis kinerja
aparatur bidang kearsipan berdasarkan standar/pedoman/ketentuan
pengelolaan arsip agar dengan sumber daya yang disediakan dapat dikelola
secara efektif dan efisien.
7.2. Strategi yang diterapkan untuk tercapainya Program Peningkatan Pengawasan
Kearsipan ini adalah:

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 26


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

7.2.1. Adakan Monitoring kepada seluruh lembaga/instansi tingkat pusat dan


daerah atas pelaksanaan pengelolaan arsip berdasarkan
standar/pedoman/peraturan yang berlaku;
7.2.2. Adakan evaluasi pada tiap-tiap unit kerja/instansi pusat dan daerah
atas pelaksanaan pengelolaan arsip untuk mengetahui tingkat
keberhasilan/kegagalan yang dicapai dalam setiap 1 tahun;
7.2.3. Tingkatkan pengawasan penggunaan ABPN dengan mengacu pada
program dan kegiatan yang ditetapkan dengan realisasi yang dicapai.
Agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

8. Program Dekosentrasi Bidang Kearsipan


8.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan melalui program dekosentrasi bidang kearsipan ini bertujuan
untuk membantu dan mendorong kepada pemerintah provinsi untuk memberi
perhatian pada pengelolaan kearsipan di daerah, dan mempercepat
penyediaan SDM Kearsipan baik secara kuantitas maupun kualitas, agar
terlaksananya penyelenggaraan dan pengelolaan kearsipan di seluruh daerah.
8.2. Strategi yang diterapkan untuk keberhasilan program dekosentrasi bidang
kearsipan adalah :
8.2.1. Adakan survei ke daerah provinsi untuk menentukan daerah yang
layak diberikan dana dekosentrasi bidang kearsipan;
8.2.2. Alokasi dana dekon hanya dapat dipergunakan khusus untuk diklat
SDM kearsipan di daerah provinsi masing-masing;
8.2.3. Adakan pemantauan secara teratur bagi daerah provinsi yang
menerima dana dekosentrasi, agar tidak terjadi penyimpangan.

9. Program Pendayagunaan Arsip sebagai Sumber Informasi


9.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan melalui program pendayagunaan arsip sebagai sumber
informasi ini bertujuan untuk menjadikan arsip sebagai bahan masukan dalam
pengambilan keputusan, sebagai bukti pertanggungjawaban nasional dan bagi

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 27


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

masyarakat luas, juga sebagai identitas dan jati diri suatu bangsa, serta
sebagai simpul pemersatu bangsa dalam konteks Negara Kesatuan RI.
9.2. Strategi yang diterapkan dalam rangka pendayagunaan arsip sebagai sumber
informasi adalah :
9.2.1. Tingkatkan intensitas publikasi kepada masyarakat tentang tugas dan
fungsi ANRI, khasanah arsip yang tersimpan di ANRI, serta sistem
pengelolaan arsip;
9.2.2. Tingkatkan penerangan kepada masyarakat arti pentingnya arsip, baik
kepada instansi/lembaga pemerintah pusat/daerah serta swasta dan
masyarakat, bahwa arsip sebagai salah satu sumber informasi yang
sah;
9.2.3. Tingkatkan fasilitas layanan informasi arsip kepada masyarakat
pengguna dngan berbagai media yang sesuai dengan kemajuan
teknologi informasi.

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 28


ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB IV
PENUTUP

Pokok-pokok kebijakan dan strategi pembangunan bidang kearsipan tahun 2004-2009


dituangkan dalam 9 program prioritas Arsip Nasional Republik Indonesia, yang merupakan
program jangka menengah bidang kearsipan sebagai kerangka pelaksanaan dari Undang-
undang Nomor 7 Tahun 1971 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagaimana diuraikan di
atas, program pembangunan bidang kearsipan 2004-2009 ini menjadi landasan didalam
menjabarkan program dan kegiatan tahunan Arsip Nasional Republik Indonesia yang lebih
konkrit dan operasional sesuai dengan fungsi-fungsi organisasi Arsip Nasional Republik
Indonesia.

Diharapkan pokok-pokok kebijakan dan strategi pembangunan bidang kearsipan 2004-2009


dapat menjadi acuan bagi seluruh unit kerja Arsip Nasional Republik Indonesia didalam
penyusunan program kerja dan rencana kegiatan tahunan, sehingga akan menjadi tolok ukur
dalam memberikan penilaian terhadap tingkat keberhasilan atau kegagalan yang dicapai untuk
setiap tahunnya. Sehingga dengan tahapan pelaksanaan yang jelas, rencana yang matang,
pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat akan tercapai secara efektif dan efisien.
Jakarta, 1 Maret 2005
KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DJOKO UTOMO

Bagian Hukum dan Perundang-undangan 29

Anda mungkin juga menyukai