Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Kisah-kisah Teladan


B. Kegiatan Belajar : Kisah Nabi Yunus a.s dan Nabi Ayub a.s (KB 3)
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Kisah -kisah
Teladan

Biografi
Nabi Yunus
a.s
Hikmah dan Keteladan

Biografi
Nabi Ayyub
a.s Hikmah dan Keteladan

Konsep (Beberapa istilah


1 A. Kisah Nabi Yunus a.s dan Nabi Ayyub a.s dalam Al-Qur‟an Nama Nabi Yunus
dan definisi) di KB a.s disebutkan di dalam Al-Qur„an sebanyak empat kali, dan disebutkan
dengan nama gelarnya dua kali. Lihat pada Q.S An-Nisâ„ [4]: 163, Q.S Al-An„am
[6]: 86, Q.S Yunus [10]: 98, Q.S An-Nisâ„ [21]: 87-88, Q.S Ash-Shaffât [36]: 139-
148, dan Q.S Al-Qalam [68]: 48-50. Sedangkan Nabi Ayyub a.s
diceritakan dalam Q.S An-Nisâ [4]: 163, Q.S. Al-An„am [6]: 84, Q.S. Al-
Anbiya„ [21]: 87-88, dan Q.S. Shâd [38]: 41-44.

B. Biografi Nabi Yunus a.s dan Nabi Ayyub a.s


1. Nabi Yunus a.s Nama lengkap Nabi Yunus adalah Yunus bin Matta dari
keturunan Benyamin bin Ya„qub bin Ishaq bin Ibrahim. M. Quraish Shihab
dalam Tafsir al-Misbah menjelaskan bahwa Yunus Ibn Matta lahir di Gats
Aifar, Palestina. Masyarakatnya menolak ajakannya sehingga beliau
menuju ke Yafa, satu pelabuhan di Palestina, dan melaut menuju tempat
yang dinamai Tasyisy, satu kota di sebelah barat Palestina, lalu
beliau diturunkan ke tengah laut sehingga ditelan oleh ikan besar.
Di dalam hadis, Nabi Yunus a.s disebutkan nama dan nasab (garis
keturunan) melalui sabda Rasulullah Saw., Tidak dibenarkan seorang
hamba mengatakan: Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta„. Allah
Swt telah menjadikan Nabi Yunus a.s. sebagai salah seorang dari
rasul-rasul-Nya, sebagaimana yang terdapat di dalam firman Allah
Swt., “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul” (Q.S as-
Saffat [37]: 139). Al-Qur„an mengenalkan Yunus a.s dengan dua gelar:
Pertama, Sahib al-Hut

‫ظ ْوم‬ ِ ِۘ ‫ب ْال ُح ْو‬


ُ ‫ت اِ ْذ ن َٰادى َوه َُو َم ْك‬ َ ‫صبِ ْر ِل ُح ْك ِم َربِّكَ َو ََل ت َ ُك ْن َك‬
ِ ِ‫صاح‬ ْ ‫َفا‬
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan
Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada
dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih.” (QS Al-Qalam
[68]: 48).

Kedua, Dzun Nun,

‫نَا َّلنَا ْ كِلهتنَا ْ َّ ٓنَا‬


‫َِّلنَا ْتوست نَا ح‬
‫ْٰ كَىت ت نَا‬ ُّ ًِ‫علتيهِنَا فتىتا كدينَا ف‬
ٓ َّ ‫نَا ْلظلح كمسِنَا ْتن‬ ‫ظ َّهنَا ْتننَا لَّهنَا َّوقد تِرنَا ت‬
‫تاضًٰانَا فت ت‬
ِ ‫تبنَا حمغ‬ ‫توذتْنَا ْلىُّى ِننَا ِْذنَا ذَّه ت‬
ّٰ ‫ِْوِينَا حكىسح نَا مِ هت نَا ْل‬
‫ظلِمِ يهت نَا‬
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan
marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya,
maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap,”Tidak ada tuhan
selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang
yang zalim” (Q.S. Al-Anbiya „[21]: 87).

2. Nabi Ayyub a.s Nabi Ayyub a.s berasal dari keturunan Nabi Ibrahim
a.s. sebagaimana yang diisyaratkan Al-Qur„an di dalam firman-Nya
yang berbunyi” …”dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim)
yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun…” (QS Al-
An„am: [6]: 84).
D. Kisah Nabi Yunus a.s dan Nabi Ayyub a.s
1. Kisah Nabi Yunus a.s
Allah Swt. mengutus Nabi Yunus a.s. kepada penduduk Nainawa yang
terletak di bumi Irak. Nabi Yunus a.s bin Matta pergi menemui penduduk
Nainawa. Mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah Swt.
dengan hikmah serta nasihat yang baik. Namun mereka
mendustainya, memberontak, dan tetap bersikeras kepada kekafiran
mereka.
Setelah Nabi Yunus a.s. meninggalkan Nainawa dalam keadaan marah,
Allah Swt. membersitkan di dalam hati kaumnya untuk kembali dan
bertobat kepada Allah Swt. Mereka pun menyesali perbuatan mereka
yang telah mendustai Nabi Yunus a.s.
Dengan rahmat-Nya Allah Swt. pun menghilangkan azab tersebut
dari mereka, dan memberikan mereka kenikamatan sampai pada
batas waktu tertentu. Allah Swt. Berfirman:

ِ ِ ْْ ِِ‫اب ْال‬ َ ‫س لَ اما ٓ ٰا َمنُ ْوا َك‬


َ ‫ش ْفنَا‬
َ ‫ع ْن ُه ْم‬
َ َ‫عذ‬ َ ُ‫َت فَنَفَعَ َها ٓ اِ ْي َمانُ َها ٓ ا اَِل قَ ْو َم ي ُْون‬ْ ‫َت قَ ْر َية ٰا َمن‬
ْ ‫فَلَ ْو ََل كَان‬
ٰ
‫فِى ْال َحيٰ وةِ الد ْنيَا َو َمت ا ْعن ُه ْم اِلى حِ يْن‬
ٰ

“Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang


beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus?
Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka
azab yang meng-hinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri
kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.” (Q.S. Yunus
[10]: 98).
Tapi, sayangnya Nabi Yunus a.s. tidak mengetahui apa yang terjadi
pada kaumnya, yakni mereka taat dan tunduk kepada Allah Swt.,
serta rahmat dan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Nabi Yunus a.s
tetap melanjutkan perjalanannya, menumpang di salah satu kapal,
firman Allah Swt.,

َ ‫س لَمِ نَ ْٱل ُم ْر‬


َ‫سلِين‬ ِ ‫إِ ْذ أَبَقَ إِلَى ْٱلفُ ْلكِ ْٱل َم ْش ُح‬
َ ُ‫ون ) ( َوإِ ان يُون‬

“Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul


(139), (ingatlah) ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan” (140) (Q.S.
As-Saffat [37]: 139- 140).

2. Kisah Nabi Ayyub a.s


Nabi Ayyub a.s. adalah sosok laki-laki yang banyak harta. Beliau
memiliki banyak hewan ternak, menguasai tanah yang luas serta
anak-anak dan keluarga yang besar. Dalam waktu singkat hartanya
menjadi ludes, anak-anaknya meninggal dunia, dan tanamannya rusak.
Semua itu terjadi ketika Allah Swt. memberikan penyakit kepada
anak-anaknya hingga mereka pun meninggal satu demi satu dan
mengirimkan hama pada ladang dan tanamannya hingga rusak
semua. Sedangkan Nabi Ayyub a.s. setiap kali datang musibah,
beliau tidak henti-hentinya bertasbih, bertahmid dan bersabar atas
cobaan yang menimpanya.
Cobaan Nabi Ayyub a.s tidak berhenti sampai disitu, Allah Swt. pun
mendatangkan penyakit ke atas tubuhnya, hingga tubuhnya menjadi
lemah.
Suatu hari istrinya berkata kepada suaminya, ―Wahai Nabi Ayyub
a.s. andai engkau berdoa kepada Tuhanmu, niscaya Dia akan
meringankan bebanmu. Nabi Ayyub a.s. menjawab, ―Aku hidup
sehat dan bahagia selama 70 tahun lamanya, apakah sedikit bagi Allah
Swt. jika aku bersabar untuk-Nya selama 70 tahun?.
Karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan, sang istri pun
menggunting habis rambutnya, dan menjual rambut tersebut dengan
beberapa potong makanan. Namun dia terlambat dari waktu yang dia
biasanya memberikan obat untuk sang suami, sang suami pun
marah dan berjanji akan memukulnya. Sang istri pulang, dengan
membawa beberapa potong makanan, dia bertanya kepadanya,
―Dari mana engkau mendapatkan semua ini? Sang istri pun membuka
penutup kepalanya. Hati Nabi Ayyub a.s. pun tersentuh melihat
pengorbanan dan kesetiaan sang istri.
Nabi Ayyub a.s. pun berdoa kepada Allah Swt. supaya dia dibebaskan
dari balanya ini;

‫ِى ٱلضر َوأَنتَ أ َ ْر َح ُم ٰ ا‬


َ‫ٱلرحِ مِ ين‬ َ ‫وب ِإ ْذ نَا َد ٰى َرباهُۥٓ أَنِّى َم اسن‬
َ ‫َوأَي‬

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa


kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah
ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha
Penyayang dari semua yang penyayang.” (Q.S. Al-Anbiyâ
[21]:83).

‫عذَاب‬
َ ‫بِنُصْب او‬ ُ‫ِي ال اشي ْٰطن‬ ‫ب اِ ْذ ن َٰادى َرباهٓ اَنِّ ْي َم ا‬
َ ‫سن‬ َ ‫َوا ْذ ُك ْر‬
َ ِۘ ‫ع ْب َدنَا ٓ اَي ْو‬

“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya,
“Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.”
(Q.S Shad [38]: 41).

‫فتاْت ت تجٰىتا لتهنَا فت تكشتفىتا تما ِب نَا ه مِ هنَا ضحرنَا َّو كْت تي كى نَا هح ْته تلهنَا تومِ ثلت حه نَا م َّم تع حه نَا م ترح تم نَا ةً مِ هنَا عِى ِدوتا توذِك كري‬
‫ه ۚنَا‬
‫لِلعك ِٰدِي تنَا‬

Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit


yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka)
sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi
peringatan bagi semua yang menyembah Kami. (Q.S. Al-
Anbiya‘ [21]: 84).
D. Hikmah dan Keteladanan Kisah Nabi Yunus a.s dan Nabi Ayyub
a.s
1. Bersikap sabar dan tidak mudah putus asa dalam
berdakwah untuk menyampaikan ajaran Islam kepada manusia.
(Kisah Nabi Yunus a.s)
2. Menyegerakan tobat dan meminta ampunan kepada Allah Swt
ketika melakukan dosa. (Kisah Nabi Yunus a.s)
3. Bersikap Sabar dalam menghadapi ujian dan musibah dari
Allah Swt. (Kisah Nabi Ayyub a.s)
4. Tetap istikamah taat kepada Allah Swt walaupun dalam
kondisi sakit atau mendapatkan ujian (musibah). (Kisah Nabi
Ayyub a.s).

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi


dalam keadaan marah…,” (Q.S. Al-Anbiya‘ [21]: 87).
Daftar materi pada KB Kepergian beliau dari Nainawa adalah salah satu pelarian
2 dari kewajiban (berdakwah), putus asa dengan jawaban
yang sulit dipahami
kaumnya. “(Ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh
muatan,” (Q.S. As- Saffat [37]: 140).

- Perbanyak mengingat Allah


Allah memberitahukan umat manusia bahwa Yunus itu termasuk
orang-orang yang senantiasa bertasbih dan memohon ampun
kepada Allah. ''Maka, kalau sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk
orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap
tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.'' (QS Alshaafat
ayat 143-144).
Daftar materi yang sering - Kembali kepada Allah
3 mengalami miskonsepsi Selain itu, pelajaran lainnya yang bisa dipetik dalam kisah Yunus
dalam pembelajaran ini hendaknya kembali kepada Allah dan memohon ampun atas
segala kesalahannya sehingga Allah melapangkan kesempitan
menjadi keluasan.
- Sabar dalam berdakwah
Dalam kisah Yunus ini, terdapat pelajaran bagi para juru dakwah
(dai). Mereka hendaknya sabar dengan segala ujian dan cobaan.
Sebab, di balik kesulitan, pasti ada kemudahan (QS Al-Insyirah
ayat 1-9).

Anda mungkin juga menyukai