PERTEMUAN 1 (4 x 45 menit)
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Pendahuluan (30 Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
Menit) Peserta didik menyanyikan lagu Wajib* (Budaya Sekolah Nasionalisme), kegiatan Literasi (Budaya
Persiapan Sekolah Literasi)
Appersepsi Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
Motivasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Skala Jumlah Skor Kode
Aspek yang Dinilai
o 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek
- Penilaian Produk
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
ds
t
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Lampiran -1
BAHAN AJAR
Unsur-unsur golongan IIA yang dikenal sebagai logam alkali tanah terdiri berilium (Be),
magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra).
Konfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns 2. Atom logam alkali tanah juga
cenderung mudah melepaskan sepasang elektron membentuk ion bermuatan +2 dengan
konfigurasi elektron stabil gas mulia. Namun, energi ionisasinya lebih tinggi dibanding logam
alkali karena jari-jari atomnya lebih kecil dan elektron valensinya lebih banyak. Secara
umum, keteraturan sifat dari Be ke Ba, yaitu:
Sifat fisis
Dari Be ke Ba, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panas cenderung menurun.
Jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode, titik leleh dan sifat-sifat fisis lainnya
seperti rapatan dan kekerasan dari logam alkali tanah lebih besar.
Sifat kimia
Sifat kimia logam alkali tanah hampir sama dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah
tidak sereaktif logam alkali seperiode. Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari Be ke
Ba. Nilai potensial standar logam alkali tanah menunjukkan bahwa logam alkali tanah
merupakan reduktor yang cukup kuat, bahkan Ca, Sr, dan Ba mempunyai daya reduksi yang
lebih kuat dari Na.
Ca, Sr, dan Ba bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Magnesium bereaksi
sangat lambat dengan air dingin. Berilium tidak bereaksi dengan air.
Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk
senyawa ionik alkali hidrida.
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk senyawa garam halida.
Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan nitrogen dan oksigen di udara
membentuk nitrida dan oksida.
Logam alkali tanah juga mempunyai warna nyala yang khas sebagaimana logam-logam alkali.
Kelarutan
Sebagian besar senyawa-senyawa logam alkali tanah memiliki kelarutan yang kecil atau
sukar larut dalam air. Hal ini membedakannya dari senyawa logam alkali yang umumnya
mudah larut dalam air. Berdasarkan data tetapan hasil kali kelarutan (K sp), kecenderungan
periodik dari kelarutan senyawa-senyawa logam alkali tanah, yaitu:
1. Kelarutan senyawa hidroksida (M(OH) 2), senyawa karbonat (MCO3), dan senyawa
okalat (MC2O4) semakin bertambah dari Be ke Ba, meskipun ada sedikit fluktuasi pada
senyawa karbonat dan senyawa oksalat.
2. Kelarutan senyawa sulfat (MSO4) dan senyawa kromat (MCrO4) semakin berkurang
dari Be ke Ba.
Lampiran 2
LEMBAR EVALUASI
KARTU SOAL
(URAIAN)
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XII / I
3.7 Menganalisis kelimpahan, kecendrungan sifat fisika dan kimia, manfat, dan
Kompetensi Dasar proses pembuatan unsur-unsur golongan utama ( gas mulia, halogen, karbon,
alkali, dan alkali tanah )
Level Kognitif L3
Sumber BRILIAN Kimia untuk SMA/MA Kelas XII, Sri Wahyuni dkk - Grafindo. 2019, h. 38
Soal:
Tiga buah tabung reaksi masing-masing berisi suatu kation logam alkali tanah. Larutan tersebut
ditetesi dengan Na2CO3, NaOH, dan Na2SO4.
12