o PRODI S1 FARMASI
STIKes SALSABILA SERANG
BAB X. UROLOGIC DISORDER
I, JUDUL + Hiperplasia Prostat Jinak (BPH)
I, TUJUAN :
1, Mampu memahami penyakit Hiperplasia Prostat Jinak dan
tatalaksana terapinya secara umum.
2. Mampu melakukan skrining resep penyakit Hiperplasia Prostat
Jinak (BPH) pada pasien dewasa/geriatrik..
3. Mampu menyelesaikan Drug Related Problem (DRP) yang
diperoleh dari hasil skrining resep.
Il. TEORI SINGKAT
DEFINISI
Hiperplasia Prostat Jinak (BPH) ialah suatu kondisi yang
terjadi pada pria yaitu pembesaran kelenjar prostat dan tidak ganas.
BPH merupakan suatu istilah histopatologis ditandai adanya
hiperplasia sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat (NIDDK, 2014).
86
Modul : ILMU RESEP
Semester Ill - 2022/2023PRODI S1 FARMASI
@ | ‘STIKes SALSABILA SERANG
Normal Enlarged prostate gland
Prostate gland
—> Urine
ETIOLOGI DAN GEJALA
Hiperplasia Prostat Jinak terjadi umumnya oada oria yang
menginjak usia tua dan memiliki testis yang masih menghasilkan
testosteron. Sclain itu, pengaruh hormon lain (estrogen, prolaktin),
pola diet, mikrotrauma, inflamasi, obesitas, dan aktifitas fisik diduga
berhubungan dengan proliferasi sel kelenjar prostat secara tidak
langsung. (IAUI, 2015). gejala yang sering terjadi adalah frekuensi
buang air kecil meningkat (8x sehari atau lebih), ketidakmampuan
untuk menunda buang air kecil, nokturia, nyeri setelah ejakulasi atau
saat berkemih, retensi urin., wamna atau bau urin yang tidak biasa.
87
Modul : ILMU RESEP
‘Semester ill - 2022/2023PRODI S1 FARMASI
@ | ‘STIKes SALSABILA SERANG
DIAGNOSIS (Dipiro, 2021)
‘tir esa rayemert; BN, bern pratt ype BO, benign protection.
‘Severe
srrotoms
‘WHEAO 1, Management algorithm for benign prostatic hyperplasia (BPH),
TATALAKSANA TERAPI
Terapi farmakologis diperlukan untuk pasien dengan gejala
BPH sedang dan sebagai tindakan sementara untuk pasien
dengan gejala BPH berat.
Insiasi terapi dengan al antagonis adrenergik untuk
mendapatkan onset terapi yang cepat (meredakan gejala).
Pilih inhibitor Sa-reduktase untuk pasien dengan kelenjar
rostat lebih dari 40 g untuk pasien yang tidak dapat
menggunakan al- antagonis adrenergik akibat efek samping
pada kardiovaskular)
Pertimbangkan kombinasi terapi untuk pasien simtomatik
dengan kelenjar prostat lebih dari 40 g dan PSA 1,4 ng/mL.
(1,4 meg/mL) atau lebih.
Pertimbangkan terapi tunggal dengan phosphodiesterase
inhibitor (PT) atau kombinasi dengan a- antagonis
adrenergik bila ada disfungsi ereksi dan BPH.
Modul : ILMU RESEP
Semester Ill - 2022/2023