A. Program Inovasi Yang Ada Di Puskesmas Pasar Ikan
Wilayah kerja Puskesmas Pasar Ikan dengan … desa dan … kelurahan dengan jumlah penduduk …….. jiwa. Memiliki karateristik penduduk sebagian besar ……. dengan lingkungan perkotaan. Tingkat kunjungan pasien ke Puskesmas Pasar Ikan setiap tahun cenderung …… pada 2018. Kunjungan ke Puskesmas Pasar Ikan didominasi oleh pengunjung dengan 10 penyakit terbanyak mencapai hampir 50% total kunjungan. Inovasi yang ada di Puskesmas Pasar Ikan diantaranya adalah ….
B. Rencana Program Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Di Pasar Ikan
Berdasarkan Profil Dinkes Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 secara absolute kematian ibu yaitu sebanyak 39 orang, yaitu terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 4 orang, kematian ibu bersalin sebanyak 10 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 25 orang. Penyebab terbesar kematian ibu yaitu perdarahan dan infeksi, serta penyebab lain kematian ibu secara tidak langsung, seperti kondisi penyakit Kanker, Ginjal, Jantung, Tuberkulosis atau penyakit lain. Bermula dari kondisi tersebut mahasiswa DIV Kebidanan Alih Jenjang Poltekkes Kemenkes Bengkulu melakukan upaya menanamkan pola pikir dari paradigma sakit menjadi “paradigma sehat” sebagai wujud terhadap pelayanan kesehatan di masyarakat. Upaya dilakukan dengan mendorong pemangku kepentingan dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat khususnya ibu hamil dengan menerapkan Inovasi penempelan stiker DEBU RESIK (Deteksi Ibu Hamil Resiko Tinggi) di buku KIA ibu hamil dengan risiko tinggi serta pelaksanaan KELABU HALO (Kelas Ibu Hamil Online) yang bekerja sama dengan seluruh petugas Puskesmas dan bidan wilayah kerja Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu sebagai inovasi program unggulan untuk dapat mengurangi kejadian AKI dan AKB menjadi 0. 1. Analisis masalah dengan swot a. Strange/kekuatan Issue AKI dan AKB di beberapa daerah di Bengkulu masih sangat besar, masalah ini sangat perlu diatasi dengan membentuk pola pikir dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan masyarakat dengan melakukan pemberian informasi dan konseling secara berkesinambungan. b. Weaknes/kelemahan Kelemahan dan kekurangan pelaksanaan inovasi ini adalah: 1) Kurangnya ibu hamil yang secara aktif melakukan pemeriksaan ke tenaga keesehatan. 2) Banyaknya ibu hamil yang tidak terdeteksi kontak komunikasi dengan petugas. 3) Pencapaian target sasaran ibu hamil, bersalin, nifas dan BBL yang belum tercapai. 4) Keaktifan penjaringan dan kepemimpinan dalam pengabdian masyarakat belum konsisten. c. Oppertunitty/Peluang Hal yang dapat digali dari peluang pelaksanaan inovasi Stiker Debu Resik dan program Kelabu Halo adalah: 1) Menjakau masa depan yang tidak melupakan masa lalu. Mengkaji peluang ibu hamil untuk mengembangkan wawasan seputar kehamilan. 2) Peluang/ kesempatan dari pemerintah untuk menyelesaika permasalahan AKI dan AKB sesuai dengan SDG’s. 3) Peluang memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat menjadi masyarakat yang memiliki kesadaran akan persepsi ‘SEHAT’. d. Threat/Ancaman Gangguan atau anacaman yang menjadi kendala dalam pelaksanaan inovasi Stiker Debu Resik dan program Kelabu Halo ini adalah: 1) Masyarakat yang masih menjadikan persepsi “SAKIT” untuk pergi ke Tenaga Kesehatan. 2) Gangguan dari anggota sendiri karena sombong atau malas mencari informasi. 3) Aktivitas dan pekerjaan yang cukup banyak. 2. Strategi Pelaksanaan a. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pasar Ikan. b. Strategi 1) Pendekatan pada masyarakat yang mempunyai permasalahan atau dengan riwayat berisiko pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, KB dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasar Ikan Kota Provinsi Bengkulu. 2) Pengkajian data pada saat pemeriksaan ibu hamil. 3) Perumusan masalah bersama-sama dengan ibu hamil, keluarga dan masyarakat. 4) Memperioritaskan masalah bersama-sama dengan ibu hamil, keluarga dan masyarakat. 5) Perencanaan kegiatan bersama-sama ibu hamil, keluarga dan masyarakat. c. Pelaksanaan 1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan mengenai masalah dan kebutuhan ibu hamil dengan cara memberikan informasi dan mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah. 2) Menstimulasi ibu hamil untuk memutuskan cara penyelesaian masalah yang tepat dengan cara mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki masyarakat dan mendiskusikan tentang tindakan. 3) Memotivasi ibu hamil untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.