Muhammad Tegar Hartono - 1202060055 - Laprak Asam Nukleat
Muhammad Tegar Hartono - 1202060055 - Laprak Asam Nukleat
ABSTRAK
Asam nukleat merupakan senyawa yang mengandung basa nitrogen (struktur siklik
aromatik yang memiliki atom nitrogen) sebagai bagian dari struktur asam nukleat.Asam
nukleat yang terbagi menjadi RNA dan DNA dapat ditentukan kadar atau konsentrasinya dari
suatu organ, dalam hal ini hati. Penentuan ini dilakukan melalui lisis sel, sentrifugasi berulang
dan penambahan reagen orsinol untuk RNA dan difenilamina untuk DNA sehingga analisis
kuantitatif dapat dilakukan dengan spektrofotometer visible.
PENDAHULUAN
Pada percobaan kali ini melakukan pengamatan pada DNA dengan menggunakan beberapa
bahan senyawa kimia dan beberapa perlakuan fisik pada bahan yang diuji. Proses isolasi
DNA menurut Muladno (2002)diawali dengan proses ekstraksi DNA. Dengan perlakuan fisik
yaitu penggerusan dengan mortar dan pistil. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA
dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini dilakukan dengan hati-hati, sehingga
tidak menyebabkan kerusakan pada dinding sel, membran sel membran plasma dan membran
inti. Sedangkan secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel
dan membran inti, salah satunya adalah detergen ini bertujuan untuk memecahkan dinding sel
dan membran sel lapisan pembungkus DNA. Ini disebabkan karena sifat dari detergen sama
dengan sifat dinding sel yang hidrofobik, sehingga terjadi ikatan diantara keduanya dan
menyebabkan dinding sel rusak.
Lalu ditambahkan garam dapur dan diterjen dengan perbandingan ½ : 1, 1 : 1, dan 1 : ½
kemudian diaduk. Pengisolasian DNA menggunakan garam dapur dengan tujuan untuk
memekatkan DNA. Hal ini dapat terjadi karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu
membentuk ikatan dengan kutub negative pada ikatan fosfat DNA. Saat ion Na+ garam
berikatan dengan fosfat, pada saat itulah DNA akan berkumpul. Sedangkan Penambahan
deterjen (SDS) berfungsi untuk melisiskan barier (penghalang) sel secara kimia sebagai
pengganti senyawa kimia.
Kemudian di diamkan sampai endapannya turun. Selanjutnya larutan diambil 5 ml dengan
pipet tetes ke dalam tabung reaksi, sehingga didapatkan sampel berupa cairan yang tidak
terlalu kental.
Pada tabung reaksi tersebut kemudian dipisahkan bagian bagian yang telah terurai dengan
menggunakan alkohol dingin berkonsentrasi 70%. Alkohol tidak melarutkan DNA dan berat
jenis alkohol yang lebih ringan dari air membuat DNA naik dan melayang-layang di
permukaan. Dan ini dibuktikan dengan adanya serabut halus yang mengambang di dalam air.
Pada sampel pisang, setelah direndam dengan larutan detergen dan garam meja mengalami
pemisahan juga menjadi 2 fase. Sebelum mengalami pemisahan juga ditetesi terlebih
dahulumenggunakan alkohol penambahan alcohol merupakan sebuah proses pemekatan pita
DNAyang telah terkumpul karena pemekatan oleh garam, sehingga terjadi presipitasi dna
pada pserbatasan kedua larutan. Pada pisang ini benang-benang kromatin yang dihasikan
berwarnacoklat muda dan bentuknya serabut, pada psiang ini benang kromatin yang
dihasilkan banyak. Garam (NaCl) juga berguna untuk melisiskan DNA dan menonaktifkan
Dnase.Secara khusus NaCl (garam) memiliki fungsi untuk memberikan kondisi ionik,
sehinggareaksi berjalan stabil. Menurut Yusuf (2010:75), jenis DNA pada buah pisang ini
termasukkasar. Dikarenakan kandungan air pada pisang lebih sedikit bila dibandingkan
dengan buahtomat. Sehingga akan terlihat bahwa bentuk DNA pada buah pisang akan terlihat
lebih kasardibandingkan dengan tomat. Dari hasil literatur jika pada buah yang diuji
mengandung kadarair yang sedikit maka dapat terbentuk jumlah DNA banyak dan bagus.
Karena jika semaikinsedikit air yang terkandung, maka akan DNA yang terpretisipasi akan
semakin sedikit.Penggunaan detergen juga berfungsi untuk melisiskan barier el secara kimia
sebagai pengganti senyawa kimia. NaCl pun digunakan untuk menghilangkan karbohidrat
dan proteingaram dan dapat menyebabkan keduanya terpresipitasi bersama-sama dengan
detergen. Makakeduanya akan berfungsi sebagai lying buffer. Penambahan detergen ini
berpengaruh dengan pemisahan DNA dengan protein dalam nukleoprotein.
Kemudian pada bahan uji yang telah diberikan perlakuan secara fisik dan kimiawi
menghasilkan serabut serabut yang banyak dan ada juga yang sedikit. Pada bahan uji buah
yang memiliki serabut banyak yaitu pada buah mangga, tomat, pepaya, dan brokoli dan bahan
uji yang memiliki serabut sedikit yaitu, kiwi, bombay, alpukat, dan melon. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh pada kandungan air yang ada pada setiap buah dimana kandungan
air dalam buah mempengaruhi banyak atau tidaknya serabut. MenurutAgus dan Sjafaraenan
(2014) bahwa buah dengan kadar air tinggi akan menghasilkan isolat yang berbeda jika
dibandingkan dengan buah berkadar air rendah. Semakin tinggi kadar air maka sel yang
terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpresipitasi juga akan
sedikit. Akan tetapi pada alpukat tidak sesuai dengan teori dimana alpukat memiliki kadar air
yang sedikit menghasilkan serabut yang sedikit dibandingkan dengan yang lainya.
Kemungkinan ini terjadi kesalahan atau ketika penggerusan alpukat digerus sampai halus
sehingga ekstraknya semakin sedikit dan DNA yang terpresipitas juga jadi sedikit.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim
merupakan protein yang berfungsi untuk mengkatalis atau mempecepat suatu proses yang
berlangsung di dalam tubuh mahluk hidup tetapi enzim sendiri tidak ikut terproses. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim, diantaranya yaitu faktor suhu, temperatur
lingkungan, PH antara asam atau basa, substrat, dan faktor lainnya. Pada hasikpraktikum ini
akan didapat hasil gelembung yang merupakan keberhasilan dari pengujian ini, gelembung
yang terbentuk merupakan identifikasi adanya enzim katalase yang bereaksi ketika ditambahi
oleh H2O2 yang biasa didapati sebagai racun di dalam tubuh manusia dan kemudian akan
dirubah menjadi H2O dan O2.
UCAPAN TERIMAKASIH
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji dan syukur saya panjatkan kepada sang Khaliq
Allah Swt, karena atas Ridha-Nya saya diberikan kelancaran dan kemudahan dalam
mengerjakan dan menyusun laporan praktikum mengenai Uji Asam Nukleat hingga dapat
selesai tepat waktu. Saya ucapkan pula banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pengerjaan laporan praktikum ini terutama kepada dosen pengampu mata
kuliah Biokimia, Ibu Sri Hartati, M.Pd. serta Kak Fitria Haryani sebagai asisten praktikum.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan semester 5B yang telah
membersamai dan memberikan semangat untuk menyelesaikan laporan praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchel, L.G. (2002). Biologi jilid 1 Edisi Kelima. Terjemahan
oleh Lestari Rahayu. Jakarta : Erlangga.
Hardiany, Novi Silvia. 2016. Metode Transfer Asam Nukleat sebagai Dasar Terapi Gen.
Jurnal Biokimia dan Biologi Molekuler. Vol. 4 (3), 202 – 210.
Hartati, S. (2017). Penuntun Praktikum Biokimia. Bandung: Prodi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung
Djati.
Poedjiadi, A. (2011). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Widyatmoko, Anto Rimbawanto. 2012. Keragaman Genetik Populasi Araucaria
cunninghamii menggunakan Penanda RAPD (Radom Amplified Polymorphic DNA).
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hujan. Vol. 4 (2) , 63 - 77.
Wirahadikusumah, M. (2001). Biokimia : Protein, Enzim, Asam Nukleat. Penerbit ITB.
Bandung.
ESSAI
APAKAH ANDA MENKONSUMSI DNA SETIAP HARI