Anda di halaman 1dari 2

1.

Keputusan membeli atau membuat sendiri (make or buy decission)


Contoh: Perusahaan kursi Cap Gajah memproduksi Kursi lipat besi yang dilengkapi
dengan jok dari busa. Saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas 16.000 unit per bulan dengan
biaya:
Per unit .
Bahan baku Rp. 34.500,-
Upah langsung Rp. 16.000,-
Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,-
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,-
Harga Pokok per unit Rp. 68.000,-
Kasus: Saat ini ada sebuah perusahaan yang spesialisasi membuat jok kursi menawarkan
Satu set jok kursi dengan harga Rp. 22.000,- Menurut analisis jika jok itu dibeli dari luar
perusahaan maka Bahan baku yang dipergunakan akan berkurang sebesar 40% dan biaya
konversi (Upah+BOP Variabel) sebesar 30%.
Apakah layak kalau jok kursi itu dibeli dari luar?
Analisis:
Biaya Produksi 16.000 unit jika seluruhnya dibuat sendiri
Bahan baku Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 552.000.000
Upah langsung Rp. 16.000,- X 16.000 = Rp 256.000.000
Biaya overhead (Variabel) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp 128.000.000
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 = Rp 152.000.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.088.000.000
Harga Pokok per unit = Rp. 68.000,-
Biaya Produksi 16.000 unit jika Jok dibeli dari luar :
Harga pembelian Rp. 22.000,- X 16.000 = Rp. 352.000.000
Bahan baku 60%X Rp. 34.500,- X 16.000 = Rp. 331.200.000
Upah langsung 70% X Rp. 16.000,- X 16.000 =Rp 179.200.000
Biaya overhead (Var) 70%X) Rp. 8.000,- X 16.000 = Rp 89.600.000
Biaya overhead (Tetap) Rp. 9.500,- X 16.000 =Rp 152.000.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.104.000.000
Harga Pokok per unit = Rp. 69.000,-
Ternyata dengan membeli jok dari luar, harga pokok per unit menjadi lebih mahal.
Keputusannya manajemen harus menolak untuk membeli dari luara perusahaan.
Berapa Harga maksimum yang dapat diterima ?
Harga beli maksimum = 22.000 – 1000 = 21.000 per unit

Anda mungkin juga menyukai