Koperasi Kelompok 4
Koperasi Kelompok 4
KEWIRAUSAHAAN KOPERASI
NAMA KELOMPOK 4
Nama : Ni Made Vera Wahyuni Nama : Ni Wayan Ekayanti
No : 13 No : 17
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta karunia-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kewirausahaan Koperasi” dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Koperasi UMKM. Selain itu,
makalah ini penulis susun bertujuan untuk menambah pengetahuan serta wawasan. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. I Nengah Aristana, SE.,MM selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Koperasi UMKM yang telah menyerahkan kepercayaan kepada penulis
guna menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, penulis benar-benar menantikan adanya kritik serta saran untuk
perbaikan makalah yang hendak penulis buat kedepannya.
Penulis
(Kelompok 4)
i
DAFTAS ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAS ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................2
2.1 Kewirausahaan Koperasi........................................................................................................2
2.2 Fungsi Kewirakoperasian………………………..........…………………………………..16
2.3 Tipe Kewirakoperasian.........................................................................................................19
2.4 Keunggulan Kompetitif Dalam Koperasi
2.5 Kinerja Usaha-Usaha Koperasi
BAB III PENUTUP........................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................23
3.2 Saran.................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Koperasi merupakan Badan Usaha yang didirikan dengan asas kekeluargaan dan memiliki
tujuan mensejahterakan masyarakat pada umumnya dan kesejahteraan anggota pada
khususnya. Seiring dengan berdirinya koperasi, memberikan dampak positif terhadap
perekonomian di dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan ketika terjadi krisis ekonomi di
Indonesia pada tahun 1998, koperasi ikut mengambil bagian untuk tetap menjadi Badan
Usaha yang mepertahankan eksistensi tujuannya bagi masyarakat tanpa tenggelam oleh krisis
moneter yang melanda Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki banyak
koperasi yang tersebar hampir di seluruh bagian Indonesia, yang semuanya tersebar di
berbagai daerah. Karena adanya koperasi yang turut serta menyokong perputaran roda
perekonomian negara tanpa bertujuan menarik keuntungan dari anggotanya maupun
masyarakat, tak heran apabila koperasi inilah yang banyak dipilih dan digunakan oleh
masyarakat untuk mendukung kegiatan ekonomi di Indonesia. Koperasi memiliki kendala dan
resiko yang lebih kecil, dibandingkan dengan bentuk badan usaha lainnya yang
berkecenderungan untuk mencari laba.
2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Kewirausahaan Koperasi
2. Apa saja Fungsi Kewirakoperasian
3. Apa saja Tipe Kewirakoperasian
4. Bagaimana Keunggulan Kompetitif Dalam Koperasi
5. Bagaimana Kinerja Usaha-Usaha Koperasi
3 Tujuan Maslah
1. Mengetahui Kewirausahaan Koperasi
2. Mengetahui Fungsi Kewirakoperasian
3. Mengetahui Tipe Kewirakoperasian
4. Mengetahui Keunggulan Kompetitif Dalam Koperasi
5. Mengetahui Kinerja Usaha-Usaha Koperasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada tugas yang didorong untuk berprestasi, berorientasi pada keuntungan,
tekun, tabah, dan mempunyai tekad kerja keras
c. Memiliki kemampuan dalam mengambil resiko dan mengambil keputusan secaratepat dan
cermat
d. Memiliki jiwa kepemimpinan, suka bergaul, dan bersedia menerima saran dan kritik
f. Berorientasi ke depan
a. Kewirakoperasian rutin
b. Kewirakoperasian arbitrase keputusan yang diambil dari dua kondisi yang berbeda
mencari peluang
c. Kewirakoperasian inovatif
Tugas kewirausahaan koperasi:
a. Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan efisiensi koperasi melalui integrasi
vertical tersebut.
4
b. Tugas wirakop yang kedua inin adalah menekan biaya transaksi, biaya transaksi tersebut
adalah biaya diluar biaya produksi yang timbul karena adanya transaksi, seperti biaya
pencarian informasi, biaya kontrak, biaya monitoring kontrak, biaya legal jika kontrak
dilanggar dan biaya resiko yang mungkin timbul.
c. Pemamfaatan interlinkage market arti dari interlinkage market adalah hubungan transaksi
antar pelaku ekonomi dipasar. Dan tugasnya wirakop ini menciptakan kerja sama yang
saling menguntungkan dan cara pelaku dalam interlinkage market tersebut.
d. Pemamfaatan trust capital disini diartikan sebagai pengumpulan mudal. Tugas wirakop
dalam hal ini adalah mengelola modal tersebut secara efisiensi dan meningkatkan peranan
anggota dalam meningkatkan partisipasi intensif dalam pemamfaatan jasa pelayanan
koperasi dan partisipasi konstibutif dalam pembentukan permodalan yang baru.
g. Pengembangan manfaat partisipasi tugas dalam hal ini adalah meningkatkan partisipasi
intensif para anggota koperasi dengan jalan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan
anggotanya.
c. Kewirakoperasian birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasi. Setiap kegiatannya memang diharapkan untuk memacu
perkembangan tehadap anggota.
5
d. Kewira koperasian katulis disini diartikan sebagai pihak yang bekompeten terhadap
pengembangsn koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan
organisasi koperasi.
Koperasi sebagai unit usaha yang bergeak dibidang ekonomi dan social, pada dasarnya
mempunyai tujuan yang sama yaitu membantu meninngkatkan pertumbuhan ekonomi, yang
merupakan sasarna utama pembangunan ekonomi.
Syarat – syarat yang menadai dua perlu bagi pertumbunhan ekonomi yaitu:
b. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak dalam satuan waktu
keja tetap atau waktu kerja yang dperpanjang)
c. Kalaupun kemungkinan inovasi tertentu terlarang dan masih dalam rangka kesanggupan
seorang atau kelompok, maka perseorangan itu perlu memiliki motivasi untuk menerapakan
inovasi itu. Adapun keberhasilan inovasi seorang wirausaha koperasi dijelaskan ada tiga
faktor sebagai berikut:
Hak betindak
merupakan kemungkinan bertindak dalam kelompok yang tidak terlarang yang meliputi
berbagai pembatasan normative terhadap tindakan disamping peraturan-peraturan abstrak
yang dikondifikasikan juga nilai-nilai social budaya, etika aagama, ketentuan-ketentuan
konkrek dan peraturan-perarturan pihak pengembang kekuasaan politik. Bila
diterjemahkan dalam bahasa ekonomi, hak bertindak yang terlarang bertalian dengan
biaya dan keuntungan tertentu, hak bertindak mempengaruhi arus mamfaat yang diharapkan
dari kemungkinan bertindak dan mempengaruhi nilai sumberdaya yang diperlukan untuk
pelaksanaannya.
6
Kemampuan (kompetensi)
Menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai baik positif ataupun negative bagi
wirausha koperasi kiranya yang paling penting adalah motivasi-motivasi dalam pencapaian
hasil yaitu hasil kegiatan usaha perusahaan koperasi dan hasil kegiatan usaha perusahaan
anggotanya. makin tinggi hasil yang diperoleh akan semakin besar dorongan untuk
melakukan suatu tindakan.
Keunggulan Kompetitif adalah keuntungan lebih dari pesaing yang diperoleh dengan
menawarkan konsumen pada nilai yang lebih besar, baik dengan penawaran harga yang lebih
rendah atau dengan memberikan keuntungan lebih pada layanan konsumen dengan harga yang
lebih tinggi.
Sedangkan menurut teori Michael Porter (2013), pengertian competitive advantage adalah
kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk
memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang
sama. Didukung dengan teori Hana (2013), tujuan setiap bisnis adalah mengalahkan persaingan
dan memenangkan pelanggan baru dalam lingkungan yang kompetitif.
Kembali menurut Porter (2013), strategi competitive advantage yang dapat dilakukan
bisnis seperti menjadi produsen dengan biaya terendah di industri, membuat bisnis yang berbeda
dan hanya satu atau hanya berjumlah kecil di pasaran atau bisa juga memberi harga premium
untuk nilai barang tambahan untuk konsumen.
Keunggulan kompetitif Koperasi dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk memahami
kebutuhan kebutuhan dari pelanggan (anggota) koperasi dan merupakan proses pembelian yang
lebih baik dari pelanggan dan memberikan value yang lebih besar melalui harga yang lebih
rendah atau keuntungan yang lain.
a) Mengelola koperasi yang berbeda dengan koperasi lainya, yang memiliki ciri khusus
sebagai koperasi pegawai;
b) Mengukir posisi pasar sendiri dengan masuk pertama atau kategori tertentu;
Kinerja merupakan suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan koperasi guna
mengevaluasi efektivitas dan efisien aktivitas perusahaan koperasi dalam periode tertentu.
Indikator pertama dalam mengukur kinerja koperasi ada pada penerapan prinsip koperasi.
Prinsip Koperasi itu harus diterapkan secara konsisten, karena akan menjadi pembeda antara
koperasi dengan badan usaha non koperasi. Tolak ukur penilaian koperasi yang sesungguhnya,
dilihat dari penerapan prinsip koperasi yang konsisten. Jika sebuah koperasi tidak mampu
menyelenggarakan prinsip koperasi secara konsisten. Secara administrasi memang akan terlihat
seperti koperasi, tapi dalam kenyataan dan prakteknya, isinya bukan merupakan koperasi yang
sesungguhnya.
Indikator yang kedua terdapat pada kesamaan kepentingan usaha atau ekonomi anggota.
Koperasi itu didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki aktivitas usaha atau kepentingan
ekonomi, bukan orang yang tidak jelas kepentingan ekonominya. Sehingga jika ada koperasi
yang dibentuk oleh orang-orang tanpa kepentingan ekonomi yang jelas, maka perlu
dipertanyakan kinerja koperasi tersebut.
Indikator ketiga adalah komitmen anggota koperasi. Isu sentral koperasi berada pada
komitmen anggota, yang pada dasarnya merupakan penjabaran dari trilogi koperasi yaitu,
dimiliki, digunakan, dan dikontrol oleh anggota. Untuk implementasinya sendiri bisa di ukur
8
ketika anggota menjalankan kewajiban dan haknya secara benar, baik dengan kontribusi secara
finansial maupun non finansial. Sehingga rasa tidak memiliki dan tidak mau menggunakan jasa
koperasi serta membiarkan koperasi merupakan salah satu bukti tidak adanya komitmen yang
dimiliki oleh anggota.
Indikator keempat adalah mengenail pelayanan, dimana hubungan usaha koperasi kepada
anggotanya bersifat pelayanan bukan hanya bersifat transaksi jual beli biasa. Besarnya balas jasa
usaha anggota ke koperasi menjadi penentu selisih hasil usaha yang dikembalikan ke anggota.
Maka lebih lanjutnya kemampuan usaha para anggota itu bergantung dengan kemampuan
pelayanan yang diberikan pihak koperasi kepada anggotanya.
Untuk indikator yang terakhir atau yang kelima sebagai indikator kinerja utama koperasi
adalah kerjasama. Kerjasama diperlukan oleh semua pihak baik dari pihak pendiri, pengurus,
hingga anggota-anggotanya. Kesedian dan kemauan setiap individu untuk bekerjasama dalam
mencapai tujuan bersama merupakan poin yang sangat penting. Sementara jika terdapat individu
yang lebih mementingkan kemanfaatan pribadai saja, itu sangatlah tidak cocok untuk bergabung
dalam koperasi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh
pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta
peningkatan kesejahteraan bersama. Keunggulan kompetitif Koperasi dapat diartikan sebagai
suatu sikap untuk memahami kebutuhan kebutuhan dari pelanggan (anggota) koperasi dan
merupakan proses pembelian yang lebih baik dari pelanggan dan memberikan value yang lebih
besar melalui harga yang lebih rendah atau keuntungan yang lain. Competitive advantages atau
bisa diartikan sebagai keunggulan kompetitif dalam berkompetisi dan mempertahankan produk
atau jasa yang memberikan keunikan dengan harga yang murah yang mampu berbeda dari
pesaing sehingga kompetitor susah untuk menirunya. Keunggulan kompetitif berperan sebagai
kunci untuk memenangkan dan mempertahankan pelanggan di seluruh area. Kinerja merupakan
suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan koperasi guna mengevaluasi efektivitas dan
efisien aktivitas perusahaan koperasi dalam periode tertentu.
3.2. Saran
Makalah mengenai Kewirausahaan Koperasi ini diharapkan bisa menjadi bahan literatur.
Diharapkan pada pembaca makalah ini dapat dengan mudah memahami tentang
Kewirausahaan Koperasi dan agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan
bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
http://nurizzahmaulidina.blogspot.com/2017/03/kewirausahaan-koperasi.html