Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PBL IV

BLOK FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR


(KAJIAN RESEP IHD - ANGINA)

Oleh :
Kelas Farmasi A2
Ketua : Suraya Muh Basir (70100120025)
Sekretaris : Sitti Fauziah Hadifa Farhan (70100120089)
Dosen Pembimbing : Apt. Nurshalati Tahar, S. Farm., M. Si

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
ROMANG POLONG-GOWA
2022
SKENARIO
Tn S, 62th MRS dengan keluhan lemah tangan dan kaki kiri, tak bisa bicara sejak 7 jam yang lalu. Istri
mengaku bahwa Tn S memiliki riwayat sakit jantung dan obat yang terakhir diminum adalah Digoxin
1x250 ug, Noperten 1x10mg, Amlodipin 1 x 5mg, Q-ten 1x1 tab. Didukung hasil CT-scan Tn S didiagnosa
dengan Ischemic Stroke embolik. Selanjutnya pasien diterapi dengan Enoxaparin 2x0,4 U s.c.; Brain Act 3
x 500mg; Plavix 1 x 75mg; Neurobion injeksi 1x1 i.m. Pada hari ketiga muncul komplikasi berupa kejang
dan sesak napas yang disertai panas tinggi hingga 38,2 C. TD yang semula 170/90 mmHg pada saat
masuk kini turun menjadi 100/70 mmHg. Pasien didiagnosa sebagai suspect pneumonia. Hasil lab adalah
sbb: leukosit: 17.000/mm3, Cr 2,3 mg/dl; BUN 29mg/dl. Bagaimana Pharm Care pada kasus ini?

STEP 1 (KLARIFIKASIN ISTILAH ASING)

1. STROKE ISKEMIK (FITRI SEA)


Jenis strokenya terjadi saat aliran darah arteri di otak mengalami penyumbatan. Ini terjadi saat
ada gumpalan darah dan penumpukan plak yang disebut dengan aterosklerosis yang
mengurangi volume darah ke otak (Heri, 2019)
2. KOMPLIKASI (SITI NURHALISA)
Penyakit yang baru timbul kemudian sebagai tambahan pada pemyakit yang sudah ada;
Percampuran yang kusut (dari berbagai hal)
3. CT-SCAN (MUH. FADHIL RAHMADANA)
Merupakan salah satu sarana penunjang penegakan diagnosa yang menggunakan gabungan dari
sinar-X dan komputer untuk mendapatkan citra atau gambar berupa variasi irisan tubuh
manusia (Jurnal Kesehatan, 2018)
4. KEJANG (MUSTAINNA RAHMAN)
Kejang adalah 1. serangan mendadak atau kekambuan suatu penyakit, 2. Episode tunggal
epilepsi, tipe tipenya sering dinamai sesuai dengan tipe epilepsinya ( dorland ed 30 hal 677)
5. ENOXAPARIN (A. NURAFNI)
Enoxaparin merupakan jenis LMWH yang paling sering digunakan dalam tindakan klinis
terutama pada kondisi akut dari tromboemboli vena. ( Arik Dian, dkk. 2021)
6. LEUKOSIT (SALMAN ALFARIZY)
Leukosit : sel darah putih; sel tidak berwarna yang mampu bergerak secara ameboid, dengan
fungsi utamanya adalah untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme yang menyebabkan
penyakit dan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama : granular dan nongranular
(Dorland Ed 29 p. 436)
7. SUSPECT PNEUMONIA (FITRIANI)
Adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru (alveoli) yang disebabkan oleh bakteri,
virus maupun jamur. ( Zulmeliza Rasyid , 2018 )

STEP 2

1. Apa manifestasi klinis dari scenario yang menandakan bahwa pasien mengalami iskemik stroke
emboli?
2. Bagaimana hubungan keluhan dan gejala yang dirasakan pasien dengan diagnose penyakitnya?
(Mustainna Rahman)
3. Bagaimana terapi pencegahan dan terapi non farmakologi? (Umi Kalsum)
4. Bagaimana monitoring dan evaluasi dari penyakit pasien?
5. Bagaimana patofisiologi dari penyakit pasien?
6. Apakah faktor risiko dari pasien sehingga terkena iskemik stroke emboli?
7. Bagaimana edukasi yang dapat diberikan pada kasus ischemic pada scenario? (Siti Nurhasibah)

STEP 3 (BRAINSTORMING)

1. Apa manifestasi klinis dari scenario yang menandakan bahwa pasien mengalami iskemik stroke
emboli?
Jawab :
Pada stroke non hemoragik (iskemik), gejala utamanya adalah timbulnya defisit neurologist,
secaara mendadak/subakut, di dahului gejala prodromal, terjadinya pada waktu istirahat atau
bangun pagi dan biasanya kesadaran tidak menurun, kecuali bila embolus cukup besar. (Fitri
Sea)

2. Bagaimana hubungan keluhan dan gejala yang dirasakan pasien dengan diagnose penyakitnya?
Jawab :
Berdasarkan skenario, seorang pasien berusia 62 tahun mengeluhkan tangan dan kaki kiri
lemah, dan tak bisa bicara sejak 7 jam lalu. Pasien di diagnosa stroke iskemi emboli. Keluhan
yang dialami pasien ini merupakan tanda dan gejala stroke. Stroke menyebabkan senyum tidak
simetris, sulit menelan air minum secara tiba-tiba, gerak separuh anggota tubuh melemah
secara tiba-tiba, berbicara tidak jelas atau bahkan tidak bisa bicara, kesemutan, penglihatan
berkurang, sakit kepala, dan lain-lain. (Arul Adiva Tj)

3. Bagaimana terapi pencegahan dan terapi non farmakologi?


Jawab :
Penatalaksanaan terhadap serangan stroke terbagi menjadi dua macam yaitu terapi farmakologi
dan non farmakologi, terapi farmakologi merupakan pendekatan terapi pada sroke akut untuk
menghilangkan sumbatan pada aliran darahdengan mneggunakan obat seperti terapi suportif,
antihipertensi, terapi trombolitik, terapi antiplatelet dan terapi antikoagulan.Sedangkan secara
non farmakologi yaitu dengan tindakan pembedahan (surgical intervention) dan terapi
endovaskuler (Ikawati, 2014). (Fitriani)

4. Bagaimana monitoring dan evaluasi dari penyakit pasien?


Jawab :
Pendekatan pemantauan terapi obat pada pasien stroke rawat inap. Rencana tersebut harus
disesuaikan untuk masing-masing pasien berdasarkan etiologi stroke dan proses penyakit yang
berlangsung (Dipiro) (Nurafiah)

5. Bagaimana patofisiologi dari penyakit pasien?


Jawab :
- Merupakan prevalensi kejadian stroke sebesar 88% yang dimana stroke ini terjasi akibat
adanya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak sehingga suplai oksigen
terganggu (Fitri Sea)
- Stroke iskemik atau stroke non hemoragik adalah kematianjaringan otak karena gangguan
aliran darah ke daerah otak, yang disebabkan oleh tersumbatnya arteri serebral atauservikal
atau yang kurang mungkin tersumbat, vena serebral (Hajrah Hukman)

6. Apakah faktor risiko dari pasien sehingga terkena iskemik stroke emboli?
Jawab :
a. Faktor resiko yang dapat diubah : tekanan darah, penyakit jantung, kolesterol darah,
diabetes, masalah pembekuan, merokok, asupan alkohol yang berlebihan, obesitas,
gaya hidup yang tidak berpindah-pindah
b. Faktor resiko yang tidak dapat diubah: usia, jenis kelamin, ras- etnis, genetik (Muh.
Fadhil)

7. Bagaimana edukasi yang dapat diberikan pada kasus ischemic pada skenario?
Jawab :
Pasien stroke perlu memberikan motivasi yang menekankan betapa pentingnya penanganan
dan rehabilitasi medis bagi pasien dapat membantu meningkatkan kepatuhan terhadap terapi.
Edukasi pula mengenai kemungkinan rekurensi stroke. Aktivitas fisik rutin, menjaga pola diet,
dan mengonsumsi farmakoterapi sesuai arahan dokter diharapkan dapat menurunkan risiko
rekurensi. (Amalia)

STEP 4 (MENGANALISIS MASALAH)

1. Patofisiologi berdasarkan skenario :


Stroke iskemik terjadi karena adanya obstruksi pada pembuluh yang mensuplai darah ke otak.
Hal yang mendasari terjadinya obstruksi adalah peningkatan deposit lemak yang melapisi
pembuluh darah atau biasa disebutsebagai ateroskelrosis. Kondisi ini kemudian menyebabkan
dua obstruksi yaitu trombosis serebral dan emboli serebral. Trombosis serebral mengacu pada
trombus (bekuan darah) yang berkembang di bagian pembuluh darah yang tersumbat. Emboli
serebral mengacu pada bekuan darah yang umumnya terbentuk pada lokasi lain pada sistem
peredaran darah, biasanya jantung dan arteri besar didada bagian atas dan leher. Sebagian dari
pecahan bekuan darah lepas, memasuki aliran darah dan berjalan melalui pembuluh darah otak
hingga mencapai pada pembuluh darah yang lebih kecil untuk dimasuki oleh plak tersebut. (Fitri
Sea)
2. Tanda dan gejala berdasarkan scenario :
Berdasarkan skenario, keluhan yang dialami pasien merupakan tanda dan gejala dari stroke.
Adapun tanda dan gejalanya adalah : (Handayani et.al., 2019)
a. Kelemahan mendadak satu sisi tubuh, atau 2 sisi, mati rasa, kesemutan pada muka,
kesemutan pada engan atau kaki
b. Kehilangan penglihatan mendadak sebelah mata atau kedua mata
c. Sakit kepala hebat mendadak
d. Kehilangan kemampuan berbicara secara tiba-tiba atau kesulitan memahami perkataan
e. Penurunan kesadaran
f. Kesulitan menelan
g. Tersedak waktu makan atau minum
h. Gangguan emosi atau daya ingat (Muh. Fadhil Rahmadana. T)
3. Faktor risiko berdasarkan scenario :
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi berdasarkan skenario yaitu
• Usia (lebih dari 55 tahun)
• Gender (laki-laki lebih besar dari perempuan)

Faktor yang Dapat Dimodifikasi berdasarkan skenario yaitu penyakit jantung yang dimana
dikatakan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit jantung
(chilsholm edisisi hal 231) (Zalima Yusliha)

4. Terapi farmakologi dan non farmakologi berdasarkan skenario :

STEP 5 (TUJUAN BELAJAR)

1. Mengetahui patofisiologi pada skenario

2.Untuk mengetahui manifstasi klinik pasien

3.Untuk mengetahui etiologi

4.Untuk mengethaui obat yang digunakan pasien rasional atau tidak

5.Untuk mengethaui monitoring dan evaluasi untuk

6. Untuk mengetahui edukasi yang diberikan pada skenario

Catatan :

Mencari guidline terapi pada pasien stroke

Belajar mandiri mengaitkan dan mencari pembenaran pada step 3

Anda mungkin juga menyukai