Anda di halaman 1dari 54

TUGAS KE-2 SOSIOLOGI

NAMA : MUHAMMAD RAFLI MUSERE

NIM : 202231700004

FAKULTAS : ILMU KOMUNIKASI

KELAS : PROFESSIONAL

Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis
memandang masyarakat
sebagai
suatu jaringan kelompok
yang bekerja sama secara
terorganisasi
dan teratur, serta memiliki
seperangkat aturan dan
nilai yang
dianut sebagian besar
anggota masyarakat
tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang
sebagai suatu sistem yang
stabil, selaras,
dan seimbang sehingga
dalam pandangan
perspektif fungsional,
setiap ada kelompok atau
lembaga melaksanakan
tugas tertentu
secara terus-menerus
karena hal itu fungsional.
Oleh sebab itu, pola
perilaku timbul karena
secara
fungsional bermanfaat dan
apabila kebutuhan itu
berubah, pola
itu akan hilang atau
berubah. Jika sebuah
perubahan sosial
dalam masyarakat, akan
mengganggu
keseimbangan
masyarakat yang stabil
tersebut. Akan tetapi,
tidak lama
kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan.
Pada perspektif
fungsional berkonsetrasi
pada keteraturan
dan stabilitas dalam
masyarakat. Lembaga-
lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat,
seperti keluarga,
pendidikan, dan agama
dianalisis dalam bentuk
bagaimana lembaga-
lembaga itu
membantu mencukupi
kebutuhan masyarakat. Ini
berarti bahwa
lembaga-lembaga yang ada
tersebut dalam analisis ini
dinilai
dari seberapa jauh
peranannya dalam
memelihara stabilitas
masyarakat.
Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat
aspek
berikut
Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis
memandang masyarakat
sebagai
suatu jaringan kelompok
yang bekerja sama secara
terorganisasi
dan teratur, serta memiliki
seperangkat aturan dan
nilai yang
dianut sebagian besar
anggota masyarakat
tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang
sebagai suatu sistem yang
stabil, selaras,
dan seimbang sehingga
dalam pandangan
perspektif fungsional,
setiap ada kelompok atau
lembaga melaksanakan
tugas tertentu
secara terus-menerus
karena hal itu fungsional.
Oleh sebab itu, pola
perilaku timbul karena
secara
fungsional bermanfaat dan
apabila kebutuhan itu
berubah, pola
itu akan hilang atau
berubah. Jika sebuah
perubahan sosial
dalam masyarakat, akan
mengganggu
keseimbangan
masyarakat yang stabil
tersebut. Akan tetapi,
tidak lama
kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan.
Pada perspektif
fungsional berkonsetrasi
pada keteraturan
dan stabilitas dalam
masyarakat. Lembaga-
lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat,
seperti keluarga,
pendidikan, dan agama
dianalisis dalam bentuk
bagaimana lembaga-
lembaga itu
membantu mencukupi
kebutuhan masyarakat. Ini
berarti bahwa
lembaga-lembaga yang ada
tersebut dalam analisis ini
dinilai
dari seberapa jauh
peranannya dalam
memelihara stabilitas
masyarakat.
Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat
aspek
berikut
Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis
memandang masyarakat
sebagai
suatu jaringan kelompok
yang bekerja sama secara
terorganisasi
dan teratur, serta memiliki
seperangkat aturan dan
nilai yang
dianut sebagian besar
anggota masyarakat
tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang
sebagai suatu sistem yang
stabil, selaras,
dan seimbang sehingga
dalam pandangan
perspektif fungsional,
setiap ada kelompok atau
lembaga melaksanakan
tugas tertentu
secara terus-menerus
karena hal itu fungsional.
Oleh sebab itu, pola
perilaku timbul karena
secara
fungsional bermanfaat dan
apabila kebutuhan itu
berubah, pola
itu akan hilang atau
berubah. Jika sebuah
perubahan sosial
dalam masyarakat, akan
mengganggu
keseimbangan
masyarakat yang stabil
tersebut. Akan tetapi,
tidak lama
kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan.
Pada perspektif
fungsional berkonsetrasi
pada keteraturan
dan stabilitas dalam
masyarakat. Lembaga-
lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat,
seperti keluarga,
pendidikan, dan agama
dianalisis dalam bentuk
bagaimana lembaga-
lembaga itu
membantu mencukupi
kebutuhan masyarakat. Ini
berarti bahwa
lembaga-lembaga yang ada
tersebut dalam analisis ini
dinilai
dari seberapa jauh
peranannya dalam
memelihara stabilitas
masyarakat.
Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat
aspek
berikut
Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis
memandang masyarakat
sebagai
suatu jaringan kelompok
yang bekerja sama secara
terorganisasi
dan teratur, serta memiliki
seperangkat aturan dan
nilai yang
dianut sebagian besar
anggota masyarakat
tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang
sebagai suatu sistem yang
stabil, selaras,
dan seimbang sehingga
dalam pandangan
perspektif fungsional,
setiap ada kelompok atau
lembaga melaksanakan
tugas tertentu
secara terus-menerus
karena hal itu fungsional.
Oleh sebab itu, pola
perilaku timbul karena
secara
fungsional bermanfaat dan
apabila kebutuhan itu
berubah, pola
itu akan hilang atau
berubah. Jika sebuah
perubahan sosial
dalam masyarakat, akan
mengganggu
keseimbangan
masyarakat yang stabil
tersebut. Akan tetapi,
tidak lama
kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan.
Pada perspektif
fungsional berkonsetrasi
pada keteraturan
dan stabilitas dalam
masyarakat. Lembaga-
lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat,
seperti keluarga,
pendidikan, dan agama
dianalisis dalam bentuk
bagaimana lembaga-
lembaga itu
membantu mencukupi
kebutuhan masyarakat. Ini
berarti bahwa
lembaga-lembaga yang ada
tersebut dalam analisis ini
dinilai
dari seberapa jauh
peranannya dalam
memelihara stabilitas
masyarakat.
Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat
aspek
berikut
Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis
memandang masyarakat
sebagai
suatu jaringan kelompok
yang bekerja sama secara
terorganisasi
dan teratur, serta memiliki
seperangkat aturan dan
nilai yang
dianut sebagian besar
anggota masyarakat
tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang
sebagai suatu sistem yang
stabil, selaras,
dan seimbang sehingga
dalam pandangan
perspektif fungsional,
setiap ada kelompok atau
lembaga melaksanakan
tugas tertentu
secara terus-menerus
karena hal itu fungsional.
Oleh sebab itu, pola
perilaku timbul karena
secara
fungsional bermanfaat dan
apabila kebutuhan itu
berubah, pola
itu akan hilang atau
berubah. Jika sebuah
perubahan sosial
dalam masyarakat, akan
mengganggu
keseimbangan
masyarakat yang stabil
tersebut. Akan tetapi,
tidak lama
kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan.
Pada perspektif
fungsional berkonsetrasi
pada keteraturan
dan stabilitas dalam
masyarakat. Lembaga-
lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat,
seperti keluarga,
pendidikan, dan agama
dianalisis dalam bentuk
bagaimana lembaga-
lembaga itu
membantu mencukupi
kebutuhan masyarakat. Ini
berarti bahwa
lembaga-lembaga yang ada
tersebut dalam analisis ini
dinilai
dari seberapa jauh
peranannya dalam
memelihara stabilitas
masyarakat.
Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat
aspek
berikut
Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis
memandang masyarakat
sebagai
suatu jaringan kelompok
yang bekerja sama secara
terorganisasi
dan teratur, serta memiliki
seperangkat aturan dan
nilai yang
dianut sebagian besar
anggota masyarakat
tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang
sebagai suatu sistem yang
stabil, selaras,
dan seimbang sehingga
dalam pandangan
perspektif fungsional,
setiap ada kelompok atau
lembaga melaksanakan
tugas tertentu
secara terus-menerus
karena hal itu fungsional.
Oleh sebab itu, pola
perilaku timbul karena
secara
fungsional bermanfaat dan
apabila kebutuhan itu
berubah, pola
itu akan hilang atau
berubah. Jika sebuah
perubahan sosial
dalam masyarakat, akan
mengganggu
keseimbangan
masyarakat yang stabil
tersebut. Akan tetapi,
tidak lama
kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan.
Pada perspektif
fungsional berkonsetrasi
pada keteraturan
dan stabilitas dalam
masyarakat. Lembaga-
lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat,
seperti keluarga,
pendidikan, dan agama
dianalisis dalam bentuk
bagaimana lembaga-
lembaga itu
membantu mencukupi
kebutuhan masyarakat. Ini
berarti bahwa
lembaga-lembaga yang ada
tersebut dalam analisis ini
dinilai
dari seberapa jauh
peranannya dalam
memelihara stabilitas
masyarakat.
Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat
aspek
berikut
Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis
memandang masyarakat
sebagai
suatu jaringan kelompok
yang bekerja sama secara
terorganisasi
dan teratur, serta memiliki
seperangkat aturan dan
nilai yang
dianut sebagian besar
anggota masyarakat
tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang
sebagai suatu sistem yang
stabil, selaras,
dan seimbang sehingga
dalam pandangan
perspektif fungsional,
setiap ada kelompok atau
lembaga melaksanakan
tugas tertentu
secara terus-menerus
karena hal itu fungsional.
Oleh sebab itu, pola
perilaku timbul karena
secara
fungsional bermanfaat dan
apabila kebutuhan itu
berubah, pola
itu akan hilang atau
berubah. Jika sebuah
perubahan sosial
dalam masyarakat, akan
mengganggu
keseimbangan
masyarakat yang stabil
tersebut. Akan tetapi,
tidak lama
kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan.
Pada perspektif
fungsional berkonsetrasi
pada keteraturan
dan stabilitas dalam
masyarakat. Lembaga-
lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat,
seperti keluarga,
pendidikan, dan agama
dianalisis dalam bentuk
bagaimana lembaga-
lembaga itu
membantu mencukupi
kebutuhan masyarakat. Ini
berarti bahwa
lembaga-lembaga yang ada
tersebut dalam analisis ini
dinilai
dari seberapa jauh
peranannya dalam
memelihara stabilitas
masyarakat.
Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat
aspek
berikut
 Masyarakat tidak bisa
hidup, kecuali anggota-
anggotanya mempunyai
persamaan persepsi,
sikap,
dan nilai.
 Setiap bagian
mempunyai kontribusi
pada
keseluruhan.
 Masing-masing bagian
terintegrasi satu sama lain
dan
saling memberi dukungan.
 Masing-masing bagian
memberi kekuatan
sehingga
keseluruhan masyarakat
menjadi stab
 Masyarakat tidak bisa
hidup, kecuali anggota-
anggotanya mempunyai
persamaan persepsi,
sikap,
dan nilai.
 Setiap bagian
mempunyai kontribusi
pada
keseluruhan.
 Masing-masing bagian
terintegrasi satu sama lain
dan
saling memberi dukungan.
 Masing-masing bagian
memberi kekuatan
sehingga
keseluruhan masyarakat
menjadi stabil
Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis
memandang masyarakat
sebagai
suatu jaringan kelompok
yang bekerja sama secara
terorganisasi
dan teratur, serta memiliki
seperangkat aturan dan
nilai yang
dianut sebagian besar
anggota masyarakat
tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang
sebagai suatu sistem yang
stabil, selaras,
dan seimbang sehingga
dalam pandangan
perspektif fungsional,
setiap ada kelompok atau
lembaga melaksanakan
tugas tertentu
secara terus-menerus
karena hal itu fungsional.
Oleh sebab itu, pola
perilaku timbul karena
secara
fungsional bermanfaat dan
apabila kebutuhan itu
berubah, pola
itu akan hilang atau
berubah. Jika sebuah
perubahan sosial
dalam masyarakat, akan
mengganggu
keseimbangan
masyarakat yang stabil
tersebut. Akan tetapi,
tidak lama
kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan.
Pada perspektif
fungsional berkonsetrasi
pada keteraturan
dan stabilitas dalam
masyarakat. Lembaga-
lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat,
seperti keluarga,
pendidikan, dan agama
dianalisis dalam bentuk
bagaimana lembaga-
lembaga itu
membantu mencukupi
kebutuhan masyarakat. Ini
berarti bahwa
lembaga-lembaga yang ada
tersebut dalam analisis ini
dinilai
dari seberapa jauh
peranannya dalam
memelihara stabilitas
masyarakat.
Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat
aspek
berikut.
1. Uraikan dengan jelas apa  itu sosiologi dalam perspektif
fungsionalis dan sosiologi dalam perspektif konflik. Serta berikan
contoh
Dalam perspektif ini, masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang
bekerja sama secara terorganisasi dan teratur, serta memiliki seperangkat aturan
dan nilai yang dianut sebagian besar anggota masyarakat tersebut. Jadi,
masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil, selaras, dan seimbang.
Dengan demikian menurut pandangan perspektif ini, setiap kelompok atau
lembaga melaksanakan tugas tertentu secara terus-menerus, karena hal itu
fungsional. Sehingga, pola perilaku timbul karena secara fungsional bermanfaat
dan apabila kebutuhan itu berubah, pola itu akan hilang atau berubah.
Hal ini juga berarti bahwa perubahan sosial akan mengganggu keseimbangan
masyarakat yang stabil tersebut. Namun tidak lama kemudian akan tercipta
kembali keseimbangan. Perspektif ini lebih menekankan pada keteraturan dan
stabilitas dalam masyarakat. Lembaga-lembaga sosial seperti keluarga,
pendidikan, dan agama dianalisis dalam bentuk bagaimana lembaga-lembaga itu
membantu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ini berarti lembaga-lembaga itu dalam analisis ini dilihat seberapa jauh
peranannya dalam memelihara stabilitas masyarakat. Perspektif fungsionalis
menekankan pada empat hal berikut ini.
■ Masyarakat tidak bisa hidup kecuali anggota-anggotanya mempunyai
persamaan persepsi, sikap, dan nilai.
■ Setiap bagian mempunyai kontribusi pada keseluruhan.
■ Masing-masing bagian terintegrasi satu sama lain dan saling memberi
dukungan.
■ Masing-masing bagian memberi kekuatan, sehingga keseluruhan masyarakat
menjadi stabil.

Perspektif ini melihat masyarakat sebagai sesuatu yang selalu berubah, terutama
sebagai akibat dari dinamika pemegang kekuasaan yang terus berusaha
memelihara dan meningkatkan posisinya. Perspektif ini beranggapan bahwa
kelompok-kelompok tersebut mempunyai tujuan sendiri yang beragam dan tidak
pernah terintegrasi.
Dalam mencapai tujuannya, suatu kelompok seringkali harus mengorbankan
kelompok lain. Karena itu konflik selalu muncul, dan kelompok yang tergolong
kuat setiap saat selalu berusaha meningkatkan posisinya dan memelihara
dominasinya. Ciri lain dari perspektif ini adalah cenderung memandang nilai dan
moral sebagai rasionalisasi untuk keberadaan kelompok yang berkuasa.
Dengan demikian kekuasaan tidak melekat dalam diri individu, tetapi pada posisi
orang dalam masyarakat. Pandangan ini juga menekankan bahwa fakta sosial
adalah bagian dari masyarakat dan eksternal dari sifatsifat individual. Singkatnya,
pandangan ini berorientasi pada studi struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial.
Ia memandang masyarakat terus-menerus berubah dan masing-masing bagian
dalam masyarakat potensial memacu dan menciptakan perubahan sosial. Dalam
konteks pemeliharaan tatanan sosial, perspektif ini lebih menekankan pada
peranan kekuasaan. Tokoh yang menganut perspektif ini adalah Karl Marx dan
Frederich Engles.

2.Uraikan dengan jelas pemahaman anda akan imajinasi sosiologi, dan buatlah satu
contoh imajinasi sosiologi dari kasus riil yang terjadi saat ini, analisislah.

 Masyarakat tidak bisa


hidup, kecuali anggota-
anggotanya mempunyai
persamaan persepsi,
sikap,
dan nilai.
 Setiap bagian
mempunyai kontribusi
pada
keseluruhan.
 Masing-masing bagian
terintegrasi satu sama lain
dan
saling memberi dukungan.
 Masing-masing bagian
memberi kekuatan
sehingga
keseluruhan masyarakat
menjadi stabi
 Masyarakat tidak bisa
hidup, kecuali anggota-
anggotanya mempunyai
persamaan persepsi,
sikap,
dan nilai.
 Setiap bagian
mempunyai kontribusi
pada
keseluruhan.
 Masing-masing bagian
terintegrasi satu sama lain
dan
saling memberi dukungan.
 Masing-masing bagian
memberi kekuatan
sehingga
keseluruhan masyarakat
menjadi sta

Anda mungkin juga menyukai