Anda di halaman 1dari 3

Nama : Imam Triananda

Npm : 223515516004
Prodi : Administrasi public

pembagian kekuasaan lembaga negara atau pemerintah dapat dibedakan menjadi dua bagian.
1. Secara vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal adalah pembagian yang didasarkan pada tingkatannya.
Misalnya, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam negara kesatuan.
2. Secara horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal berdasarkan pada fungsinya. Pengklasifikasian ini
lebih menitikberatkan pada perbedaan antara fungsi pemerintahan bersifat legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.

Pada dasarnya, kekuasaan dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki oleh
individu atau kelompok untuk memengaruhi orang lain. Oleh sebab itu, bagi pemegang
kuasa bisa dibilang memiliki tanggung jawab yang besar karena bukan hanya memberikan
pengaruh terhadap seseorang, tetapi juga bisa memberikan pengaruh terhadap lingkungan.
Selain itu, pengaruh yang diberikan dari pemegang kuasa bisa berdasarkan keinginannya
atau kepentingan untuk bersama.

Trias politika adalah gagasan politik mengenai pembagian kekuasaan dalam negara yang
diungkapkan pertama kali oleh John Locke dan dikembangkan oleh Montesquieu. John Locke
membagi kekuasaan negara ke dalam tiga kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan
eksekutif, dan kekuasaan federatif. Sedangkan Montesquieu membagi kekuasaan negara atas
kekuasaan eksekutif, kekuasaan legilatif, dan kekuasaan yudikatif. Indonesia menerapkan trias
politika yang dikemukakan oleh Montesquieu, tetapi penerapannya tidak absolut karena
Indonesia menambahkan kekuasaan eksaminatif di dalamnya.

Lembaga Eksekutif Lembaga eksekutif adalah lembaga yang memiliki kekuasaan melaksanakan
dan menjalankan undang-undang. Lembaga eksekutif di Indonesia adalah: Presiden dan Wakil
Presiden Presiden dan Wakil Presiden memiliki kekuasaan untuk memerintah, tetapi dibatasi
oleh undang-undang sehingga menghindari penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang. Pada
hakikatnya, Presiden dan Wakil Presiden bertugas dan berwenang untuk menjalankan undang-
undang yang sebelumnya telah dirumuskan oleh DPR.

Lembaga Legislatif Lembaga legislatif adalah lembaga yang memiliki kekuasaan membuat
peraturan dan undang-undang. Lembaga legislatif di Indonesia adalah: Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) MPR adalah lembaga negara yang membuat dan menetapkan Undang-Undang
Dasar (UUD) yang berorientasi kepada kepentingan rakyat, serta mengawasi jalannya lembaga
eksekutif, dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden. Anggotanya terdiri dari anggota DPR dan
DPD. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) DPR adalah lembaga yang menjalankan fungsi legislasi,
fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. DPR sebagai legislator yang merancang undang-
undang demi kepentingan rakyat. Pada hakikatnya DPR adalah perwakilan yang dipilih langsung
oleh rakyat melalui pemilu. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Anggota DPD dipilih secara
langsung oleh rakyat, tetapi DPD menerapkan sistem perwakilan daerah, yang tujuannya
mempertahankan representasi daerah di tingkat pusat. Seluruh anggota DPD bersifat
independen.

Lembaga Eksaminatif Lembaga eksaminatif adalah lembaga yang memiliki kekuasaan terhadap
pemeriksaan keuangan negara. Lembaga eksaminatif di Indonesia adalah BPK. Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) BPK dalam struktur lembaga negara sifatnya sebagai pelengkap
(auxiliary) dari fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintah, khususnya pengawasan di
bidang keuangan. Lembaga Yudikatif Lembaga yudikatif adalah lembaga yang memiliki
kekuasaan mengawasi jalannya pelaksanaan peraturan perundang-undangan. Lembaga yudikatif
di Indonesia adalah: Mahkamah Agung (MA) MA adalah lembaga puncak atas kekuasaan
kehakiman dalam lingkup peradilan umum, peradilan agama, peradilan tata usaha negara, dan
peradilan militer. MA memiliki wewenang menguji peraturan udang-undang di bawah undang-
undang terhadap undang-undang.

Mahkamah Konstitusi (MK) MK adalah lembaga yang menjamin penegakan konstitusi sebagai
hukum tertinggi sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya. MK memiliki wewenang
menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar. Komisi Yudisial (KY) Pasal 24B ayat
(1) UUD 1945 hasil amandemen menyatakan bahwa KY bersifat mandiri. Lembaga atau badan
negara yang memiliki kewenangan independen. KY memiliki wewenang mengusulkan
pengangkatan Hakim Agung, menetapkan kode etik dan pedoman perilaku hakim, serta menjaga
kehormatan dan martabat hakim.

Komentar
Pada dasarnya, kekuasaan itu bisa dimiliki oleh siapa saja, tak terkecuali diri kamu karena
kekuasaan terkecil berada di dalam lingkungan keluarga. Selain itu, seseorang yang
mendapatkan kekuasaan bisa karena memiliki jabatan di organisasi atau lembaga,
keturunan raja, atau kedua-duanya. Dari mana pun mendapatkan kekuasaan yang penting
mampu bertanggung jawab terhadap kekuasaan yang telah diberikan dan mampu
mengarahkan orang lain ke arah yang baik dan tidak merugikan.

Mempertahankan kekuasaan dalam dunia politik tidak menggambarkan negara yang


menganut sistem pemerintahan demokrasi. Pada umumnya negara-negara demokrasi akan
memberikan kebebasan berpendapat dan menghilangkan dinasti politik.

Anda mungkin juga menyukai