Anda di halaman 1dari 7

Tgl : 22 september 2020 FARMAKOLOGI nama : Mia pransiska

Nim : 190101082

1. Uraikan sejarah farmakologi ?


2. Jelaskan definisi dari :
a. Farmakologi d. farmakokinetika
b. Farmakologi klinis e. farmakodinamika
c. Farmakoterapi f. Toksikologi
3. Jelaskan mekanisme absorpsi obat (transport obat melewati suatu membrane lipoprotein) ?
4. Jelaskan kenapa asetosal (asam lemah) lebih mudah diabsorpsi dilambung dari pada usus ?
5. Jelaskan mekanisme yang terjadi pada distribusi obat didalam plasma ?
6. Jelaskan proses metabolisme obat dan faktor yang mempengaruhinya ?
7. Jelaskan fungsi enzim sitokrom p450 pada proses metabolisme ?
8. Tuliskan beberapa contoh obat dan hasil metabolitnya yang mengalami proses oksidasi pada
metabolisme obat ?
9. Tuliskan contoh beberapa obat dan hasil metabolitnya yang mengalami proses reduksi pada
metabolisme obat ?
10. Tuliskan contoh beberapa obat dan hasil metabolitnya yang mengalami proses hidrolisis pada
metabolisme obat ?
11. Tuliskan contoh beberapa obat dan hasil metabolitnya yang mengalami proses konyugasi pada
metabolisme obat ?
12. Apa yang dimaksud dengan inhibisi metabolisme dan akibatnya serta contoh obat nya ?
13. Apa yang dimaksud dengan induksi metabolisme dan akibatnya seta contoh obatnya ?
14. Tuliskan minimal 5 buah contoh obat yang metabolisme dikatalis oleh CYP1, CYP2, dan CYP3 ?
15. Apa yang dimaksud dengan pro drug ?
16. Jelaskan apa yang dimaksud dengan eksresi dan jelaskan beberapa mekanisme eksresi obat
melalui ginjal ?
17. Jelaskan apa hubungan kadar obat didalam plasma dengan efek obat ?
18. Apa yang dimaksud dan tujuan dari alkalinasi dan acidifikasi urine ?
19. Jelaskan pengertian dari bioavailability ?
20. Jelaskan faktor yang mempengaruhi bioavailability ?
21. Jelaskan volume distribusi ?
22. Jelaskan waktu paruh eliminasi ?
1. SEJARAH FARMAKOLOGI DAN PERKEMBANGAN FARMAKOLOGI

Pengertian Farmakologi

Farmakologi berasal dari kata (Yunani) yang artinya farmakon yang berarti obat dalam makna sempit,
dan dalam makna luas adalah semua zat selain makanan yang dapat mengakibatkan perubahan susunan
atau fungsi jaringan tubuh. Logos berarti ilmu. Sehingga farmakologi adalah ilmu yang mempelajari
pengaruh bahan kimia pada sel hidup dan sebaliknya reaksi sel hidup terhadap bahan kimia tersebut.
Pada mulanya farmakologi mencakup berbagai pengetahuan tentang obat yang meliputi: sejarah,
sumber, sifat-sifat fisika dan kimiawi, cara meracik, efek fisiologi dan biokimiawi, mekanisme kerja,
absorpsi, distribusi, biotranformasi dan ekskresi, serta penggunaan obat untuk terapi dan tujuan lain.
Adapun beberapa istilah untuk farmakologi: 1. Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari cara kerja
obat, efek obat terhadap faal tubuh dan perubahan biokimia tubuh. 2. Farmakokinetik adalah ilmu yang
mempelajari cara pemberian obat, biotranformasi atau perubahan yang di alami obat di dalam tubuh
dan cara obat di keluarkan dari tubuh (ekskresi). 3. Farmakoterapi Merupakan cabang ilmu farmakologi
yang mempelajari penggunaan obat untuk pencegahan dan menyembuhkan penyakit 4. Farmakognosi
adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan
sumber obat 5. Khemoterapi adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari pengobatan penyakit
yang disebabkan oleh mikroba patogen termasuk pengobatan neoplasma 6. Toksikologi adalah lmu yang
mempelajari keracunan zat kimia termasuk obat, zat yang digunakan dalam rumah tangga, industri,
maupun lingkungan hidup lain. Dalam cabang ini juga dipelajari cara pencegahan, pengenalan dan
penanggulangan kasus-kasus keracunan. 7. Farmasi adalah membidangi ilmu yang meracik obat,
penyediaan dan penyimpan obat, pemurnian, penyempurnaan dan penyajian obat.

SEJARAH FARMAKOLOGI

Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan periode modern. Periode
kuno (sebelum tahun 1700) ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat dapat dilihat di Materia
Medika. Catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina dan Mesir. Claudius Galen (129–200 A.D.), orang
pertama yg mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empirik berkontribusi seimbang dalam
penggunaan obat.  Theophrastus von Hohenheim (1493–1541 A.D.), atau Paracelsus: All things are
poison, nothing is without poison; the dose alone causes a thing not to be poison.”  Johann Jakob
Wepfer (1620–1695) the first to verify by animal experimentation assertions about pharmacological or
toxicological actions.

Periode modern dimulai Pada abad 18-19, mulai dilakukan penelitian eksperimental tentang
perkembangan obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ dan jaringan. Rudolf Buchheim
(1820–1879) mendirikan the first institute of Pharmacology di the University of Dorpat (Tartu, Estonia) in
1847 pharmacology as an independent scientific discipline. Oswald Schmiedeberg (1838–1921), bersama
seorang internist, Bernhard Naunyn (1839–1925), menerbitkan jurnal farmakologi pertama. John J. Abel
(1857–1938) “The Father of American Pharmacology”, was among the first Americans to train in
Schmiedeberg‘s laboratory and was founder of the Journal of Pharmacology and Experimental
Therapeutics (published from 1909 until the present).
2. a) Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk diagnosa,
pencegahan dan penyembuhan penyakit.
b) Farmakologi klinis adalah cabang dari farmakologi yang berhubungan dengan ilmu
kedokteran klinis. Ilmu ini mempelahari efek-efek dari obat-obatan pada sukarelawan
sehat dan pasien. Pada akhirnya, hasil dan efek samping dari ibat-obatan dapat
diketahui dan dibandingkan.
c) Farmakoterapi adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang
penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan. Dalam ilmu ini obat-obatan
digunakan untuk membuat diagnosis, mencegah timbulnya, dan cara menyembuhkan
suatu penyakit.
d) Farmakokinetika adalah cabang ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang
perjalanan obat mulai sejak diminum hingga keluar melalui organ ekskresi di tubuh
manusia.
e) Farmakodinamik (PD) adalah studi tentang efek biokimia dan fisiologis obat
(terutama obat-obatan farmasi). Efeknya dapat termasuk yang dimanifestasikan dalam
hewan (termasuk manusia), mikroorganisme, atau kombinasi organisme (misalnya,
infeksi).
f) Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang
merugikan bagi organisme hidup.

3.
4. Secara teori semakin kontras beda pH obat dengan pH local maka semakin banyak
yang ter-ion maka obat asam lemah diabsorbsi optimal di lambung sedangkan obat
basa lemah diabsorbsi optimal di usus. Faktanya absorbsi obat asam maupun basa
lebih banyak terjadi di usus karena luas permukaan dan fungsi fisiologisnya
( terdapat fili ). Jadi intinya semakin banyak yang ter-ion maka semakin sedikit yang
terabsorbsi.

Obat bersifat asam seperti asetosal (aspirinR), ibuprofen (prorisR), asam mefenamat
(ponstanR) pasti akan mengalami absorpsi di lambung bukan di usus. Sebabnya adalah
dalam lambung yang bersuasana asam obat-obat asam akan mengalami bentuk molekul
yang lebih banyak dibandingkan bentuk ionnya (bentuk ion larut air mudah diekskresikan,
bukan diabsorpsi). Selama proses absorpsi, obat mengalami penurunan jumlah karena tak
semua obat diabsorpsi. Selain itu selama proses absorpsi, jika obat diberikan secara oral
maka akan mengalami siklus enterohepatik (perjalanan dari pembuluh darah di usus ke
portal hepar di mana terdapat enzim beta-glikosidase yang mengolah sebagian obat
sebelum sampai di reseptornya).

5.

6. Proses metabolisme terdiri dari tiga fase yaitu reaksi fase I, reaksi fase IIdan reaksi fase III.
Reaksi fase I meliputi biotransformasi suatu obat menjadimetabolit yang lebih polar melalui
pemasukan atau pembukaan (unmasking) suatugugus fungsional (misalnya -OH, - NH2, -SH).
Metabolisme reaksi fase Imeliputi reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis, hidrasi dan isomerasi.
Oksidasi merupakan reaksi yang paling banyak terjadi dalam reaksi fase I, reaksi inidikatalisis
oleh suatu kelas enzim yang penting yang disebut sebagai sistemoksidase kelas campuran
mikrosomal yaitu sitokrom P- 450. Reaksi fase II terjadiapabila obat atau metabolit obat dari
reaksi fase I tidak cukup polar untuk bisadiekskresi dengan cepat oleh ginjal, sehingga pada
reaksi fase II ini, obat ataumetabolit akan dibuat menjadi lebih hidrofilik melalui konjugasi
dengan senyawaendogen dalam hati yang dimana golongan enzim-enzim yang berbeda
akan bereaksi dengan tipe senyawa yang berbeda juga sebagai contoh sintesis UDP-asam
glukuronat hanya dapat terjadi apabila terjadi reaksi glukuronidasi denganenzim
UDPGlukuroniltransferase Sedangkan reaksi fase III dianggap oleh
para peneliti sebagai metabolisme lebih lanjut dari konjugat glutation yangmenghasilkan
konjugat sistein dan asam merkapturat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju metabolisme obat adalah sebagai berikut:

 Faktor intrinsik. Meliputi sifat fisika dan kimia obat, lipofilitas, dosis dan cara
pemberian.
 Faktor fisiologis. ...
 Faktor farmakologis. ...
 Faktor patologi. ...
 Faktor makanan. ...
 Faktor lingkungan.

7. Cytochromes P450 ( CYPs ) merupakan superfamili enzim


yang mengandung heme sebagai kofaktor yang berfungsi
sebagai monooksigenase . [1] [2] [3] Pada mamalia, protein ini mengoksidasi steroid , asam
lemak , dan xenobiotik , dan penting untuk pembersihan berbagai senyawa, serta untuk
sintesis dan pemecahan hormon. Pada tumbuhan, protein ini penting untuk
biosintesis senyawa pertahanan , asam lemak, dan hormon. [2]

Fungsi CYP spesifik lainnya


Hormon steroid
Steroidogenesis , menunjukkan banyaknya aktivitas enzim yang dilakukan oleh enzim sitokrom P450. [33] HSD:
Hidroksisteroid dehidrogenase.

Sebagian enzim sitokrom P450 memainkan peran penting dalam sintesis hormon


steroid ( steroidogenesis ) oleh adrenal , gonad , dan jaringan perifer:
 CYP11A1 (juga dikenal sebagai P450scc atau P450c11a1) di mitokondria adrenal mempengaruhi
"aktivitas yang sebelumnya dikenal sebagai 20,22-desmolase" (steroid 20α-hidroksilase, steroid 22-
hidroksilase, pemotongan rantai samping kolesterol).
 CYP11B1 (pengkodean protein P450c11β) yang ditemukan di membran mitokondria bagian
dalam korteks adrenal memiliki aktivitas steroid 11β-hidroksilase, steroid 18-hidroksilase , dan steroid
18-metiloksidase.
 CYP11B2 (pengkodean protein P450c11AS), hanya ditemukan di
mitokondria zona adrenal glomerulosa , memiliki aktivitas steroid 11β-hidroksilase, steroid 18-
hidroksilase, dan steroid 18-metiloksidase.
 CYP17A1 , pada retikulum endoplasma korteks adrenal memiliki aktivitas steroid 17α-
hidroksilase dan 17,20-lyase.
 CYP21A2 (P450c21) di korteks adrenal melakukan aktivitas 21-hidroksilase .
 CYP19A (P450arom, aromatase ) dalam retikulum endoplasma gonad , otak , jaringan adiposa ,
dan di tempat lain mengkatalisis aromatisasi androgen menjadi estrogen .
8. reaksi oksidasi merupakan reaksi yang paling umum terjadi. Reaksi ini terjadi pada berbagai molekul
menurut proses khusus tergantung pada masing –masing struktur kimianya, yaitu reaksi hidroksilasi
pada golongan alkil, aril, dan heterosiklik; reaksi oksidasi alkohol dan aldehid ; reaksi pembentukan N-
oksida dan sulfoksida ; reaksi deaminasi oksidatif ; pembukaan inti dan sebagainya. Reaksi oksidasi
dibagi menjadi 2 yaitu oksidasi yang melibatkan sitokrom P450 dan oksidasi yang tidak melibatkan
sitokrom P450. Ex : hidroksiolasi aromatik, hidroksilasi alfatik, epoksidasi, dealkinasi N-, dealkilasi O-,
oksidasi N-, oksidasi S-, dehalogenasi, alkohol dehidrogenase, oksidasi aldehid, xantin oksidase.

9. reaksi reduksi (reduksi aldehid, azo dan nitro)reaksi ini kurang penting dibandingkan reaksi oksodasi.
Reduksi terutama berperan pada nitrogen dan turunanya, kadang-kadang juga pada karbon. Hanya
beberpa obat yang mengalami metabolisme dengan jalan reduksi, baik dalam letak mikrosomal mapun
non mikrosomal.

10. reaksi hidrolisis, proses lain yang menghasilkan senyawa yang lebih polar adalah hidrolisis dari ester
dan amida oleh enzim. Esterase yang terletak baik mikrosomal dan non mikrosomal akan menghidrolisis
obat yang mengandung gugus ester. Di hepar lebih banyak terjadi reaksi hidrolisis dan terkonsentrasi
seperti hidrolisis peptidin oleh suatu enzim.

11.

12.

13. Jika molekul menginduksi enzim yang bertanggung jawab untuk metabolisme sendiri,


ini disebut induksi otomatis (atau penghambatan otomatis jika ada
penghambatan). Proses ini merupakan bentuk regulasi ekspresi gen tertentu.ex :

14.

15. Prodrug adalah obat yang diberikan dalam bentuk nonaktif yang kemudian diaktifkan
kedalam tubuh (misal : oleh enzim di hati, di otak, atau oleh bakteri di usus)
Contoh : L-dopa, Sulfasalazine

16. Ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya.


 Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada organisme bersel
[1]

satu, produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel. Organisme


multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks misalnya keringat dan urin.

Mekanisme eksresi obat melalui ginjal :  Pada jalur ekskresi melalui ginjal, metabolit-
metabolit obat diekskresikan melalui urine melalui mekanisme filtrasi glomerulus, sekresi
tubular aktif, dan reabsorpsi tubular.  Obat mengalami ekskresi bertujuan untuk
mendetoksifikasi obat, karena telah diketahui bahwa obat dianggap racun/ zat asing oleh tubuh

17. hubungan kadar obat didalam plasma dengan efek obat juga mempengaruhu metabolisme sehingga
Banyak obat dimetabolisme di hati. Induksi terhadap sistem enzim mikrosomal hati oleh salah satu
obat dapat menyebabkan perubahan kecepatan metabolisme obat lainnya secara bertahap,
sehingga menyebabkan rendahnya kadar plasma dan mengurangi efek obat. Penghentian obat
penginduksi tersebut dapat menyebabkan meningkatnya kadar plasma obat yang lainnya sehingga
terjadi gejala toksisitas. Barbiturat, griseofulvin, beberapa antiepilepsi dan rifampisin adalah
penginduksi enzim yang paling penting. Obat yang dipengaruhi antara lain warfarin dan kontrasepsi
oral.
Sebaliknya, saat suatu obat menghambat metabolisme obat lain, akan terjadi peningkatan kadar
plasma, sehingga menghasilkan peningkatan efek secara cepat dan juga meningkatkan risiko.
Beberapa obat yang meningkatkan potensi warfarin dan fenitoin memiliki mekanisme  seperti di
atas.

18.

Anda mungkin juga menyukai