Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Guru Pembimbing : Siti Julaeha, S.Pd.

Disusun Oleh :
KELOMPOK
1. BAMBANG CAHYA MAHENDRA
2. TEGUH PIRMAN SAPEI
3. CANDRA
4. REZA
5. VERDIYAN
6. QUIZAL
7. FAUJI

Kelas :

X9

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 3 BANJAR
Jl. K.H. Mustofa No.117, Banjar, Kec. Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat 46311
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia”.
Melalui makalah ini, penulis berharap agar kita dapat lebih memahami dan
mengerti mengenai virus, khususnya mengenai peranannya dalam kehidupan
makhluk lain terutama manusia. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih
banyak kepada teman-teman serta guru pembimbing yang dengan setia
mendampingi, memberi semangat dan arahan kepada penulis untuk menyusun
makalah ini.
Penulis juga sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah
penulis harapkandari para pembaca, agar makalahini dapat menjadi lebih baik
lagi. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada para pembaca.

Banjar, Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Sejarah Penemuan Virus............................................................. 3
B. Ciri-Ciri Virus ............................................................................ 4
C. Struktur Virus.............................................................................. 5
D. Klasifikasi Virus.......................................................................... 9
E. Peranan Virus Dalam Kehidupan................................................ 10
F. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus.................................. 12
BAB III PENUTUP..................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................. 13
B. Saran............................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUANA

A. Latar Belakang
Virus (yunani virion = racun) adalah parasit berukuran mikroskopik
yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal
tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus
tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan
diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virusbiasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi
sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofageatau fagedigunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia
tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada
dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi
dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan
HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus
mosaik tembakau/TMV).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian virus dan sejarahnya?
2. Apa ciri-ciri virus dan bagaimana mereka bereplikasi?
3. Bagaimana struktur virusnya?
4. Bagaimana klasifikasi virus?
5. Apa peran virus dalam kehidupan, terutama pada manusia?
6. Bagaimana cara melindungi diri dari serangan virus?
1
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat memahami tentang pengertian virus
2. Diharapkan dapat memahami tentang virus beserta ciri-cirinya secara lebih
mendalam.
3. Dapat mengidentifikasi klasifikasi dari virus-virus.
4. Dapat memahami peranan dan fungsi dari virus.

2
BAB II
PEMBAHASANA

A. Sejarah Penemuan Virus


Adolf Mayer (1882), ilmuwan Jerman menemukan adanya penyakit yang
menimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Mayer melakukan percobaan
dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman sehat, ternyata
tanaman sehat menjadi tertular. Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini tidak dapat dilihat meskipun
menggunakan mikroskop.
Kemudian Dmitri Ivanovski (1892), ilmuwan Rusia menyaring getah
tanaman tembakau yang sakit dengan penyaring bakteri tetapi partikel yang
menyerang tembakau tersebut lolos dari penyaring bakteri. Ivanovski menduga
bahwa penyakit mosaik pada tanaman tembakau inidisebabkan oleh suatu organisme
yang berukuran lebih kecil dibandingkan bakteri. Ia merasa ada kesalahan pada
teknik penyaringan. Seperti halnya Mayer, Ivanovski berkesimpulan bahwa penyebab
penyakit mosaik pada tanaman tembakau adalah bakteri.
Martinus W. Beijeinck (1897), ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta
bahwa partikel mikroskopis penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman
tembakau, tetapi tidak dapat dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Beijerinck
berpendapat bahwa ada agen yang menginfeksi tanaman tembakau, meskipun ia
sendiri belum mengetahui hal itu. Beijerinck menyebut agen penginfeksi itu sebagai
virus lolos saring (filterable virus). Ia memberi nama demikian karena agen tersebut
dapat lolos dari saringan bakteri dan tidak dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
Kemudian Wendell Stanley (1935), berhasil mengkristalkan partikel yang
menyerang tanaman tembakau. Partikel mikroskopis tersebut dinamakan TMV
(Tobacco Mozaic Virus).
Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya memberi kita pemahaman
bahwa berbagai jenis virus merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan,
dan manusia. Istilah virus lolos saring kemudian disingkat menjadi virus. Iwanowski
dan Beijerinck dinobatkan sebagai penemu virus.
Virus memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan kelompok makhluk
hidup yang lain. Dalam klasifikasi makhluk hidup, virus dipisahkan menjadi
kelompok tersendiri. Ilmu yang mempelajari virus disebut virologi.

3
B. Ciri-Ciri Virus
Sebagian ilmuwan menganggap virus merupakan organisme peralihan antara
makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai
sebagian ciri-ciri makhluk hidup, yaitu dapat bereproduksi, tetapi juga memiliki ciri
benda mati, yaitu dapat dikristalkan. Berikut ini ciri-ciri virus, yaitu:
1. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, yaitu berkisar
antara 20-300 nm (1 nm = 10-6mm).
2. Virus bersifat aselular, karena tidak mempunyai membran dan organel-organel
seperti halnya sel pada umumnya.
3. Virus hanya mempunyai salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA).
4. Virus hanya dapat bereproduksi di sel-sel hidup lain (bersifat parasit obligat).
5. Pada umumnya virus menyerang satu jenis sel dan selalu menyerang satu spesies
makhluk hidup. Misalnya, virus HIV penyebab AIDS hanya menyerang sel darah
putih jenis limfositpada manusia.
6. Untuk bereproduksi, virus hanya memerlukan asam nukleat saja.
7. Virus tidak dapat bergerak ataupun melakukan aktivitas metabolisme sendiri.
8. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat di kristalkan
seperti benda mati.
Bentuk virus sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval, memanjang
(filamen), silindris (batang), kotak, polihedral (segi banyak), atau Bentuk T.Satu
partikel virus yang lengkap dan dapat menginfeksi sel disebut virion. Satu virion
terdapat satu asam nukleat, yaitu DNA dan RNA yang merupakan materi genetika
berisi kode-kode pembawa sifat virus. Selain itu, di dalam virionjuga ditemukan
beberapa enzim.
Bagian luar virion diselubungi oleh kapsid (selubung protein). Kapsid juga
dapat tersusun atas protein monomer yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi
kapsid adalah memberi bentuk virus dan melindungi virus terhadap kondisi
lingkungan yang merugikannya.
Beberapa jenis virus, yaitu virus beramplop memiliki selubung glikoprotein
dan lipoprotein (seperti virus influenza, virus herpes, dan virus cacar). Jenis virus
yang lain tidak mempunyai selubung glikoprotein dan lipoprotein sehingga disebut
virus telanjang (seperti virus polio, adenovirus, TMV, dan bakteriofage).Virus yang
kompleks, seperti bakteriofage dilengkapi oleh bagian yang disebut selubung ekor,
serabut ekor, dan lempengan dasar. Serabut ekor dan lempengan dasar digunakan
untuk menempel pada makhluk hidupyang diinfeksinya (inang).

4
C. Struktur Virus
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari
selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian
dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal
virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi)
pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan).
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru,
berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.
1. Ukuran virus
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm. Virus yang berukuran 25nm
dijumpai pada virus penyebab polio. Sedangkan virus yang berukuran
100nm misalnya Bakteriofag atau virus T (Bacteriophage atau phage),
yaitu virus yang berukuran lebih kurang 300 nm contohnya adalah TMV
(Tobacco Mosaic Virus).

Gambar 2.1 beberapa ukuran virus

2. Bentuk virus
Bentuk tubuh virus sangat bervariasi . Virus yang berbentuk bulat
contohnya adalah virus influenza (Influenza virus) dan HIV penyebab
AIDS. Virus juga ada yang berbentuk oval, seperti virus rabies (Rabiez
virus). Bentuk batang dijumpai pada TMV , bentuk jarum dijumpai pada

5
Tungrovirus (virus penyebab kekerdilan pada batang padi), dan bentuk
seperti huruf T dijumpai pada Bakteriofag. Sedangkan bentuk polihedral
contohnya adalah pada Adenovirus (penyebab penyakit demam).

Gambar 2.2 Rabiez virus (kiri) dan Tungrovirus (kanan)

Gambar 2.3 Beberapa bentuk virus

Gambar 2.4 Macam-macam bentuk virus

6
3. Susunan tubuh virus
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam
asam nukleat (RNA dan DNA). Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit
(selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.

Gambar 2.5 Susunan Tubuh Virus T


a. Kepala
Bagian ini dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid,
sebagai pemberi bentuk tubuh virus. Kapsid berupa selubung yang
terdiri dari monomer identik yang masingmasing terdiri rantai
polipeptida.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas
selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang
disebut kapsomer. Misalnya, kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu
rantai pelipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga
terdiri atas protein monomer protein-protein monomer yang identik,
yang masing masing terdiri dari rantai peptida.
c. Isi tubuh
Isi tubuh yang sering disebut virion. Adalah bahan genetik yakni asam
nukleat (DNA atau RNA), contoh adalah sebagai berikut.
1) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus
antara lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus

7
2) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida,
contohnya paramixovirus.
3) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, dan banyak
lipida, contohnya virus cacar.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang
diserangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang di lengkapi
benang / serabut.

Tubuh virus tersusun atas senyawa-senyawa berikut:


a. Asam nukleat, asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat
(RNA) sebagai bagian inti. Asam nukleat pada virus diselubangi
kapsid sehingga disebut nukleokapsid. Ada dua macam nukleokapsid
yaitu:
1) Nukleokapsid telanjang, misalnya pada TMV, adenovirus dan
warzervirus (virus kulit)
2) Nukleokapsid yang masih diselubangi membran pembungkus
misalnya viorus influenza dan virus
b. Protein, merupakan komponen utama yang menyusun bagian terbesar
dari kapsid
c. Lipid, terdapat pada virus dalam bentuk fosfolipid, gikolipid, asam
nukleat, kolesterol dan lemak-lemak alami
d. Karbohidrat, terdapat dalam bentuk ribose atau deoksirebose dalam
asam (Subardi, 2009 : 20)

Gambar 2.6 Struktur Kapsid (Protein)

8
D. Klasifikasi Virus
Virus diklasifikasikan berdasarkan:
1. Berdasarkan Tempat Hidupnyaa.
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan
menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat
kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur secara
cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan
untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup.Pada virus T4
asam nukleatnya adalah DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus
penyebab AIDS, polio, dan flu, asam nukleatnya adalah RNA. Pada virus
RNA, RNA "baru" dibuat dengan cara menggandakan langsung RNA "lama"
atau dengan lebih dulu membentuk potongan DNA pelengkap. Virus
bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk
luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian
dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi
menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk
memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.
b. Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada
tumbuhan:Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan:virus Poliomylitis,
virus Vaccina, dan virus Influenza.

2. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat


Dibedakan menjadi:DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds),
RNA pita tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).

3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus Dapat dibedakan menjadi


dua tipe, yaitu:
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran. Membran
terdiri dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein). Membran ini
berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi.
Contoh:Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung

9
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh:Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
E. Peranan Virus Dalam Kehidupan
Sebagian besar virus bersifat merugikan manusia yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit, tetapi ada juga yang menguntungkan.
1. Peranan Virus yang Menguntungkan Manusia
Virus dapat menguntungkan manusia karena dimanfaatkan untuk
memproduksi vaksin dan rekayasa genetika.
a. Virus dan Vaksin
Vaksin adalah mikroorganisme, seperti bakteri atau virus, yang
telah mati atau telah dilemahkan. Ketika diberikan kepada seseorang
yang sehat, maka vaksin dapat memicu pembentukan reaksi pada
sistem kekebalan tubuh. Adanya vaksin membuat tubuh bereaksi
padasaat terserang oleh organisme tertentu. Pada saat tersebut, sistem
kekebalan tubuh segera bekerja untuk menghancurkan organisme
penginfeksi yang datang dan mencegah agar tidak terserang pada
kemudian hari atau dengan kata lain terbentuk antibodi.Sering kali
vaksin menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan, misalnya
sebagai berikut :
1) Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin masih
melanjutkan proses metabolisme.
2) Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin masih
berpotensi menyebabkan penyakit.
3) Ada sebagian orang yang alergi terhadap sisa-sisa sel yang
ditinggalkan dari produksi vaksin, meskipun sudah dilakukan
proses pemurnian.
4) Orang-orang yang bekerja dalam pembuatan vaksin mungkin
bersentuhan dengan organisme berbahaya yang digunakan sebagai
bahan pembuat vaksin, meskipun sudah dilakukan pencegahan
dengan alat pengaman (misalnya, masker dan sarung tangan).
Oleh karena timbul berbagai masalah diatas pembuatan vaksin
secara konvensional diubah menggunakan tekhnik rekayasa genetika
untk mengurangi resiko yang tidak diinginkan.
b. Virus dan Rekayasa Genetika
Virus bermanfaat dalam bidang bioteknologi, yaitu dalam

10
teknologi rekayasa genetika karena virus dapat dijadikan vektor
(pembawa gen) yang diinginkan untuk disisipkan ke dalam sel bakteri.
Dalam teknik tersebut, virus memasuki sel bakteri melalui siklus
lisogenik dan menggabungkan materi genetikanya dengan materi
genetika bakteri. Contohnya, gen penghasil insulin pada manusia
disisipkan pada DNA virus, kemudian virus dimasukkan ke dalam sel
bakteri. Virus tersebut akan mengalamidaur lisogenik sehingga bakteri
mempunyai gen penghasil insulin. Jika bakteri bereproduksi, maka
akan dihasilkan banyak bakteri yang mengandung gen penghasil
insulin. Dengan demikian, jumlah insulin yang diperoleh sangat
banyak.

2. Peranan Virus yang Merugikan Manusia


Virus yang merugikan adalah virus yang dapat menyebabkan
berbagai penyakit, baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia.
a. Menyebabkan penyakit pada manusia
1) Orthomyxovirus, yang menyebabkan influenza.
2) Paramyxovirus, menyebabkan penyakit campak.
3) Herpesvirus varicella, menyebabkan cacar air.
4) Corona, menyebabkan SARS (Severe Accute Respiratory
Syndroms), merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan.
5) Virus Cikungunya, menyebabkan penyakit cikungunya.
6) Virus hepatitis A dan hepatitis B, menyebabkan penyakit hepatitis.
7) Virus Onkogen, menyebabkan kanker.
8) Tagovirus (flavovirus), menyebabkan demam berdarah.
9) HIV (Human Imunodeficiency Virus), menyebabkan AIDS
(Acquired Imunodeficiency Syndrome).
b. Menyebabkan penyakit pada hewan
1) Polyma, penyebab tumor pada hewan.
2) Rous Sarcoma Virus (RSV), penyebab kanker pada ayam.
3) Rhabdovirus, penyebab rabies pada vertebrata (anjing, kera, dan
lainlain). Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
4) Tetelo pada ayam atau NCD (New Castle Disease).
5) Penyakit kuku dan mulut pada ternak, seperti sapi dan kambing.

11
c. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan
1) Virus mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.
2) CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit
pada jeruk.
3) Virus tungro, penyebab penyakit pada tanaman padi. Vektornya
adalah wereng hijau dan wereng cokelat.
4) PYDV (Potato Yellow Dwarf Virus), menyerang tanaman kentang.

F. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus


Kemampuan virusuntuk menyebabkan penyakit disebut virulensi.
Virulensi suatu virus ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan sel inang yang
memudahkan virus untuk melekat,
2) Kemampuan virus menginfeksi sel,
3) Kecepatan replikasi virus dalam sel inang dalam sel inang, dan
4) Kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus.
Penyakit yang disebabkan oleh virus bersifat menular. Penularan
tersebut terjadi melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
1) Penularan langsung dari penderita ke orang sehat melalui kontak langsung
atau peralatan yang digunakan, contohnya influenza, AIDS, dan cacar.
2) Penularan melalui saluran pencernaan (makanan dan minuman),
contohnya enterovirus hepatitis.
3) Penularan melalui vektor hewan, seperti rabies (anjing, kucing, dan
monyet) dan demam berdarah (nyamuk Aedes aegypti).
Pencegahan terbaik agar tidak tertular penyakit adalahmenghindari
sumber penyakit. Beberapa cara lain yang dapat dilakukan dilakukan untuk
mencegah penyakit yang disebabkan virus adalah sebagai berikut :
1) Cara alami melalui pembentukansistem kekebalan tubuh dengan
menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas).
2) Cara tidak alami melalui tindakan vaksinasi. Vaksinasi pertama yang
ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar yang ditemukan oleh Edward
Jenner (1789). Vaksinasi oral pertama kali ditemukan oleh Jonas
Salk(1952) untuk mencegah penyakit polio.
3) Rumah dibangun sehingga sinar ultraviolet matahari dapat masuk ke
dalam rumah dan meninaktifkan virus.
12
13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Virus merupakan parasit berukuran mikroskopikyang dapat
menginfeksi sel organisme biologislainnya. Pada umumnya virus bersifat
merugikan karena dapat menyebabkan penyakit pada organisme lain, seperti
manusia, hewan dan tumbuhan, namun setelah kemajuan jaman yang semakin
berkembang virus pun dapat digunakanuntuk membuat antitoksin, untuk
melemahkan bakteri, dan untuk mereproduksi vaksin yang tentunya hal ini
sangat berguna bagi kehidupan khususnya pada manusia.Jadi dengan kata lain
virus tidak hanya dapat merugikan manusia namun juga dapat membawa
manfaat yang besar bagi kehidupan organisme lainnya.

B. Saran
Virus dapat dilawan dan di cegah melalui beberapa cara yang salah
satunya dengan cara tubuh diberi vaksin, karena dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh kita. Oleh sebab itu, usahakan agar kita semua telah
mengikuti program imunisasi yang diadakan secara bertahap. Selain itu
hindari makan dan minum di warung atau di tempat-tempat yang tidak
hygienis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Setiawati, W. 2011. Biologi 2 SMK Kelas XI.Edisi Pertama. Jakarta:Penerbit


Yudhistira.

https://www.dosenpendidikan.co.id/virus-yang-menguntungkan/ diakses pada


tanggal 11 Oktober 2022

15

Anda mungkin juga menyukai