Anda di halaman 1dari 31

RELAY

MUHAMMAD AKBAR HARIYONO, S.T, M.ENG

RANGKAIAN DAN PENGUKURAN LISTRIK


PENGERTIAN
• Relay adalah sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya.

Bentuk fisik beberapa jenis relay Simbol beberapa jenis relay


BAGIAN UTAMA RELAY

• Relay terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:


1. Koil : lilitan dari relay
2. Common : bagian yang tersambung dengan NC (dalam keadaan normal)
3. Kontak : terdiri dari NC dan NO
BAGIAN UTAMA RELAY

• Membedakan NC dengan NO
➢ NC (Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi
tegangan) terhubung dengan common.
➢ NO (Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi
tegangan) tidak terhubung dengan common.
PRINSIP KERJA

• Relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar.
• Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan
magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat.
• Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak
NC ke kontak NO.
• Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang
sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
• Secara sederhana prinsip kerja relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan
timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan
menutup.
JENIS RELAY

Definisi pole dan throw:


Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay
Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact
JENIS RELAY
1. SPST : Single Pole Single Throw.
2. SPDT : Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC,
(1)NO.
3. DPST : Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST.
4. DPDT : Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT.
5. QPDT : Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad Pole Double Throw, atau
4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14 pin
(termasuk 2 buah untuk koil).
JENIS RELAY
• SPST : Single Pole Single Throw.
JENIS RELAY
• SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu: (2) koil, (1) common, (1) NC,
(1) NO.
JENIS RELAY
• DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST.
JENIS RELAY
• DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT.
JENIS RELAY
• 3PDT - Three Pole Double Throw. Setara dengan 3 buah saklar atau relay SPDT.
JENIS RELAY
JENIS RELAY
• 4PDT - Three Pole Double Throw. Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT. .
SYARAT SYARAT RELAY
• Cepat bereaksi relay harus cepat bereaksi / bekerja bila sistem mengalami gangguan atau
kerja abnormal,

top = total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan hubungan


tp = waktu bereaksinya relay
tcb = waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB.
Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik

• Selektif : kecermatan pemilihan dalam mengadakan pengamanan, dalam hal ini menyangkut
kordinasi pengamanan dari sistem keseluruhan.
SYARAT SYARAT RELAY
• Peka /Sensitif Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan
yang tinggi, artinya harus cukup sensiitif terhadap gangguan
didaerahnya meskipun gangguan tersebut minimum.
• Andal / Reliability Keandalan relay dikatakan cukup baik bila
mempunyai harga : 90 s/d 99 %. Misalnya dalam satu tahun
terjadi gangguan sebanyak 25x dan relay dapat bekerja
dengan semporna sebanyak 23x, maka :
KLASIFIKASI RELAY
KLASIFIKASI RELAY
KLASIFIKASI RELAY
RELAY ELEKTRO-MAGNETIS

• Relay yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis.


• Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan
magnet.
• Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam
ferromagnetis yaitu logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis, akibatnya logam
tersebut mempunyai sifat kemagnetan.
KLASIFIKASI RELAY
RELAY TERMIS

• Peralatan switching yang peka terhadap suhu dan akan membuka atau menutup
kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau
peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika
terjadi beban lebih.
• Merupakan salah satu pengaman motor dari arus yang berlebih.
KLASIFIKASI RELAY
SOLID STATE RELAY (SSR)

• Solid state relay (SSR) adalah saklar elektronik yang tidak memiliki bagian yang bergerak.
Contohnya foto-coupled SSR, transformer-coupled SSR, dan hybrida SSR.
• SSR dibangun dengan isolator sebuah MOC untuk memisahkan bagian input dan bagian saklar.
• Dengan SSR dapat menghindari terjadinya percikan api seperti yang terjadi pada relay konvensional
• Dapat menghindari terjadinya sambungan tidak sempurna karena kontaktor keropos seperti pada
relay konvensional.
• Merupakan aplikasi pada pengisolasian rangkaian kontrol tegangan rendah dari relai beban dengan
tegangan tinggi.
KLASIFIKASI RELAY
TIME DELAY RELAY (TDR)

• Merupakan relai konvensional yang dilengkapi dengan mekanisme atau rangkaian


perangkat keras tambahan untuk menunda pembukaan / penutupan kontak beban.
KLASIFIKASI RELAY
LATCHING RELAY

• Latching relay ialah jenis relay digunakan untuk latching atau mempertahankan kondisi aktif
input sekalipun input sebenarnya sudah mati.
• Relay latching digunakan di mana perlu upaya kontak tepat bertahan terbuka dan atau tertutup
meskipun kumparan diberi energi hanya sebentar.
• Jika latch coil diaktifkan, ia tidak akan bisa dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan.
APLIKASI RELAY
APLIKASI RELAY
PARAFFIN BATH

Paraffin Bath adalah terapi pemanasan superficial menggunakan media lilin paraffin disimpan dalam
tangki dengan suhu 52 °C – 57 °C1. Paraffin bath merupakan jenis terapi panas yang menggunakan lilin
paraffin sebagai media terapi. Terapi panas dapat meningkatkan aliran darah, mengurangi rasa nyeri
dan mengembalikan fungsi fleksibilitas organ tubuh.
CONTOH PENGGUNAAN
PARAFFIN BATH (LAB FISIOTERAPI POLANKA)
PARAFFIN BATH (LAB FISIOTERAPI POLANKA)

BAGIAN LUAR BAGIAN DALAM LILIN PARAFFIN BATH


BLOK DIAGRAM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai