Anda di halaman 1dari 1

Waspada Cuaca Ekstrem di Musim Hujan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG kota Bogor, Jawa Barat,
memperkirakan puncak cuaca ekstrim akan berlangsung pada bulan Januari hingga Maret
mendatang. Selain hujan badai, juga berpotensi terjadi puting beliung.
Dari pantauan citra satelit setempat, wilayah Bogor dinilai rawan terjangan puting beliung karena
berada di tengah himpitan Gunung Salak dan Pangrango. Masyarakat diminta waspada terhadap
gejala kilatan petir awal pada sore hari sebagai penanda potensi angin ribut.
Untuk mengantisipasi ancaman bahaya pohon tumbang, Dinas Pertamanan Kota Bogor mulai
gencar memangkas dahan dan ranting pohon disepanjang jalur utama. Pepohonan besar berusia
tua juga ditebang lantaran kondisi batangnya keropos.
Selain itu posko kebencanaan disiagakan untuk mempercepat sistem komunikasi
Dalam kondisi seperti ini, saat ini teknologi yang dimiliki BMKG Indonesia belum mampu
memprediksi kemunculan puting beliung karena diameternya kurang dari 1 km. Sedangkan radar
dan citra satelit BMKG hanya mampu mendeteksi awan cumulonimbus di atas diameter 4 km.

Waspada Cuaca Ekstrem di Musim Hujan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG kota Bogor, Jawa Barat,
memperkirakan puncak cuaca ekstrim akan berlangsung pada bulan Januari hingga Maret
mendatang. Selain hujan badai, juga berpotensi terjadi puting beliung.
Dari pantauan citra satelit setempat, wilayah Bogor dinilai rawan terjangan puting beliung karena
berada di tengah himpitan Gunung Salak dan Pangrango. Masyarakat diminta waspada terhadap
gejala kilatan petir awal pada sore hari sebagai penanda potensi angin ribut.
Untuk mengantisipasi ancaman bahaya pohon tumbang, Dinas Pertamanan Kota Bogor mulai
gencar memangkas dahan dan ranting pohon disepanjang jalur utama. Pepohonan besar berusia
tua juga ditebang lantaran kondisi batangnya keropos.
Selain itu posko kebencanaan disiagakan untuk mempercepat sistem komunikasi
Dalam kondisi seperti ini, saat ini teknologi yang dimiliki BMKG Indonesia belum mampu
memprediksi kemunculan puting beliung karena diameternya kurang dari 1 km. Sedangkan radar
dan citra satelit BMKG hanya mampu mendeteksi awan cumulonimbus di atas diameter 4 km.

Anda mungkin juga menyukai