Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu Pengantar Ilmu Pendidikan

Masalah Pendidikan di Indonesia


Oleh:
Meisran Putri M. Demo
231419008
Dosen Pengampuh: Andris K. Malae, S.Pd, M.Pd

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang masyarakat majemuk, begitupun
dengan pendidikan yang ada di Indonesia sangat beragam sistem pengajar dan
belajarnya. Pendidikan di Indonesia adalah salah satu sistematika untuk
mensejahterakan Indonesia baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur ini
merupakan tanggung jawab dari pemerintah itu sendiri. Di indonesia sudah
banyak di bangun wadah untuk tempat aktivitas belajar mengajar baik yang
mampu dan kurang mampu, ini dilakukan agar masyarakat indonesia dapat
menciptakan generasi yang tidak hanya kuantitatif namun juga kulialitatif. Namun
jika kita melihat semakin modernnya jaman anak-anak generasi di Indonesia
sudah punya Istilah baru yakni anak Milenial yang saat ini sudah tidak asing lagi
di telinga masyarakat Indonesia. Hal ini juga dapat mengembangkan mutu dari
kuallitas generasi itu sendiri, lalu pertanyannya bagaimana dengan sekolah-
sekolah yang masih belum punya teknologi serta fasilitas-fasilitas yang tidak
memadai ? Dalam hal ini saya akan membahas tentang beberapa masalah
pendidikan yang ada di Indonesia khususnya kota Gorontalo tepatnya di sekolah
saya dulu dengan minimnya fasilitas serta kurangnya kesadaran terhadap disiplin
waktu dan pentingnnya apel pagi.
Pembahasan
Gorontalo merupakan daerah yang masih terbilang cukup sempit dan
dominan mempunyai banyak masyarakat yang bermigrasi dari daerah lain dan
menetap di wilayah tersebut. Dalam hal ini Gorontalo merupakan wilayah
pemekaran dari Sulawesi Utara namun pendidikan dan wiilayahnya saat ini sudah
mandiri terutama dalam hal pendidikannya dan itu merupakan salah satu tanggung
jawab dari pemerintah di wilayah itu. Adapun yang dapat ditemukan
permasalahan-permasalahan dalam pendidikan di Gorontalo yakni tidak
memadainya fasilitas teknologi maupun peralatan pendidikan lainnya. Contohnya:
kurangnya Komputer yang digunakan untuk mengikuti Ujian Nasional, selain itu
ada juga sarana prasarana yang masih minim seperti aksesoris kelas (AC, kursi,
meja dan lain-lain), dan juga kerusakan sarana prasarana dalam aktivitas belajar
mengajar dan juga peralatan praktikum. Ini juga ada kaitannya dengan
permasalahan yang kedua yaitu tentang tidak ada kesadaran dari siswa-siswi yang
ada di sekolah tersebut yang merupakan sebagai peran pengguna oleh teknologi
atau sarana dan prasaran itu, mereka hanya memggunakan namun tidak merawat
serta bertanggung jawab atas barang yang di gunakan. Itupun menjadi salah satu
masalah yang saat ini masih banyak terdapat di sekolah-sekolah yang ada di
Gorontalo. Merusak dan menyalahgunakan sarana prasarana yang ada itu
merupakan ulah dari siswa siswi yang ada disekolah itu sendiri.
Berikutnya yaitu permasalahan tidak disiplin waktu, yakni siswa-siswi
yang tidak memikirkan waktu dan menyianyiakan waktu itu dengan malas-
malasan bahkan masih dapat ditemukan siswa-siswi yang sering terlambat dan
bahkan bolos saat aktivitas belajar mengajar akan dimulai, dalam hal ini kita
membutuhkan banyak peran untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia
terutama di Gorontalo, bukan hanya pemerintah, keluarga, lingkungan sekolah
dan masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pesrta didik itu sendiri. Adapun permasalahan yang tidak bisa
diabaikan yaitu perusakan bangunan serta infrastruktur baik kerusakan buatan
ataupun alami, itu semua merupakan masalah dalam pendidikan serta metode
penerapan pembelajaran yang kurang maksimal dan bisa dibilang membosankan.
Masalah ini banyak cara untuk menanggulangi seperti peraturan dan konsekuensi
yang diterapkan dalam lingkungan sekolah.
Kesimpulan
Dalam hal ini indonesia masih sangat butuh perhatian dari berbagai pihak
dalam hal permasalahan pendidikan. Masalah-masalah yang ada itu datang dari
masyarakat yang ada disitu maka yang akan menyelesaikan juga masyarakat yang
ada disitu. Pendidikan yang hakiki merupakan ikhtiar untuk memperoleh nilai
hidup, bukan nilai angka sebagaimana lazimnya saat ini. Menghasilkan makna
dari setiap pengetahuan yang dipelajarinya. Pemerolehan makna menjadi ukuran
dari setiap proses pembelajaran. Tak ada proses belajar, bila belum menghasilkan
rekonstruksi makna baru yang dapat memberikan pencerahan bagi kita semua agar
kita bisa mempelajari apa arti itu pendidikan

Anda mungkin juga menyukai