Anda di halaman 1dari 6

Penanganan APN 60 langkah

Doran (Dorongan ingin meneran)

Teknus (tekanan pada anus)

Perjol (perineum menonjol)

Vulka (vulva membuka)

Persiapan alat
 Bak instrumen besar yang berisi partus set dan handscoon steril 2.
 Bak instrumen sedang
 Bak instrumen kecil berisi spuit 3 cc 1 cc dan vaksin hepatitis
 Korentang
 Kom tutup berisi kapas dtt
 Cucing yang berisi midline
 Cucing berisi betadin, oksitosin, dua ampul dan salep mata
 Funduskop
 Handuk, duk ⅓, handuk, pembalut (2 jam pertama saat post partum), CD, jarik, dan baju
ibu
 Bedong segitiga, baju, gurita, popok, sarung tangan dan kaki.
 Baskom untuk plasenta
 Bengkok
 Baju beserta APD
 Larutan klorin 2 timba 0,5% ada yang tertutup dan ada yang tidak
 Sampah medis
 Kom air DDT 2, alat perawatan bayi dan timbangan

Persiapan diri

 Petugas menggunakan APD


 Cuci tangan 6 langkah
 Buka bak instrumen, buka kemasan sepi 3 cc lalu masukkan ke bak instrumen besar
 Buka ampul oksitosin
 Lalu gunakan handskun sebelah kanan, ambil spuit, tarik oksitosin. Lalu tutup lagi
 Bengkok ditaruh di dekat vulva
 Pinggirkan alat ½ Kocker
 Buka kom tutup yang berisi kapas dtt. Lalu gunakan handskun sebelah kiri.

Pastikan Pembukaan Lengkap : Bersih PD Celup DJJ

 Kita lakukan vulva hygiene


 Sebelumnya kita lakukan cek dulu fundusnya adanya kontraksi atau tidak.
 Lalu kita VT, kita masukkan jari tengah tekan ke arah perineum lalu diikuti dengan jari
telunjuk masuk ke introitusvaginal tekan ke arah perineum.
 Kita evaluasi ( tidak ada benjolan, meraba porsio, pembukaan lengkap, effecement
100%, selaput ketuban masih utuh, presentasi kepala, Denominator teraba ubun-ubun
kecil, penurunan H.3 (1/5), tidak ada molase, dan di sekitar presentasi tidak teraba
bagian kecil maupun denyutan atau tali pusat.
 Pembukaan
 Penipisan
 Ketuban
 Presentasi
 Denominator
 Tali pusat
 Bagian kecil kanan kiri
 Molase
 Penurunan
 Dikarenakan pembukaan sudah lengkap dan ketuban belum pecah, maka dilakukan
amniotomi. Tangan kiri mengambil ½ Kocker. Sisipkan diantara dua jari tengah dan jari
telunjuk lalu kaitkan di ibu jari. Tangan kiri kembali ke fundus untuk meraba kontraksi.
Dilakukan amniotomi saat kontraksi mulai menurun.
 Goreskan 1 - 2 cm di selaput ketuban. Ambil ½ Kocker dengan tangan kiri. Tangan kanan
melebarkan goresan selaput ketuban sambil mengevaluasi apakah ada bagian kecil ikut
turun. Lalu keluarkan dua jari.
 Evaluasi cairan ketuban. Tidak ada mekonium dan warnanya jernih.
 Bereskan alat
 Lepas handskun di larutan klorin 0,5% secara terbalik
 Lalu mengecek DJJ

Siap ibu dan keluarga : Beritahu ibu bapak

Baik Ibu untuk pembukaannya ini sudah lengkap, barusan saya sudah memecahkan
ketubannya, insya Allah baik siap dilahirkan. Untuk posisi persalinan ibu memilih posisi jongkok
atau setengah duduk atau miring kiri atau berdiri Bu ?

Baik karena ibu memilih setengah duduk nanti posisinya tangan merangkul kaki ditarik sampai
ke dada. Mata lihat ke jalan lahir, tidak boleh merem ya Ibu.

Dan saat kontraksi nanti ibu dapat mengejan dengan cara tarik nafas dari hidung tahan dengan
mengejan keluarkan dari mulut seperti orang batuk.

Dan pasti itu akan menguras tenaga ibu, jadi nanti jika sudah tidak kontraksi lagi Ibu bisa
menaruh kakinya lagi dan ibu bisa istirahat lalu minta tolong untuk diambilkan minum ya bapak.

Oiya ibu, Nanti setelah bayi lahir setelah dikeringkan dan diadzani, bayi akan ditengkurapkan di
dada ibu, untuk mencari puting susu ibu ini dinamakan inisiasi menyusui dini dengan durasi
minimal 1 jam yang bertujuan untuk kontak antara Ibu dan bayi. Nanti bapak bisa membantu
ibu ya memangku ibu saat Ibu mulai mengejan, apakah bapak berkenan untuk membantu ibu?

Pimpinlah ibu tuk meneran : 2, 3, 1 Langkah (2. His (+) pimpin ; puji) (3. His (-) istirahat;
minum; DJJ) (1. posisi ibu nyaman)
 Bayi dilahirkan saat kepala janin sudah kroning atau terlihat di depan vulva 4-6 cm.
 Cek Djj

Siap-siap untuk menolong : Handuk bokong buka sarung

 Letakkan handuk di perut ibu, pasang duduk di bawah bokong.


 Dekatkan partu set.
 Gunakan handscoon
 Ayo Ibu mengejan : tarik nafas tahan dengan mengejan hembusan lewat mulut seperti
batuk.

Tolong kepala bahu badan : 3 1 2 Langkah ( 3. Kepala: lindungi; check; tunggu) (1. Bahu :
biparietal) (2. Badan : sanggah; susur)

 Tangan kanan menahan peregangan perineum dengan duk.


 Tangan kiri di depan vulva yang bertujuan untuk menjaga agar tidak terjadi defleksi yang
terlalu cepat.
 Pegang berturut-turut dari belakang kepala, dahi, mata, hidung, mulut, dagu.
Alhamdulillah kepala bayi lahir. Kaki Ibu bisa ditaruh rileks biasa santai. Bapak bisa minta
tolong ibu diambilkan minum.
 Lalu kita tunggu putar Paksi luar, sambil mengecek lilitan tali pusat dengan dua jari.
Tangan masuk kalau ada lilitan bisa ditarik keluar. Kalau tali pusat sempit bisa diklaim
dengan 2 klem lalu gunting. Pada saat putar Paksi luar punggung akan berada disedia
kala.
 Pegang secara biparietal. Lahirkan bahu depan tarik curam ke bawah, lalu elevasi ke atas
untuk melahirkan bahu belakang.
 Setelah kedua bahu bayi lahir. Kita lakukan sanggah susun. Tangan kanan menyanggah
kepala leher dan bahu tangan kiri di depan vulva dengan jempol kiri di dada.
 Kita telusuri punggung, bokong, paha, lalu selipkan jari telunjuk di antara dua kaki
hingga OS maleolus. Lalu kita jepit. Alhamdulillah sudah lahir Ibu cewek Ibu cantik sekali
Masya Allah tabarakallah.
 Audubika bikalimatillahi taammah minkulli syaitoni wahamma waminqulli 'aini llammaa

Penanganan bayi baru lahir : 2 3 2 2 Langkah (2. Nilai/letak ; Kering/ganti) (3. Fundus:
Beritahu; Suntik) (2.2. Klem/jepit; potong/ikat; kontak kulit/selimut)

 Lalu nilai tangisan kuat, warna kemerahan, gerakan aktif.


 Letakkan di atas perut ibu, segera keringkan mulai dari kepala, kecuali telapak tangan
untuk proses imd.
 Lalu ganti handuk agar tidak terjadi hipotermi. (Ibu kita ganti bayinya dengan handuk
yang kering ya Ibu)
 Letakkan handuk di bawah perut ibu, lalu kita tutup tubuh bayi.
 Setelah diganti handuk, cek fundus dulu, kalau fundus setinggi pusat berarti tidak ada
bayi kedua.
 Lalu kita suntik oksitosin. Diberikan 1 menit paling lama setelah bayi lahir di area paha
kanan bagian atas.
 Kemudian klem 3 cm dari pusat bayi. Kita urut ke arah maternal agar tidak terbalik. Lalu
klaim lagi. Kita lindungi dengan tangan kita.
 Tengahnya kita gunting tali pusat, jepit tali pusat lalu lepas klem.
 Setelah itu melakukan IMD.
 Tangan kiri pegang kepala bayi, tangan kanan memegang bokong.
 Lalu tengkurapkan.
 Ambil handuk, lalu tutupi tubuh bayi agar tidak jadi hipotermi.

Manajemen aktif kala III : Ini materi utama

PTT, plasenta, massage : 3 2 1 Langkah (3. Pindah; posisi; tegang) (2. Tarik; putar) (3.
Fundus/massage)

 Kita pindahkan klaim 5 sampai 10 cm di dekat vulva.


 Tangan kanan melakukan peregangan tali pusat.
 Tangan kiri berada di atas yang simpisis untuk mengecek adanya kontraksi. Tunggu
adanya tanda-tanda pelepasan plasenta.
 Lalu tangan kiri melakukan penekanan secara dorsokranial ditekan ke bawah. Kemudian
arahkan ke atas.
 Sambil tangan kanan menarik ke bawah (Ibu mengejan sedikit)
 Jika masih panjang kita pindahkan klem. Lalu tarik ke bawah hingga sampai terlihat.
 Kemudian elevasi ke atas. Diulang" sampai plasenta terlihat di depan vulva.
 Lalu kita tanam plasenta. Kemudian membantu melahirkan plasenta, dengan cara
memutar searah jarum jam agar selaput tidak ada yang putus.
 Lakukan massage, sambil mengecek fundus (1 jari dibawah pusat), putar selama 15x
atau 15 detik, kontraksi mengerasi.

Perdarahan segera periksa : Placenta dan robekan.

 Cek plasenta, ambil kasa kering untuk mengecek kotiledon : normalnya 15-20, dengan
teknik astepen (tutul-tutul).
 Kemudian pertemukan selaput ketuban untuk bertemu agar tidak ada yang robek.
 Lalu kita balik sisi maternal, mengecek :
Diameter : 15-20 cm
Ketebalan : 3-5 cm
Panjang tali pusat : 45 cm
Insersi tali pusat : disentralis
 Ambil baskom. Masukkan plasenta. Buka klem. Lalu taruh di bawah.
 Cek robekan perineum, dengan dua jari tangan kiri masukkan ke jalan lahir. Sambil
diintip dan ambil kasa.
 Kemudian tutul-tutul vagina apakah ada robekan.
 Meraba porsio apakah ada darah aktif mengalir (tidak ada robekan)
Paska tindakan 19 : 4 eval, bersih, aman Parto (Kontraksi; Kandung kemih)

(Eval ; celup sarung tangan = klorin, dtt, keringkan; ajar ibu/keluarga; hitung Nadi ibu;
evaluasi estimasi ml perdarahan; pantau bayi). (Bersih: ibu dibersihkan)

(Aman : Nyaman; Dekont. Alat; Buang (kasa yang terkontaminasi); Dekont. (tempat
persalinan & celemek); Celup (ST&lepaskan secara terbalik); Cuci Tangan; Sarung Tangan DTT
(setelah IMD pakai Sarung Tangan DTT); Mata, Vit K, Timbang, Pemeriksaan Fisik; Hepatitis B;
Lepas ST; Cuci tangan). (Dokumentasi : Patograf)

 Mengecek kontraksi kedua (Keras)


 Mengecek kandung kemih, nyeri atau tidak ? Ingin bak atau tidak ?
 Celupkan tangan ke air klorin 0,5% tanpa melepas handscoon.
 Kemudian mengajari ibu untuk massage. ( Ibu pinjem tangannya ya)
Teraba bagaimana ibu ? Keras ya... Ini bagus Bu ini bukan gumpalan darah uterus, yang
mengeras ini kontraksi, untuk mencegah adanya perdarahan. kalau sedikit Ibu bisa
memanggil petugas. Dan Ibu sambil diusap-usap.
 Memeriksa nadi : normalnya 60 - 100 x/menit.
 Mengevaluasi bayi : pastikan bahwa bayi tidak terlungkup agar pernafasan normal.
Tidak ada suara weezing, dan tidak ada sianosis.
 Mengecek jumlah darah, dengan menggunakan bengkok dan gelas ukur. Normalnya <
500 CC. Tangan kanan pegang bengkok, tekan masukkan ke gelas ukur.
 Membersihkan ibu dengan waslap. Celupkan di air dtt. Lalu peras, bersihkan di perut,
paha, panggul. Lalu ambil Duk.
 Kemudian bersihkan bed, dengan larutan klorin dan DTT.
 Pasang pembalut
 Tutup ibu dengan jarik
 Lihat proses IMD, apakah sudah selesai atau belum?
 Kemudian membersihkan APD, melepaskan handscoon, membereskan alat, membuka
APD.
 Melakukan dokumentasi dan observasi.
 Menyiapkan alat untuk pemeriksaan bayi
 Lalu ambil bayi jika sudah IMD, petugas menggunakan handscoon.
 Letakkan bayi di meja observasi. Kasih nama. Berikan salep mata.
 Lalu suntik vitamin K, ( 1mg = 0,5 cc), di paha kiri ⅓ bagian atas secara IM.
 Tunggu 1 jam berikutnya, lalu mengukur ukuran panjang badan bayi, dengan
memberikan ganjal agar bayi bisa miring. Normalnya 48 - 50 cm.
 Timbang bayi dengan melepas alat penutup.
 Kemudian bedong bayi, kembalikan ke ibu. Beritahu ibu bahwa satu jam lagi kita
mengambil banyak untuk disuntik hepatitis B.

Observasi :

15 menit : ttv, kontraksi, tfu, kandung kemih, perdarahan,


30 menit : ttv, kontraksi, tfu, kandung kemih, perdarahan,

Dokumentasi partograf dan soap

Anda mungkin juga menyukai