Anda di halaman 1dari 5

Tahap pra interaksi

1. Akan dilakukan tindakan keterampilan menolong persalinan normal, kepada ny. S, umur
30 tahun, di ruang melati
2. Mempersiapkan alat
Tahap orientasi
1. Assalamualaikum ibu, perkenalkan saya perawat siska Annisa, saya berdinas dari jam
08.00-15.00, apakah benar dengan ibu Santi, boleh saya lihat gelang pasiennya ibu, vaik
bebar ya ibu, dengan ibu santi umur 30, disini saya menolong ibu dalam melakukan
persalinan ya bu
Tahap kerja
1. Cuci tangan sebelum memulai pemeriksaan dan keringkan
2. Bersikaplah lemah lembut dan sopan serta bantu pasien agar merasa tenang dengan cara
menarik nafas perlahan dan dalam.
3. Minta ibu mengosongkan kandung kemihnya.
4. Nilai kesehatan dan keadaan umum ibu, suasana hatinya, tingkat kegelisahannya atau
nyeri, warna konjungtiva, kebersihan, status nutrisi dan kecukupan air tubuh.
5. Nilai tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, temperatur, nadi dan pernafasan). Agar nilai
hasil tekanan darah dan nadi akurat Anda melakukan pemeriksaan diantara dua kontraksi.
6. Lakukan pemeriksaan abdomen, dan pastikan tidak ada kontraksi.
7. Ukur TFU dengan pita pengukur dimulai dari tepi atas simfisis pubis, rentangkan hingga
ke puncak.
8. Memantau kontraksi uterus dengan menggunakan jarum detik pada jam dinding/jam
tangan, letakkan tangan penolong di atas uterus dan palpasi jumlah kontraksi dalam kurun 10
menit.
9. Tentukan durasi/lama tiap kontraksi,
10. Memantau denyut jantung dengan fetoskop Pinnards atau Douppler untuk mendengar DJJ
per menit .
11. Nilai DJJ setelah dan sebelum kontraksi ( Djj normal)
12. Menentukan presentasi bayi (bagian bayi) dengan cara berdiri disamping ibu dan
menghadap ke arah kepala ibu (ibu diminta untuk menekuk lututnya).
13. Gunakan sarung tangan DTT atau steril saat melakukan pemeriksaan.
14. Gunakan kasa atau gulungan kapas DTT yang dicelupkan ke air DTT/larutan Antiseptic.
15. Basuh labia secara hati-hati, seka dari depan ke belakang untuk menghindarkan
kontaminasi feses.
16. Melakukan perisa dalam.
17.Jika pemeriksaan sudah lengkap, keluarkan tangan dengan hati-hati.
20. Celupkan sarung tangan ke dalam larutan untuk dekontaminasi, lepaskan kedua sarung
tangan secara terbalik dalam larutan dekontaminasi selama 10 menit.
21. Cuci kedua tangan, dan keringkan
22. Bantu ibu mengambil posisi yang lebih nyaman dan jelaskan hasil permeriksaan pada ibu
dan keluarga.
23. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dalam lembar partograf.
Kala 2
24. Melakukan pengecekan tanda doranteknusperjolpulka (dorongan meneran, tekanan pada
anus dan penonjolan pada perenium serta vulva membuka) disertai ibu ingin meneran.
25. Mengajarkan cara meneran, 2 tangan ke bawah paha dan mulut ditutup
26. Persiapan Petugas/penolong
1. Menggelar kain di perut bawah ibu
2. Pakai celemek plastik
3. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kering-kan tangan dengan tissue atau
handuk pribadi yang bersih dan kering
5. Menggunakan sarung tangan kanan
27. Menyiapkan pertolongan persalinan
1. Masukkan oksitosin 10 IU ke dalam tabung suntik dan meletakkan
kembali dipartus set/wadah
2. Pakai sarung tangan kiri
3. Tangan kanan mengambil 5 kapas DTT untuk melakukan DTT vulva
28. Menggelar kain di perut bawah ibu, Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya
dengan hati-hati dari anterior (depan) ke posterior (belakang) menggunakan kapas atau kassa
yang dibasahi air DTT
29. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap,
30. Memberitahu ibu hasil periksa pembukaan lengkap serta (bila ketuban masih utuh akan
dipecah)
Cara memecahkan ( masukkan, putar, tampung dengan bengkok, putar balik lagi )
Periksa kembali denyut jantung janin.
33. Memberitahu ibu
1. Pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
2. Ketuban sudah dipecah
3. Mengatur posisi sesuai keinginan
4. Meminta meneran bila ada his
Melakukan pencatatan pada partograf waktu dilaku-kan pemecahan selaput ketuban, warna
air ketuban dan DJJ
34. Pimpin ibu mengejan jika ibu sudah merasakan adanya dorongan spontan untuk
mengejan
35. Jika kepala bayi telah terlihat di vulva 5-6 cm
1. Meletakkan handuk bersih di atas perut
2. Letakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
3. Buka tutup partus set dan perhatikan kelengkapannya
4. Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
36. Episiotomi (bila ada indikasi), gunting
Pasang kain hijau
Mengeluarkan kepala
Tekan perinium dengan tangan kanan dilapisi dengan kain yang ada di bokong
Tangan kiri membuka vagina, sambil melihat kepala bayi
Ayo ibu dorong yang kuat bu, tarik napas, dorong bu
Keluarkan kepala
Setelah kepala keluar, bersihkan hidung dan mulut bayi dan periksa adanya lilitan tali pusat
Mengeluarkan bahu
Setelah kepala melakukan putaran puksi
Suruh ibu mengejan saat ada kontraksi, sekaligus dengan lembut gerakkan kearah bawah, dan
setelah itu keatas untuk mengeluarkan bahu
Melahirkan sisa tubuh
Setelah bahu lahir, letakkan tangan untuk memegang punggung kepala dan tangan bayi, lalu
keluarkan perlahan sisa tubuh lainnya
Letakkan bayi yang sudah kahir diatas kain yang ada di perut ibu, keringkan bayi dan
melakukan penilaian selintas, apakah bayi dapat menangis dan dan bernapas tanpa kesulitan
dan lakukan suction
Memotong plasenta
Caranya: Jepit tali pusat dengan klem 2 cm dari pusat, beri jarak 2 cm dan pasang klem
kedua, pegang tali pusat, lindungi perut bayi dan potong dan letakkan sisa tali pusat di atas
kain
Memasang penjepit tali pusat
Lepaskan klem, dan rendam dalam larutan klorin
Letakkan bayi diantara payudara ibu
Mengeluarkan plasenta
Periksa uterus, bahwa tidak ada bayi yang akan lahir lagi
Suntikkan oksitosin" ibu saya akan menyuntikkan oksitosin supaya kontraksi uterus ibu baik,
apakah ibu bersedia"
Keluarkan plasenta (ujung tali pusat dijepit dengan klem, tali pusat dipencet/ urut, pindahkan
klem, pencet/ urut lagi sampai habis
Setelah itu keluarkan plasenta, tampung dengan tangan
Setelah keluar, putar untuk memutuskan dengan bagian dalam
Letakkan di kantong khusus
Rangsangan Taktil (Massase) uterus
Lihat apakah plasenta langkap/tidak, ada yang robek/ tidak, ada pendarahan/ tidak.
54. Menanyakan pada ibu bagaimana perasaan saat ini setelah bayi dan plasentanya sudah
lahir
55. Lakukan evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan
penjahitan bila terjadi laserasi derajat 1 dan 2 yang menimbulkan perdarahan.
56. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
57. Pastikan kandung kemih kosong, jika penuh lakukan kateterisasi.
58. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
59. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
60. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
61. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
(10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminas
62. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan air DTT.
Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di ranjang atau sekitar ibu berbaring. Bantu ibu
memakai pakaian yang bersih dan kering.
63. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk
memberi ibu makan dan minum yang diinginkannya.
64. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.65. Celupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% lepas sarungkan sarung tangan
dalam keadaan terbalik dan rendam dalam Larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
66. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
67. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang) periksa tanda vital dan asuhan kala IV
persalinan
TAHAP TERMINASI
1. Mengevaluasi klien setelah tindakan
2. Memberikan reinforcement
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya

Cuci tangan
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai