Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH: KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN

(Tanggal Praktikum: 6 September 2022)

JUDUL PRAKTIKUM : Tahapan Komunikasi Terapeutik: Tahap Kerja

Oleh:

NAMA : Siska Annisa

NIM : 2110913320002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2022
LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH: KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN

Tanggal Praktikum : 6 September 2022

JUDUL PRAKTIKUM : Tahapan komunikasi terapeutik: Tahap Kerja

Praktikum 3 : Berlatih Tahap Kerja

Tugas 1 :

Berkelompoklah (3-4 orang) dan menjadi perawat professional dan pasien di


dalam kelompok. Pergunakan seragam perawat dan bersikap menjadi perawat
yang professional.

Topik pembicaraan: Mengukur tanda-tanda vital dan pendidikan kesehatan


tentang gizi yang seimbang untuk tubuh. Tuliskan narasi percakapan sesuai form
tabel berikut :

Subyek : Ibu Siska Annisa dan Ibu mutiara eka Putri

Tanggal/hari pelaksanaan : Senin 6 September 2022

Waktu : 10. 40 wita

Topik pembicaraan: Mengukur TTV dan Pendidikan Kesehatan tentang gizi


yang seimbang untuk tubuh

Media : Leaflet

Tahap Komunikasi Teknik Komunikasi Sikap teraupetik


komunikasi verbal subyek terapeutik non verbal perawat
dan perawat perawat subyek dan
perawat
Pra interaksi - perawat
mempersiapkan
peralatan dan
leaflet
Orientasi Perawat : -Mendengarka - berhadapan
Permisi ibu, n -memperhatikan
apakah benar ini - diam kontak mata
dengan ibu muti -
dan siska. memperlihatkan
Ibu siska & sikap Terbuka
muti : benar - rileks
Perawat :
Bagaimana bu
kabarnya?
Ibu siska : Baik
Perawat: Baik
ya bu kabarnya.
sebelumnya
perkenalkan
saya perawat
rahmi. Jadi
maksud dan
tujuan saya ke
sini untuk
melakukan
pengukuran
tanda-tanda
vital ibu seperti
pengukuran
tekanan darah,
suhu tubuh,
nadi, dan laju
pernafasan ibu.
Tindakan ini
akan dilakukan
kurang lebih
sekitar 15
menit. apakah
ibu bersedia
Ibu siska &
muti : bersedia
Perawat :
apakah saat ini
ibu ada
keluhan?
Ibu siska : tidak
ada ners
Ibu muti: kalau
saya ada ners,
belakang ini
kepala saya
sedikit pusing
ners dan Ketika
berdiri terasa
berkunang
-kunang.

Perawat : baik - klarifikasi


bu jadi
ibu merasa
pusing ya bu
dan Ketika
berdiri
kepala ibu
berkunang -
kunang.
Kerja Perawat : kalau -mendengarkan - perawat - berhadapan
begitu -Diam melakukan -
saya periksa pemeriksaa memperlihatkan
dulu n dengan kontak mata
ya bu tekanan baik - rileks
darahnya. - perawat
Perawat : baik memegang
ibu hasil tangan
tekanan pasien dan
darahnya memulai
100/60 pemeriksaa
yaa bu, tekanan n nadi serta
darah ibu RR
lumayan rendah
ya bu.
Ibu muti : iya
P: baik saya izin
memeriksa nadi
ibu yaa bu?
Ibu muti : iya
Perawat: Baik
bu siska
sekarang giliran
ibu yaa bu.
(memasangkan
tensi dan
memulai
pemeriksaan.
Terlihat perawat
sedikit
kesusahan
memasang tensi
krn pakaian ibu
siska yg sedikit
licin. Ibu siska
juga
membantu
dalam
pelaksaan
perawat
/kooperatif)
Perawat: baik
ibu hasil
pemeriksaannya
normal ya bu
120/70 mmhg
Ibu siska : iya
ners
alhamdulillah
Perawat : baik
ibu saya
telah selesai
melakukan
pengukuran
tanda-tanda
vital
ibu. Selanjutnya
saya akan
memberikan
sedikit edukasi
mengenai
pedoman gizi
seimbang untuk
hidup lebih
sehat.
Ibu siska &
muti : baik bu
P: jadi bu gizi
seimbang
adalah
sususnan
makanan sehari-
hari yang
mengandung
zat-zat gizi
dalam
jenis dan jumlah
yang sesuai
dengan
kebutuhan
tubuh, dengan
memrhatikan
prinsip
keanekaragama
n atau variasi
makanan,aktivit
as fisik,
kebersihan, dan
berat badan
ideal
makanan.
Adapun tujuan
gizi seimbang
yaitu:
Pertama,
Kesehatan
tubuh ibu akan
terjaga,
pertumbuhan
sempurna,
mencegah
gangguan gizi
dan aktivitas
dan Fungsi
kehidupan
sehari-hari
berjalan
optimal.
Adapun 10
pedoman gizi
seimbang
menurut
kementrian
Kesehatan
Republik
Indonesia
1. Biasakan
mengonsumsi
aneka
ragam makanan
pokok.
2. Batasi
konsumsi
panganan
manis, asin, dan
berlemak.
3.Lakukan
aktivitas fisik
yang cukup
dan pertahankan
berat badan
ideal.
4. Biasakan
mengonsumsi
lauk pauk
yang
mengandung
protein tinggi.
5. Cuci tangan
pakai sabun
dengan air
mengalir.
6. Biasakan
sarapan pagi.
7. Biasakan
minum air putih
yang
cukup dan
aman.
8. Banyak
makan buah dan
sayur.
9. Biasakan
membaca label
pada kemasan
pangan..
10. Syukuri dan
nikmati aneka
ragam
makanan.
Selanjutnya
saya akan
menyampaikan
mengenai
Empat Pilar
Gizi Seimbang
1.Mengonsumsi
Aneka Ragam
Makanan
2. Perilaku
Hidup Bersih
3. Rutin
Beraktivitas
Fisik
4.Mempertahan
kan Berat
Badan
Pahami
pedoman gizi
seimbang untuk
memahami
dengan benar
seberapa
banyak
kebutuhan
nutrisi
harian tubuh.
Tentunya, hal
ini akan
berpengaruh
pada
pola hidup yang
jauh lebih
sehat ke
depannya.
Mungkin itu
saja yang sapat
saya sampaikan,
apakah dari ibu
ibu ada yang
ingin
ditanyakan
Ibu siska &
muti : tidak ada
Terminasi Perawat: baik, -mendengarkan Sambil -berhadapan
kalau tidak ada tersenyum -
yang ingin ibu memperlihatkan
tanyakan, saya kontak mata
permisi - rileks
keruangan saya
dulu, apabila
ibu perlu
bantuan ibu bisa
memanggil saya
d ners station ya
bu
Ibu siska &
muri : iya ners
Perawat : baik
bu, saya permisi
dulu,
assalamualaiku
m bu
Ibu siska &
muti :
Wa'alaikumsala
m

Dokumentasi

Dokumentasi saat pemeriksaan tanda-tanda vital


Dokumentasi saat penyampaian edukasi
Tugas 1: Identifikasi kegiatan verbal dan non verbal

1. Perhatikan 2 komunikasi sosial lengkap di lingkungan kampus.

2. Buatlah laporan lengkap seperti dibawah ini :

Komunikasi sosial pertama

Subyek : Rahmidawati dan Nur Pathiati

Tanggal/hari pelaksanaan : 6 September 2022/Selasa

Waktu : 12.00

Topik pembicaraan : Meminjam buku di perpustakaan

Deskripsi situasi/lingkungan : Di perpustakaan

Deskripsi subyek :

Tahap komunikasi Komunikasi Verbal Komunikasi Non


Verbal
Orientasi Rahmidawati : “Selamat Sambil tersenyum
siang pathia"
Nur Pathiati: “Selamat pagi
rahmi"
Rahmidawati : “Gimana
kabarnya pathia"
Nur Pathiati :
“Alhamdulillah baik, kalau
kamu ?”
Rahmidawati :
“Alhamdulillah, aku juga
baik. Kalau boleh tau kamu
ngapain di perpustakaan"
Nur Pathiati : “Aku mau cari
buku, sekalian ngerjain
tugas. Kalau kamu
ngapain ?”
Rahmidawati : “sama, aku
juga mau cari buku buat
ngerjain tugas, kalau gitu
kita bareng aja ngerjain
tugasnya"
Nur Pathiati : “Boleh, kita
cari bukunya dulu yuk"
Rahmidawati : “Ayo"
Kerja Rahmidawati : “Aku sudah Mencari buku di rak buku
dapat nih pathia, kamu
sudah dapat atau belum"
Nur Pathiati : “Sudah juga,
Ayo kita ngerjain tugas"
Mengerjakan tugas
Rahmidawati : “Ayo"

Komunikasi sosial kedua


Subyek : Nur Pathiati dan kharisma Yogi Lutfiantari

Tanggal/hari pelaksanaan : 6 September 2022/Selasa

Waktu : 12.15

Topik pembicaraan : Game dan Skill

Deskripsi situasi/lingkungan : Di halaman kampus

Deskripsi subyek :

Tahap komunikasi Komunikasi Verbal Komunikasi Non


Verbal
Orientasi Pathia : “Hai fia"
Fia : “Hai pathia”
Pathia : “Kalau boleh tau
kamu lagi ngapain"
Fia : “lagi main game nih"
Sambil menunjukkan hp nya
Pathia : “Aku boleh liat lah"
Fia : “boleh, nih"
Pathia : “Aku boleh nanya
lah"
Fia : “Boleh, nanya apa ?”
Pathia : “kelompok kamu
skill maternitas apa aja yang
sudah?”
Fia : “Baru APN"
Pathia : “sama ners Siapa ?”
Fia : “Sama ners Nana"
Pathia : “Gimana, susah
gak ?”
Fia : “Skillnya asik, jadi gak
terlalu susah"
Pathia : “udah jam 12.20
nih, balik ke kelas yuk
Fia : “Ayo"
Kerja Berjalan menuju kelas

Dokumentas komunikasi sosial pertama

Dokumentasi komunikasi sosial kedua


3. Lakukan analisa, apakah yang berbeda menurut anda antara komunikasi sosial
yang anda jumpai dengan komunikasi terapeutik di pelayanan kesehatan pada fase
kerjanya ?

Terdapat perbedaan antara komunikasi sosial dengan komunikasi terapeutik di


pelayanan kesehatan karena komunikasi terapeutik terjadi antara perawat dengan
pasien atau anggota tim kesehatan lainnya. Selain itu komunikasi terapeutik juga
mempunyai tujuan, dan berfokus kepada pasien yang membutuhkan bantuan.
Selain itu Perawat secara aktif mendengarkan dan memberi respon kepada pasien
dengan cara menunjukan sikap mau menerima dan mau memahami sehingga
dapat mendorong pasien untuk berbicara secara terbuka tentang dirinya.

Sedangkan komunikasi sosial terjadi setiap hari antar orang per orang baik dalam
pergaulan maupun lingkungan kerja. Komunikasi ini juga bersifat dangkal karena
tidak mempunyai tujuan, lebih banyak terjadi dalam pekerjaan, aktivitas social dll.
Selain itu Pembicara tidak mempunyai focus tertentu tetapi lebih mengarah
kebersamaan dan rasa senang.

Anda mungkin juga menyukai