Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN

DIREKTUR RSUD DATU PANCAITANA BONE KELAS D


NOMOR : 27 TAHUN 2015
TENTANG
KEBIJAKAN LAYANAN ANASTESI DAN SEDASI
DI RSUD DATU PANCAITANA BONE KELAS D

DIREKTUR RSUD DATU PANCAITANA BONE KELAS D

Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu standar pelayanan anesthesia


perlu adanya kebijakan mengenai layanan anastesi dan sedasi

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009 tentang RumahSakit.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Praktek Kedokteran.
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 779/ Menkes/
SK/VIII/2008 tanggal19 Agustus 2008 tentang Standar Pelayanan
Anestesiologi dan Reanimasi RumahSakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/MENKES/PER/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit.
6. Undang-undang praktek kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 51
tentang Layanan Anastesi harus sesuai dengan kebutuhan pasien.
7. Undang-undang praktek kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 44
tentang Standar Pelayanan Anestesi dan sedasi dilakukan
berdasarkan pedoman pelayanan medis departemen.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Anestesi

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD DATU PANCAITANA BONE KELAS D


TENTANG PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN LAYANAN ANASTESI DAN
SEDASI DI RSUD DATU PANCAITANA BONE KELAS D.

KEDUA : Layanan anestesi dan sedasi dilakukan oleh staff Bagian/SMF


Anestesiologi dan Terapi Intensif yang mencakup pelayanan :
1. Layanan anastesi
2. Layanan sedasi
3. Penanganan nyeri (pain management)
4. Layanan resusitasi
5. Layanan terapi intensif (intensive care)

KETIGA : Layanan anastesi dan sedasi dilakukan di unit pelayanan di lingkungan


RSUD DATU PANCAITANA Bone Kelas D yang pelayanan anastesi dan
sedasi pada pasien pediatric dan dewasa, elective, emergency dan ODC
dan dilakukan oleh staff bagian/SMF anestesiologi dan terapi intensif
yang memiliki SIP di RSUD DATU PANCAITANA Bone Kelas D sebagai
DPJP anestesi dan Perawat Anestesi yang berada dibawah supervisi
DPJP anestesi sesuai dengan tingkat kompetensinya.
.
KEEMPAT : Layanan anastesi dan sedasi yang diberikan harus dapat memenuhi
kebutuhan layanan anastesi dan sedasi dari disiplin terkait serta sesuai
dengan bentuk layanan anastesi yang dimiliki oleh bagian/SMF
anestesiologi dan terapi intensif di RSUD DATU PANCAITANA Bone
Kelas D.

KELIMA : Setiap layanan anastesi dan sedasi harus meliputi proses penerimaan,
penilaian, perencanaan dan persiapan,pelaksanaan dan pemantauan
setelah operasi.

KEENAM : Setiap tindakan anastesi dan sedasi yang dilakukan oleh DPJP harus
melalui proses komunikasi dan pemberian informasi serta mendapat
persetujuan dari pasien atau keluarga pasien

KETUJUH : Pelayanan anestesi dan sedasi sedang dan berat dilakukan oleh DPJP
dan Perawat Anestesi sedangkan pada sedasi ringan, layanan sedasi
dapat dilakukan oleh dokter non anestesiologi.

KEDELAPAN : Pada pelaku sedasi non anestesiologi untuk sedasi ringan adalah :
a. Pelaku sedasi adalah seseorang yang memberikan dan mengawasi
sedasi. Pelaku sedasi adalah dokter yang sudah memiliki
pengetahuan dan kemampuan mengenai teknik sedasi yang aman,
melakukan monitoring, dapat berespon terhadap komplikasi sedasi,
menggunakan zat-zat reversal dan sekurang-kurangnya memiliki
sertifikat Bantuan Hidup Dasar (BHD).
b. Asisten pelaku sedasi adalah perawat yang memiliki STR atau
pekerja kesehatan yang bekerja dibawah pelaku sedasi yang memiliki
wewenang seperti perawat anestesi. Asisten pelaku sedasi
bertanggung jawab terhadap monitoring, penilaian kesadaran, dan
tatalaksana jalan nafas selama dilakukannya prosedur sedasi.
Asisten pelaku sedasi harus memiliki sertifikasi BHD/BHL yang
dikeluarkan rumah sakit. Pengawasan dan pemantauan sedasi
berada dibawah tanggung jawab pelaku sedasi, kecuali tindakan
sedasi tersebut juga melibatkan praktisi yang berkompeten lainnya
yakni dokter anestesiologi atau dokter yang telah menjalani pelatihan
pemberian sedasi.
c. Direktur Rumah Sakit : memiliki tanggung jawab menyediakan
infrastruktur untuk mendukung sedasi yang aman, termasuk
menyediakan pelayanan diluar jam kerja.

KESEMBILAN: Pemberian pelayanan anestesi kegawat daruratan :


a. Layanan anestesi kedaruratan diberikan selama 24 jam dan
dilakukan oleh staff Bagian/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif
yang memiliki SIP di RSUD DATU PANCAITANA Bone Kelas D
sebagai DPJP anestesi dan jika dilakukan oleh perawat Anestesi
harus berada dibawah supervisi DPJP Anestesiologi.
b. Layanan anestesi kedaruratan dilakukan berdasarkan pedoman
pelayanan medis Bagian/SMF Anestesi dan mendapatkan prioritas
utama dari layanan anestesia serta layanan-layanan lain yang
berhubungan dengan tindakan anestesia tersebut dengan tujuan
untuk menyelamatkan nyawa pasien
c. Layanan anestesi kegawat daruratan dilakukan di kamar bedah dan
luar kamar bedah termasuk ruang resusitasi, ruangan tindakan
invasif, ICU, ruang rawat inap dan rawat jalan.

KESEPULUH : Layanan sedasi dilakukan di luar kamar operasi adalah : IRD Obgyn dan
IRD Umum.

KESEBELAS : Setiap layanan anastesi dan sedasi harus didokumentasikan dalam


rekam medis dan status anastesi

KEDUABELAS: Setiap pemberi layanan anastesi dan sedasi bertanggungjawab untuk:


1. Ikut mengembangkan, menanamkan dan menjaga agar kebijakan
serta prosedur layanan anastesi dan sedasi yang ada terus
dikembangkan dan diperbaiki.
2. Menjaga program pengendalian kualitas yang telah dibentuk serta
melaksanakannya.
3. Mengawasi dan meninjau seluruh layanan anastesi dan sedasi yang
telah dibentuk serta melaksanakannya.

Ditetapkan di : Watampone
pada tanggal : 06 Februari

DIREKTUR,

Dr.
Pangkat : Pembina Utama Muda, IV/c
NIP : 19641206 199903 2 002

Salinan surat keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1. Para Wakil Direktur RSUD Datu Pancaitana Bone Kelas D di Watampone
2. Komite Medik RSUD Datu Pancaitana Bone Kelas D di Watampone
3. Ketua SPI RSUD Datu Pancaitana Bone Kelas D di Watampone
4. Kepala Bagian-SMF/Instalasi RSUD Datu Pancaitana Bone Kelas D di
Watampone
5. Kepala Bagian/Bidang RSUD Datu Pancaitana Bone Kelas D di Watampone

Anda mungkin juga menyukai