Anda di halaman 1dari 2

Nama : Najwiyatun Hasanah

Npm : 2001020067
Kelas : Reg A Banjarbaru
Mata Kuliah : Kebijakan Publik

KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) di DESA BIIH

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah
Indonesia telah melaksanakan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dikenal di dunia
internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam
menanggulangi kemiskinan yang dihadapi negara-negara tersebut, terutama masalah
kemiskinan kronis.

Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin
terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkanberbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes)
dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga
mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan
mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita
Presiden RI. Melalui PKH, KPM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan
sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk
akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program
komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi tulang punggung
penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan
pemberdayaan sosial nasional.

Pelaksanaan Program Keluarga Harapan sesuai dalam PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK
INDONESIA No. 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup keluarga penerima melalui akses pelayanan pendidikan, kesehatan
dan kesejahteraan social, mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan
keluarga miskin dan rentan, menciptakan perubahan prilaku dan kemandirian keluarga
penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan social,
mengurangi kemiskinan dan kesenjangan dan mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan
formal kepada keluarga penerima manfaat.
Implementasi Kebijakan PKH di Desa Biih, kebijakan dapat dilakukan setelah kebijakan PKH itu
diberlakukan. Dari implementasi tersebut dapat diketahui apakah kebijakan tersebut sudah
berjalan lancar. Dari prosedur pelaksanaan PKH sudah ditentukan oleh kemensos, pendamping
diberikan buku petunjuk dalam melaksanakan pendampingan bagi para KPM sesuai dengan
Peraturan Menteri Sosial No. 10 Tahun 2017 tentang PKH. Sesuai data yang diperoleh ada
sebanyak 40 warga Desa Biih yang menjadi penerima bantuan Program Keluarga Harapan.
Bantuan dana PKH di Desa Biih ini di transfer oleh pemerintah Kementrian Sosial kepada
keluarga penerima PKH setiap 3 bulan sekali dalam setahun (4 tahap pengiriman yaitu pada
bulan januari, april, juni dan oktober). Besaran penerima dana setiap keluarga berbeda-beda;
Ibu hamil dan anak usia dini 3.000.000/tahun
Mempunyai anak Sd 900.000/tahun
Mempunyai anak Smp 1.500.000/tahun
Mempunyai anak Sma 2.000.000/tahun
Lansia dan Disabilitas 2.400.000/tahun

Dalam pelaksanaannya Program keluarga harapan di desa Biih sudah berjalan baik dimana
pendamping PKH selalu melakukan sosialisasi dan pertemuan untuk menjelaskan tentang
pelaksanaan program PKH sesuai buku panduan. Program PKH ini membantu meningkatkan
taraf hidup bagi KPM terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan social, dan
pembagian penerima PKH juga diberikan tepat sasaran dimana kebanyakan yang menerima
adalah warga yang memiliki anak yang masih sekolah dan KPM tersebut dianggap kurang
mampu.

Model implementasi kebijakan


Edwards III
1. Komunikasi, yaitu dengan adanya sosialisasi dimana pihak pelaksana menjelaskan
tentang pelaksanaan program PKH yaitu berupa bantuan yang akan diberikan kepada
masyarakat oleh Kementrian Sosial.
2. Sumber Daya yang digunakan yaitu Laptop, aplikasi PKH untuk mengetahui dan mencek
data PKH
3. Disposisi, pihak pelaksana PKH memberi tanggapan baik atas adanya program PKH ini,
karena membantu masyarakat yang kurang mampu untuk kehidupan sehari-hari baik
dalam pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan social.
4. Struktur Biroksi, dalam pelaksanaannya sudah sesuai dengan SOP karena memiliki buku
panduannya yang mengatur segala tentang pelaksanaan PKH.

Anda mungkin juga menyukai