Soal Ukom Kel 1-1
Soal Ukom Kel 1-1
“KELOMPOK 1”
Disusun oleh :
Fatima Azzahra
Mira Sofia
Siska Hernandes
Muhamad Nanda Zildjian
Suryadi
Asep Saepuloh
Rasional A : nyeri akut terjadi karena adanya batu pada area ureter yang
mengakibatkan rasa nyeri
Rasional D : ujung selang yang berubah posisi atau tidak terendam cairan menjadi
penyebab keluhan sesak
3. Seorang perempuan (50 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan Sirosis Hepatis. Hasil
pengkajian : pasien mengeluh nyeri pada perut kanan atas, kulit terasa gatal, sesak
ketika berbaring, asites (+), pitting edema grade II, dan distensi vena jugularis.
Apakah masalah keperawatan yang tepat?
Rasional D : Data fokus masalah: Pasien mengeluh sesak ketika berbaring (orthopnea),
asites (+), pitting edema grade II, dan distensi vena jugularis. Masalah keperawatan
yang tepat: Kelebihan volume cairan.
4. Seorang perempuan (40 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan Myasthenia Gravis
hari ke-2. Keluarga mengatakan pasien tiba-tiba kesulitan menelan makanan, tersedak
saat makan, pasien hanya menghabiskan 2 sendok makanan RS, BB = 50 kg, dan TB =
160 cm. Hasil pemeriksaan dokter, terjadi kerusakan pada saraf IX, X, XII. Apakah
masalah keperawatan yang tepat?
A. Defisit Nutrisi
B. Risiko Defisit Nutrisi
C. Berat Badan Lebih
D. Gangguan Menelan
E. Risiko Aspirasi
JAWABAN
D. Gangguan Menelan
Alasan jawaban
5. Seorang laki-laki usia 40 tahun, dirawat di RS dengan cedera medulla spinalis, hasil
pengkajian didapatkan, pasien sulit menggerakan panggul dan ekstremitas bawahm
nyeri saat digerakan, rentang gerak menurun, ekstremitas dingin, TD 100/70 mmhg, N:
72x/mnt, dan terpasang kateter urin, apa diagnosa yang tepat sesuai kasus diatas?
A. Nyeri akut
B. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
C. Gangguan mobilitas fisik
D. Gangguan eliminasi urin
E. Resiko syok
Jawaban
C. Gangguan mobilitas fisik
Alasan jawaban
D. Aktivitas meningkat
E. Suhu tubuh menurun
F. Tekanan darah normal
G. Frekuensi nadi normal
H. Kebersihan diri terpenuhi
Jawaban
Rasional B : suhu tubuh harus di turunkan untuk mencegah munculnya akibat lain
7. Seorang laki-laki (26 tahun) dirawat di Rumah Sakit akibat terjatuh dari motor. Hasil
pengkajian ; pasien mengatakan luka pada paha kanan, terasa perih dan masih berdarah.
Luka tampak seperti robekan, masih berdarah dengan ukuran 3x2x3 cm. Apakah jenis
luka yang terdapat pada pasien?
A. Vulnus Contussum
B. Vulnus Punctum
C. Vulnus Excoriasi
D. Vulnus Laceratum
E. Vulnus Perforatum
jawaban
D. Vulnus Laceratum
Alasan jawaban
1. Vulnus ekskoriasi atau luka lecet/gores adalah cedera pada permukaan epidermis
akibat bersentuhan dengan benda berpermukaan kasar atau runcing. Luka ini banyak
dijumpai pada kejadian traumatik seperti kecelakaan lalu lintas, terjatuh maupun
benturan benda tajam ataupun tumpul.
2. Vulnus scissum adalah luka sayat atau iris yang di tandai dengan tepi luka berupa
garis lurus dan beraturan. Vulnus scissum biasanya dijumpai pada aktifitas sehari-hari
seperti terkena pisau dapur, sayatan benda tajam (seng, kaca), dimana bentuk luka
teratur.
3. Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan atau
compang camping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. Luka ini
memiliki dimensi panjang, lebar, dan dalam, dapat kita jumpai pada kejadian
kecelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak beraturan dan kotor, kedalaman luka
bisa menembus lapisan mukosa hingga lapisan otot.
4. Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runcing yang
biasanya kedalaman luka lebih dari pada lebarnya. Misalnya tusukan pisau yang
menembus lapisan otot, tusukan paku dan benda-benda tajam lainnya. Kesemuanya
menimbulkan efek tusukan yang dalam dengan permukaan luka tidak begitu lebar.
5. Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang. Luka gigitan hewan memiliki
bentuk permukaan luka yang mengikuti gigi hewan yang menggigit. Dengan
kedalaman luka juga menyesuaikan gigitan hewan tersebut.
6. Vulnus Contussum atau luka lebam adalah luka akibat pecahnya pembuluh darah di
bawah kulit, tidak terjadi robekan dan perdarahan keluar. Luka ini biasanya terjadi
akibat benturan keras sehingga menimbulkan waran merah kehitaman atau keb uan
pada kulit.
7. Vulnus combutio adalah luka karena terbakar oleh api atau cairan panas maupun
sengatan arus listrik. Vulnus combutio memiliki bentuk luka yang tidak beraturan
dengan permukaan luka yang lebar dan warna kulit yang menghitam. Biasanya juga
disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.
8. Seorang perempuan (40 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan kelejer
tiroid membesar. Hasil pengkajian: pasien sering berkeringat, bicara kurang jelas,
nafsu makan meningkat, mudah cemas, berat badan 36 kg dan tinggi badan 150
cm. Apakah masalah keperawatan yang tepat?
A. Gangguan Komunikasi Verbal
B. Ansietas
C. Defisit Nutrisi
D. Risiko Defisit Nutrisi
E. Kesiapan Peningkatan Nutrisi
jawaban
C. Defisit Nutrisi.
Alasan jawaban
Rasional C: Data fokus masalah : Berat badan pasien 36 kg dengan tinggi badan 150
cm (IMT pasien = 16 kg/m2) dan IMT Normal = 18,5 - 25 kg/m2. Masalah
keperawatan yang tepat : Defisit Nutrisi. Menurut SDKI 2016, defisit nutrisi yaitu
asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme, yang ditandai
oleh data mayor berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal.
9. Seorang laki-laki (45 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan GGK. Saat ini, pasien
sedang menjalani hemodialisa ke-10. Hasil pengkajian; pasien mengeluh pusing,
lemas, berkeringat, dan pandangan kabur. Tekanan darah 90/70 mmHg, frekuensi
nadi 90 x/menit. Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat?
A. Berikan pasien minum
B. Berikan balsem pada kepala pasien
C. Posisikan pasien dengan kepala lebih rendah dari kaki
D. Tinggikan kepala 45 derajat
E. Monitor tanda-tanda vital berkala
jawaban
D. Posisikan pasien dengan kepala lebih rendah dari kaki.
Alasan jawaban
Rasional B Data fokus masalah; pasien sesak napas dengan frekuensi 28x/menit,
tampak adanya penggunaan otot bantu napas serta saat ini pasien terpasang oksigen
binasal 4 L/menit sejak 4 hari yang lalu. Pada pasien dengan gangguan pernapasan
yang mendapatkan terapi oksigen dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini
bergantung pada adanya peningkatan kadar oksigen yang ditunjukkan dengan
penurunan gejala sesak napas pada pasien dan hasil laboratorium. Selain memberikan
manfaat pada pasien, terapi oksigen juga dapat memberikan efek yang merugikan bagi
pasien jika tidak diberikan dengan tepat dan pemantauan yang tidak baik.Humidifier
adalah suatu alat untuk melembabkan oksigen sebelum diterima oleh pasien (Pavlovic,
2000). Humidifikasi bertujuan untuk mencegah terjadinya iritasi mukosa saluran nafas
pasien. Air dalam humidifier harus air steril dan diganti setiap 24 jam, dan bila cairan
hendak ditambahkan sisa cairan harus dibuang terlebih dahulu (Nafisah, 2007)
11. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
keluhan sesak dan batuk. Tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi napas 33x/menit,
frekuensi nadi 96x/menit, ada retraksi otot sela iga, dan ditemukan ronkhi diseluruh
lapang paru. Saturasi oksigen 90% dan tes sputum BTA (Bakteri Tahan Asam)
hasilnya positif.
PEMBAHASAN RASIONAL:
Masalah utama yang tampak pada kasus adalah ketidakefektifan bersihan jalan
nafas. Dengan tindakan yang tepat akan dapat mengatasi masalah pada pasien.
Tindakan pemberian posisi fowler bertujuan mempermudah pengembangan dada.
Pemberian oksigen bertujuan untuk meningkatkan saturasi Oksigen di jaringan.
Teknik batuk efektif dilakukan untuk membersihkan sekresi dari jalan napas atas.
Postural drainage bertujuan mengalirkan sekresi dari saluran napas menggunakan
energi gravitasi pada pasien yang tidak sesak. Sedangkan pernapasan diagfragma
bertujuan memaksimalkan pengembangan bagian bawah paru.
12. Pasien perempuan berusia 65 tahun, sudah 1 minggu dirawat diruang interna.
Saat ini pasien mengeluh sesak, lemas, dan cemas akan
keadaannya. Hasil pengkajian didapatkan TD 160/110 mmHg, Nadi 114 x/menit, RR
36 x/menit, Suhu 370C, bibir pucat, akral dingin, terdengar bunyi ronchi dan saat ini
terpasang nasal kanul 4l/menit. Hasil rontgen dada didapatkan adanya efusi pleura
dan CTR 0.65.
A. Ansietas
B. Intoleransi aktifitas
C. Penurunan curah jantung
D. Kelebihan volume cairan
E. Gangguan pertukaran gas
PEMBAHASAN RASIONAL:
Data yang menonjol pada kasus baik minor maupun mayor mendefinisikan adanya
masalah penurunan curah jantung . Pasien mengeluh sesak, lemas.
Penurunan curah jantung adalah ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk
mencapai kebutuhan metabolisme tubuh. Ditandai dengan perubahan kontraktilitas
seperti ronchi basah, batuk, sesak nafas .
13. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat dengan TB aktif, pasien adalah
perokok berat sejak SMA, dari hasil pemeriksaan didapatkan RR 24 x/menit, ronchi
kanan/kiri paru, produksi sputum banyak, IMT 16, tampak pucat dan terlihat sesak
serta kelelahan. Apakah prioritas diagnose keperawatan yang tepat?
PEMBAHASAN RASIONAL:
14. Wanita berusia 45 tahun mengalami nyeri dada disertai perasaan mual,
muntah, sesak dan pusing. Dialami sejak satu jam yang lalu dan tidak reda, pada
saat pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke
lengan kiri, jantung terasa berdebar, akral dingin, TD 130/100 mmHg, frekuensi nadi
100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu tubuh 36,50C. Hasil pemeriksaan EKG
menunjukkan gelombang T terbalik dan depresi segmen ST. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus diatas?
A. Nyeri akut
B. Kecemasan
C. Penurunan curah jantung
D. Ketidakefektifan pola nafas
E. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
PEMBAHASAN RASIONAL:
Data yang menonjol pada kasus baik minor maupun mayor mendefinisikan adanya
masalah pada penurunan curah jantung. Klien mengeluh nyeri dada, sesak dan
pusing, TD 130/100 mmHg, akral dingin, dan hasil EKG menunjukkan gelombang T
terbalik dan depresi segmen ST.
Penurunan curah jantung adalah ketidak adekuatan jantung memompa darah untuk
mencapai kebutuhan metabolisme tubuh.
15. Seorang laki-laki berusia 70 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan batuk dan sesak yang semakin memberat semenjak 1 minggu terakhir. Pada
anamnesa didapatkan riwayat perokok, dan didiagnosa PPOK sejak 5 tahun yang
lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 88 x/menit,
frekuensi nafas 32 x/menit, edema tungkai. Manakah data diatas yang menunjukkan
pasien mengalami Cor Pulmonale?
A. Tekanan darah
B. Edema tungkai
C. Frekuensi nafas
D. Batuk produktif
E. Frekuensi nadi
PEMBAHASAN RASIONAL:
Cor Pulmonale adalah kondisi dimana terjadinya pembesaran dari jantung kanan
(dengan atau tanpa gagal jantung kiri) sebagai akibat dari penyakit yang
mempengaruhi struktur atau fungsi dari paru-paru atau vaskularisasinya. Penyebab
yang paling sering adalah PPOK dimana perubahan dalam jalan nafas dan sekresi
yang tertahan mengurangi ventilasi alveolar. Tanda dan gejala Cor Pulmonal diawali
dengan nafas pendek dan cepat kemudian akan diikuti dengan peningkatan tekanan
vena jugularis, dan edema tungkai.
16. seorang wanita berusia 62 tahun di rawat di ruang penyakit dalam karena
mengalami nyeri dada ketika sedang jalan jalan pagi di sekitar rumahnya
nyeri menjalar dari dada kiri kemudian menyebar ke punggung dan di rasakan hilang
timbul ,pada pemeriksaan fisik di peroleh terdengar bunyi jantung tambahan dan
irama irreguler
B. pemeriksaan treadmill
C. pemeriksaan rontgen
D. pemeriksaan urine
E. Pemeriksaan EKG
jawaban : E
Pembahasan Rasional
EKG adalah alat untuk melakukan tes atau pemeriksaan yang bertujuan
mengevaluasi kesehatan jantung pasien, dan untuk mengetahui serta mengukur
detak jantung pasien
17. Seorang laki-laki usia 72 tahun di rawat di ruang jantung. Hasil pengkajian yang di
lakukan perawat di dapatkan pasien mengeluh BAK sedikit. Total pemasukan cairan dalam 8 jam
adalah 900 ml dan total pengeluaran 1125 ml dengan balance 225 ml. Edeama +3 di ekstremitas
bawah, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, distensi vena jugularis (+), asites (+) TD 110/70 mmhg,
nadi 106x/menit.
Jawaban : A. batasi intake cairan pasien dan kolaborasi pemberian diuretik
Pembahaan :
Lead in : Intervensi keperawatan prioritas.
Df : Pasien mengeluh BAK sedikit. Total pemasukan cairan dalam 8 jam adalah 900 ml dan total
pengeluaran 1125 ml dengan balance 225 ml. Edeama +3 di ekstremitas bawah.
Jawaban : A
Rasional: karena cairan yang masuk dan yg keluar tidak seimbang.
C) edukator
D) konselor
E) advokat
ANSWER: C
Rasional
19. Perawat melakukan kunjungan rumah, didapatkan seorang perempuan, usia 50 tahun
mengeluh sering berkeringat malam hari dan disertai batuk darah. Klien telah mendapatkan
pengobatan OAT selama enam bulan. Klien tinggal bersama anak-anak yang masih
balita.Apakah topik penkes yang tepat pada kasus diatas?
ANSWER: A
20. seorang laki-laki, usia 55 tahun mengeluh batuk sejak 2 minggu yang lalu. Klien
mengatakan belum berobat dan hanya mengkonsumsi obat warung. Hasil pengkajian :
frekuensi napas 32x/menit, pergerakan dada (+), batuk (+), ronchi(+).Apakah masalah
keperawatan utama pada keluarga tersebut?
ANSWER: A
Rasional
Jadi pasien mengeluh batuk 2 Minggu frekuensi nafas 32X/menit adanya suara napas
tambahan ronchi positif
20 Seorang pasien bernama Mr. HM dengan usia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam
dengan diagnosis kolik renal. Dari hasil pengkajian didapatkan nyeri terasa di area pinggang
terutama ketika akan BAK dengan jumlah urin yang keluar sedikit sediki namun jumlahnya
normal, nyeri menyebar ke bagian atas simpisis pubis dengan skala 7 dari 10, dan kadang
tampak kemerahan dalam urin. Hasil USG didapatkan uretrolithiasis.
A. nyeri akut
B. cemas
Jawaban A
Rasional A: Nyeri akut terjadi karena adan-ya batu pada area ureter
21 Seorang laki-laki dengan usia 28 tahun telah telah memasuki hari kedua dirawat di ruang
penyakit dalam dengan keluhan nyeri kepala hebat dan pusing. Dari hasil TTV yaitu TD =
160/90 mmHg HR = 90x/menit, T = 37,0 derajat celsius, dan RR = 21 x/menit. Hasil
observasi terlihat denyutan halus di dada kiri pada area garis tengah clavicula sela iga ke 3
dan seirama dengan frekuensi nadi.
A. lama perawatan
B. tekanan darah
C. frekuensi nadi
Jawaban B.
23. Seorang pasien laki-laki dengan usia 22 tahun dirawat di ruang penyakit dalam
dengandiagnosa medis typoid dengan hari rawat kedua. Dari hasil pengkajian didapatkan
pasien terlhat lemah dan bedrest, T = 38,7 derajat celsius dan kadang meningkat sampai 39,9
derajat celsius, TD = 100/70 mmHg dan HR = 110 x/menit, RR = 19 x/menit. Pasien terlihat
hiperhidrosis terutama setelah pasien minum obat. Pertanyaan soal :
Apa kriteria hasil dalam intervensi keperawatan utama pada kasus diatas?
Pilihan jawaban:
Jawaban B
Rasional B: Suhu tubuh harus diturunkan untuk mencegah munculnya akibat lain
24. Seorang tersangka kasus korupsi dana bantuan korban gempa Lombok Mr. HM 40 tahun
dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak hebat disertai bengkak di seluruh
tubuh akibat uang haramnya. Dari hasil pengkajian Mr. HM mengeluh sesak dan badan terasa
berat, gatal, piting edema +5, pro duksi urin 500 cc/24 jam, BB 60 Kg, TD = 180/90 mmHg,
N = 90 x/menit, RR = 30 x/menit. Hasil laboratorium ureum 180mg/dl, kreatinin 8 mg/dl, Hb
7g/dl. Pasien terlihat seperti akan sakratul maut namun nyawanya masih diujung tanduk dan
tidak bisa mati sebelum rakyat Indonesia memaafkannya. Pertanyaan Soal :
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut? Pilihan Jawaban :
Jawaban B
Rasional B: kelebihan cairan menjadi mas-alah prioritas karena fungsi fil trasi ginjal yang
terganggu dan berdampak pada gangguan per nafasan
25. Seorang perempuan dengan usia 31 tahun dirawat dengan diagnosa medis Pansitopenia.
Pasien sudah memasuk hari rawat yang keempat dan telah diberikan tranfusi darah sebanyak
3 kantong darah karena nilai Hbsebelumnya 6 mg/dl. Dari hasil data pengkajian saat ini Hb
mengalami kenaikan menjadi Hb 9,8 mg/dl dan telah diijinkan pulang besok. Pertanyaan soal
Apakah discharge plannig pasien pulang yang tepat pada kasus tersebut?
B. pembatasan aktivitas
Jawaban B
26. Seorang laki-laki berusia 29 tahun dirawat di bangsal sehat dan mengatakan ia sering
sekali mengalami sesak napas saat terkena serbuk kecil dan debu. Dari hasil pengkajian
didapatkan data pernapasan dengan cuping hidung, suara terdengar ronkhi, batuk non
produktif, RR = 35 x/menit, N = 84 x/menit dan T = 37,8 derajat celsius
Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
E. risiko kecemasan
Jawaban C
Rasional C: tanda jalan napas tidak bersih napas cuping hidung, ronkhi, frekuensi napas
32x/menit
27. 3. Pasien laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang PDL dengan keluhan sering batuk
dan dada sesak. Hasil RR = 33 x/menit, terdapat retraksi otot sela iga, serta diauskultasi
terdapat suara ronkhi hampir diseluruh paru. Saturasi oksigen menunjukkan 90%. Dari hasil
tes BTA (Bakteri Tahan Asam) hasilnya positif.
Jawaban C
Rasional C: teknik batuk produktif dilaku-kan untuk membersihkan sekresi dari jalan napas
atas
28. . Pasien perempuan berusia 43 tahun dirawat di ruang PDL dengan keluhan sesak serta
wajah terlihat pucat setelah buang air besar (BAB).Dari hasil pengkajian didapatkan pasien
mudah lelah dan sesak ketika berjalan lebih dari 5 meter dan kepala terasa pusing seperti mau
jatuh, pasien tersebut memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun terakhir. Keluhan akan hilang
apabila ia istirahat 20 menit dan dengan TD 110/70 mmHg. Pertanyaan soal Apa intervensi
keperawatan yang utama kasus tersebut?
A. pembatasan cairan
B. pemberian oksigen
D. pembatasan aktivitas
Jawaban D
Rasional D: pasien menunjukan tanda intol-eran terhadap aktivitas sehing-ga perlu dibatasi
aktivitasnya
29. Seorang laki-laki 50 th datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas, pada saat dikaji
didapatkan pasien tampak sesak, menggunakan otot bantu pernafasan, pasien sebelumnya
mengalami benturan didada ketika naik sepeda motor. Apakah pengkajian primer yang anda
lakukan pada Cirkulasi ?
e. Periksa GCS
30. Seorang laki-laki 65 tahun telah masuk IGD sebuah RS 4 jam yang lalu karena mengeluh
jantung berdebar-debar. Hasil pengkajian perawat: TD 110/ 70 mmHg, frekuensi nadi 104 x/
menit ireguler. Pasien terpasang monitor jantung. Tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri dan
dimonitor tergambar Ventrikular fibrilasi dan nadi tidak teraba.
Pilihan jawaban
d. Melakukan DC shock
e. Memamasang ETT
Jawaban d. Melakukan DC shock Li: tndkan emergency yg tepat Df: jntung brdebar, freq
nadi 104 ireguler, trpsng monitor jntung, trdpat Vt fibrilasi, nadi tdk traba Ans: D Utk
mnghilangkan aritmia ventrikel pda saat henti jantung
31. Pada pemeriksaan fisik: pasien tampak lemas, badan kurus, banyak berkeringat di malam
hari, dahak kental berwarna kehijauan, dan frekuensi pernafasan 28 kali/menit.
Apakah prioritas tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus di atas?
Jawaban : C
Pembahasan : Prioritas tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus di atas adalah
memberikan oksigen melalui nasal canule, karena pasien mempunyai keluhan sesak nafas,
tampak lemas, dan frekuensi pernafasannya 28 kali/menit.
32 .Seorang laki-laki berumur 32 tahun di rawat di RS dengan keluhan sesak nafas setelah
makan seafood.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan bunyi nafas wheezing, bibir sianosis, retraksi interkostal,
berkeringat dingin, dan frekuensi nafas 30 kali/menit.
Apakah posisi yang tepat untuk mengatasi masalah oksigenasi pada pasien tersebut?
a. Sim kanan
b. Terlentang
c. Lithotomy
d. High fowler
e. Tredelenberg
Jawaban : d
Pembahasan : Posisi yang tepat untuk mengatasi masalah oksigenasi pada pasien tersebut
yakni high fowler.
Posisi high fowler merupakan posisi pilihan untuk pasien yang mengalami sesak nafas.
Posisi ini menempatkan pasien dalam keadaan duduk, yang mana kepala ditinggikan 60-90
derajat dengan kemiringan tertentu.
Kemiringan tersebut dapat membantu mengembangkan dada dan mengurangi tekanan pada
abdomen dan diafragma.
33. Seorang laki-laki berusia 45 tahun sudah dirawat 4 hari di RS karena mengalami benturan
pada daerah dada.Hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan pasien mengalami hemothoraks.
Saat ini pasien dipasang WSD untuk mengeluarkan darah dari rongga pleura dan pada selang
WSD tidak tampak adanya sumbatan/aliran lancar.
Jawaban : e
Kondisi perawatan pasien memperlihatkan tidak ada sumbatan pada selang WSD.Sehingga
alirannya lancar, maka indikator utama perawatan pada pasien tersebut yakni tidak adanya
penambahan jumlah darah pada botol WSD.
34. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RS karena mengeluh pusing dan nyeri kepala
terus menerus.Pasien mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 5 tahun lalu dan orang
tuanya juga meninggal karena hipertensi.
Pasien memiliki kebiasaan merokok, suka makan makanan yang berlemak, dan minum kopi,
serta kurang olahraga.Manakah dari riwayat atau kebiasaan pasien tersebut yang merupakan
faktor resiko hipertensi yang tidak bisa diubah?
c. kebiasaan merokok
d. kurang olahraga
e. riwayat herediter
Jawaban : e
Pembahasan : Faktor resiko hipertensi yang bisa diubah antara lain: kebiasaan makan
makanan berlemak, minum kopi, merokok, dan kurang olahraga.Sedangkan riwayat herediter
adalah riwayat penyakit keturunan, di dalam soal disebutkan bahwa orang tua pasien juga
meninggal karena penyakit hipertensi.
35. Seorang wanita berusia 62 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena mengalami
nyeri dada ketika sedang jalan-jalan pagi di sekitar rumahnya.
Nyeri menjalar dari dada kiri kemudian menyebar ke punggung dan dirasakan hilang timbul.
Pada pemeriksaan fisik diperoleh terdengar bunyi jantung tambahan dan irama irreguler
Apakah jenis pemeriksaan diagnosis yang diperlukan untuk memastikan penyebab keluhan
pada pasien tersebut?
b. pemeriksaan treadmill
c. pemeriksaan rontgen
d. pemeriksaan urin
e. pemeriksaan EKG
Jawaban : E
Sehingga dapat ditentukan apakah detak jantung pasien tersebut normal atau tidak.
36. Seseorang laki-laki berusia 50 tahun di rawat dengan CKD. Hasil pengkajian nampak
udem facialis, udem ekstremitas, JVP 5+4 cmH20, nampak pucat dan lelah. Lab: ureum
75,30mg/dL. Keluarga mengatakan awalnya pasien hanya mengeluh kaki kanan tidak dapat
digerakan namun saat di RS pasien di haruskan untuk cuci darah. Dan pasien riwayat HT dan
DM sejak 10 tahun lalu. Hasil ttv : TD =160/80 mmHg, N=112x/mnt, S=36:C, P=20x/mnt.
c.Kelelahan
d.Kekurangan nutrisi
Disini di tandai ureum meningkat, creatinim meningkat, albumin menurun, udem ekstremitas
jawabannya A.
37. Di suatu rumah sakit, ada seorang klien dengan diagnosis depresi berat yang telah
mencoba melakukan percobaan bunuh diri berkata kepada perawat, “Saya seharusnya mati,
saya selalu gagal. Tidak pernah ada hal yang baik bagi saya”. Apakah respons yang
menunjukkan komunikasi terapeutik?
Jawaban : D
Rasional: Menanggapi perasaan yang diungkapkan oleh klien adalah teknik komunikasi
terapeutik yang paling efektif. Pilihan yang benar adalah contoh pernyataan ulangan. Pilihan
yang tersisa memblokir komunikasi karena meminimalkan perasaan klien dan tidak
memfasilitasi eksplorasi perasaan yang diungkapkan klien. Selain itu, penggunaan kata
“mengapa” adalah non terapeutik.
38. Ketika perawat komunitas mengunjungi klien menyatakan “Saya belum tidur sama sekali
selama beberapa malam kemarin”. Berikut adalah respons perawat yang menggambarkan
komunikasi terapeutik untuk klien ini?
a.Saya melihat
b.Sungguh
Jawaban : C
Rasional: Pilihan yang benar menggunakan komunikasi terapeutik melalui pernyataan ulang.
Meskipun pernyataan ulang adalah teknik yang memiliki komponen segera, hal itu
mengulangi tema utama klien, membantu perawat untuk memperoleh persepsi khusus dari
masalah dari klien. Pilihan yang tersisa adalah bukan respon terapeutik sejak klien
memperluas masalah. Menawarkan pengalaman pribadi membuat keluar fokus dari klien dan
perawat.
39. Seorang perempuan umur 55 tahun, di bawa ke poliklinik dengan keluhan nyeri kedua
lutut yang di alami. Sejak 5 bulan terakhir terutama saat beraktivitas, sulit berdiri dari posisi
jongkok. Bengkak dan kemerahan pada kedua lutut. Nyeri pada jari-jari tangan (+). Nyeri di
rasakan skala 3. Seorang pasien mengatakan malu dengan kedua lututnya yang bengkak.
Pasien tidak percaya diri lagi memakai rok jika bekerja. Pasien adaklah seorang Publik
Relation di hotel ternama.
Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus di atas?
a.Kecemasan
c.Nyeri kronik
d.Nyeri akut
Jawabannya E. Data yang mendukung klien mengatakan malu, tidak percaya diri.
40. Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan BAB cair
sejak 3 hari yang lalu. Kasil pengkajian di dapatkan tugor kulit jelek, mata cekung, bak
kuning, TD 100.70mmhg, RR 20x/mnt, nadi 20x/mnt, pasien direncanakan akan di berikan
5000ml cairan dalam 24jam. Berapakah tetesan permenit cairan yang di berikat pada kasus di
atas?
a.70 tetes/menit
b.56 tetes/menit
c.60 tetes/menit
d.35 tetes/menit
e.40 tetes/menit
Jawabanya : A. 70 tetes/menit
(5000:500)x7(24/24)=10x7x1=70
41.Seorang laki-laki berusia 26 tahun dibawa ke RS dengan kondisi nyeri (skala 6), dan luka
pada lengan bawah kiri, dari hasil pemeriksaan klien didiagnosis Open Fraktur Radius
Cominutif dekstra, direncanakan dilakukan OREF, Kondisi pasien saat ini, kesadaran CM,
Hb = 10,5 mg%, BB 108 kg, TB 170 cm, TD 100/60 mmHg, RR 22 x/menit, N 100 x/menit,
Suhu 37.8 0C. Pasien saat ini dirawat di bangsal untuk persiapan operasi. Seluruh kebutuhan
perawatan diri pasien dibantu. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
A. Cemas
B. nyeri akut
C. hipertermia
jawaban rasional
Data yang menonjol pada kasus baik minor maupun mayor mendefinisikan adanya masalah
nyeri. Pasien mengatakan merasakan adanya nyeri dengan skala 6 dengan adanya luka pada
lengan bawah kiri.
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai
kerusakan; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan atau berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau diprediksi.
42. Seorang perawat sedang melakukan pemeriksaan pada pasien CKB dengan peningkatan
tekanan intracranial. Tanda vital manakah yang menunjukkan bahwa pasien mengalami
peningkatan intracranial?
A. penurunan suhu tubuh, peningkatan kecepatan nadi, penurunan kecepatan nafas, dan
peningkatan tekanan darah.
B. peningkatan suhu tubuh, kecepatan nadi, irama nafas, dan peningkatan tekanan darah.
C. peningkatan suhu tubuh, kecepatan nadi, penurunan tekanan darah dan irama nafas.
D. penurunan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, irama nafas meningkat, tekanan darah
menurun.
E. peningkatan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, irama nafas, peningkatan tekanan
darah.
JAWABAN: E. peningkatan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, irama nafas, peningkatan
tekanan darah.
jawaban rasional
Cedera kepala berat atau trauma kepala berat merupakan perlukaan pada kepala yang
mengakibatkan terganggunya fungsi otak akibat pukulan atau sentakan keras pada kepala.
Cedera kepala dapat meningkatkan tekanan di intrakranial, yang biasanya ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, irama nafas, peningkatan tekanan darah,
bahkan hingga penurunan kesadaran.
43. Seorang wanita berusia 45 tahun dirawat dengan keluhan nyeri pada ibu jari kaki kiri
sejak 1 minggu disertai benjolan pada bagian yang nyeri sejak 5 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik ditemukan benjolan dengan diameter 3cm, laboratorium kadar asam urat
darah sebesar 7 mg/dL. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Osteoatritis
B. Gout arthritis
C. sinovitis vilonodul
D. arthritis reumatoid
E. arthritis tuberculosis
jawaban rasional :
Gout arthritis adalah peradangan yang menimbulkan nyeri dan terjadi ketika terlalu banyak
asam urat yang mengkristal dan menumpuk pada sendi.
Gejala gout berupa sakit parah, kemerahan, dan bengkak pada sendi, biasanya jempol kaki.
Serangan bisa datang tiba-tiba, biasanya pada malam hari.
44. Ny.K umur 35 tahun dirawat dengan nyeri kepala hebat skala 8. Pasien sempat kejang 2x
disertai muntah-muntah. Beberapa jam perawatan, pasien mengalami penurunan kesadaran.
Hasil CT-Scan : abses cerebri lobus frontoparietalis kanan disertai edema. Apakah pengkajian
yang harus dilakukan perawat sesuai dengan kasus?
A. Memasang oksigen
jawaban rasional :
Pada pasien dengan penurunan kesadaran (riwayat kejang) perlu dilakukan pematauan
peningkatan TIK yang bertujuan sebagai tindakan kewaspadaan terjadinya iskemik pada otak
yang selanjutnya akan terjadi edema serebri. Pemantauan peningkatan TIK dapat dilihat dari
TTV pasien, perubahan pupil.
45. Wanita berusia 45 tahun mengalami nyeri dada disertai perasaan mual, muntah, sesak dan
pusing. Dialami sejak satu jam yang lalu dan tidak reda, pada saat pengkajian didapatkan
pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke lengan kiri, jantung terasa berdebar,
akral dingin, TD 130/100 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu tubuh
36,50C. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan gelombang T terbalik dan depresi segmen ST.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
A. Nyeri akut
B. Kecemasan
jawaban rasionl :
Data yang menonjol pada kasus baik minor maupun mayor mendefinisikan adanya masalah
pada penurunan curah jantung. Klien mengeluh nyeri dada, sesak dan pusing, TD 130/100
mmHg, akral dingin, dan hasil EKG menunjukkan gelombang T terbalik dan depresi segmen
ST.
Penurunan curah jantung adalah ketidak adekuatan jantung memompa darah untuk mencapai
kebutuhan metabolisme tubuh.
46. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan IMA. Pada
pengkajian didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 22 x/menit. Perawat
mengajarkan dan mendorong pasien untuk melakukan latihan kaki dan ambulasi. Apakah
tujuan latihan yang dilakukan perawat tersebut?
A. mencegah konstipasi
Infark Miokard Akut adalah kematian sel-sel miokard yang terjadi akibat kekurangan oksigen
berkepanjangan yang bersifat sementara dan reversibel. Penyebabnya dalah penurunan suplai
darah ke jantung akibat penyempitan aterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli
atau trombus yang bisa disebabkan karena syok atau perdarahan. Gejala yang khas adalah
nyeri dada seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk dan panas yang dapat menjalar ke tangan,
leher punggung dan epigastrium. Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan IMA
antara lain pembatasan aktivitas fisik yang dilakukan untuk mengurangi beban kerja jantung,
namun dalam hal ini perawat perlu untuk melatih pola aktivitas yang dilakukan secara
bertahap dari tingkat aktivitas seperti bangun dari kursi, ambulasi dan istirahat selama 1 jam
setelah makan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya DVT (Deep Vein Trombosis)
akibat adanya statis aliran darah karena istirahat total.
47. Seorang laki-laki umur 50 tahun, dirawat dengan keluhan lemah, haus. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 80/65 mmHg, Nadi 120 x/menit lemah dan dalam, muntah, mukosa
mulut kering, turgor menurun, kesadaran apatis, kulit dingin, mata cekung, BB 50 kg.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kalium 2,9 mEq/L, Na 123 mEq/L.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien diatas?
D. Nyeri akut
E. Muntah
jawaban rasional:
Data yang menonjol pada kasus baik minor maupun mayor mendefinisikan adanya masalah
pada volume cairan yang kurang. Keluhan keluhan lemah, haus, Nadi lemah dan dalam,
muntah, mukosa mulut kering, turgor menurun, kesadaran apatis, kulit dingin, mata cekung.
Kekurangan volume cairan adalah penurunan cairan intravaskuler, interstesial dan atau
intraseluler yang mengacu pada kondisi dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa diikuti
perubahan pada natrium.
48. Seorang laki – laki berusia 54 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan diagnosa medis
dermatitis seboroik. Pasien mengeluh nyeri pada seluruh tubuh sehingga tidak bisa tidur
nyenyak dengan skala nyeri 5 (rentang 1-10). Pasien sering bertanya kapan bisa pulang. Hasil
pemeriksaan fisik: TD:150/100 mmHg, Nadi: 126x/menit, RR: 28x/menit, Suhu: 36,8oC.
Pasien tampak sering menguap, konjungtiva pucat dan tampak lingkaran hitam disekitar
mata. Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada pasien diatas?
A. Cemas
B. Nyeri akut
D. Kurang pengetahuan
jawaban rasional :
Dermatitis seboroik adalah penyakit dermatitis kronik yang ditandai dengan kemerahan dan
sisik yang terjadi pada area dimana aktivitas kelenjar sebasea paling aktif, seperti wajah dan
kulit kepala, area presternal, dan lipatan tubuh.
Dermatitis seboroik tidak memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pada umumnya
dermatitis seboroik memiliki gejala dimana pasien mengeluhkan kulit kepala terasa gatal atau
seperti terbakar hingga nyeri dan mengganggu kenyamanan dan pola tidur.
49. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat dengan TB aktif, pasien adalah perokok berat
sejak SMA, dari hasil pemeriksaan didapatkan RR 24 x/menit, ronchi kanan/kiri paru,
produksi sputum banyak, IMT 16, tampak pucat dan terlihat sesak serta kelelahan. Apakah
prioritas diagnose keperawatan yang tepat?
E. Resiko infeksi
jawaban rasional :
Pada kasus tersebut di atas, data-data dominan menunjukkan data yang terkait dengan
masalah jalan nafas. Data seperti RR 24 x/menit, ronchi kanan/kiri paru, produksi sputum
banyak, dan terlihat sesak.
50. Seorang laki-laki berusia 25 tahun baru saja dipindahkan dari unit gawat darurat karena
mengalami kecelakaan lalu lintas ke ruang
perawatan neurologi. Pasien menjawab saat dipanggil namanya dan berkata bahwa ia sangat
mengantuk dan pusing. Skor Glasgow Coma Scale (GCS) 12, terdapat luka di kepala yang
telah ditutup dan tidak menunjukan tanda perdarahan yang berlanjut. Apa implementasi
keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Meninggikan posisi kepala
E. Mengobservasi perdarahan
jawaban rasional :
Klinis yang paling umum di mana peningkatan TIK ditemui dan dipantau adalah pada cedera
kepala, dimana beberapa mekanisme menyebabkan perubahan volume
Gejala Peningkatan TI
Sakit kepala merupakan gejala umum pada peningkatan TIK. Sakit kepala terjadi karena
traksi atau distorsi arteri dan vena dan duramater akan memberikan gejala yang berat pada
pagi hari dan diperberat oleh aktivitas, batuk, mengangkat, bersin.
Edema papil disebabkan transmisi tekanan melalui selubung nervus optikus yang
berhubungan dengan rongga subarakhnoid di otak. Hal ini merupakan indikator klinis yang
baik untuk hipertensi intrakranial.
Defisit neurologis seperti didapatkan gejala perubahan tingkat kesadaran; gelisah, iritabilitas,
letargi; dan penurunan fungsi motorik.
Bila peningkatan TIK berlanjut dan progresif berhubungan dengan penggeseran jaringan otak
maka akan terjadi sindroma herniasi dan tanda-tanda umum Cushing’s triad (hipertensi,
bradikardi, respirasi reguler) muncul. Pola nafas akan dapat membantu melokalisasi level.
Referensi :
Nursalam & Fransisca (2006) ASKEP dengan gangguan system perkemihan, Salemba
Medika Jakarta BAB 3
Somantri, Irman (2012) ASKEP gangguan system pernafasan salemba Medika Jakarta BAB 5
Muttaqin, Arif dan Sari (2010) gangguan gastrointestinal: aplikasi ASKEP medikah bedah