RPP Tety
RPP Tety
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Sungai Laur Materi : Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Mata : IPS Sub-
Pelajaran Materi : Lembaga Keluarga
Kelas/Smt : VII/Ganjil Alokasi
Waktu : 2x40 menit
Kompetensi Dasar IPK
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan IPK Pendukung :
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial,ekonomi, 3.2.16 Menjelaskan Pengertian
dan budaya dalam nilai dan norma serta keluarga IPK Kunci :
kelembagaan sosial dan budaya 3.2.17 Mendekripsikan fungsi-fungsi lembaga
keluarga IPK Pengayaan :
3.2.18 Menganalisis peran lembaga keluarga dalam mengatasi kenalan
remaja
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial 4.2.5 Menyajikan hasil diskusi tentang lembaga sosial
dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan
sosial,ekonomi,budaya dalam nilai
dan norma serta kelembagaan sosial
Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi kelompok dengan model Discovery Learning (Pedagogy Knowledge) diharapkan peserta didik mampu untuk
menjelaskan pengertian keluarga, mendeskripsikan fungsi-fungsi lembaga keluara, menganalisis peran lembaga keluarga dalam
mengatasi kenakalan remaja serta mampu menyajikan hasil diskusi tentang lembaga keluarga dengan baik dan benar dengan disiplin
dan tanggungjawab
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran :
Sintak Kegiatan Nilai Alokasi
(Pedagogy Knowledge) Karakter Waktu
Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan Mengucapkan salam dan
berdoa,mengecek kehadiran peserta didik dengan absensi Kelas
Memberikan motivasi kepada peserta didik Religiusitas 10 menit
Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan peserta didik sehari-hari Disiplin
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran yang
akan dibahas
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
Kegiatan Inti (Discovery Learning) 60 menit
Stimulation/Pemberian Peserta didik diminta mengamati gambar yang berkaitan dengan Kemandirian
rangsangan lembaga keluarga melalui Media Gambar Yang ditempelkan di Papan
Tulis
Problem Stetement Critical Thinking
(Pertanyaan/Identfikasi Pesrta didik merumuskan masalah berdasarkan hasil pengamatan (Critical
Masalah Thinking)
Guru memotivasi peserta didik agar mau mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan materi pelajaran
Data Collections Literasi,Creativity,Colaboration
(Pengumpulan Data) Peserta didik diminta untuk membaca buku IPS kelas VII
Peserta didik diminta membuka bahan ajar tentang Lembaga Keluarga
menggunakan Buku Paket IPS Kelas VII (Literasi,Technology Knowledge,
Content Knowledge) Kerjasama
Peserta didik diminta berdiskusi kelompok melalui masing- masing
untuk mencari informasi dari berbagai sumber mengenai materi yang
diberikan(Colaboration,Creativity,Technology Knowledge)
OLEH
TETY SAPARI
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi kelompok diharapkan peserta didik mampu untuk :
Menjelaskan pengertian keluarga
Menjelaskan pengertian keluarga
Menganalisis peran lembaga keluarga dalam mengatasi kenakalan remaja
Peta Konsep
Pengertian Keluarga
Lembaga Keluarga
Apersepsi
Lembaga sosial tumbuh karena kebutuhan masyarakat untuk tujuan mendapatkan keteraturan
kehidupan bersama.Dalam pemenuhan kebutuhan manusia, diperlukan suatu lembaga yang mengatur
pemenuhan berbagai jenis kebutuhan manusia.Bentuk-bentuk lembaga sosial yang ada dimasyarakat
meliputi : Lembaga Keluarga,Lembaga Agama, Lembaga Ekonomi, Lembaga Pendidikan, Lembaga
Politik.
A. Lembaga Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak-anaknya yang terbentuk karena adanya ikatan darah,
perkawinan, dan proses adopsi yang tinggal dalam satu rumah.
Unsur-unsur keluarga, yaitu :
Ciri-ciri Keluarga,
a. Keluarga yaitu :kelompok terkecil masyarakat
merupakan
b. a.
Terbentuk
Keluarga adalahperkawinan
melalui hubungan batiniah melalui perkawinan
c. Hubungan anggota keluarga dijiwai oleh
rasa tanggung jawab bersama
d. Fungsi keluarga untuk memelihara, merawat,
dan melindungi dalam proses sosialisasi
e. Keluarga dipelihara
demi kelangsungannya
Gambar Perkawinan
b. Lembaga Keluarga dibentuk secara sengaja dengan tujuan tertentu
Keluarga dibentuk dari perkawinan yang sah menurut agama, adat,
dan pemerintah
b. Tahap perkawinan
Ditandai dengan peristiwa akad nikah yang dilaksanakan berdasarkan atas
hukum negara dan hukum agama.
a. Fungsi Reproduksi
Keluarga mempunyai fungsi reproduksi artinya dari pernikahan
diharapkan akan memberikan keturunan
c. Fungsi Ekonomi
Pada umumnya ayah berperan sebagai kepala keluarga serta menjadi
tulang punggung keluarga. Ayah mempunyai kewajiban untuk memenuhi
kebutuhan seluruh anggota keluarga, walaupun anggota keluarga yang lain
juga bekerja.
e. Fungsi Afeksi
Keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak-anaknya,
anak-anak dapat menangkap kehangatan perasaan orang tuanya.
Contoh : pada saat sakit anak-anak dirawat, pada saat takut ditenangkan
oleh ibunya.
Tahapan terbentuknya
Unsur-unsur keluarga
Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Menurut Sigmund Freud
Keluarga terbentuk karena
adanya perkawinan
a. Dalam Arti
Sempit
( KELUARGA INTI /
BATHIH / NUCLEAR
FAMILY )
Ayah, Ibu, Anak - Anak
BENTUK - BENTUK
KELUARGA
e.Fungsi Afeksi
Kelas : VII
Semester : 1
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
A. Petunjuk Belajar
1. Cermati materi dalam buku paket,rangkuman materi, handout , atau sumber
lain yang relevan
2. Kerjakan soal secara Berkelompok
C. IPK :
Menjelaskan pengertian keluarga
Mendekripsikan fungsi-fungsi lembaga keluarga
Menganalisis peran lembaga keluarga dalam mengatasi kenakalan remaja
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning peserta didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian keluarga dengan baik
2. Mendeskripsikan fungsi-fungsi lembaga keluarga dengan baik
3. Menganalisis peran lembaga keluarga dalam mengatasi kenakalan remaja
dengan benar
E. Materi Pembelajaran
1. Lembaga Keluarga
F. Informasi Pendukung
G. Paparan Materi
1.Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak-anaknya. Yang terbentuk karena adanya ikatan perkawinan,
hubungan darah, dan proses adopsi yang tinggal dalam satu rumah
Fungsi Lembaga
Keluarga
Fungsi Sosialisasi Sosialisasi Primer
Gambar 1. Orang tua dengan bayinya Gambar 2. Ibu yang melindungi anaknya
Artikel
Oleh Sovia Eprinita, M. Psi., | Rabu, 22 Januari 2020 10:55 WIB | 1.852 Views
Remaja merupakan fase dimana terdapat perubahan peran menjadi individu yang lebih dewasa.
Pada fase ini, seseorang dituntut untuk mempersiapkan dirinya beralih ke jenjang yang lebih
menantang dan memiliki lebih banyak tanggung jawab daripada sebelumnya.
Definisi remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah seseorang yang memiliki
rentang usia 10-19 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa permasalahan perilaku pada remaja
biasanya mulai terlihat pada usia 12 tahun dan puncaknya akan terjadi pada usia 16-17 tahun.
Permasalahan yang terjadi pada remaja terbagi menjadi dua, yaitu:
Permasalahan yang bersumber dari luar diri
Terdiri dari kenakalan remaja dan perilaku agresif, seperti berkelahi, merusak fasilitas,
mencuri, berbohong, dan perilaku lainnya yang melanggar aturan. Konsekuensi terjadinya
masalah ini adalah berkelahi dengan teman, penolakan dari teman, dan gagal di sekolah.
Selain itu, pada remaja cenderung muncul gangguan tingkah laku yang terbatas pada
lingkungan keluarga. Tingkah laku yang ditampilkan umumnya adalah perilaku dissosial atau
agresif, mencuri dari rumah sendiri, dan seringkali mengincar uang atau harta anggota
keluarga tertentu. Hal ini biasanya disertai dengan perilaku merusak yang ditujukan kepada
anggota keluarga tertentu seperti merusak mainan atau hiasan, mencabik-cabik pakaian,
merusak mebel, bahkan membakar rumah sendiri. Penyebab gangguan tingkah laku ini adalah
adanya gangguan interaksi antara remaja dengan seorang atau lebih anggota keluarga.
Pada dasarnya, keluarga merupakan lingkungan yang sangat penting bagi remaja
untuk belajar bersosialisasi. Lingkungan keluarga yang sehat dapat memunculkan perilaku
positif pada remaja. Lingkungan keluarga yang sehat nampak dari adanya kelekatan antar
seluruh anggota keluarga, pengawasan dan dukungan, kontrol perilaku, komunikasi yang
positif, melibatkan kasih sayang dalam berinteraksi, menekankan pada
moral, serta kesempatan untuk mengekspresikan perasaan di dalam lingkungan
keluarga. Ketika hal-hal tersebut kurang terpenuhi, maka remaja akan mengalami
penyimpangan perilaku.
Berbeda dengan lingkungan keluarga sehat, pada lingkungan keluarga yang tidak
sehat terdapat konflik fisik maupun verbal, tidak ada kelekatan antar anggota
keluarga,
komunikasi yang negatif, penerapan disiplin yang keras, penolakan, dan lain-lain sehingga
dapat meningkatkan kemunculan permasalahan perilaku pada remaja.
Oleh karena hal tersebut, anggota keluarga terutama orang tua wajib memberikan
dukungan, perlindungan, serta bimbingan bagi para remaja untuk mengatasi munculnya
kenakalan remaja. Sikap dan cara orang tua menangani remaja, metode pengasuhan, dan
kualitas relasi antar orang tua dengan remaja memberikan pengaruh besar
terhadap muncul atau tidaknya permasalahan perilaku remaja.
Nah parents, anak Anda mulai menunjukkan tanda-tanda kenakalan remaja? Segera
konsultasikan ke ahli terdekat atau parents bisa datang langsung ke d’Fun Station untuk
berkonsultasi langsung dengan ahli yang ada di sana.
I. Petunjuk Pengerjaan
1. Untuk menjawab soal no.1, bacalah buku buku Pegangan Siswa,Buku Pendamping
Pengayaan Materi, dan bahan ajar tentang lembaga keluarga
2. Untuk menjawab soal no 2, perhatikanlah gambar 1
3. Untuk menjawab soal no.3, perhatikanlah gambar 2
4. Untuk menjawab soal no.4, perhatikanlah gambar 3
5. Untuk menjawab soal no.5, perhatikanlah gambar 4
1. Penilaian Sikap
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = sangat baik
75 = baik
50 = cukup
25 = kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilaidikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Kode nilai /predikat
4. 75,01 – 100,00 = sangat baik (SB)
50,01 – 75,00 = baik (B)
25,01 – 50,00 = cukup (C)
00,01 – 25,00 = kurang (K)
C. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan /LKPD
E. Lampiran Gambar
Artikel
Peran Keluarga Mengatasi Kenakalan Remaja
Oleh Sovia Eprinita, M. Psi., | Rabu, 22 Januari 2020 10:55 WIB | 1.852 Views
Remaja merupakan fase dimana terdapat perubahan peran menjadi individu yang lebih dewasa. Pada fase ini,
seseorang dituntut untuk mempersiapkan dirinya beralih ke jenjang yang lebih menantang dan
memiliki lebih banyak tanggung jawab daripada sebelumnya.
Definisi remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah seseorang yang memiliki rentang usia
10-19 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa permasalahan perilaku pada remaja biasanya mulai terlihat pada
usia 12 tahun dan puncaknya akan terjadi pada usia 16-17 tahun.
Permasalahan yang terjadi pada remaja terbagi menjadi dua, yaitu:
Terdiri dari kenakalan remaja dan perilaku agresif, seperti berkelahi, merusak fasilitas, mencuri, berbohong,
dan perilaku lainnya yang melanggar aturan. Konsekuensi terjadinya masalah ini adalah berkelahi dengan
teman, penolakan dari teman, dan gagal di sekolah.
Terdiri dari perasaan cemas dan masalah perasaan lainnya, seperti khawatir, sedih, putus asa, dan lain-lain.
Konsekuensi terjadinya masalah ini adalah remaja akan dikeluarkan dari sekolah, penyalahgunaan narkoba,
dan perilaku bunuh diri.
Selain itu, pada remaja cenderung muncul gangguan tingkah laku yang terbatas pada lingkungan
keluarga. Tingkah laku yang ditampilkan umumnya adalah perilaku dissosial atau agresif, mencuri dari
rumah sendiri, dan seringkali mengincar uang atau harta anggota keluarga tertentu. Hal ini biasanya disertai
dengan perilaku merusak yang ditujukan kepada anggota keluarga tertentu seperti merusak mainan atau
hiasan, mencabik-cabik pakaian, merusak mebel, bahkan membakar rumah sendiri. Penyebab gangguan
tingkah laku ini adalah adanya gangguan interaksi antara remaja dengan seorang atau lebih anggota keluarga.
Pada dasarnya, keluarga merupakan lingkungan yang sangat penting bagi remaja
untuk belajar bersosialisasi. Lingkungan keluarga yang sehat dapat memunculkan perilaku positif pada
remaja. Lingkungan keluarga yang sehat nampak dari adanya kelekatan antar seluruh anggota keluarga,
pengawasan dan dukungan, kontrol perilaku, komunikasi yang positif, melibatkan kasih sayang dalam
berinteraksi, menekankan pada moral, serta kesempatan untuk mengekspresikan perasaan di dalam
lingkungan keluarga. Ketika hal-hal tersebut kurang terpenuhi, maka remaja akan mengalami penyimpangan
perilaku.
Berbeda dengan lingkungan keluarga sehat, pada lingkungan keluarga yang tidak sehat terdapat konflik fisik
maupun verbal, tidak ada kelekatan antar anggota keluarga, komunikasi yang negatif, penerapan disiplin
yang keras, penolakan, dan lain-lain sehingga dapat meningkatkan kemunculan permasalahan perilaku pada
remaja.
Oleh karena hal tersebut, anggota keluarga terutama orang tua wajib memberikan dukungan, perlindungan,
serta bimbingan bagi para remaja untuk mengatasi munculnya kenakalan remaja. Sikap dan cara orang tua
menangani remaja, metode pengasuhan, dan kualitas relasi antar orang tua dengan remaja memberikan
pengaruh besar terhadap muncul atau tidaknya permasalahan perilaku remaja.
Nah parents, anak Anda mulai menunjukkan tanda-tanda kenakalan remaja? Segera konsultasikan ke ahli
terdekat atau parents bisa datang langsung ke d’Fun Station untuk berkonsultasi langsung dengan ahli yang
ada di sana.
G. Soal
H. Kisi-kisi Jawaban
4 Fungsi Ekonomi Fungsi Ekonomi adalah keluarga yaitu ayah dan ibu
dalam lembaga bertanggungjawab memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga keluarganya
I. Rubrik Penilaian
J. Penilaian Keterampilan
Berkomunikasi saat berdiskusi
Aspek Penilaian
Keaktifan Kerjasama Kemampuan Menghargai
dalam dalam pendapat
No Nama Jumlah
menjawab menuangkan teman Nilai
Siswa Skor
pendapat
(1-4) (1-4) (1-4) (1-4)
1
2
3
4
5
dst
a. Skor rentang 1 – 4
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
b. Nilai = jumlah skor x 100
16
K. Pedoman Pengeskoran
KISI-KISI SOAL
Bentuk Jumlah
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level
Soal Soal
1 3.2. Menganalisis Lembaga Berdasarkan buku C2 PG 5
interaksi sosial Keluarga pegangan siswa,
dalam ruang dan pendamping
pengaruhnya pengayaan materi,
terhadap bahan ajar peserta
kehidupan sosial, didik mendeskripsikan
ekonomi dan fungsi lembaga
budaya dalam keluarga
nilai dan norma
serta Disajikan gambar C2
kelembagaan peserta didik
sosial budaya. menjelaskan
pengertian Keluarga
Berdasarkan buku C2
pegangan siswa,
pendamping
pengayaan materi,
bahan ajar peserta
didik mengidentifikasi
yang bukan ciri-ciri
lembaga keluarga
Lembaga Keluarga
Materi
Berdasarkan buku pegangan siswa, pendamping pengayaan
materi, bahan ajar peserta didik mendeskripsikan fungsi
Indikator Soal lembaga keluarga
Level Kognitif C2
No
Kunci Kriteria Jawaban Skor
Soal
1 c. Proteksi 20
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Lembaga keluarga
Materi
Disajikan gambar peserta didik menjelaskan pengertian
Indikator Soal keluarga
Level Kognitif C2
2.
Gambar. Keluarga
No
Kunci Kriteria Jawaban Skor
Soal
Lembaga keluarga
Materi
Berdasarkan buku pegangan siswa, pendamping pengayaan
materi, bahan ajar peserta didik mengidentifikasi yang bukan
Indikator Soal ciri-ciri lembaga keluarga
Level Kognitif C2
No
Kunci Kriteria Jawaban Skor
Soal
Lembaga keluarga
Materi
Disajikan gambar peserta didik mendeskripsikan fungsi
Indikator Soal lembaga keluarga
Level Kognitif C2
4.
Gambar. Keluarga
Seorang anak yang bahagia mendapatkan kasih sayng dari kedua orang
tuanga.Gambar diatas menunjukkan fungsi keluarga sebagai…..
a. Proteksi
b. Afeksi
c. Reproduksi
d. Ekonomi
No
Kunci Kriteria Jawaban Skor
Soal
4 b. Afeksi 20
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Lembaga keluarga
Materi
Level Kognitif C4
5.