Anda di halaman 1dari 5

NAMA : KLAUDISIUS SANDI, S.

PD
NO. UKG : 201500661068
Materi : LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Bidang Studi PPG : PPKN
Unit Tugas : SMP NEGERI 2 SUNGAI LAUR

Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab


No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah
1  Peserta didik masih Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Lebih lanjut setelah dilakukan
memiliki semangat 1. Menurut Setiawan, A. (2016) Beberapa analisis terhadap rendahnya
belajar yang rendah faktor yang menyebabkan motivasi belajar semangat/motivasi siswa
siswa rendah adalah kurang dukungan dari disebabkan:
orang tua, guru atau lingkungan sekitar. 1. Pembelajaran di dalam kelas
masih monoton
2. Artikel Kompas (2019) mengatakan 2. Guru belum merancang
motivasi belajar siswa tergolong rendah pembelajaran yang aktif dan
disebabkan beberapa faktor internal atau menyenangkan.
eksternal. 3. Peserta didik tidak mendapat
perhatian dari kedua orang tua
Sumber Wawancara kepada guru ( Ibu yang sibuk bekerja
TETY, S.PD) : 4. Peserta didik Tidak
1. Ternyata peserta didik tidak mendapat membiasakan diri untuk Belajar
perhatian dari orang tua oleh karena orang Kelompok dalam Mengejakan
tua sibuk bekerja PR di rumah.
2. Ternyata peserta didik merasa bosan di 5. Kurangnya Sumber Belajar yng
dalam kelas karena pembelajaran kurang Inovatif Sehingga Siswa Pasif
variatif.
3. Ternyata Siswa Peserta Didik Merasa
Bosan dengan Model Pembelajaran yang
Monoton ( Ceramah )
2  Kemampuan dasar Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dianalisis lebih lanjut
matematis siswa 1. Yuli, dkk. (2018) mengatakan kemampuan penyebab kemampuan dasar
tergolong rendah. dasar matematika siswa rendah karena matematis siswa rendah:
pembelajaran yang diberikan masih berbasis 1. Pembelajaran di kelas masih
teacher center. belum melibatkan kaeaktifan
peserta didik
2. Artikel detik.com (2019) mengatakan 2. Peserta didik tidak diberikan
pelajaran matematika masih menjadi mata bimbingan secara khusus untuk
pelajaran yang sulit yang dihadapi oleh meningkatkan kemampuan
setiap siswa. dasar matematis siswa.
3. Dst.
Sumber Wawancara kepada guru ( Ibu
TETY, S.PD) :
1. Peserta didik menyebutkan pelajaran
matematika tidak menjadi mata pelajaran
yang disukai.
2. Dst.
3  Hubungan komunikasi Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan analisis lebih
antar guru dan orang 1. Menurut Henderson dan Jeynes ( 2017) yang lanjut diperoleh;
tua peserta didik terkait menunjukkan bahwa ketika orang tua dan 1. Orang tua siswa Sangat aktif
pembelajaran terjalin guru memiliki hubungan/kerjasama yang dalam kegaiatan sekolah
denga baik misalnya sangat antusias dalam
baik, maka prestasi akademik dan sosial anak
mengukuti undangan rapat
akan meningkat. dewan guru dn orang tua siswa
2. Symeou, Roussounidou andMichaelides baik dalam hal perkembangan
mengutip tulisan Pang and Watkins yang belajar anak disekolah, maupun
menyatakan bahwa komunikasi antara orang peran aktif orang tua dalam
tua dan guru biasanya berupa pertukaran kegiatan sosial ( membangun
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah
informasi dan ide tentang pengembangan dan Asrama Siswa yang Desa
perkembangan anak di sekolah dan di tempat domisili mereka jauh
rumah.16 Orang tua memperoleh informasi dari SMP Negeri 2 Sungai Laur
sehingga rencana sekolah dapat
tentang hal-hal yang dilakukan dan diperoleh
terealisasi dengan baik dan
anaknya, sementara guru memperoleh data lancar.
tentang aktivitas siswanya saat bermain

Sumber Wawancara kepada guru ( Ibu


TETY, S.PD) :
1. Orang tua siswa selalu terlibat aktif dalam
kegiatan seperti rapat sekolah dengan orang
tua siswa
2. Orang tua siswa diterlibat dalam kegiatan
proses pembelajaran siswa disekolah contoh
ketika siswa tidak tuntas dalam mata
pelajaran atau remidial dimana seorang
anak didampingi oleh orang tua siswa dalam
melaksanakan remidial di sekolah dan
didampingi guru bidang studi
3. Adanya keterlibatan orang tua dan komite
dalam upaya pembangunan ASRAMA
siswa secara sukarela baik dalam bentuk
materil maupun moril
4. Orang tua siswa selalu aktif memantau
perkembangan belajar anak disekolah
dengan cara mendatangi sekolah dan
memperyanyakan perkembangan belajar
anaknya di sekolah.

4  Guru belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dianalisis lebih lanjut
mengoptimalkan model diperoleh:
pembelajaran yang 1. Menurut oyce & Weil dalam Rusman 1. Guru tidak memiliki waktu yang
inovatif sesuai dengan (2018, hlm. 144) berpendapat bahwa cukup untuk merancang
karakteristik materi model pembelajaran adalah suatu pembelajaran yang inovatif
rencana atau pola yang bahkan dapat 2. Masih berfokus pada materi
digunakan untuk membentuk pelajaran
kurikulum (rencana pembelajaran 3. Kurangnya sarana dan prasarana
jangka panjang), merancang bahan- pendukung bagi guru untuk
bahan pembelajaran, dan membimbing mencari ilmu baru mengenai
pembelajaran di kelas atau lingkungan model-model pembelajaran
belajar lain. Berdasarkan beberapa
pendapat para ahli diatas terlihat
adanya kesamaan ciri khusus yang
menyelubungi semua pengertian model
pembelajaran. Ciri khusus tersebut
adalah adanya pola atau rencana yang
sistematis.
2. Menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun
(2016, hlm. 7-8) model pembelajaran
mempunyai empat ciri khusus yang
membedakan dengan strategi, metode
atau prosedur. Ciri-ciri tersebut antara
lain:

 Model pembelajaran merupakan


rasional teoretik logis yang disusun
oleh para pencipta atau
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah

pengembangnya.
 Berupa landasan pemikiran
mengenai apa dan bagaimana
peserta didik akan belajar (memiliki
tujuan belajar dan pembelajaran
yang ingin dicapai).
 Tingkah laku pembelajaran yang
diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; dan
lingkungan belajar yang diperlukan
agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.

Sumber Wawancara kepada guru ( Ibu


TETY, S.PD) :
1. Guru kurang memiliki motivasi untuk
mencari literatur Tentang model
pembelajaran yang berinovasi pada
karakter anak
2. Kurangnya Motivasi guru untuk
mencari dan menggali informasi
tentang model pembelajaran yang
bersifat inovatif
3. Minimnya sarana pendukung untuk
mencari sumber dalam menentukan
model pembelajaran yang sesuai
karakter anak didik ( ketiadaan jaring
telekomunikasi )
4. Guru masih kurang pasi menggunakan
sarana TIK
5 Pembelajaran di kelas Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dianalisis lebih lanjut
masih belum berbasis 1. Sesuai dengan tujuan dari high order diperoleh:
HOTS thinking skills adalah 1. Guru tidak pernah mendapat
untuk meningkatkan kemampuan berpikir pelatihan dalam merancang
peserta didik pada level yang lebih tinggi, pembelajaran berbasis HOTS
terutama yang berkaitan dengan 2. Sekolah juga tidak memberikan
kemampuan untuk berpikir secara kritis pemahaman terhadap
dalam menerima pembelajaran berbasis HOTS.
berbagai jenis informasi, berpikir kreatif 3. Guru Cenderung Menggunakan
dalam memecahkan suatu masalah Soal yang Berfokus Pada satu
menggunakan pengetahuan yang dimiliki Referensi dan Buku Paket
serta membuat keputusan dalam situasi- dalam Proses KBM di sekolah.
situasi
yang kompleks (Saputra, 2016: 91-92).M

Sumber Wawancara kepada guru ( Ibu


TETY, S.PD) :
1. Kurangnya pemahaman pembelajaran
berbasis HOTS
2. Kurangnya pelatihan dalam merancang
pembelajaran berbasis HOTS.
3. Kurang Menguasai dalam merancang soal
berbasis HOTS
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah

6  Guru Tidak Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan analisis lebih
menggunakan teknologi 1. Menurut lanjut diperoleh:
informasi (TIK) dalam Wulandari & Zainuddin (2019) yang 1. Tidak adanya Sarana dan
pembelajaran dikutip Dalam skripsi Yustalina Prasarana TIK yang menunjang
Hartami Halaman 3, dari Universitas bagi Guru Dalam Proses KBM
Muhamadyah Surakarta 2020 bahwa 2. Tidak Adanya Jaringan Internet
media pembelajaran merupakan semua 3. Pemahaman guru terhadap
yang dapat penerapan TIK di dalam
dijadikan perantara oleh guru untuk pembelajaran masih terbatas.
membantu menyampaikan bahan ajar 4. Kurangnya pelatihan TIK yang
terhadap peserta didik sedangkan didapat guru.
sumber belajar menurut Assocoation of
Educational Communication and
Technology (AECT) dalam (Budiyani
&
Sujarwo, 2019) adalah segala sumber
berupa data, manusia, pesan,
lingkungan,
dan barang yang dapat dimanfaatkan
peserta didik untuk memfasilitasi
pembelajaran. Dengan adanya TIK
sebagai media dan sumber
pembelajaran
dalam pendidikan dapat memajukan
kualitas pembelajaran.
2. Dalam dunia pendidikan manfaat TIK
dapat dikategorikan menjadi empat,
yaitu pertama, sebagai gudang ilmu
pengetahuan, yang dapat dimanfaatkan
sebagai referensi ilmu pengetahuan
terkini, manejemen pengetahuan,
jaringan
pakar beragam bidang ilmu, jaringan
antar instansi pendidikan, pusat
pengembangan materi ajar, dan wahana
pengembangan kurikulum. Kedua, TIK
juga dapat digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran, yaitu (1) sebagai alat
bantu guru yang meliputi animasi
peristiwa, alat uji siswa, sumber
referensi ajar,
evaluasi kinerja siswa, simulasi kasus,
alat peraga visual, dan media
komunikasi
antar guru; (2) sebagai alat bantu
interaksi, yang meliputi komunikasi
guru-siswa,
kolaborasi kelompok studi, dan
manejemen kelas terpadu, dan (3)
sebagai alat
bantu siswa meliputi : buku interaktif,
belajar mandiri, latihan soal, media
ilustrasi,
simulasi pelajaran, alat karya siswa,
dan media komunikasi antar siswa.
Ketiga,
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah
TIK sebagai fasilitas pembelajaran,
dimanfaatkan sebagai perpustakaan
elektronik,
kelas visual, aplikasi multi media, kelas
teater multimedia, kelas jarak jauh,
papan
elektronik. Keempat TIK sebagai infra
struktur. merupakan dukungan teknis
dan
aplikasi untuk pembelajaran baik dalam
skala menengah maupun luas (Sujoko:
2017)
Sumber Wawancara kepada guru ( Ibu
TETY, S.PD) :

1. Guru tidak menggunakan teknologi


informasi dalam kegiatan Belajar Mengajar
di Sekolah.
2. Guru belum pernah mengajar menggunakan
aplikasi TIK sebagai pendukung
pembelajaran.
3. Kurangnya Pemahaman Guru Dalam
Memanfaatkan Sarana TIK dalam KBM di
sekolah

Anda mungkin juga menyukai