Anda di halaman 1dari 64

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW : GAMBARAN KARAKTERISTIK


PENDERITA HIPERTENSI 2021

ANJU TINDAON
P07520118108

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PRODI D III JURUSAN KEPERAWATAN
2021
KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW : GAMBARAN KARAKTERISTIK


PENDERITA HIPERTENSI 2021

Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi


Diploma III Keperawatan

ANJU TINDAON
P07520118108

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PRODI D III JURUSAN KEPERAWATAN
2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL : LITERATURE REVIEW : GAMBARAN KARAKTERISTIK
PENDERITA HIPERTENSI 2021
NAMA : Anju Tindaon
NIM : P07520118108

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji


Medan, 21 April 2021

Menyetujui
Pembimbing

(Cecep Triwibowo S.kep,Msc)


NIP. 198706232015031001

Ketua Jurusan Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

(Johani Dewita Nasution, SKM., M.Kes)


NIP. 196505121999032001

iii
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : LITERATURE REVIEW : GAMBARAN KARAKTERISTIK


PENDERITA HIPERTENSI 2021
NAMA : Anju Tindaon
NIM : P07520118108

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Akhir Program
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan
Tahun 2021

Penguji I Penguji II

(Ida Suryani Hasibuan,S.Kep,Ns,M.Kep) (Lestari,S.Kep,Ns.,M.Kep)


NIP. 197703122002122002 NIP. 198008292002122002

Ketua Penguji

(Cecep Triwibowo, S.Kep,Msc)


NIP. 1987062320150310010

Ketua Jurusan Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

(Johani Dewita Nasution SKM, M.Kes)


NIP. 196505121999032001

iv
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam KARYA TULIS ILMIAH ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, 21 April 2021

Anju Tindaon
P07520118108

v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN
KARYA TULIS ILMIAH, APRIL 2021

LITERATURE REVIEW: GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA


HIPERTENSI 2021
V BAB +54 HALAMAN + 3 TABEL

ABSTRAK

Latar Belakang :Penyakit tekanan darah tinggi atau lebih sering kita dengar
sebagai penyakit hipertensi,merupakan salah satu penyakit tidak menular
kardiovaskular paling umum dan paling banyak disandang oleh masyarakat.
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
diatas ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg (WHO).Tujuan :.Tujuan dari
penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana Gambaran karakteristik
penderita hipertensi dengan pendekatan Literature riview. Metode: Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deksriptif dengan desain Literature
riview(Kepustakaan) Yang melakukan pencarian menggunakan beberapa situs
seperti google scholar dan science direct. Hasil: Dari 10 jurnal mengenai
karakteristik hipertensi menyatakan bahwa rentan usia yang menderita penyakit
hipertensi40-65 tahun.Didapatkan 3 jurnal yang menyatakan bahwa sekitar 90-
95% penderita hipertensi merupakan jenis hipertensi primer(esensial)5 diantara
nya menyatakan bahwa sebagian besar penderita hipertensi lebih rentan terjadi
pada wanita Terdapat 4 jurnal yang menyatakan bahwa sebagian besar
penderita hipertensi memiliki riwayat keturunan. Kesimpulan : Dari 10 jurnal
yang telah di riview terdapat kesimpulan bahwa Karakteristik penderita hipertensi
adalah dimulai dari rentan usia 40-65 tahun, sebagian besar hipertensi lebih
rentan terkena pada wanita, Adapun jenis hipertensi yang dialami yakni
Hipertensi primer esensial) dan sebagian besar memiliki riwayat keturunan, dan
memiliki kepatuhan minum obat yang rendah. Saran : Disarankan bagi
pelayanan kesehatan agar lebih meningkatkan program promosi penyuluhan
kesehatan mengenai Hipertensi kepada masyarakat.

Kata Kunci : Hipertensi,karakteristik penderita hipertensi

vi
HEALTH POLYTECHNIC MINISTRY OF HEALTH MEDAN
NURSING COURSES
SCIENTIFIC PAPER, APRIL 2021

LITERATURE REVIEW : DESCRIPTION OF CHARACTERISTICS OF


HYPERTENSION PATIENTS 2021
V CHAPTER +54 PAGE + 3 TABLE

ABSTRACT

Background: High blood pressure disease, or more often we hear as


hypertension, is one of the most common cardiovascular non-communicable
diseases and the most widely carried by the community. Hypertension is a
condition where there is an increase in blood pressure above the normal
threshold of 120/80 mmHg (WHO). In other words, hypertension is also a
condition when the blood pressure in the blood vessels increases chronically.
Purpose: The purpose of this study is to find out how the characteristics of
hypertension sufferers with a Literature review approach. Methods: This study
uses a descriptive type of research with a Literature review design (Library) which
performs searches using several sites such as Google Scholar and Science
Direct. Results: From 10 journals regarding the characteristics of hypertension, it
was stated that the age group suffering from hypertension was 40-65 years. We
found 3 journals which stated that around 90-95% of hypertension patients were
primary (essential) hypertension.5 of them stated that most of the hypertensive
patients were more prone to occur in women There are 4 journals which state
that most people with hypertension have a history of heredity. Conclusion: From
10 journals that have been reviewed, there is a conclusion that the characteristics
of hypertension sufferers are starting from the age range of 40-65 years, most of
the hypertension is more prone to be affected in women, the type of hypertension
experienced is essential primary hypertension and most have a hereditary history
, and have low medication adherence.Suggestion: It is recommended for health
services to further improve health education promotion programs regarding
hypertension to the community.

Keywords: Hypertension, Characteristics of hypertension

vii
viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Proposal yang berjudul “LITERATURE REVIEW :GAMBARAN
KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI 2021”.
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan Sangat Banyak Terimakasih kepada
Bapak Cecep Tribowo S.Kep , Msc. selaku pembimbing yang telah banyak dan
tak henti henti nya memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada
peneliti sehingga Proposal ini dapat diselesaikan. Dan tidak lupa peneliti
mengucapkan terimaksih kepada :
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan.
2. Ibu Johani Dewita Nasution, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
3. Kepada Penguji 1 Ibu Ida Suryani Hasibuan, S.Kep,Ns., M,Kep Dan
Penguji 2 Ibu Lestari, S.Kep, M.Kep
4. Teristimewa kepada keluarga kecil saya yang sangat mendukung saya
dan memotivasi saya yang sangat saya cintai Mama (Lenni Marlina
Sinurat), Bapak (Panson Tindaon) Adik saya (Esterlina Tindaon,
Donna Raskita Tindaon)
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal ini banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari
tata bahasanya.Maka dengan segala keredahan hati penulis mengharapkan
saran dan kritik serta masukan dari semua pihak demi kesempurnaan Proposal
ini Harapan penulis, Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan
dan pengembangan profesi keperawatan.
Medan, Mei 2021

Penulis

Anju Tindaon
P07520118108
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB 1PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
a. Tujuan Umum ........................................................................................ 3
b. Tujuan Khusus....................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
1. Bagi institusi pendidikan ........................................................................ 4
2. Bagi peneliti ........................................................................................... 4
3. Bagi Peneliti Lain ................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
A. Konsep Dasar Hipertensi .......................................................................... 5
2.1 Definisi Hipertensi ...................................................................................... 5
2.2 Klasifikasi Hipertensi ............................................................................... 6
2.3 Etiologi Hipertensi ................................................................................... 6
2.4 Patofisiologi Hipertensi ........................................................................... 8
2.5 Manifestasi Klinis Hipertensi ................................................................. 10
2.6 Faktor – Faktor Risiko Hipertensi .......................................................... 10
2.7 Penatalaksanaan Hipertensi ................................................................. 13
2.8 Komplikasi Hipertensi ........................................................................... 15
2.9 Pencegahan Hipertensi......................................................................... 16
2.10 Karakteristik penderita Hipertensi ....................................................... 17
BAB 3METODE PENELITIAN ........................................................................... 21
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 21
B. Jenis dan cara pengumpulan Data .......................................................... 21
1. Data Jenis ........................................................................................... 21
2. Cara pengumpulan Data ...................................................................... 21
C. Analisa Data ....................................................................................... 23
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 24
A. Hasil Jurnal ............................................................................................. 24
1. Table ringkasan isi jurnal ........................ Error! Bookmark not defined.
2. Persamaan .......................................................................................... 35
3. Kelebihan dan kekurangan Jurnal........................................................ 37
B. Pembahasan ........................................................................................... 43
BAB V ............................................................................................................... 45
PENUTUP ......................................................................................................... 45
A. KESIMPULAN ......................................................................................... 45
B. SARAN ................................................................................................... 45
1. Bagi Responden / Masyarakat ................................................................ 45
3. Bagi Institusi Pendidikan ...................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46
LEMBAR KONSULTASI ................................................................................... 49

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Klasifikasi derajat hipertensi secara klinis


Tabel 1.1 Ringkasan isi jurnal
Tabel 3.1 Kelebihan dan kekurangan jurnal
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Kegiatan Bimbingan


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit tekanan darah tinggi atau lebih sering kita dengar sebagai penyakit
hipertensi,merupakan salah satu penyakit tidak menular kardiovaskular paling
umum dan paling banyak disandang oleh masyarakat. Hipertensi merupakan
suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diatas ambang batas
normal yaitu 120/80 mmHg (WHO).Dengan kata lain hipertensi juga merupakan
suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis.
Dan hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh, jika dibiarkan dapat
menganggu fungsi organ organ lain terutama organ organ vital seperti jantung
dan ginjal ( Triyanto, 2018).
Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan,
sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru
diketahuisetelah terjadi komplikasi.Kerusakan organ target akibat komplikasi
Hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan
lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Penderita Hipertensi diperkirakan mencapai 1 Milyar di dunia,dan dua
pertiga diantaranya berada di negara berkembang. Angka tersebut semakin hari
semakin mengkhawatirkan yaitu sebanyak 972 juta (26%) orang dewasa di
dunia menderita hipertensi. Angka ini terus meningkat tajam, dan diprediksi pada
tahun 2025 sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita Hipertensi
(WHO 2019).
Menurut Data Sample Registration System( SRS ) Indonesia Pada Tahun
2014 Hipertensi dengan Komplikasi (5,3%) Merupakan Penyebab Kematian
Nomor 5Paling banyak di Indonesia yang Kemudian dibenarkan oleh Kementrian
Kesehatan RI Pada Mei 2019. Bahkan Riset Dari World Health Organization
(WHO) Pada Tahun 2015 Menyebutkan 1 dari 4 Laki – Laki dan 1 Dari 5
Perempuan di seluruh Dunia saat ini Beresiko Menderita Hipertensi.
Prevalensi Hipertensi di Sumatra Utara mencapai 6.7% dari jumlah
penduduk di Sumatra Utara. Ini berarti bahwa jumlah penduduk Sumatra Utara
yang menderita hipertensi mencapai 12,42 juta jiwa yang tersebar di beberapa
kabupaten, adapun prevalensi ini (Litbangkes Kementrian kesehatan).
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%).
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
(45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%) (Riskesdas 2018).
Data Riskesdas 2018 pada penduduk usia 15 tahun keatas didapatkan data
faktor risiko seperti proporsi masyarakat yang kurang makan sayur dan buah
sebesar 95,5%, proporsi kurang aktifitas fisik 35,5%, proporsi merokok 29,3%,
proporsi obesitas sentral 31% dan proporsi obesitas umum 21,8%. Data tersebut
di atas menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan data Riskesdas
tahun 2013.
Adapun karakteristik yang ingin dilihat yakni karakteristik hipertensi
berdasarkan usia, jenis hipertensi, jenis kelamin yang rentan terkena hipertensi
serta tingkat kepatuhan penderita hipertensi minum obat. Karakteristik penderita
Hipertensi di puskemas pemurus baru (2018) sebagian besar berusia >40 tahun
sebanyak 37 orang (88,1%) berjenis kelamin laki laki sebanyak 25 orang (59,5%)
memiliki riwayat keturunan sebanyak 23 orang (54,8%) tidak ada kebiasaan
berolah raga sebanyak 24 orang (57,2%) dan tidak bekerja sebanyak 28 orang
(66,7%) hal ini menunjukkan bahwa karakteristik hipertensi lebih rentan terhadap
usia > 40 tahun keatas dan orang orang yang tidak bekerja. (Azri Hazwan, 2017).
Penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas kintamani 1 memiliki
kepatuhan minum obat yang rendah. Pada kelompok usia>50 tahun memiliki
kepatuhan minum obat yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia <50 tahun.
Pada jenis kelamin laki-laki memiliki kepatuhan minum obat yang lebih tinggi
dibandingkan perempuan.Pada tingkat pendidikan rendah memiliki kepatuhan
minum obat yang lebih tinggi dibandingkan pendidikan yang tinggi.Pada
kelompok yang tidak bekerja memiliki kepatuhan minum obat yang lebih tinggi
dibandingkan kelompok yang bekerja. Pada penghasilan rendah memiliki
kepatuhan minum obat yang lebih tinggi dibandingkan penghasilan tinggi(Azri
Hazwan, 2017).
Faktor yang sangat berkaitan erat dengan terjadi nya hipertensi adalah pola
hidup. Adanya pola perubahan dalam pola hidup menyebabkan terjadinya

2
transisi epidemiologi penyakit yang ditunjukan dengan adanya kecendrungan
perubahan pola kesakitan dan pola penyakit utama penyebab kematian . Adapun
Beberapa faktor resiko lain yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah
tinggi yaitu usia lanjut, adanya riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga,
obesitas, kadar garam tinggi, dan kebiasaan hidup seperti merokok dan minuman
beralkohol.
Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti
merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta
konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang aktifitas fisik,
konsumsi alkohol berlebihan dan stres.
Dengan Latar belakang ini saya tertarik untuk Mengetahui dan mencari Lebih
dalam Mengenai Literatur Review : Gambaran karakteristik penderita hipertensi
2021 .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah ”Bagaimana Literature Review : Gambaran Karakteristik Penderita
Hipertensi 2021”

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini yakni untuk mengetahui
bagaimana Gambaran karakteristik penderita hipertensi dengan
pendekatan Literature Review.

b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya yakni :
1) Untuk melihat persamaan beberapa jurnal yang terkait dengan
gambaran karakteristik penderita hipertensi dengan pendekatan
Literature Review.
2) Untuk melihat kekurangan dan kelebihan beberapa jurnal yang terkait
dengan gambaran karakteristik penderita hipertensi dengan
pendekatan Literature Review.

3
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi institusi pendidikan


Sebagai bahan referensi serta agar penelitian ini dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan perserta didik dalam
penanggulangan pasien hipertensi.

2. Bagi peneliti
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan serta
pengalaman pertama bagi si peneliti

3. Bagi peneliti lain


Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya mengenai gambaran karakterisitik penderita Hipertensi.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Hipertensi

2.1 Definisi Hipertensi


Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik diatas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO).
Menurut American Heart Association atau AHA Dalam Kemenkes (2018),
Hipertensi Merupakan Silent Killer dimana gejalanya sangat bermacam macam
pada setiap individu dan hampir sama dengan penyakit lain. Gejala – gejala
tersebut adalah sakit kepala,atau rasa berat di tengkuk. Vertigo,jantung berdebar
debar,Mudah lelah,penglihatan kabur,telinga berdenging, atau tinnitus dan
mimisan.
Penyakit Hipertensi Merupakan penyakit Kelainan Jantung yang ditandai oleh
meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit penyakit
ini biasanya berpotensi mengalami penyakit penyakit lain Seperti Stroke Dan
penyakit Jantung. Tidak ada tanda – tanda Pasti yang bisa dijadikan pegangan
untuk mengetahui kemunculannya.Ia datang dengan cara tiba tiba dan tak
terduga. Itulah sebabnya mengapa sampai Saat ini tidak sedikit orang bersikap
acuh dengan keberadaan Hipertensi (Rusdi, 2009).
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal.Peningkatan
tekanan darah tinggi dilakukan dengan pemeriksaan tensi darah yang didapatkan
hasil dari dua nilai yaitu sistolik dan diastolik. Terjadinya hipertensi disebabkan
dari faktor genetik (riwayat keluarga),jenis kelamin,usia,diet,berat badan,dan
gaya hidup,sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit atau
komplikasi (Setianingsih,2013).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat. Tekanan sistolik
menunjukan fase darah yang dipompa oleh jantung dan tekanan darah diatolik
menunjukan fase darah kembali ke dalam jantung (Kemenkes RI, 2013).

2.2 Klasifikasi Hipertensi


Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H.,& Kusuma H., 2016), klasifikasi
hipertensi klinis berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu :

Tabel 2.2 Klasifikasi derajat Hipertensi secara klinis


No Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
1 Optimal <120 <80
2 Normal 120-129 80-84
3 High Normal 130-139 85-89
4 Hipertensi
5 Grade 1 ( ringan) 140-159 90-99
6 Grade 2 ( Sedang) 160-179 100-109
7 Grade 3 ( Berat) 180-209 100-119
8 Grade 4 ( Sangat berat ) >210 >210
Sumber : Tambayong dalam Nurarif A.H & Kusuma H (2016)

Sedangkan menurutWorld Health Organization (dalam Noorhidayah S.A,


2016) adapun Klasifikasi hipertensi yakni sebagai berikut :
a. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg.
b. Tekanan darah perbatasan (border line) yaitu bila sistolik 141-149
mmHg dan diastolik 91-94 mmHg.
Tekanan darah tinggi (Hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95 mmHg.

2.3 Etiologi Hipertensi


Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan (Ardiansyah M.,
2012) yakni sebagai berikut :
1. Hipertensi primer (esensial)

6
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hipertensi yang 90% tidak
diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial diantaranya :
a. Genetik
Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih tinggi
mendapatkan penyakit hipertensi.
b. Jenis kelamin dan usia
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause
berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi.
c. Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak.
Konsumsi garam yang tinggi atau konsumsi makanan dengan
kandungan lemak yang tinggi secara langsung berkaitan dengan
berkembangnya penyakit hipertensi.
d. Berat badan obesitas
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan
dengan berkembangnya hipertensi.
e. Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan
berkembangnya hipertensi karena reaksi bahan atau zat yang
terkandung dalam keduanya.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui
penyebabnya. Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit,
yaitu :
a. Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital yang
mungkin terjadi beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta
abdominal. Penyembitan pada aorta tersebut dapat menghambat
aliran darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah diatas
area kontriksi.
b. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal. Penyakit ini merupakan
penyakit utama penyebab hipertensi sekunder. Hipertensi
renovaskuler berhubungan dengan penyempitan langsung
membawa darah ke ginjal. Sekitar 90% lesi arteri renal pada
pasien dengan hipertensi disebabkan oleh aterosklerosis atau

7
fibrous dyplasia (pertumbuhan abnormal jaringan fibrous).
Penyakit parenkim ginjal terkait dengan infeksi, inflamasi, serta
perubahan struktur serta fungsi ginjal.
c. Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen). Kontrasepsi
secara oral yang memiliki kandungan esterogen dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi melalui mekanisme renin-
aldosteron-mediate volume expantion. Pada hipertensi ini, tekanan
darah akan kembali normal setelah beberapa bulan penghentian
oral kontrasepsi.
d. Gangguan endokrin. Disfungsi medulla adrenal atau korteks
adrenal dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Adrenal-mediate
hypertension disebabkan kelebihan primer aldosteron, kortisol,
dan katekolamin.
e. Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.
f. Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah
untuk sementara waktu.
g. Kehamilan
h. Luka bakar
i. Peningkatan tekanan vaskuler

2.4 Patofisiologi Hipertensi


Tekanan darah arteri sistemik merupakan hasil perkalian total resistensi/ tahanan
perifer dengan curah jantung (Cardiac output).Hasil dari Cardiac Output
didapatkan melalui perkalian antara stroke volume (volume darah yang dipompa
dari ventrikel jantung) dengan denyut jantung.Sistem otonom dan sirkulasi
hormonal berfungsi untuk mempertahankan pengaturan perifer.Hipertensi
merupakan suatu abnormalitas dari kedua faktor tersebut yang ditandai dengan
adanya peningkatan curah jantung dan resistensi perifer yang juga meningkat
(Kowalak,2011: Ardiansyah,2012).Berbagai teori yang menjelaskan tentang
terjadinya hipertensi,teori teori tersebut antara lain:
a. Perubahan yang terjadi pada bantalan dingding pembuluh darah arteri
yang mengakibatkan retensi perifer meningkat.

8
b. Terjadi peningkatan tonus pada sistem saraf simpatik yang abnormal
dan berasal dalam pusat vasomotor, dapat mengakibatkan
peningkatan retensi perifer
c. Bertambahnya volume darah yang disebabkan oleh disfungsi renal
atau hormonal
d. Peningkatan penebalan dingding arteriol akibat faktor genetik yang
disebabkan oleh retensi vaskuler perifer
e. Pelepasan renin yang abnormal sehingga membentuk angiotensin II
yang menimbulkan konstriksi arteriol dan meningkatkan volume darah.
Tekanan darah yang meningkat secara terus menerus pada pasien
hipertensi dapat menyebabkan beban kerja jantung akan meningkat. Hal ini
terjadi karena peningkatan resistensi terhadap ejeksi ventrikel kiri mengalami
hipertrofi sehingga kebutuhan oksigen dan beban kerja jantung juga
meningkat.Dilatasi dan kegagalan jantung bisa terjadi, jika hipertrofi tidak dapat
mempertahankan curah jantung yang memadai. Karena hipertensi memicu
aterosklerosisarteri koronaria, maka jantung bisa mengalami gangguan lebih
lanjut akibat aliran darah yang menurun menuju miokardium,sehingga timbul
angina pektoris atau infark miokard. Hipertensi juga mengakibatkan kerusakan
pada pembuluh darah yang semakin mempercepat proses aterosklerosis dan
kerusakan organ organ vital seperti stroke, ginjal, aneurisme dan cedera retina
(Kowalak, 2011).
Kerja jantung terutama ditentukan besarnya curah jantung dan tahanan
perifer.Umumnya curah jantung pada penderita hipertensi adalah normal.Adanya
kelainan terutama pada peninggian tahanan perifer.Peningkatan tahanan perifer
disebabkan karena vasstriksiaokonrteriol akibat naiknya tonus otot polos pada
pembuluh darah tersebut. Jika hipertensi dialami sudah cukup lama maka yang
akan sering dijumpai yaitu adanya perubahan perubahan struktural pada
pembuluh darah arteriol seperti penebalan pada tunika interna dan terjadi
hipertrofi pada tunika media. Dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia,maka
sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi sehingga terjadi anoksia
relatif. Hal ini diperjelas dengan adanya sklerosis koroner (Riyadi, 2011).

9
2.5 Manifestasi Klinis Hipertensi
Hipertensi Sulit di deteksi karena penyebab dari hipertensi sendiri tidak
memiliki tanda / Gejala khusus. Gejala – gejala yang mudah untuk diamati seperti
terjadi pada gejala ringan yaitu pusing atau sakit kepala,cemas,wajah tampak
kemerahan,tengkuk terasa pegal, cepat marah,telinga berdengung, sulit tidur
,sesak nafas rasa berat di tengkuk,mudah lelah mata berkunang kunang dan
mimisan (Fauzi, 2014 : Ignatavicius , Workman dan Rebar 2017). Selain itu,
Menurut Smeltzer, 2013. Hipertensi memiliki tanda dan klinis yang dapat terjadi,
Diantara nya adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan fisik dapat mendeteksi bahwa tidak ada abnormalitas lain
selain tekanan darah tinggi.
b. Perubahan yang terjadi pada retina disertai
hemoragi,penyempitanarteriol dan bintik katun wol (Cotton-wool spots)
(infaksio kecil ) dan papiledema bisa terlihat pada penderita hipertensi
berat .
c. Gejala biasanya mengindikasikan kerusakan vaskular yang saling
berhubungan dengan sistem organ yang dialiri pembuluh darah yang
terganggu.
d. Dampak yang sering terjadi yaitu penyakit arteri koroner dengan
angina atau infark miokardium .
e. Terjadi Hipertrofi ventrikel kiri dan selanjutnya akan terjadi gagal
jantung
f. Perubahan patologis bisa terjadi di Ginjal ( nokturia, peningkatan
BUN,serta kadar kreatinin)
g. Terjadi gangguan serebrovaskular ( Stroke atau serangan iskemik
transien ) yaitu perubahan yang terjadi pada penglihatan atau
kemampuan bicara,pening,kelemahan,jantuh mendadak atau
hemiplegia transien atau permanen.

2.6 Faktor – Faktor Risiko Hipertensi


Menurut Aulia, R. (2017), Faktor Risiko hipertensi dibagi menjadi 2
kelompok yaitu:
1. Faktor yang tidak dapat diubah
Adapun beberapa Faktor Risiko yang tidak dapat diubah yakni :

10
a. Riwayat keluarga
Seseorang yang memiliki keluarga seperti Ayah,Ibu,Kakak kandung /
saudara kandung akan lebih berisiko terkena hipertensi jika salah
satu dari keluarga memiliki riwayat hipertensi
b. Usia
Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia.
Pada Laki Laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan
pada wanita meningkat pada usia lebih dari 55 tahun.
c. Jenis Kelamin
Pada faktor jenis kelamin Laki laki memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk terkena hipertensi lebih awal, sedangkan pada perempuan
biasanya lebih rentan ketika sudah berumur 50 tahun .
d. Ras / Etnis
Dalam setiap etnis atau suku pasti memiliki kebiasaan atau ciri khas
masing masing yang menjadi keunikan tiap etnis namun hipertensi
lebih banyak terjadi pada orang yang berkulit hitam daripada berkulit
putih .pada orang kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih
rendah dan sensitivitas terhadap vasopresin yang lebih besar. Inilah
yang menyebabkan mereka lebih rentan terkena hipertensi.
2. Faktor yang dapat diubah
Adapun beberapa faktor yang dapat diubah, Seperti kebiasaan gaya hidup
tidak sehat yang dapat meningkatkan hipertensi yakni sebagai berikut :
a. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi karena
dalam rokok terdapat kandungan nikotin.Nikotin terserap oleh
pembuluh darah kecil dalam paru paru dan diedarkan ke otak. Di
dalam otak nikotin memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk
melepas epinefrin atau adrenalin yang akan menyemptkan pembuluh
darah dan memaksa jantung bekerja lebih berat karena tekanan
darah yang lebih tinggi (Murni dalam Andrea, G.Y., 2013).
b. Kurang aktifitas fisik
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi.Kurangnya aktifitas
fisik merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis dan

11
secara keseluruhan diperkirakan dapat menyebabkan kematian
secara global (Iswahyuni, S., 2017).
c. Konsumsi Alkohol
Alkohol memiliki efek yang hampir sama dengan karbon monoksida,
yaitu dapat meningkatkan keasaman darah. Darah menjadi lebih
kental dan jantung dipaksa memompa darah lebih kuat lagi agar
darah sampai ke jaringan mencukupi (Komaling, J.K., Suba, B.,
Wongkar, D., 2013).Maka dapat disimpulkan bahwa konsumsi alkohol
dapat meningkatkan tekanan darah.
d. Kebiasaan minum kopi
Kopi seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung koroner, termasuk
peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol darah karena kopi
mempunyai kandungan polifenol, kalium, dan kafein. Salah satu zat
yang dikatakan meningkatkan tekanan darah adalah kafein. Kafein
didalam tubuh manusia bekerja dengan cara memicu produksi
hormon adrenalin yang berasal dari reseptor adinosa didalam sel
saraf yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah, pengaruh dari
konsumsi kafein dapat dirasakan dalam 5-30 menit dan bertahan
hingga 12 jam (Indriyani dalam Bistara D.N., & Kartini Y., 2018).
e. Kebiasaan konsumsi makanan banyak mengandung garam
Garam merupakan bumbu dapur yang biasa digunakan untuk
memasak.Konsumsi garam secara berlebih dapat meningkatkan
tekanan darah. Menurut Sarlina, Palimbong, S., Kurniasari, M.D.,
Kiha, R.R. (2018), natrium merupakan kation utama dalam cairan
ekstraseluler tubuh yang berfungsi menjaga
f. Kebiasaan konsumsi makanan lemak
Menurut Jauhari (dalam Manawan A.A., Rattu A.J.M., Punuh M.I,
2016), lemak didalam makanan atau hidangan memberikan
kecenderungan meningkatkan kholesterol darah, terutama lemak
hewani yang mengandung lemak jenuh.Kolesterol yang tinggi
bertalian dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi.

12
2.7 Penatalaksanaan Hipertensi
Setiap program terapi memiliki suatu tujuan yaitu untuk mencegah kematian
dan komplikasi, dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah arteri
pada atau kurang dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita diabetes
melitus atau penderita penyakit ginjal kronis) kapan pun jika memungkinkan
(Smeltzer, 2013).
a. Pendekatan nofarmakologis mencakup penurunan berat badan;
pembatasan alkohol dan natrium; olahraga teratur dan relaksasi. Diet
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) tinggi buah,
sayuran, dan produk susu rendah lemak telah terbukti menurunkan
tekanan darah tinggi (Smeltzer, 2013).
b. Pilih kelas obat yang memiliki efektivitas terbesar, efek samping
terkecil, dan peluang terbesar untuk diterima pasien. Dua kelas obat
tersedia sebagai terapi lini pertama : diuretik dan penyekat beta
(Smeltzer, 2013).
c. Tingkatkan kepatuhan dengan menghindari jadwal obat yang kompleks
(Smeltzer, 2013).
Menurut Irwan (2016), tujuan pengobatan hipertensi adalah mengendalikan
tekanan darah untuk mencegah terjadinya komplikasi, adapun
penatalaksanaannya sebagai berikut :
1) Non Medikamentosa
Pengendalian faktor risiko. Promosi kesehatan dalam rangka
pengendalian faktor risiko, yaitu :
a. Turunkan berat badan pada obesitas.
b. Pembatasan konsumsi garam dapur (kecuali mendapat HCT).
c. Hentikan konsumsi alkohol.
d. Hentikan merokok dan olahraga teratur.
e. Pola makan yang sehat.
f. Istirahat cukup dan hindari stress.
g. Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah) diet
hipertensi.
Penderita yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi diharapkan
lebih hati-hati terhadap makanan yang dapat memicu timbulnya hipertensi,
antara lain :

13
1. Semua makanan termasuk buah dan sayur yang diolah dengan
menggunakan garam dapur/ soda, biskuit, daging asap, ham,
bacon, dendeng, abon, ikan asin, telur pindang, sawi asin, asinan,
acar, dan lainnya.
2. Otak, ginjal, lidah, keju, margarin, mentega biasa, dan lainnya.
3. Bumbu-bumbu; garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin,
kecap, terasi, magi, tomat kecap, petis, taoco, dan lain-lain.
2) Medikamentosa meliputi :
Hipertensi ringan sampai sedang, dicoba dulu diatasi dengan
pengobatan non medikamentosa selama 2-4 minggu. Medikamentosa
hipertensi stage 1 mulai salah satu obat berikut :
1. Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dosis tunggal pagi hari
2. Propanolol 2 x 20-40 mg sehari.
3. Methyldopa
4. MgSO4
5. Kaptopril 2-3 x 12,5 mg sehari
6. Nifedipin long acting (short acting tidak dianjurkan) 1 x 20-60 mg
7. Tensigard 3 x 1 tablet
8. Amlodipine 1 x 5-10 mg
9. Diltiazem (3 x 30-60 mg sehari) kerja panjang 90 mg sehari.
Sebaiknya dosis dimulai dengan yang terendah, dengan evaluasi
berkala dinaikkan sampai tercapai respons yang diinginkan. Lebih tua usia
penderita, penggunaan obat harus lebih hati-hati. Hipertensi sedang
sampai berat dapat diobati dengan kombinasi HCT + propanolol, atau HCT
+ kaptopril, bila obat tunggal tidak efektif.Pada hipertensi berat yang tidak
sembuh dengan kombinasi di atas, ditambahkan metildopa 2 x 125-250
mg. Penderita hipertensi dengan asma bronchial jangan beri beta
blocker.Bila ada penyulit/ hipertensi emergensi segera rujuk ke rumah
sakit.

14
2.8 Komplikasi Hipertensi
Komplikasi hipertensi berdasarkan target organ, antara lain sebagai berikut
(Irwan, 2016):
a. Serebrovaskuler: stroke, transient ischemic attacks, demensia
vaskuler, ensefalopati.
b. Mata : retinopati hipertensif.
c. Kardiovaskuler : penyakit jantung hipertensif, disfungsi atau hipertrofi
ventrikel kiri, penyakit jantung koroner, disfungsi baik sistolik maupun
diastolik dan berakhir pada gagal jantung (heart failure).
d. Ginjal : nefropati hipertensif, albuminuria, penyakit ginjal kronis.
e. Arteri perifer: klaudikasio intermiten.
Adapun Menurut Ardiansyah, M. (2012) komplikasi dari hipertensi adalah :
a) Stoke
Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak atau
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh nonotak.Stroke bisa
terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri-arteri yang memperdarahi
otak mengalami hipertrofi dan penebalan pembuluh darah sehingga
aliran darah pada area tersebut berkurang.Arteri yang mengalami
aterosklerosis dapat melemah dan meningkatkan terbentuknya
aneurisma.
b) Infark Miokardium
Infark miokardiumterjadi saat arteri koroner mengalami arterosklerotik
tidak pada menyuplai cukup oksigen ke miokardium apabila terbentuk
thrombus yang dapat menghambat aliran darah melalui pembuluh
tersebut. Karena terjadi hipertensi kronik dan hipertrofi ventrikel maka
kebutuhan oksigen miokardium tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi
iskemia jantung yang menyebabkan infark
c) Gagal Ginjal
Kerusakan pada ginjal disebabkan oleh tingginya tekanan pada
kapiler-kapiler glomerulus.Rusaknya glomerulus membuat darah
mengalir ke unti fungsionla ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut
menjadi hipoksik dan kematian.Rusaknya glomerulus menyebabkan
protein keluar melalui urine dan terjadilah tekanan osmotic koloid

15
plasma berkurang sehingga terjadi edema pada penderita hipertensi
kronik.
d) Ensefalopati
Ensefalopati (kerusakan otak) terjadi pada hipertensi maligna
(hipertensi yang mengalami kenaikan darah dengan cepat).Tekanan
yang tinggi disebabkan oleh kelainan yang membuat peningkatan
tekanan kapiler dan mendorong cairan ke dalam ruang intertisium
diseluruh susunan saraf pusat.Akibatnya neuro neuro di sekitarnya
terjadi koma dan kematian.

2.9 Pencegahan Hipertensi


Sebagaimana diketahui pre hipertensi bukanlah suatu penyakit, juga bukan sakit
hipertensi, tidak diindikasikan untuk diobati dengan obat farmasi, bukan target
pengobatan hipertensi, tetapi populasi pre hipertensi adalah kelompok yang
berisiko tinggi untuk menuju kejadian penyakit kardiovaskular.Di populasi USA,
menurut NHANES 1999-2000, insiden pre hipertensi sekitar 30 %. Populasi pre
hipertensi ini diprediksi pada akhirnya akan menjadi hipertensi permanen
sehingga pada populasi ini harus segera dianjurkan untuk merubah gaya hidup
(lifestyle modification) agar tidak menjadi progresi ke TOD (Setiati, 2015).
Rekomendasi gaya hidup yang harus ditaati menurut CHEP 2011 untuk
mencegah risiko menjadi hipertensi, dianjurkan untuk menurunkan asupan garam
sampai di bawah 1500 mg/hari. Diet yang sehat ialah bilamana dalam makanan
sehari-hari kaya dengan buah-buahan segar, sayuran, rendah lemak, makanan
yang kaya serat (soluble fibre), protein yang berasal dari tanaman, juga harus
tidak lupa olahraga yang teratur, tidak mengkonsumsi alkohol, mempertahankan
berat badan pada kisaran 18,5 – 24,9 kg/m2 (Setiati, 2015).
Menurut Riyadi (2011), pencegahan hipertensi terbagi atas dua bagian, yaitu:
a. Pencegahan Primer
Faktor risiko hipertensi antara lain: tekanan darah di atas rata-rata,
adanya riwayat hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro),
takikardia, obesitas, dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk
:

16
1. Mengatur diet agar berat badan tetap idel juga untuk menjaga agar
tidak terjadi hiperkolesterolemia, diabetes mellitus, dan
sebagainya.
2. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
3. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah
garam.
4. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
b. Pencegahan sekunder.
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui
menderita hipertensi karena faktor tertentu, tindakan yang bisa dilakukan
berupa :
1. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat
maupun tindakan-tindakan seperti pencegahan primer.
2. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol
secara normal atau stabil mungkin.
3. Faktor-faktor risiko penyakit jantung iskemik yang lain harus
dikontrol.
4. Batasi aktivitas.

2.10 Karakteristik penderita Hipertensi


Adapun karakteristik dari penderita hipertensi yakni :
a. Umur
Pada dasarnya penyakit hipertensi tidak mengenal umur, hipertensi
dapat terjadi pada anak muda hingga lanjut usia. Akan tetapi
berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
hipertensi dapat meningkat seiring dengan pertambahan umur.
Pasien yang berumur diatas 60 tahun , risiko mengalami tekanan
darah tinggi lebih besar yaitu 50-60% ( Adhyanti, 2013). Hal ini
disebabkan karena setelah berumur 45 tahun terjadi penebalan
dingding arteri akibat penumpukan zat kolagen pada lapisan
otot,sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit
dan menjadi kaku.
Hipertensi merupakan penyakit multifactorial yang muncul karena
interaksi berbagai faktor. Dengan bertambahnya umur, maka tekanan

17
darah juga akan meningkat. Peningkatan umur akan menyababkan
beberapa perubahan fisiologs, pada usia lanjut terjadi peningkatan
resistensi perifer dan aktivitas simpatik.
b. Jenis kelamin
Hipertensi berkaitan dengan jenis kelamin dan usia. Namun pada
usia tua, risiko hipertensi meningkat tajam pada wanita dibandingkan
pria dan wanita sebelum menopause terlindung dari penyakit
kardiovaskular Karena dilindungi oleh hormone estrogen yang
berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL).
Kadar kolestrol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam
mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Pada premenopause
wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormone estrogen yang
selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini
terus berlanjut dimana estrogen tersebut berubah kuantitasnya
sesuai dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai
terjadi pada wanita umur 44-55 tahun.
c. Faktor Genetik / Riwayat Keturunan
Adanya faktor genetik dalam keluarga tertentu akan
menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi.
Hipertensi pada orang yang mempunyai riwayat hipertensi dalam
keluarga sekitar 15-35%.Suatu penelitian pada orang kembar,
hipertensi terjadi pada 60% pria dan 30-40% wanita. Hipertensi usia
dibawah 55 tahun terjadi 3,8 kali lebih sering pada orang dengan
riwayat hipertensi dalam keluarga (Budi S. Pikir dkk, 2015:6). Hal ini
berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium. Individu dengan
orang tua hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk
menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga
dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus
hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga
(Adhyanti, 2013,).
d. Pendidikan
Hipertensi berhubungan terbalik dengan tingkat edukasi, orang
berpendidikan tinggi mempunyai informasi kesehatan termasuk

18
hipertensi dan lebih mudah menerima gaya hidup sehat seperti diet
sehat, olahraga, dan memelihara berat badan ideal. Sebanyak 66 juta
orang America mengalami peningkatan tekanan darah (tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg);
dimana72% menyadari penyakit mereka, tetapi hanya 61% mendapat
pengobatan dan hanya 35% yang terkontrol di bawah 140/90 mmHg.
Keengganan pasien untuk berobat disebabkan oleh tidak adanya
gejala, salah paham, sosiokultural, kepercayaan pada pengobatan
tradisional, dan kesulitan mencapai pusat pelayanan kesehatan
(Maulana, 2015,).

19
20
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur
riview yaitu sebuah metode yang sistematis, Eksplisist dan reprodusibel untuk
melakukan identifikasi.Evaluasi dan sintesis terhadap karya karya hasil penelitian
dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan pleh para peneliti dan praktisi(
Rahayu dkk, 2019)

B. Jenis dan cara pengumpulan Data

1. Data Jenis
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari Jurnal ilmiah, text book yang berkaitan dengan Gambaran
karakteristik penderita hipertensi

2. Cara pengumpulan Data


a. Untuk Jurnal berbahasa Indonesia, peneliti menggunakan situs web
pencarian google scholardengan kata kunci “ Hipertensi” jika jurnal yang
diperoleh belum sesuai , maka kata kunci ditulis lebih lengkap yakni “
karakteristik penderita hipertensi” Hasilnya ditemukan 900 jurnal yang
terkait dengan kata kunci. Setelah itu, dilihat dari judul jurnal yang
sesuai dengan penelitian peneliti terdapat 15 jurnal yang relevan, dan
terdapat 7 jurnal yang memiliki tujuan dan hasil yang hampir sama
dengan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Peneliti yaitu dalam tujuan mengetahui
gambaran karakteristik penderita hipertensi.
b. Untuk Jurnal berbahasa inggris, peneliti menggunakan situs web
pencarian science direct dengan kata kunci “ Hypertension” jika jurnal
yang diperoleh belum sesuai, maka kata kunci ditulis lebih lengkap “
Characteristic of people with hypertension”. Hasilnya ditemukan 660
jurnal yang terkait dengan kata kunci. Setelah itu, dilihat dari judul jurnal
yang sesuai dengan penelitian peneliti terdapat 6 jurnal yang
relevan,dan terdapat 3 jurnal yang memiliki tujuan dan hasil yang hampir
sama dengan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Peneliti yaitu dalam tujuan
mengetahui gambaran karakteristik penderita hipertensi berbasis
internasional.
c. Kriteria sumber data penelitian
Adapun kriteria dari sumber data dari penelitian ini yakni sumber pertama (
primary sources) yakni jurnal ilmiah yang diterbitkan di situs web google
scholar dan jurnal ilmiah yang diterbitkan di situs web science direct.
Sumber kedua ( secondary sources) yakni diambil dari kutipan beberapa
buku teks , dan sumber ketiga ( tertiary sources) diambil dari beberapa
situs web seperti, blog, bahan seminar ilmiah dll. Jurnal yang dipilih
yakni jurnal yang update 10 tahun terakhir.
d. Setelah melakukan telaah terhadap jurnal, Kemudian peneliti melakukan
analisa data dengan mencari persamaan, kelebihan dan kekurangan
pada jurnal tersebut.

22
C. Analisa Data

Literatur Diidentifikasi Key words Judul


Literature review :
Melalui Pencarian Di
karakteristik penderita
Google Scholar dan
hipertensi
science direct

Literatur di Screening
melalui abstraknya Judul harus 10 tahun
dan direduksi yang terakhir, Judul Peneliti
paling berhubungan adalah Literature
dengan judul riview: Gambaran
karakteristik penderita
hipertensi 2021
Direduksi 10Menjadi
Jurnal l yang berkaitan

Artikel full text kemudian di


Kaji lagi kelayakan nya
 Full Text
 Berisi
informasi
sesuai dengan
judul
Literatur yang diambil penelitian
sesuai dengan kriteria
inklusi

23
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Jurnal
Tabel 1.1 Ringkasan isi jurnal
Judul/ Peneliti / Populasi/ Metode
No Tujuan Hasil
Tahun Jurnal sample penelitian
1 Gambara Lukman Penelitian Populasi Metode Hasil
n hakim, , ini dalam penelitian penelitian dari
karakteri Misna bertujuan penelitian yang jurnal ini yakni
stik Tazkiah untuk ini Adalah digunakan penderita
penderita mengetah semua dalam hipertensi
hipertens ui penderita penelitian menurut usia
i di gambaran Hipertensi ini adalah sebagian
puskesm karakteris yang menggunak besar > 40
as tik berkunjung an metode tahun
Pemurus penderita di deskriptif sebanyak
baru hipertensi Puskesma dengan 37(88,1%)
banjarma di s Pemurus cara berjenis
sin puskesm Baru accidental kelamin laki
Tahun as Sample sampling laki sebanyak
2018 pemurus adalah 25 (59,5%)
baru penderita riwayat
banjarma hipertensi keturunan
sin tahun di sebanyak
2018 puskesmas 23(54,8%)
pemurus tidak perokok
baru pada yaitu sebanyak
bulan 25 ( 59,5%)
maret – orang yang
april tahun tidak
2018 melakukan
sebanyak olahraga 24
42 (57,2%) orang
responden tidak bekerja
sebanyak
28(66,7%)
Disarankan
agar lebih
meningkatkan
program
promosi
kesehatan
tentang
penyakit
penyakit tidak
menular
seperti
hipertensi
kepada
masyarakat
2 Karakteri Bagus Penelitian Sample : Metode Hasil
stik sedayu, ini 143 penelitian penelitian dari
pasien Syaiful bertujan responden yang jurnal ini yakni
hipertens Azmi, untuk digunakan terdapat
i di Rahmati mengetah dalam sebagian
Bangsal ni ui metode ini besar pasien
rawat karakteris yaitu hipertensi
inap tik pasien deskriptif adalah
SMF hipertensi dengan hipertensi
Penyakit di pendekatan primer ,
dalam bangsal observasio kelompok
RSUP rawat terbanyak usia
DR.M inap SMF > 60 tahun,
Djamil penyakit wanita lebih
Padang dalam banyak

25
Tahun RSUP daripada pria ,
2013 DR.M hipertensi
Djamil derajat II lebih
padang banyak,
tahun amplodipine
2013 paling banyak
digunakan dan
gagal jantung
merupakan
komplikasi
yang paling
sering.
3 Karakteri Jurnal : Penelitian Populasi Metode Hasil
stik Kieraha ini dalam penelitian penelitian, dari
pasien medical bertujuan penelitian yang 125 pasien
hipertens journal untuk ini yakni digunakan hipertensi
i di volume mengetah 125 dalam menunjukan
poliklinik 1. No. 1 ui presponde penelitian lebih banyak
penyakit tahun karakteris n ini yakni laki-
dalam 2019,e- tik pasien Metode laki(54,4%)
rumah ISSN : hipertensi Deskriptif dibandingkan
sakit 2686- di cross perempuan(45
umum 5912 poliklinik sectional ,6%), dimana
daerah penyakit presentase
Dr.H. dalam umur ≥65
chasan rumah tahun (33,6%)
boesoirie sakit lebih tinggi,
Ternate umum dengan derajat
Tahun daerah hipertensi
2019 dr. H . 1(41,6%) lebih
chasan banyak,
boesoirie berdasarkan
Ternate penyebab

26
hipertensi lebih
banyak pasien
hipertensi
primer(89,6%)
dibandingkan
hipertensi
sekunder(10,6
%), sedangkan
penggunaan
obat terbanyak
adalah
amlodipine
golongan CCB
(82,4%), dan
lebih banyak
pasien
hipertensi
dengan
pembiayaan
oleh BPJS
(64,8%) dari
pada mandiri
(35,2%).
4 Karakteri Jurnal : Penelitian Populasi Metode Sebanyak 220
stik Jurnal ini dalam penelitian orang yang
pasien promkes bertujuan penelitian yang terdiagnosa
hipertens : the untuk ini yakni digunakan Hipertensi
i di indonesi menegtah 220 yakni paling banyak
puskesm an ui profil responden Metode berusia 45-65
as Waru, journal of penderita deskriptif tahun sebesar
Pamekas health hipertensi observasion 57,3% dan
an tahun promotio di al kualitatif berjenis
2018 n and puskesm Teknik kelamin

27
health as Waru untuk perempuan
educatio menentuka yaitu
n. Vol.9 n sample sebesar
No. 1 ( pada 62,3%. Tingkat
2021) penelitian pendidikan
11-17 ini adalah lebih banyak
doi: total pada tingkat
10.20473 sampling SMP yaitu
? sebesar
jpk.V911. 34,5%,
2021. sedangkan
11-17 untuk
pekerjaannya
cenderung
terjadi pada
ibu rumah
tangga yaitu
sebesar
36,8%.
Sebagian
besar keluhan
utama mereka
yaitu sakit
kepala yang
mencapai
41,8%.
Jenis
Hipertensi
paling banyak
Hipertensi
primer sebesar
42% dengan
derajat 2

28
sebesar
55,4% serta
diikuti dengan
adanya riwayat
keluarga
sebesar 60%.
5 Gambara Jurnal : Penelitian Populasi Metode Hasil
n Intisari ini dalam penelitian penelitian dari
karakteri sains bertujuan penelitian yang jurnal ini yakni
stik medis untuk ini yakni 50 digunakan secara umum
penderita 2017, dapat responden dalam menunjukan
hipertens Volume8 melihat penelitian sebanyak 30%
i dan ,Number gambaran ini yakni pasien
tingkat 2:130- kepatuha deskriptif mempunyai
kepatuha 134 n minum cross kepatuhan
n minum P-ISSN : obat sectional tinggi terhadap
obat di 2089- hipertensi minum obat
wilayah 9084 pada hipertensi
kerja penderita sedangkan
puskesm hipertensi sisa nya
as di wilayah sebesar 70%
kintaman kintamani pasien
iI I mempunyai
Tahun kepatuhan
2017 rendah.
6 Hubunga Jurnal : Penelitian Populasi Metode Hasil
n jurnal ini dalam yang penelitian dari
karakteri farmaseti bertujuan penelitian digunakan jurnal ini yakni
stik s volume untuk ini Seluruh yakni Tidak ada
pasien 7 No,1, mengetah pasien dilakukan hubungan
hipertens hal 6-11 ui yang dengan antara tingkat
i mei 2018 hubungan terdaftar desain pendidikan ,
terhadap ISSN : karakteris sebagai cross jenis kelamin,

29
kepatuha 2549- tik pasien anggota sectional, lama diagnosa
n minum 8126 hipertensi program pengambila dengan
obat di terhadap pengelolaa n sampel kepatuhan
dokter kepatuha n penyakit dilakukan minum obat,
keluarga n minum kronis dengan ada hubungan
Kabupat obat di dengan metode antara usia
en dokter jumlah 55 total dan alasan
Kendal keluarga pasien sampling minum obat
Tahun kabupate dengan
2018 n Kendal kepatuhan
minum obat
7 Prevalen Jurnal : Penelitian Populasi Metode Dari hasil
si dan Taruman ini dalam penelitian penelitian
karakteri agara bertujuan penelitian yang didapatkan
stik medical untuk ini yakni digunakan prevalensi
Hiperten journal mengetah penduduk yakni studi hipertensi
si pada Vol.1,no ui berapa dengan Deskriptif pada usia
usia 2,395- besar usia 18-45 yang dewasa muda
dewasa 402,April prevalens Tahun mengambil adalah
muda di 2019 i 10.310 data dari sebesar
Indonesi hipertensi responden Indonesia 13,59%
a pada usia Family Life
Tahun muda di Survey
2019 indonesia (IFLS )
beserta
dengan
karakteris
tiknya

8 The Bali Adapun Populasi Metode Hasil


proportio Anatomy tujuan dalam penelitian penelitian yaitu
n and journal dari penelitian yang Hal ini
character Vol 3 penelitian ini yakni digunakan menunjukkan

30
istic of number ini adalah semua yaitu bahwa 33,3%
hyperten 2 : 32-37 untuk orang di metode dari semua
sion mengetah wilayah penelitian pasien pernah
patients ahui kerja deskriptif mengalami
in karakteris selemadeg dengan hipertensi.
productiv tik yang teknik Berdasarkan
e age ata hipertensi berada consecutive jenis kelamin,
selemad dan pada usia sampling lebih banyak
eg public menilai produktive pada
health kejadian (15-59 responden
center hipertensi tahun) wanita, pada
tabanan pada yang tingkat 41,7%.
2020 pencegah memeriksa Berdasarkan
an factor kan diri ke riwayat
risiko klinik keluarga,
hipertensi ditemukan
bahwa 50,0%
dari mereka
memiliki
riwayat
keluarga
hipertensi.
Berdasarkan
pada status
obesitas,
55,6% dengan
IMT > 25.
Berdasarkan
tinggi garam
konsumsi
ditemukan
50,0% dan
berdasarkan

31
aktivitas fisik
yang rendah
adalah 37,9%
pada
kebiasaan
merokok
44,4%
menunjukkan
bahwa pasien
perokok.
9 Socio Journal Tujuan Populasi Menggunak Hasil:
demogra of dari dalam an metode Prevalensi
phis advance penelitian penelitian penelitian hipertensi
character s in ini yakni ini yaitu deskriptif mencapai 216
istic risk medicine untuk 587 croos (36,8%). Tiga
factors and mengiden responden sectional puluh tujuh
and medical tifikasi hipertensi
awrenes research prevalens peserta (17%)
s of i tidak
adutls hipertensi mengetahui
hyperten , tentang
sive karakteris hipertensi, 86
populatio tik (40%) tidak
n in hipertensi mengetahui
Khartou , factor tentang
m locality risiko dan setidaknya
2019 kesadara satu
n komplikasi
populasi hipertensi dan
penelitian 117 (54%)
tentang tidak
hipertensi mengetahui
di tentang ukuran

32
lokalitas normal darah
khartoum tekanan.
Peserta
hipertensi
secara
signifikan
tinggi pada
kelompok usia
25-64 tahun
usia ke atas.
Perempuan
secara
signifikan
mengalami
hipertensi lebih
dari laki-laki,
155 (72%)
dibandingkan
61 (28%).
Peserta
menikah
secara
signifikan
memiliki
hipertensi lebih
dari non-
menikah,
masing-
masing
169(78%) dan
47(22%).
Peserta yang
menganggur

33
secara
signifikan
memiliki
hipertensi lebih
dari yang
bekerja, 168
(77,8%) dan
48 (22,2%)
masing-
masing. Faktor
risiko di antara
peserta
hipertensi
ditemukan
secara
signifikan di
antara
kelebihan
berat badan 67
(31%) dan
obesitas 115
(53%), riwayat
keluarga positif
hipertensi 139
(65%),
peningkatan
garam dalam
makanan149
(69,3%) dan
kurangnya
aktivitas fisik
166 (77%).
10 Prevalen Jurnal : Penelitian Populasi Metode Hasil

34
ce and Indian ini dalam penelitian penelitian dari
character hearth bertujuan penelitian yang jurnal ini yaitu
istics of journal untuk ini yakni digunakan hampir satu
resistant mengetah 515 adalah dari 10 pasien
hyperten ui responden Studi hipertensi
sive Rabia prevalens potong memiliki
patients naseem, i dan lintang hipertensi
in an Arsalan faktor resisten sejati
asian majeed penentu dan 25%
populatio adam pasien persen pasien
n hipertensi memiliki
2017 di Asia resistensi
semu.
Hipertensi
resisten
secara
signifikan
dikaitkan
dengan jenis
kelamin wanita
, usia lebih tua,
obesitas,
ketidakpatuha
n diet .

1. Persamaan
1) Berdasarkan Tujuan
Terdapat 6 jurnal yang memiliki tujuan yang sama yakni untuk mengetahui
gambaran karakterisik penderita hipertensi :
a. Gambaran karakteristik penderita hipertensi di puskesmas pemurus
baru Banjarmasin.
b. Karakteristik pasien hipertensi di bangsal rawat inap SMF penyakit
dalam RSUP DR. M, Djamil tahun 2013.

35
c. Karakteristik pasien hipertensi di poliklinik penyakit dalam RSUD Dr.
H. Chasan boesoirie Ternate.
d. Karakteristik pasien hipertensi di puskesmas waru, pamekasan tahun
2018.
e. The proportion and characteristic of hypertension patients in
productive age ata selemadeg public health center tabanan 2020
f. Socio demographis characteristic risk factors and awreness of adutls
hypertensive population in Khartoum locality 2019.

Terdapat 2 jurnal yang memiliki tujuan yang sama yakni untuk


mengetahui Karakteristik hipertensi dan tingkat kepatuhan minum obat :
a. Gambaran karakteristik penderita hipertensi dan tingkat kepatuhan
minum obat di wilayah kerja puskesmas Kintamani I.
b. Hubungan karakteristik pasien hipertensi terhadap kepatuhan minum
obat di Dr. keluarga kabupaten Kendal.

Terdapat 2 jurnal yang memiliki tujuan yang sama yakni untuk


mengetahui karakteristik dan Prevalensi hipertensi :
a. Prevalensi dan karakteristik hipertensi pada usia dewasa muda di
indonesia.
b. Prevalence and characteristics of resistant hypertensive patients in
an asian population.

2) Berdasarkan metode penelitian


Terdapat 4 jurnal yang memiliki metode penelitian yang sama yakni
Metode penelitian Deskriptif Cross sectional :
a. Karakteristik pasien hipertensi di poliklinik penyakit dalam RSUD Dr.
H. Chasan boesoirie Ternate.
b. Gambaran karakteristik penderita hipertensi dan tingkat kepatuhan
minum obat di wilayah kerja puskesmas Kintamani I.
c. Hubungan karakteristik pasien hipertensi terhadap kepatuhan minum
obat di Dr. keluarga kabupaten Kendal.
d. Socio demographis characteristic risk factors and awreness of adutls
hypertensive population in Khartoum locality 2019

36
Terdapat 3 jurnal yang memiliki metode penelitian yang sama yakni
metode Deskriptif :
a. Gambaran karakteristik penderita hipertensi di puskesmas pemurus
baru Banjarmasin.
b. Prevalensi dan karakteristik hipertensi pada usia dewasa muda di
indonesia.
c. The proportion and characteristic of hypertension patients in
productive Zage ata selemadeg public health center tabanan 2020

2. Kelebihan dan kekurangan Jurnal

Tabel 3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


No Judul Jurnal Kelebihan Kekurangan
1 Gambaran • Abstrak pada penelitian  Dalam abstrak
karakteristik ini ditulis dengan dua bahasa indonesia
penderita bahasa (Indonesia dan tidak terdapat
hipertensi di Inggris) kata kunci
puskesmas • Pada bagian
Pemurus baru pendahuluan terdapat
banjarmasin teori yang mudah
Tahun dipahami dan hasil riset
2018 dari beberapa sumber
• Pada bagian metode
penelitian peneliti
menjelaskan metode
yang digunakan,jumlah
sampel,tempat,serta
bulan dan tahun
penelitian.
• Pada hasil dan
pembahasan penulis
memaparkan hasil dan
penelitiannya dengan
menggunakan tabel

37
yang mudah dibaca
• Terdapat kesimpulan
dan saran

2 Karakteristik • Abstrak pada penelitian


pasien ini ditulis dengan dua • Tidak terdapat saran
hipertensi di bahasa (Indonesia dan
Bangsal rawat Inggris) yang disertai
inap SMF dengan kata kunci.
Penyakit • Pada pendahuluan
dalam RSUP memuat teori dan hasil
DR.M Djamil beberapa riset
Tahun 2013 • Pada pembahasan
memaparkan hasil
penelitian dengan jelas
serta memuat tabel
yang dapat dibaca dan
dipahami
Terdapat kesimpulan
yang jelas.
3 Karakteristik • Abstrak pada penelitian • Hasil dan
pasien ini ditulis dengan dua pembahasan
hipertensi di bahasa (Indonesia dan penelitian tidak
poliklinik Inggris) yang disertai dijelaskan dengan
penyakit dengan kata kunci. terstruktur
dalam RSUD • Pada abstrak terdapat menggunakan tabel
Dr. H. Chasan latar belakang, jenis dan keterangan.
boesoirie penelitian, desain
Ternate. penelitian, populasi,
sample hasil dan
kesimpulan penelitian.
• Pada bagian
pendahuluan terdapat

38
teori dan hasil dari
beberapa riset.
• Terdapat kesimpulan
dan saran

4 Karakteristik • Abstrak pada penelitian • Pada isi jurnal tidak


pasien ini ditulis dengan dua terdapat terjemahan
hipertensi di bahasa (Indonesia dan bahasa indonesia
puskesmas Inggris) yang disertai • Tidak terdapat saran
waru, dengan kata kunci.
pamekasan • Pada abstrak terdapat
tahun 2018 latar belakang, jenis
penelitian, desain
penelitian, populasi,
sample hasil dan
kesimpulan penelitian.
• Pada pendahuluan
terdapat teori dan
beberapa hasil riset

5 Gambaran • Abstrak pada penelitian  Pada bagian


karakteristik ini ditulis dengan dua pendahuluan
penderita bahasa (Indonesia dan teori yang
hipertensi dan Inggris) yang disertai dipaparkan
tingkat dengan kata kunci. singkat dan
kepatuhan • Pada bagian kurang lengkap
minum obat di pendahuluan hanya memuat
wilayah kerja memaparkan hasil beberapa teori
puskesmas berbagai riset saja
kintamani I • Pada bagian metode • Tidak terdapat
penelitian peneliti saran
menjelaskan metode

39
yang digunakan,jumlah
sampel,tempat,serta
bulan dan tahun
penelitian.
• Pada bagian
pembahasan
memparkan tabel yang
mudah dipahami dan
dibaca
• Terdapat kesimpulan
6 Hubungan • Abstrak pada penelitian • Pada abstrak tidak
karakteristik ini ditulis dengan dua memaparkan latar
pasien bahasa (Indonesia dan belakang penelitian,
hipertensi Inggris) yang disertai total responden
terhadap dengan kata kunci beserta saran dalam
kepatuhan • Pada hasil dan penelitian.
minum obat di pembahasan penulis • Pada pendahuluan
dokter memaparkan hasil dan teori sangat sedikit
keluarga penelitiannya dengan
Kabupaten lengkap dan
Kendal terperincimenggunakan
diagram yangmemiliki
keterangan yang cukup
jelas sehingga pembaca
mudah untuk mengerti.
• Terdapat kesimpulan
dan saran dalam jurnal

7 Prevalensi • Pada metode penelitian, • Tidak dilengkapi


dan desain,sampel dan dengan Abstrak
karakteristik populasi dijelaskan dalam bahasa
Hipertensi secara lengkap inggris
pada usia • Pada sample penelitian • Dalam pendahuluan

40
dewasa muda ini termasuk banyak tidak memaparkan
di Indonesia hingga hasil lebih akurat teori hanya
• Pada hasil dan memaparkan
pembahasan penulis berbagai riset
memaparkan hasil dan penelitian
penelitiannya dengan Tidak terdapat saran
lengkap dan dalam jurnal
terperincimenggunakan
diagram yangmemiliki
keterangan yang cukup
jelas sehingga pembaca
mudah untuk mengerti.
Terdapat kesimpulan
8 The • Pada abstrak terdapat • Tidak terdapat saran
proportion latar belakang, jenis
and penelitian, desain
characteristic penelitian, populasi,
of sample hasil dan
hypertension kesimpulan penelitian.
patients in • Pada pendahuluan
productive terdapat teori dan
age ata beberapa hasil riset
selemadeg • Pada hasil dan
public health pembahasan penulis
center memaparkan hasil dan
tabanan 2020 penelitiannya dengan
lengkap dan
terperincimenggunakan
diagram yangmemiliki
keterangan yang cukup
jelas sehingga pembaca
mudah untuk mengerti.

41
9 Socio • Pada abstrak terdapat • Tidak terdapat saran
demographis latar belakang, tujuan • Pada pendahuluan
characteristic penelitian,metode hanya memaparkan
risk factors serta hasil dan teori sedikit
and awreness kesimpulan
of adutls • Pada hasil dan
hypertensive pembahasan penulis
population in memaparkan hasil dan
Khartoum penelitiannya dengan
locality 2019 lengkap dan
terperincimenggunakan
diagram
• Terdapat kesimpulan
yang jelas dan dapat
dipahami dengan
mudah
10 Prevalence • Abstrak pada penelitian • Pada abstrak tidak
and ini ditulis dengan latar terdapat saran
characteristics belakang, metode, hasil, • Teori yang
of resistant kesimpulan yang dipaparkan sedikit
hypertensive disertai dengan
patients in an keyword/ katakunci.
asian • Pada bagian
population pendahuluan
memaparkan beberapa
hasil riset
• Sample dalam
penelitian ini cukup
banyak yakni 515
responden
• Hasil dan pembahasan
penelitian dijelaskan
dengan terstruktur

42
menggunakan tabel dan
keterangan yang mudah
dimengerti.

B. Pembahasan
Berdasarkan tabel kelebihan dan kekurangan jurnal diatas didapat dari jurnal
yang di analisa secara literature review ada 7 jurnal yang mencantumkan
kelebihan nya yaitu Metode penelitian beserta dengan teknik pengumpulan data.
Judul, tujuan dan hasil dari penelitian sesuai dengan hasil yang di dapat, Abstrak
dalam penelitian ini mencakup komponen, Latar belakang , tujuan penelitian,
metode penelitian, hasil,dan kesimpulan, yang membedakan hanya kata kunci
dan jumlah sample yang diambil dari penelitian setiap jurnal. Hanya ada 2 jurnal
yang tidak mencantumkan dengan jelas latar belakang, metode
penelitian,totalresponden dalam abstrak. Terdapat 1 jurnal yang juga tidak
mencantumkan kata kunci di dalam abstraknya .
Dari 10 jurnal yang telah di analisa secara literature reviewmengenai
karakteristik hipertensi menyatakan bahwa rentan usia yang menderita penyakit
hipertensi berada pada usia 40-65 tahun. Didapatkan 3 jurnal yang menyatakan
bahwa sekitar 90-95% penderita hipertensi merupakan jenis hipertensi primer (
esensial) yang penyebabnya masih belum bisa diketahui. Dari 10 jurnal 5
diantara nya menyatakan bahwa sebagian besar penderita hipertensi lebih
rentan terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.ini dikarenakan wanita
mengalami menopose,yang pada kondisi tersebut terjadi perubahan hormonal,
yaitu terjadi penurunan perbandingan estrogen dan androgen yang
menyebabkan peningkatan pelepasan renin, sehingga dapat memicu tekanan
darah. Terdapat 4 jurnal yang menyatakan bahwa sebagian besar penderita
hipertensi memiliki riwayat keturunan.Semakin dekat hubungan darah atau
keturunan seseorang dengan orang yang mengidap hipertensi, semakin besar
kemungkinannya orang tersebut terkena hipertensi.Jika salah satu dari orang tua
menderita hipertensi atau pernah menderita stroke sebelum 70 tahun, maka
resiko terkena hipertensi adalah 1: 3 (Karyadi 2002).
Terdapat 1 jurnal yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan, jenis kelamin, lama diagnosa dengan kepatuhan minum obat , ada

43
hubunganantara usia dan alasan tidak minum obat dengan kepatuhan minum
obat. Terdapat 1 jurnal yang menyatakan bahwa dari total 50 responden
didapatkan tingkat kepatuhan minum obat penderita hipertensi sebanyak (70%)
pada tingkat kepatuhan rendah, sedangkan pada tingkat kepatuhan tinggi
sebesar 30,0%. Terdapat 1 jurnal yang menyatakan bahwa dari 10.310
responden dengan rentang usia 18-45 tahun prevalensi hipertensi pada usia
dewasa muda adalah sebesar 13.59%.

44
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari 10 jurnal yang telah di riview terdapat kesimpulan bahwa Karakteristik
penderita hipertensi adalah dimulai dari rentan usia 40-65 tahun, sebagian besar
hipertensi lebih rentan terkena pada wanita.Adapun jenis hipertensi yang dialami
yakni Hipertensi primer esensial) dan sebagian besar memiliki riwayat keturunan,
dan memiliki kepatuhan minum obat yang rendah.

B. SARAN

1. Bagi Responden / Masyarakat


Kepada penderita hipertensi agar lebih sering atau rutin melakukan kontrol
pemeriksaan tekanan darah kepada di rumah sakit maupun bidan dan klinik
agar dapat memantau keadaan serta kesehatan secara berkala, sehingga
apabila ditemukan gangguan dapat ditangani dengan cepat dan menurunkan
kemungkinan resiko yangterjadi apabila penanganan terlambat dilakukan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu referensiatau sumber
data untuk penelitian selanjutnya

3. Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan hasil review literature ini dapat ditambahkan ke dalam
kepustakaan tentang karakteristik pada hipertensi yang dapat digunakan
sebagai materi tambahan dalam pendidikan keperawatan serta menjadi
panduan penelitian bagi mahasiswa selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdelaal, Asma, 2020. The proportion and characteristic of hypertension out


patients in productive age at selemadeg public health center,Tabanan in
2020. Bali anatomy journal. Vol 3, Number 2 : 32-37

Adinil, H (2004).Penatalaksanaan Hipertensi Secara Komprehensif

Anggraeni, A.M., (2014). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Fokus Utama


Anggota Keluarga Menderita Hipertensi Pada Keluarga Bapak H Di Desa
Kalipucak Kidul.Journal of Repository Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto. Diakses pada 10 September 2020 dari
http:/www.repository.ump.ac.id/1667/

Andrea, G.Y.,(2013). Kolerasi Hipertensi Dengan Penyakit Ginjal Kronik Di RSUP


DR. Kariadi Semarang.Diakses tanggal 11September 2020 dari
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/artecle/.

Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. (2007). Hipertensi Dan Faktor Risiko nya


dalam Pengkajian Epidemologi. Bagian Epidemologi FKM UNHAS

Bagus,Sedayu,2013. Karakteristik pasien hipertensi dibangsal rawat inap SMF


penyakit dalam RSUP DR.M.Djamil Padang Tahun 2013.

Bakri, M.H., (2015). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: PT. Pustaka


Baru

Bistara, D.N., & Kartini, Y., (2018). Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi
dengan Tekanan Darah Pada Dewasa Muda, vol 3 (1).Journal of
Repository University Of Nahdlatul Ulama Surabaya. Diakses tanggal
11September 2020 dari http://www.repository.unsula.ac.id/2756/.

Edwin, Ambar, 2019. Karakteristik pasien hipertensi di poliklinik penyakit dalam


rumah sakit umum daerah DR.H Chasan boesoirie ternate. Kieraha medical
journal .Volume 1.No.1 2019,e-ISSN : 2686-5912.

Esti, Kionowati,2018. Hubungan karakteristik pasien hipertensi terhadap


kepatuhan minum obat di dokter keluarga kabupaten Kendal.Jurnal
farmaseti. Vol. 7 No,2 . hal 6-11,Mei 2018.

Hasil Rikesdas 2018.Diunduh tanggal 11 September 2020 dari


http://www.depkes.go.id.
Hakim,Lukman,2018. Gambaran karakteristik penderita hipertensi di puskesmas
pemurus baru Banjarmasin.

Hazwan, Azri, 2017. Gambaran Karakteristik Penderita Hipertensi dan Tingkat


Kepatuhan Minum Obat di wilayahkerja Puskesmas Kintami.Intisari
Sains Medis 2017 Vol. 8, number 2:130-134.

Hipertensi Membunuh Diam-Diam Ketahui Tekanan Darah Anda. Diakses


tanggal 17 September 2020 dari http://www.depkes.go.id.

Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat. (2019,17 Mei). Diakses


22 September 2020
darihttps:/www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-
paling-banyak-diidap-masyarakat.html.

Judiada, Bagus, 2019. Socio demographis characteristic risk factors and


aqareness of adults hypertensive population in Khatoum Locality. Jornal of
advances in medicine and medical research.ISSN : 2456-8899

Kodim. N, Tirtasari. S, 2019.Prevalensi dan Karakteristik Hipertensi pada Usia


Dewasa Muda di Indonesia.Tarumanegara medical journal Vol. 1, No 2.

Mubarak, W.I., Lilis I., Joko S. (2015).Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.Jakarta
: Salemba Medika.

Muswanti, I.J., (2016). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku


Pencegahan Komplikasi Stroke Pada Penderita Hipertensi Usia ≤45 Tahun
Di Puskesmas Ngemplak Simongan Kota Semarang.Journal of Digilib
Unnes.Diakses tanggal 20 September 2020 dari
http://www.lib.unnes.ac.id/28155/.

Naseem, Rabia. Prevalence and characteristic os resistant hypertensive patients


in an Asia population.India heart journal 69. Hal 442-446,2017.

Sebagian Besar Penderita Hipertensi Tidak Menyadarinya. Diakses tanggal


10September 2020 dari http://www.depkes.go.id.

Susanti, Apriadi , 2020. Determinan kejadian Hipertensi Masyarakat pesisir


berdasarkan Kondisi Sosio Demografi dan Komsumsi makanan , LPPM
Akademi Keperawatan Yapenas 21 Maros . Vol. 2, No. 1, April 2020,pp 43-
52.

Taufik, Septiawan, 2018. Stdi deskriptif karakteristik pasien hipertensi di wilayah


kerja puskesmas gamping II Yogyakarta.

Triyanto, 2018. Pelayanan keperawatan Bagi Penderita Hipertensi secara


terpadu : Yogyakarta.

47
Widati, sri,2018. Karakteristik pasien hipertensi di puskesmas waru, pamekasan
tahun 2018. Jurnal promkes.Vol.9 No,1(2021).

48
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

JUDUL : LITERATURE REVIEW : GAMBARAN KARAKTERISTIK


PENDERITA HIPERTENSI 2021
NAMA MAHASISWA : Anju Tindaon
NIM : P07520118108
NAMA PEMBIMBING : Cecep Triwibowo, S.Kep.,Msc.

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tanda


Pembimbing Tangan Tangan
Mahasiswa Dosen
1 13 Pertemuan dan pengenalan
Agustus dengan dosen pembimbing
2020
2 13 Mencari Jurnal Nasional dan
September internasional untuk
2020 menentukan judul penelitian
secara daring
3 15 Pengajuan Judul KTI
September
2020
4 18 ACC JUDUL
September
2020
5 02 Konsultasi Bab 1,2, Dan 3
Februari
2021
6 03 Konsultasi Revisi bab 1,2,
Februari Dan 3
2021
7 06 Revisi BAB 3
Februari
2021
8 11 Revisi BAB 1
Februari
2021
9 15 Revisi BAB 2
Februari
2021
10 17 ACC BAB 1,2 Dan 3
Februari

11 18 Seminar Proposal Dan


Februari Revisi bab 1,2 dan 3
2021
12 21 Mei Konsultasi Revisi Proposal
2021

13 27 Mei Pengiriman Revisi Proposal


2021 BAB 3

14 31 Mei Konsultasi BAB 4


2021

15 2 Juni Revisi BAB 4


2021

16 3 Juni Konsultasi Revisi BAB 4


2021 Dan Lanjut BAB 5

17 15 Juni Konsultasi BAB 5


2021

18 17 Juni Revisi BAB 5


2021

19 20 Juni Revisi BAB 4 Dan 5


2021

20 1 Juli 2021 ACC KTI

Medan, Mei 2021

Mengetahui
Ketua Prodi D III

50
(Afniwati, S.Kep., Ns., M.Kes)
NIP. 196610101989032002

51

Anda mungkin juga menyukai