LAPORAN KASUS
Abses Hepar
Ery Yuliando Nepa Bureni, S.Ked
Pembimbing :
dr. Tjahyo Suryanto, Sp.A, M.Biomed
dr. Regina Maya Manubulu, Sp.A, M.Kes
1
PENDAHULUAN
•Abses hati adalah penumpukan jaringan
nekrotik dalam suatu rongga patologis
yang dapat bersifat soliter atau multipel
pada jaringan hati
•Abses hati umumnya dikelompokkan
berdasarkan etiologi, yaitu abses hati
piogenik dan abses hati amuba, yang
memberikan gambaran klinis hampir sama
sehingga diagnosis etiologi sulit ditegakkan .
•Mortalitas abses hati masih tinggi yaitu
berkisar antara 10-40%.
2
EPIDEMIOLOGI
•Insidens abses hati jarang, berkisar antara 15-20
kasus per 100.000 populasi.
•Tiga per empat kasus abses hati di negara maju adalah
abses hati piogenik.
•Sedangkan di negara yang sedang berkembang lebih
banyak ditemukan abses hati amuba.
3
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. RD
Tanggal lahir : 23 Mei 2003
Usia : 15 tahun 11 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Alamat : Tarus
Masuk RS : 2 Mei 2019, 15.40 WITA
Diambil sebagai laporan kasus : 5 Mei 2019
4
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah: Tn AL
Umur : 44 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Kondisi : Sehat
Nama Ibu : Ny. LMD
Umur : 41 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Kondisi : Sehat
5
ANAMNESIS
*Alloanamnesis dengan keluarga pasien 5 Mei 2019
Kesan :
Hepar membesar terdapat massa heterogen echoic bilateral pada
lobus dextra et sinistra.
Terdapat cairan bebas
Kesimpulan : Abses Hepar Multiple 18
FOLLOW UP
3/5/2019 4/5/2019
S Demam (-), muntah (+), sesak (-) Demam (-), muntah (+), sesak (-)
BAB 1 kali. BAK normal. Pasien tidak BAB. BAK normal
O KU : Tampak sakit sedang KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis Kesadaran : Compos mentis
TD: 110/70 T: 36,7 RR: 24x/m, N: 98x/m SpO2: 96% TD: 100/50 T: 36,8 RR: 24x/m, N: 100x/m SpO2: 96%
Mata : Anemis +/+, ikterik +/+ Mata : Anemis +/+, ikterik +/+
Thoraks : simetris, retraksi intercosta (-) Thoraks : simetris, retraksi intercosta (-)
Pulmo : Ves +/+, rh -/+, wh -/- Pulmo : Ves +/+, rh -/+, wh -/-
Abdomen : Cembung (+), Nyeri Tekan (+) regio Abdomen : Cembung (+), Nyeri Tekan (+) regio
hipokondirum dextra, shifting dulness (-), defans hipokondirum dextra, shifting dulness (-),defans
muscular (-), hepar membesar teraba 3 jari dibawah muscular (-), hepar membesar teraba 3 jari dibawah
arcus costa. arcus costa.
A Colic Abdomen Abses Hepar Multiple
Hepatomegali Kolestasis Intrahepatal
Anemia Mikrositik Hipokrom Anemia Mikrositik Hipokrom
P 1. IVFD D5 1/2 NS 1000cc/ hari 1. IVFD D5 1/2 NS 1000cc/ hari
2. Metamizole 4x300mg IV 2. Metamizole 4x300mg IV
3. Dexamethasone 2x15mg IV 3. Dexamethasone 1x15mg IV
4. Asam ursodeoksikolat 3x250mg PO 4. Asam ursodeoksikolat 3x250mg PO
5. Omeprazole 2x30 mg IV 5. Omeprazole 2x30 mg IV
6. Cefotaxim 3x1 gr IV 6. Cefotaxim 3x1 gr IV
7. Pro USG Abdomen, Cek HbsAg, anti Hbs, Ig M 7. Konsul Bedah
anti HAV, anti HbC, Anti HbE, Widal Test
FOLLOW UP
5/5/2019 5/5/2019
S Demam (-), muntah (+), sesak (+) Pasien sesak jam 18.00, lapor dokter jaga
BAB 1 kali. BAK normal Pasien apnue jam 19.15
Dilakukan tindakan resusitasi bantuan hidup dasar dan
RJP sebanyak 15 siklus
Pasien meninggal jam 19.30
O KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
TD: 100/50 T: 36,8 RR: 30x/m, N: 100x/m SpO2: 95% (O2 8 lpm
face Mask)
Mata : Anemis +/+, ikterik +/+
Thoraks : simetris, retraksi intercosta (+)
Pulmo : Ves +/+, rh -/+, wh -/-
Abdomen : Cembung (+), Nyeri Tekan (+) seluruh regio abdomen,
defans muscular (+), shifting dulness (-), hepar membesar teraba
3 jari dibawah arcus costa.
A Abses Hepar Multiple Dyspnue e.c susp. Pneumonia dd/ efusi pleura
Kolestasis Intrahepatal Abses Hepar Multiple
Anemia Mikrositik Hipokrom Kolestasis Intrahepatal
Anemia Mikrositik Hipokrom
P 1. IVFD D5 1/2 NS 1000cc/ hari
2. Metamizole 4x300mg IV
3. Dexamethasone 1x15mg IV
4. Asam ursodeoksikolat 3x250mg PO
5. Omeprazole 2x30 mg IV
6. Cefotaxim 3x1 gr IV
7. Konsul Bedah
RESUME
Pasien perempuan 15 tahun 11 bulan datang dengan keluhan kedua mata
kuning sejak 4 hari SMRS. BAB & BAK normal. Nyeri perut pada uluh hati
dan perut kanan atas sejak 11 hari SMRS. Demam sejak 11 hari SMRS.
Demam didahului dengan muntah 2-3 kali sehari berisi makanan dan air.
Pasien muntah darah segar 1 kali pada tanggal 29 April 2019. Sesak
dirasakan sejak tanggal 4 Mei 2019. Nafsu makan pasien menurun.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis GCS E4V5M6
Tanda vital : Tekanan darah = 100/50 mmHg
Nadi = 100 x/menit, reguler, kuat
Respirasi = 30 x/menit, reguler
Suhu badan = 36,8 0C
SpO2 = 95% (O2 8 lpm face mask)
RESUME
Status Generalis
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+)
Thorax : vocal fremitus kiri meningkat dibandingkan kanan, retraksi
intercostal (+), sonor pada lapang paru kanan dan pekak
pada
lapang paru kiri, Ronkhi (-/+)
Abdomen : Cembung (+), Nyeri tekan (+) seluruh regio abdomen,
defans muscular (+), hepar membesar teraba 3 jari
dibawah arcus costa
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan anemia mikrositik
hipokrom, peningkatan fungsi hati, penigkatan neutrofil,
peningkatan bilirubin direk & total.
Pemeriksaan Pencitraan
DIAGNOSIS DAN TERAPI
Diagnosis kerja : Terapi :
IVFD D5 1/2 NS 1000cc/ hari
Abses Hepar Multiple Metamizole 4x300mg IV
Kolestasis Intrahepatal Dexamethasone 2x15mg IV
Asam ursodeoksikolat 3x250
Anemia Mikrositik mg PO
Hipokrom Omeprazole 2x30 mg IV
Cefotaxim 3x1 gr IV
Overweight
PROGNOSIS
-. Qua Ad vitam : dubia ad malam
-. Qua Ad fungtionam : dubia ad malam
-. Qua Ad Sanactionam : dubia ad malam
DISKUSI
•Abses hati adalah penumpukan jaringan nekrotik dalam suatu rongga
patologis yang dapat bersifat soliter atau multipel pada jaringan hati
•Abses hati umumnya dikelompokkan berdasarkan etiologi, yaitu abses
hati piogenik dan abses hati amuba, yang memberikan gambaran klinis
hampir sama sehingga diagnosis etiologi sulit ditegakkan.
•Abses hati piogenik disebabkan oleh E. Coli, Staphylococcus aureus,
Proteus, Klebsiella, Pseudomonas dan bakteri anaerob, seperti Bacteroides
dan Clostridium. Pada anak paling sering disebabkan oleh
Staphylococcus aureus
•Abses hati amuba sering disebabkan Entamoeba histolytica
25
KASUS TEORI
Pasien perempuan 15 tahun • Insidens abses hati piogenik dan
amuba jarang ditemukan pada
anak
• Secara epidemiologis, abses hati
paling sering ditemukan pada
pasien berusia 50-70 tahun.
• Pada anak, 50% kasus abses hati
piogenik terjadi pada usia kurang
dari 6 tahun
• Lebih sering terjadi pada laki-
laki dibanding perempuan dengan
rasio 7:1.
• Insidens abses hati dipengaruhi
oleh keadaan nutrisi, hygiene
individu yang buruk, dan
kepadatan penduduk.
PATOFISIOLOGI
•Bisa berbentuk soliter atau multiple
•Penyebaran : Hematogen atau langsung
•Sel kuppfer sebagai pertahanan
•Paling sering mengenai lobus kanan
28
KASUS TEORI
Gejala klinis: Gambaran klasik abses hati
• Nyeri perut pada uluh hati dan • Nyeri perut terutama kuadran
perut kanan atas kanan atas
• Demam • Demam yang naik turun
• Sesak disertai menggigil Penurunan
• Muntah berat badan
• Muntah
• Ikterus
• Nyeri dada saat batuk
Pada 63% kasus, gejala klinis muncul
selama kurang dari dua minggu
KASUS TEORI
Pada pemeriksaan fisik : Pada 24% kasus dapat ditemukan
• Perut tampak cembung (+) hati teraba membesar dan nyeri
• Nyeri tekan (+) seluruh regio bila ditekan. Adanya
abdomen hepatomegali disertai nyeri pada
• Defans muscular (+) palpasi merupakan tanda klinis yang
• Hepar membesar teraba 3 jari paling dapat dipercaya. Beberapa
dibawah arcus costa pasien tidak mengeluh nyeri perut
kanan atas atau hepatomegali dan
hanya terdapat demam tanpa
diketahui sebabnya.
KASUS TEORI
Pada pemeriksaan fisik : • Penurunan bunyi napas di zona
• vocal fremitus kiri meningkat paru basilar dengan tanda-tanda
dibandingkan kanan atelektasis dan efusi pada
• retraksi intercostal (+) pemeriksaan fisik atau radiologis
• sonor pada lapang paru kanan dan mungkin ada.
pekak pada lapang paru kiri • Sebuah gesekan-gesekan pleura
• Ronkhi (friction rib) atau hati dapat
dikaitkan dengan iritasi diafragma
atau peradangan kapsul Glisson.
• Hal ini dapat menjadi
Pasien direncanakan untuk dilakukan pertimbangan untuk melakukan RO
RO Thorax PA View. Thorax PA view untuk mengetahui
ada tidaknya kelainan pada paru.
KASUS TEORI
Pada pemeriksaan fisik ditemukan Penyakit kuning dapat ditemukan
tanda ikterus minimal berupa Sklera pada sebanyak 25% kasus dan
Ikterik +/+, selain itu terdapat biasanya berhubungan dengan
peningkatan fungsi hati dan penyakit saluran empedu atau
bilirubin adanya beberapa abses.
38
Algoritma
Tatalaksana
Abses Hati
39
KESIMPULAN
Telah dilaporkan satu laporan kasus anak perempuan berusia 16
tahun dengan diagnosis Abses hepar multipel, Kolestasis
intrahepatal, anemia mikrositik hipokrom, dan overweight. Dari
kasus di atas, pendekatan dalam menegakkan diagnosis dilakukan
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
laboratorium, dimana hasil-hasil dari pemeriksaan bermanfaat
sebagai penuntun terapi.
40
TERIMAKASIH
41