Anda di halaman 1dari 34

KUSTA

Dhelya Widasmara

DEPT./SMF ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/RSUD dr.Saiful
Anwar
MALANG
PENDAHULUAN
• Lepra merupakan penyakit kronis yang disebabkan Mycobacterium leprae.
• Berkembang sangat lambat dan inkubasi rata-rata 5 tahun. Pada beberapa kasus,
gejala dapat muncul dalam waktu 1 tahun, dan terlama 20 tahun

• Mengenai kulit, saraf perifer, mukosa saluran nafas atas dan mata
• Lepra ditularkan via droplet, dari hidung dan mulut, kontak dekat dan sering dengan
pasien /kasus yang diobati

• Lepra yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan progresif dan permanen pada kulit, saraf,
ekstremitas dan mata.
• Secara global , terdapat 216.108 kasus baru tahun 2016 yang tercatat di WHO, data berasal dari
145 negara dari 6 wilayah WHO

• Berdasarkan data 173.358 kasus di akhir tahun 2016, prevalensi


0.29/10,000

http://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/leprosy
“Global Leprosy Strategy 2016–2020,
Accelerating towards a leprosy-free world”
diluncurkan pada
20 April 2016.

◂ Tujuan keseluruhannya adalah untuk lebih mengurangi beban kusta sambil


memberikan perawatan yang lebih komprehensif dan tepat waktu mengikuti
prinsip keadilan dan keadilan sosial.
◂ Struktur strategi global, terdapat tiga pilar strategis :

memperkuat kepemilikan dan kemitraan pemerintah


menghentikan kusta dan komplikasinya
menghentikan diskriminasi dan mempromosikan inklusi.

http://www.searo.who.int/entity/global_leprosy_programme/
http://www.searo.who.int/entity/global_leprosy_programme/
Situasi KUSTA menurut REGIONAL
WHO
tahun 2015
BAGAIMANA DI
INDONESIA…???

PERINGKAT

KE-3 DI
DUNIA
◂ Selama periode 2008-2013, angka penemuan kasus baru
kusta pada tahun 2013 merupakan yang terendah
6,79 per 100.000 penduduk.

 Angka prevalensi kusta berkisar antara 0,79 -0,96 per 10.000 (7,9
hingga 9,6 per 100.000 penduduk)
 Telah mencapai target < 1 per 100.000 penduduk atau < 10 per
penduduk
Jumlah Dan Tren Kasus Baru
Kusta Tahun 2013-2017
Proporsi dan Tren Penderita Kusta Baru di
Sepuluh Provinsi Tahun 2015-2017

Jawa Timur
Jawa Timur

MALANG = 7
PATOGENESIS
Gejala
Klinis
KASUS DI RSSA MALANG
Pemeriksaan Fisik
pada MH

• Merupakan pemeriksaan yang penting pada


penegakan diagnosis MH
• Test konfirmasi dari TANDA KARDINAL MH :
▫ Gangguan sensibilitas pada lesi (patch
hipopigmentasi/eritematosa)
▫ Gangguan fungsi saraf perifer (sensoris dan
motoris.
Penebalan Saraf
Pengamatan Sensibilitas

T
& Nyeri
Klinis
Inspeksi Suhu N auricularis
Perhatian Nyeri magnus

A kecacatan :
tangan, kaki, jari ,
pemendekan jari,
ulkus
Raba N Ulnaris
N peroneus
communis

H
N tibialias
Bercak , nodul, posterior
kulit kering,
penebalankulit

A
P
A
N
Pemeriksaan Fungsi Saraf Tepi
• konfirmasi gangguan fungsi sensoris dan motoris
pada :
n. facialis, n. ulnaris, n. medianus, n. radialis, n.
peroneus communis, n. tibialis posterior
Pemeriksaan Zielh-Neelsen

• Merupakan test konfirmasi pada penyakit yang disebabkan


bakteri tahan asam :
▫ Mycobacterium leprae.
• Bahan pemeriksaan :
▫ Kerokan jaringan pada lesi yang karakteristik.
▫ Kerokan jaringan pada daerah predileksi kuman, yaitu
cuping telinga dan mukosa hidung.
Indeks Morfologi
• Penghitungan jumlah BTA yang masih hidup
(solid)
• Berguna untuk evaluasi pengobatan
• Dinyatakan dalam bentuk prosentase (%)

Jumlah basil solid


x 100%
Jumlah basil solid + non solid
FASILITAS KUSTA DI INDONESIA
RS Kusta dr. Tadjuddin Chalid, Makasar
RS Kusta Donorejo, Jepara

RS Kusta dr. Rivai Abdullah, Palembang


RS Kusta Sitanala,Tangerang

RS Kusta Kediri
RS Kusta Sumberglagah, Mojokerto
Sejarah Pembiayaan Kusta

2000
1995 Tahun 2000, The
Nippon Foundation

1981 Tahun 1995


WHO
membuat
kesepakatan
dengan Novartis 
menyediakan
pemperpanjang
1960 Tahun 1981
dapson dan
MDT gratis
untuk seluruh
donasi sampai
tahun 2020
rifampisin dunia
diberikan pada
Awal tahun semua penderita
1960an kusta dengan
ditemukan
rifampisin dan clofazimin pada
clofazimin MDT MB
PENGOBATAN PADA KUSTA
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai