Manajemen Penengembangan
Manajemen Penengembangan
Chusnul Azhar
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
email: chusnul.azhar@umy.ac.id
Abstrak
Sejarah menunjukkan bahwa pendidikan merupakan program pokok yang sangat
strategis dalam melaksanakan gerakan pembaharuan dalam Islam. Fungsi pendidikan
dalam hal ini kiranya bukan hanya untuk menghilangkan buta huruf atau membentuk
watak suatu masyarakat. Lebih dari itu, melalui pendidikan diharapkan dapat terjadi
perubahan-perubahan dalam segala bidang. Oleh karena itu, tidak jarang sebuah
gerakan pembaharuan selalu menjadikan bidang pendidikan sebagai target utamanya.
Keberhasilan dalam bidang ini akan menentukan keberhasilan dalam bidang-bidang
pembaharuan lainnya. Maka, lembaga-lembaga pendidikan Islam harus maju dan
berkualitas sebagai bentuk kesungguhan dan komitmen berislam. Secara moral umat
Islam memiliki kewajiban untuk memajukan lembaga-lembaga pendidikan Islam
dengan menerapkan manajemen yang baik sesuai dengan moralitas al-Quran untuk
mewujudkan lembaga pendidikan Islam yang maju menuju Islam yang berkemajuan.
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
2 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
Manajemen Pengembangan Pendidikan Islam 3
manusia Muslim dan sumber daya non )إن الله كتب االحسان عىل كل شئ (رواه مسلم
manusia dalam rangka menggerakkan Allah swt mewajibkan kepada kita untuk
lembaga pendidikan Islam untuk berlaku ikhsan dalam segala sesuatu (HR
mencapai tujuan pendidikan Islam Muslim).5
yang telah dirumuskan secara efektif
dan efisien.3 Kata ikhsan pada hadis tersebut
Dalam pandangan ajaran meng andung makna melakukan
Islam, segala sesuatu harus dilakukan sesuatu secara maksimal, optimal,
secara rapi, benar, tertib, dan teratur. dan terukur. Seorang Muslim tidak
Proses-prosesnya harus diikuti dengan boleh melakukan sesuatu tanpa adanya
baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan perencanaan, pemikiran, kajian, dan
secara asal-asalan. Hal ini merupakan penelitian kecuali pada sesuatu yang
prinsip utama dalam ajaran Islam yang bersifat sangat darurat. Akan tetapi,
merupakan perwujudan nilai-nilai pada umumnya dari permasalahan yang
manajemen yang terdapat dalam ajaran kecil hingga permasalahan yang besar
Islam. harus dilakukan secara ikhsan, optimal,
baik, benar, dan tuntas.6 Inilah beberapa
إن الله يحب إذا عمل احدكم لعمل أن يتقنه nilai dalam ajaran Islam yang memiliki
)(رواه الطرباىن moralitas sama dengan nilai-nilai dalam
Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang disiplin ilmu manajemen modern.
yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, Setiap org anisasi memiliki
dilakukan secara tepat, terarah, jelas, dan aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu
tuntas (HR. Thabrani).4 dalam rangka mencapai tujuan
organisasi, termasuk di dalamnya
Arah pekerjaan yang terfokus dan
lembaga-lembaga pendidikan Islam.
terukur, landasan yang jelas dan kuat,
Salah satu aktivitas yang paling urgen
dan cara-cara mendapatkannya yang
dalam sebuah organisasi adalah
transparan merupakan amal perbuatan
manajemen. Manajemen sebagai ilmu
yang dicintai Allah swt Sebenarnya,
yang baru dikenal pada pertengahan
manajemen dalam arti mengatur segala
abad ke-19, dewasa ini sangat populer,
sesuatu agar dapat dilakukan dengan
bahkan diang g ap sebag ai kunci
baik, tepat, dan tuntas merupakan
keberhasilan dalam pengelolaan sebuah
moralitas Islam yang disyariatkan.
organisasi. Bahkan tidak jarang para
Demikian pula dalam hadis yang
pakar manajemen yang mengatakan
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
bahwa manajemen adalah sebagai
Abu Ya’la:
ciri khas kemoderenan bagi sebuah
3. Sulistyorini, Manajemen Pendidikan organisasi yang termasuk di dalamnya
Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi (Yogyakarta:
Penerbit TERAS, 2009), hlm. 14. 5. Ibid.
4. Ibid., hlm. 1. 6. Ibid., hlm. 2.
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
4 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
Manajemen Pengembangan Pendidikan Islam 5
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
6 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
Manajemen Pengembangan Pendidikan Islam 7
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
8 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
Manajemen Pengembangan Pendidikan Islam 9
dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin pendidikan Islam selama ini, dalam hal
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu profesionalisme seringkali mengabaikan
akan dikembalikan kepada Allah yang planning sumber daya manusia dalam
mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, peng org anisasian. Di antaranya
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang dalam hal recruitment yang nepotis,
telah kamu kerjakan (at-Taubah [9]: 105).
tidak adanya sistem penghargaan dan
Ayat di atas dengan tegas dan punisment, minimnya pengadaan training
jelas menunjukkan bahwa manusia berkala dan motivasi, dan kebutuhan
berkarya menurut kecakapan masing- untuk aktualisasi diri dalam lembaga
masing. Kecakapan seseorang baik nampaknya nyaris tidak diperhatikan
berupa ilmu yang dipunyainya maupun dan tidak dianggap sebagai suatu hal
sebagai pengalaman akan menempatkan yang penting dalam upaya membentuk
seseorang pada posisi tertentu sesuai atmosfer kerja yang kondusif.26 Hal lain
dengan disiplin ilmunya. Pembagian yang dapat dilakukan oleh lembaga-
kerja semacam ini pada akhirnya akan lembaga pendidikan Islam dalam rangka
menjurus menjadi spesialisasi dan menciptakan budaya kerja yang sehat
profesionalitas yang diakibatkan adanya adalah dengan merefungsionalisasi
perbedaan kecakapan, perbedaan sistem pengorganisasian di dalam
disiplin ilmu, dan keterampilan lembaga-lembaga pendidikan Islam
masing-masing yang menjadi bidang dengan melakukan rancang bangun
keahliannya.24 ulang pekerjaan untuk menentukan alih
Aspek profesionalisme yang tugas, alih wilayah unit kerja, perluasan
merujuk pada sifat dari suatu pekerjaan pekerjaan, dan dengan pembentukan
yang membutuhkan kompetensi atau tim kerja otonom.27
keahlian teknis. Profesionalisme dalam
artian ini merupakan suatu kebutuhan Penggerakan (Actuating) Pendidikan
lembaga pendidikan Islam yang modern Islam
yang tidak mungkin dapat dihindari Peng g erakan (actuating)
lagi karena era perubahan sekarang merupakan fungsi manajemen yang
menyebabkan terjadinya kompleksitas komplek dan mer upakan r uang
masalah yang ada baik di dalam maupun lingkup yang cukup luas serta sangat
di luar lembaga pendidikan Islam berhubungan erat dengan sumber daya
yang harus mendapat perhatian secara manusia yang pada akhirnya actuating
khusus oleh para pengelola lembaga merupakan pusat sekitar aktivitas-
pendidikan Islam.25 aktivitas manajemen. Actuating pada
Dalam manajemen lembaga hakekatnya adalah menggerakkan
sumber daya manusia untuk mencapai
24. Ibid., hlm. 30.
25. Winarno Surakhmad, dkk, Reformasi 26. Ibid., hlm. 154.
Pendidikan Muhammadiyah, hlm. 154. 27. Ibid., hlm.158.
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
10 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
Manajemen Pengembangan Pendidikan Islam 11
antar unit dalam lembaga, serta sistem obyek lembag a pendidikan dan
atau mekanisme di dalam lembaga merupakan faktor manajemen yang
dengan menciptakan kembali prosedur paling penting untuk menuju kepada
dan tata kerja lembaga sedemikian tujuan yang ingin dicapai. Pengawasan
rupa sehingga proses komunikasi antar merupakan langkah penentu terhadap
antar unit kerja, sistem pendelegasian, apa yang harus dirumuskan dalam aspek
pemberian wewenang, dan fungsi- perencanaan yang akan dirancang,
fungsi sumber daya manusia dalam sekaligus menilai dan memperbaiki,
lembaga dapat berjalan secara efektif sehingga pelaksanaannya sesuai dengan
dan efisien.33 rencana, serta terwujudnya tujuan
Dengan demikian, str uktur secara lebih efektif dan efisien pada
lembaga pendidikan Islam mesti masa selanjutnya.35
didesain dengan model lingkaran Adapun fungsi pengawasan
demokrasi yang bersifat pipih dan yaitu sebagai upaya penyesuaian
partisipatif. Dengan model struktur antara rencana yang telah disusun
yang makin mendatar diharapkan dengan pelaksanaan atau realitas hasil
lembaga pendidikan Islam memiliki yang benar-benar tercapai. Untuk
rentang kendali yang makin melebar dan mengetahui hasil capaian apakah benar-
tingkat-tingkat hirarki dapat terkurangi, benar telah sesuai dengan rencana yang
sehingga proses komunikasi antar telah disusun, diperlukan informasi
struktur bisa lebih lancar. Di samping tentang tingkat pencapaian hasil.
itu, dengan rentang kendali yang Informasi tersebut dapat diproleh
makin melebar, unit-unit kerja atau melalui komunikasi dengan bawahan,
tim kerja fungsional dalam lembaga khususnya dari laporan-laporan dari
dapat memiliki otonomi yang lebih setiap unit-unit kerja ataupun dengan
luas untuk melakukan kreativitas dan melakukan observasi berkala secara
inovasi bersama yang pada gilirannya langsung dan mendadak. Apabila hasil
dapat menjadi pendorong kemajuan tidak sesuai dengan standar yang telah
lembaga.34 ditentukan, pimpinan dapat menggali
informasi tentang masalah-masalah yang
Pengawasan (Controlling) Pendidikan dihadapi. Dengan demikian tindakan
Islam perbaikan dapat disesuaikan dengan
Pengawasan adalah suatu usaha sumber masalah. Di samping itu, untuk
untuk meneliti kegiatan-kegiatan menghindari kesalahpahaman tentang
yang telah dan akan dilaksanakan. fungsi pengawasan antara pengawas
Pengawasan berorientasi pada semua dengan obyek pengawasan, maka
perlu dipelihara jalur komunikasi yang
33. Winarno Surakhmad, dkk, Reformasi
Pendidikan Muhammadiyah, hlm. 157. 35. Sulistyorini, Manajemen Pendidikan
34. Ibid. Islam, hlm. 32.
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
12 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
Manajemen Pengembangan Pendidikan Islam 13
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
14 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
Manajemen Pengembangan Pendidikan Islam 15
dan norma sosial, tugas pemimpin adalah mengarahkan (direction) dalam tindakan
membuat organisasi sebagai suatu sistem atau aktivitas pemimpin. Kedua, dimensi
nilai dan sosial yang menyenangkan yang berkenaan deng an tingkat
bagi anggota organisasinya, menjadikan dukungan (support) atau keterlibatan
organisasi sebagai satu tempat beramal, orang-orang yang dipimpin dalam
berinteraksi, dan aktualisasi diri bagi melaksanakan tugas-tugas pokok
para anggotanya.47 organisasi.49
Oleh karena itu, supaya tugas Secara operasional, fungsi
kepemimpinannya dapat berjalan kepemimpinan menurut para pakar
dengan baik maka digunakan strategi. dapat dibedakan dalam lima fungsi
Strategi yang dipilih bergantung pokok,50 yaitu:
kepada seberapa tinggi pengetahuan, • Fungsi Instr uksi. Fungsi ini
ketrampilan, dan kualitas spiritualitas bersifat komunikasi satu arah.
pimpinan dalam menjalankan dan Pemimpin sebagai komunikator
mengembangkan serta memilih strategi merupakan pihak yang menentukan
yang cocok. Adapun strategi yang dapat apa, bagaimana, bilamana dan di
digunakan agar dapat menjalankan mana perintah itu dikerjakan agar
kepemimpinannya, adalah: 1) seorang keputusan dapat dilaksanakan secara
pemimpin har us meng gunakan efektif.
strategi yang fleksibel, 2) pemimpin • Fungsi Konsultasi. Fungsi ini bersifat
harus menjaga keseimbangan dalam komunikasi dua arah. Tahap pertama
menentukan kebutuhan jangka panjang dalam usaha menetapkan keputusan,
dan jangka pendek, 3) dalam memilih pemimpin seringkali memerlukan
strategi harus yang memberikan layanan bahan pertimbangan sehingga harus
terhadap lembaga, dan 4) semua berkonsultasi dengan bawahannya.
kegiatan diorientasikan dalam rangka Tahap berikutnya konsultasi dari
ibadah.48 pimpinan pada bawahannya dapat
Adapun fungsi kepemimpinan dilakukan setelah ditetapkan
harus berhubungan langsung dengan sebuah keputusan dan sedang
situasi sosial dalam kehidupan dalam pelaksanaan. Konsultasi itu
kelompok/organisasi masing-masing. bermaksud untuk memperoleh
Fungsi kepemimpinan memiliki dua masukan berupa umpan balik (take
dimensi, yaitu: pertama, dimensi yang and give) dalam rangka memperbaiki
berkenaan dengan tingkat kemampuan dan menyempurnakan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan dan
47. Gari Yulk, Kepemimpinan dalam dilaksanakan.
Organisasi, terj. Yusuf Udaya (Jakarta: Prenhal- • Fungsi Partisipasi. Maksud dari
lindo, 1998), hlm. 51.
48. Imam Moedjiono, Kepemimpinan dan 49. Ibid., hlm. 9.
Keorganisasian, hlm. 46. 50. Ibid., hlm. 2.
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
16 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
Manajemen Pengembangan Pendidikan Islam 17
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M
18 Chusnul Azhar
Jurnal TARJIH
Volume 14 (1) 1438 H/2017 M