Demokrasi liberal dikenal pula sebagai demokrasi parlementer karena pada saat itu berlangsung pemerintahan parlementer. Kabinet ini dilantik pada tanggal 7 September 1950 dengan Mohammad Natsir dari partai masyumi sebagai perdana menteri
Menurut Abdurakhman, dkk dalam
Sejarah Indonesia Kelas 12 (2018:66), sistem kepartaian di Indonesia pada era demokrasi liberal ialah sistem multipartai. Pembentukan banyak partai, menurut Mohammad Hatta, bertujuan buat mengukur kekuatan perjuangan Indonesia dan untuk mempermudah meminta tanggung jawab kepada pemimpin- pemimpin barisan perjuangan.
Sistem kepartaian yang berlaku di
Indonesia pada masa Demokrasi liberal adalah sistem Multipartai. Dasar hukum dari sistem kepartaian adalah maklumat pemerintah 3 November 1945. Melalui sistem ini, interaksi antara partai-partai di Indonesia mengalami dinamika yang sangat dinamis pada masa demokrasi liberal. Pelaksanaan pemilihan umum 1955 bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk dalam parlemen dan dewan Konstituante. Pemilihan umum ini diikuti oleh partai-partai politik yang ada serta oleh kelompok perorangan. Pemilihan umum ini sebenarnya sudah dirancang sejak kabinet Ali Sastroamijoyo I 31 Juli 1953-12 Agustus 1955 dengan membentuk Panitia Pemilihan Umum Pusat dan Daerah pada 31 Mei 1954. Namun pemilihan umum tidak dilaksanakan pada masa kabinet Ali I karena terlanjur jatuh. Kabinet pengganti Ali I yang berhasil menjalankan pemilihan umum, yaitu kabinet Burhanuddin Harahap.
Pada masa Demokrasi Liberal
(parlementer) tahun 1950-1955, ekonom- ekonom Indonesia mulai aktif dalam memberikan pemikiran sistem ekonomi nasional.
Latar belakang kemunculan pemikiran
ekonomi nasional berawal dari keinginan ahli ekonomi Indonesia untuk menghapuskan pengaruh ekonomi kolonial dari Indonesia.
1. SISTEM EKONOMI LIBERAL
Sistem ekonomi liberal adalah salah satu jenis sistem ekonomi yang dianut negara untuk memeperbaiki perekonomiannya. Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan pada masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Prinsip sistem ekonomi liberal ini adanya keperluan untuk mencari keuntungan pribadi tanpa mementingkan orang lain.
Dalam sistem ekonomi liberal adalah
pemerintah tidak memiliki pengaruh yang kuat untuk membatasi perekonomian individu atau masyarakatnya.