Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERENCANAAN EKONOMI

Makalah untuk memenuhi syarat mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro

Dosen Pengampu : Dr. Zainuddin, S.Ag, SE, MA

Disusun Oleh :

M.Khairulipanda Nasution (2041000029)

Universitas Potensi Utama

Fakultas Ekonomi & Bisnis

Prodi Ekonomi Syariah

Medan

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan karena berkat rahmat Allah SWT akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah Pengantar ekonomi makro yang berjudul : "Perencanaan Ekonomi" ini
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Salam dan shalawat semoga selalu tercurahkan
keharibaan Nabi Muhammad SAW, semoga pertolongan dan syafaat beliau terlimpahkan
kepada kita sekalian.Amin.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada Dosen Pengampu Dr. Zainuddin, S.Ag, SE, MA yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Terimakasih juga kami sampaikan
kepada teman-teman yang telah membantu dari awal sampai akhir pembuatan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran
dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.

Medan. 2020

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………......

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang…………………………………………………………....
Rumusan Masalah………………………………………………………
Tujuan Penelitian………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan………………………......................

2.2 Fungsi Perencanaan Ekonomi…………………………………..

2.3 Ruang Lingkup Perencanaan Ekonomi…………………….

2.4 Proses dan Tahapan Perencanaan Ekonomi...........

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA.......................................................

BAB I

ii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan adalah suatu langkah awal yang dilakukan sebelummelakukan sesuatu


hal yang hendak di capai. Dengan rencana yang matang, kita dapat mengetahui kelemahan dan
kelebihan dari tujuan yang akan di capai.Dalam ilmu ekonomi didapati pelajaran tentang
keorganisasian yang didalamnya terdapat sekumpulan orang yang berdiskusi atau sedang
melakukan pekerjaan tertentu yang dilakukan secara bersama-sama.

Dalam suatu organisasi ada visi dan misi (tujuan) yang harus dicapai dalam kurun
waktu tertentu dan mengharapkan hasil yang maksimal. Untuk memperoleh hasil yang
maksimal maka diperlukan persiapan sebelum bertindak, maka dari itu di perlukan lah adanya
rencana yang disusun sedemikian rupa yang didalamnya menampung berbagai keputusan-
keputusan atau pilihan-pilihan alternatif yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
dalam waktu tertentu pula. Jika suatu organisasi memiliki rencana yang matang, mereka tidak
akan kebingungan dalam bertindak karena semua masalah-masalah yang mungkin akan
dihadapi telah diprediksi dan direncanakan solusinya. Sehingga kemungkinan besar organisasi
bisa melaksanakan program-programnya dengan lancar tanpa kendala suatu apapun.

Perencanaan bisa menjadi suatu peta bagi kita yang ingin mengerjakan sesuatu.
Mengapa bisa menjadi suatu peta? Karena dengan perencanaan yang tersusun secara
sistematis dan rapi tidak akan membuat kita kebingungan saat menghadapi suatu persoalan
yang menghalangi kerja kita & lmu ekonomi yang membahas tentang uang juga memerlukan
adanya perencanaan, mau dipakai untuk apa uang tersebut atau bisa juga saat terjadi
keterbatasan dana atau biaya bisa untuk merencanakan yang manakah kebutuhan yang harus
didahulukan. Pada keadaan seperti itulah perencanaan ekonomi digunakan.

iii
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu :

1. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan ekonomi ?

2. fungsi dari adanya perencanaan ekonomi ?

3. Jelaskan ruang lingkup perencanaan ekonomi ?

4. Bagaimana proses dan tahapan dari perencanaan ekonomi ?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah :

1. Mahasiswa-mahasiswi mengetahui apa arti dari perencanaan ekonomi.

2. Mahasiswa-mahasiswi bisa mengetahui fungsi dari perencanaan ekonomi.

3. Mahasiswa-mahasiswi mengetahui ruang lingkup perencanaanekonomi.

4. Mahasiswa-mahasiswi memahami proses dan tahapan perencanaan ekonomi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan

iv
Perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencangkup
keputusan - keputusan atau pilihan - pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk
mencapai tujuan - tujuan tertentu pada masa yang akan datang ( Conyers & Hills : 1994 ).
Adapun beberapa pendapat dari para ahli tetang perencanaan yaitu sebagai berikut :

1. Waterston (1965) Perencanaan adalah usaha sadar, terorganisasi dan terus menerus guna
memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Conyers & Hills(1994) mendefiniskan perencanaan sebagai suatu proses yang yang
mencakup keputusan-keputusan atau pilihan- pilihan berbagai alternative penggunaan
sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.

3. MT Todaro (Economic Development, 7 th ed, 2000 ) : Perencanaan Ekonomi adalah upaya


pemerintah secara sengaja untuk mengkoordinir  pengambilan keputusan ekonom dalam
jangka panjang serta mempengaruhi, mengatur dan dalam beberapa hal mengontrol
tingkat danlaju pertumbuhan berbagai variable ekonomi yang utama untuk
mencapaitujuan pembangunan yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Jhingan : Perencanaan adalah teknik/cara untuk mencapai tujuan, untuk mewujudkan


maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan
dengan baik oleh badan Perencanaan Pusat. Tujuan tersebut mungkin untuk mencapai
sasaran social, politik atau lainnya.

Walaupun belum ada kesepakatan yang di antara pakar ekonom berkenaan dengan istilah
perencanaan ekonomi, dapat di ambil inti dari istilah perencanaan ekonomi mengandung arti
pengendalian dan Pengaturan suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan
tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.Dari beberapa pengertian dan pendapat dari para
ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan ekonomi adalah proses berkesinambungan
yang melibatkan beberapa keputusan atau pilihan untuk menegendalikan perekonomian yang
digunakan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu di masa depan denganwaktu tertentu
pula.

v
Berdasarkan definisi diatas berarti ada empat elemen dasar perencanaan yaitu : 1.
Merencanakan berarti memilih

Definisi ini dikenalkan oleh Yulius Nyerere (mantan Presiden Tanzania) ketika
menyampaikan pidato Repelita II tanzania pada tahun 1969 .Perencanaan merupakan proses
memilih di antara berbagai kegiatan yang diinginkan karena tidak semua yang diinginkan
tersebut dapat dilakukan dan tercapai pada saat yang bersamaan. Hal ini menyiratkan bahwa
hubunganal antara perencanaan dengan proses pengambilan keputusan sangat berat sehingga
banyak literature perencanaan membahas pendekatan-pendekatan alternatif proses
pengambilan keputusan, terutama sekali berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pembuatan keputusan dan urutan-urutan tindakan di dalam proses pengambilan keputusan.

2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya

Penggunaan istilah "sumberdaya" di sini menunjukkan segala sesuatu yang dianggap


berguna dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sumberdaya di sini mencakup sumberdaya
alam saja (tanah, air, hasil tambang, dan sebagainya), sumberdaya manusia, sumberdaya
modal, dan keuangan, perencanaan mencakup proses pengambilan keputusan tentang
bagaimana penggunaan sumberdaya yang tersedia sebaik-baiknya. Oleh karena itu,kuantitas
dan kualitas sumberdaya tersebut berpengaruh sangat penting dalam proses memilih di antara
berbagai pilihan tindakan-tindakan yang ada.

3. Perencanaan merupakan alat untuk mecapai tujuan

perencanaan sebagai alat pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan
proses penetapan tujuan. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seorang perencana
adalah bahwa tujuan-tujuan mereka kurang didefinisikan secara tepat. Sering kali tujuan-tujuan
tersebut didefinisikan secara kurang tegas, karena kadang kala tujuan-tujuan tersebut
ditetapkan oleh orang lain (para pemimpin politik, misalnya)

4. Perencanaan untuk masa depan ( Lincoln Arsyad, 1999)

vi
Satu satu elemen penting dalam perencanaan adalah element waktu. Tujuan-tujuan dalam
perencanaan dirancanag untuk mencapai di masa yang akan datang dan oleh karena itu
perencanaan berkaitan dengan masa depan.

Arthur lewis dalam bukunya berjudul Development Planning (1966). Membagi


perencanaan dalam (enam) pengertian yaitu :

1. Istilah perencanaan seringkali dihubungkan dengan letak geografis, bangunan, tempat


tinggal, bioskop dan lainnya. Di negara sedang berkembang hal ini sering disebut dengan
istilah perencanaan kota dan negara (town and country planning) atau perencanaan kota
dan daerah (urban and regional planning).

2. Perencanaan mempunyai arti keputusan penggunaan dan pemerintah dimasa yang akan
datang.

3. Ekonomi berencana adalah ekonomi dimana setiap unit produksi hanya memanfaatkan
sumber daya manusia, bahan baku, dan peralatan yang dialokasikan dengan jumlah
tertentu dan menjual produknya hanya kepada perusahaan atau perorangan yang ditunjuk
oleh pemerintah.

4. Perencanaan berarti setiap penentuan sasaran produksi oleh pemerintah.

5. Penerapan sasaran untuk perekonomian secara keseluruhan dengan maksud untuk


mengalokasikan semua tenaga kerja, devisa, bahan mentah dan sumberdaya lainnya ke
berbagai bidang perekonomian.

6. Untuk menggambarkan sarana yang digunakan pemerintah untuk memaksakan sasaran-


sasaran yang ditetapkan.

7. Perencanaan sebenarnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari waktu ke


waktu dengan melibatkan kebijaksanaan (polycy) dari pembuat keputusan berdasarkan
sumber daya yang tersedia dan disusun secara sistematis.

vii
Maka pelaksanaan pembuatan perencanaan itu pada dasarnya adalahmengambil suatu
kebijaksanaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut ( Soekartawi, 1990).

1. Perencanaan berarti memilih berbagai alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif yang
ada

2. Perencanaan berarti pula alokasi sumberdaya yang tersedia baik sumberdaya alam


maupun sumberdaya manusia.

3. Perencanaan mengandung arti rumusan yang sistematis yang didasarkan pada


kepentingan masyarakat banyak.

4. Perencanaan juga menyangkut masalah tujuan atau sasaran tertentu yang harus dicapai.

5.Perencanaan juga dapat diartikan atau dikaitkan dengan kepentingan masadepan.

2.2 Fungsi Perencanaan Ekonomi

Fungsi Perencanaan ekonomi beberapa buku literatur perencanaan pembangunan


(Development planning) pembahasan terhadap pentingnya perencanaan ini sering dikaitkan
dengan pembangunan itu sendiri. Dengan demikian, pembahasan pentingnya aspek
perencanaan yang dikaitkan dengan aspek pembangunan dapat diklarifikasikan menjadi dua
topik utama, yaitu :

1.Perencanaan sebagai alat dari pembangunan.

2.Perencanaan sebagai tolok ukur dari berhasil atau tidaknya pembangunantersebut.

Perencanaan dianggap sebagai alat pembangunan karena perencanaan memang


merupakan alat strategis dalam menuntun jalannya pembangunan. Suatu perencanaan yang
disusun secara acak-acakkan (tidak sistematis) dan tidak memperhatikan aspirasi target group
(sasaran), maka pembangunan yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan. Dengan demikian
dalam konteks perencanaan, sebagai alat maka mempunyai keunggulan komprehensif
sebagai berikut :

viii
1.Perencanaan dapat dipakai sebagai alat untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan.

2.Perencanaan dapat dipakai sebagai alat penentuan sebagai alternatif dan berbagai


kegiatan pembangunan.

3.Perancanaan dapat dipakai sebagai penentuan skala prioritas.

4.Perencanaan dapat dipakai sebagai alat peramalan (forecasting) dari kegiatan dari masa
ke masa yang akan datang. (Soekartawi, 1990 )

Sementara menurut Lincolin Arsyad fungsi-fungsi perencanaan adalah sebagai berikut :

1. Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan,adanya


pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukankepada tujuan
pembangunan.

2.Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-prospek


perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan
datang.

3.Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang terbaik.

4.Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan.
5.Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan
evaluasi.

2.3 Ruang Lingkup Perencanaan Ekonomi

Adapun lingkup perencanaan yaitu meliputi lingkup substantif dan lingkup teritorial.
Lingkup substantif akan mencakup materi yang menjadi materi perencanaan, sedangkan
lingkup teritorial akan mencakup area wawasan menurut perwilayahannya.

1. Ruang Lingkup subtantif

Lingkup sunstantif meliputi tiga sasaran perencanaan yakni :

ix
a. Perencanaan Sosial ( Sosial Planning) yaitu segala usaha perencanaan pembangunan yang
berorientasi dan bermotivasi kepada segi kehidupan masyarakat, seperti perencaaan
kesehatan, perencanaan pendidikan, perencanaan kebudayaan, perencanaan
pemberantasan buta huruf, perencanaan kelembagaan dan lain-lain.

b. Perencanaan Ekonomi (Ekonomic Planning) yaitu segala usaha perencanaan pembangunan


yang berorientasi dan bermotivasi kepada segi pengembangan ekonomi. Produk
perencanaan ekonomi antara lainadalah perencanaan peningkatan produksi, perencanaan
peningkatan pendapatan, perencanaan pengembangan jasa, lapangan kerja dan lain-lain.

c. Perencanaan Fisik ( Fisical Planning) yaitu segala usaha perencanaan pembangunan yang


berorientasi dan bermotivasi dalam aspek fisik sebagai wadah untuk menampung kegiatan
ekonomi dan sosial dalam bentuk rencana tata guna lahan, perencanaan struktur
ruang, perencanaan infrastruktur dan lain-lain. Perencanaan fisik yang berbasis subtansi
perencanaan ekonomi adalah rencana tata ruangterbuka hijau, konservasi sungai,
konservasi pantai dan lain-lain.

2. Ruang Lingkup Teritorial meliputi :

a. Wilayah, yaitu area di permukaan bumi yang memiliki batas secarageografis seperti pantai,
aliran sungai atau wilayah hutan.

b. Daerah, yaitu area yang memiliki batas yang ditentukan berdasarkan wewenang
administratif yang ditentukan oleh peraturan perundangan tertentu, seperti perbatasan
Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur, Daerah Tingkat II Kabupaten, Kota Madya
seperti Kota Madya Bandung, Cianjur, Palembang dan lain-lain.

c. Kawasan, yaitu area yang memiliki batas yang ditentukan berdasarkan kepada batasan
fungsional yang dominan, seperti kawasan perdagangan, kawasan pendidikan, kawasan
pusat kota, kawasan rekreasi, kawasan perkantoran dan lain-lain.

d. Hirarki perencanaan meliputi subtansi manusia sebagai objek dan subjek perencanaan.
Lingkup perencanaan berdasarkan hirarki di mulai dari perencanaan individu hingga ke

x
perencanaan nasional.

e. Perencanaan individu, perencanaan ini berorientasi dalam tujuan pribadi dan lingkup


ruang yang terbatas, misalnya perencanaan seorang mahasiswa, perencanaan seorang
karyawan, perencanaan seorang dokter, dan lain-lain.

f. Perencanaan Keluarga/Rumah Tangga, perencanaan ini dilakukan oleh beberapa individu


yang membentuk kelompok seperti rumah tangga,group band, suatu kantor, dll. Yang
ruang lingkupnya ada dalam saturumah.

g. Perencanaan Lingkungan, perencanaan ini melibatkan berbagai kelompok atau


kepentingan yang meliputi beberapa rumah/gedung dengan berbagai kegiatan fungsional
yang beragam.

h. Perencanaan Kota, perencanaan yang ruang lingkupnya meliputi beberapa lingkungan dan


kawasan fungsional.

i. Perencanaan Regional, perencanaan yang lingkupnya meliputi kota-kota, wilayah pedesaan


serta kegiatan fungsional tertentu/wilayah khusus, termasuk lingkungan alami dan binaan.

j. Perencanaan Nasional, perencanaan yang meliputi wilayah seluruh negara. Tujuan dari
perencanaan nasional adalah sebagai pedoman nasional yang memberi arahan
pemanfaatan berbagai sumberdaya yang ada yang ditujukan bagi kesejahteraan seluruh
bangsa.

2.4 Proses dan Tahapan Perencanaan Ekonomi

Proses Perencanaan Ekonomi Ekonomi Proses perencanaan merupakan hal mendasar yang
harus diperhatikan oleh para pembuat keputusan (perencanaan),adapun proses perencanaan
ekonomi tersebut dibagi kedalam empat tahap.

Tahap pertama, dimulai pada saat tujuan ditetapkan oleh pemimpin politik dan
diterjemahkan ke dalam target kuantitatif untuk pertumbuhan, penciptaan kesempatan kerja,
distribusi pendapatan, pengurangan kemiskinan, . Para pemimpin polotik harus menentukan

xi
prioritas-prioritas tujuan untuk mengarahkan perencana jika terjadi beberapa konflik tujuan.
Hasilnya adalah fungsi kesejahteraan yang memberikan suatu ukuran apakah perencanaan(dan
para perencana) akan memenui tujuan nasional atau tidak. Ukuran tersebut merupakan fungsi
dan target-target tujuan yang biasanya cukup banyak jumlahnya. Umumnya orang menetapkan
target kenaikan unutk suatu tujuan atau lebih, misalnya kenaikan GNP 6 persen per tahun dan
kenaikan tingkat pengerjaan(employment) sebesar 4 persen per tahun, dan kemudian
memerintahkan kepada perencana untuk mengembangkan program-program untuk mencapai
tujuan tersebut. Alternatif ketiga adalah suatu fungsi kesejahteraan yang menunjukkan
peringkat (urut-urutan tujuan), yang membuat para perencana untuk melakukan pertimbangan,
misalnya pertumbuhan. Tahap kedua, adalah mengukur ketersediaan sumberdaya yang langka
selama periode perencanaan tersebut, tabungan, bantuan luar negeri, penerimaan pemerintah,
penerimaan ekspor, tenaga kerja yang terlatih, dan lain-lain. Kesemuanya itu, bersama dengan
keterbatasan administrasi dan organisasi, merupakan kendala (constraints) yang mengendalai
kemampuan perokonomian tersebut untuk mencapai target-targetnya.

ketiga, hampir dari semua upaya ekonomi ditujukan untuk memilih berbagai cara
(kegiatan dan alat) yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan nasional. Pada tahap ini
ditetapkan proyek-proyek investasi seperti jalan raya, jaringan irigasi, pabrik-pabrik, pusat-
pusat kesehatan yang termasuk dalam perencanaan nasional, kebijaksanaan harga, seperti nilai
kurs, tingkat bunga, upah, pengaturan pajak atau sibsidi yang semuanya ini biasa merangsang
perusahaan swasta untuk mengembangkan tujuan-tujuan pembangunan nasional,
dan perubahan keuangan (perbankan) atau penataan kembai sector pertanian, yang bias
mengurangi hambatan-hambatan untuk mengubah dan mendukung kegiatan-kegiatan
pembangunan lainnya.

keempat, perencanaan mengerjakan proses pemilihan kegiatan yang penting dan


mungkin untuk mencapai tujuan nasional ( welfare fungtion ) tanpa terganggu adanya kendala-
kendala sumberdaya dan organisasional. Hasil dari proses ini adalah strategi pembangunan
(Development strategy) atau rencana mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama
beberapa tahun(biasanya lima tahun). (Lincoln Arsyad, 1999)

xii
Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi menurut Adam Smith membagi tahapan
pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap yang berurutan, yaitu dimulai dari masa perburuan,
masa berternak, masa bercocok tanam, masa perdagangan dan yang terakhir adalah masa
perindustrian. Menurut teori ini, masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional
kemasayarakat modern yang kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin
terpacu dengan adanya sistem pembagian kerja antar pelaku ekonomi. Dalam hal ini, Adam
Smith memandang pekerja sebagai salah satu input bagi proses produksi. Pembagian kerja
merupakan titik sentral pembahasan dalam terori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan
produktifitas tenaga kerja. Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peran penting.
Menurut teori ini, akumulasi modal akan menentukancepat atau lambatnya pertumbuhan
ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Modal tersebut diperoleh dari tabungan yang
dilakukan masyarakat. Adanya akumulasi modal yang dihasilkan dari tabungan, maka pelaku
ekonomi dapat menginvestasikan kesektor riil, dalam upaya untuk meningkatkan
penerimaannya. Menurut Adam Smith proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan
memiliki hubungan keterkaitan satu dengan lain. Timbulnya peningkatan kinerja pada suatu
sektor akan meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal,mendorong kemajuan tekhnologi,
meningkatkan spesialisasi dan memperluas pasar hal ini akan mendorong pertumbuhan
ekonomi semakin pesat. Proses pertumbuhan ekonomi sebagai suatu 'fungsi tujuan', pada
akhirnya harus tunduk  pada 'fungsi kendala', yaitu keterbatasan sumberdaya ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi akan mengalami keterlambatan jika daya dukung alam tidak mampu lagi
mengimbangi aktivitas ekonomi yang ada. Keterbatasan sumberdaya merupakan faktorktor
yang dapat menghambat ekonomi tersebut, bahkan dalam perkembangan hal tersebut justru
menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. (Mudrajad kuncoro, 1997).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengertian dari perencanaan ekonomi sangat lah banyak dan berbeda-beda,namun


pada dasarnya inti dari maknanya memiliki kemiripan antara pengertian yang satu dan

xiii
pengertian yang lain. Para pakar ekonom juga beleum menemukan kesepakatan arti dari
perencanaan ekonomi. Dengan istilah perencanaan ekonomi,dapat di ambil inti dari istilah
perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan Pengaturan suatu perekonomian
untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.

Setelah mengetahui berbagai pengertian dari para ahli ekonomi


tentang perencanaan ekonomi dan dari istilahnya, perencanaan ekonomi memiliki empat
elemen dasar, yaitu :

1. Perencanakan berarti memilih

2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya

3. Perencanaan merupakan alat untuk mecapai tujuan

4. Perencanan untuk masa depan (Lincolin Arsyad,1999)

Perencanaan juga memiliki beberapa fungsi. Dari beberapa literatur  perencanaan


pembangunan (Development planning) pembahasan terhadap pentingnya perencanaan ini
sering dikaitkan dengan pembangunan itu sendiri.Perencanaan juga dianggap sebagai alat yang
strategis. Perencanaan memiliki dua ruang lingkup yaitu ruang lingkup subtantif dan ruang
lingkup tutorial.Dalam pelaksanaan perencanaan ada beberapa tahapan-tahapan yang harus
dilakukan diantaranya adalah tujuan seorang pemimpin, ketersediaan sumber dayayang langka,
pemilihan berbagai cara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, perencanaan
mengerjakan proses pemilihan kegiatan yang penting dan mungkin untuk mencapai tujuan
nasional.

3.2 Saran

Dalam penyajian materi dalam makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kelemahan baik dari struktur penulisan maupun penyajian materinya. Karena
itu, kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Dan untuk itu
kami ucapkan terima kasih.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.

Yogyakarta : BPFE

Diana Conyers and Peter Hills,1984. An Introduction to Development Plannning the Third Word,
John Wiley series on public administration in developingcountries, John Wileyi & Sons Ltd. New
York.

http://nadhivaqudsiy.blogspot.co.id/2015/05/ekonomi-pembangunan-strategi-dan.html (Diaks
es pada hari Sabtu tanggal 01 April 2017 pukul 08.50 WIB)

http://megabrilianingrum.blogspot.co.id/2011/05/bab-iv-perencanaan-ekonomi.html (Diakses
pada hari Sabtu tanggal 01 April 2017 pukul 08.30 WIB)

http://sentralekonomi.blogspot.co.id/2016/02/perencanaan-ekonomi.html (Diakses pada hari
Sabtu tanggal 01 April 2017 pukul 08.40 WIB)

Kuncoro, Mudrajad. 2000. Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan.

 UPP AMP YKPN.

Soekartawi, 1990, Teori Ekonomi Produksi, dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-
Douglas.Rajawali Press. Jakarta.

xv

Anda mungkin juga menyukai