Anda di halaman 1dari 16

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.03.089 1 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR 01-08-2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Laporan yang dibuat setiap kejadian yang tidak diharapkan (KTD)
atau kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian tidak cedera
(KTC) atau sentinel yang terjadi pada pasien.
TUJUAN 1. Menurunnya insiden keselamatan pasien (KTD, KNC, KTC,
dan KPC)
2. Meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien
3. Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden
keselamatan pasien
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor /
/RSJD/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan di Instalasi Rawat Inap

PROSEDUR INTERNAL
1. Tindaklanjuti (dicegah/ditangani) jika terjadi suatu insiden
(KNC/KTD/KTC/KPC) di rumah sakit
2. Buat laporan insidennya dengan mengisi Formulir Laporan
Insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan langsung
(Supervisor/ Kepala bagian paling lambat 2x24 jam)
3. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan
grading risiko terhadap insiden yang dilaporkan
4. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa
yang akan dilakukan sebagai berikut :
a. Grade biru : Investigasi sederhana oleh atasan
langsung, waktu maksimal 1 minggu
b. Grade hijau : Investigasi sederhana oleh atasan
langsung waktu maksimal 2 minggu
c. Grade kuning : Investigasi komprehensif/Analisis akar
masalah/RCA oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45
hari
d. Grade merah : Investigasi komprehensif/Analisis akar
masalah/RCA oleh Tim di RS, waktu maksimal 45 hari.
5. Laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke
Tim KP di RS
6. Tim KP di RS menganalisa kembali hasil investigasi dan
laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan
Investigasi Lanjutan (RCA) dengan melakukan regarding
7. Untuk Grade kuning/merah, tim KP di RS akan melakukan
Analisis Akar Masalah (RCA)
Tim KP di RS, akan membuat laporan dan rekomendasi untuk
perbaikan serta pembelajaran berupa petunjuk untuk mencegah
kejadian yang sama terulang kembali

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.03.089 1 2/2
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :
PROSEDUR 01-08-2017 Direktur UPTD
OPERASIONAL Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PROSEDUR 8. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada
direktur Rekomendasi untuk perbaikan diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit di
Rumah sakit
9. Unit kerja membuat analisa kejadian di satuan kerjanya masing-
masing
10. Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh Tim KP di RS

EKSTERNAL
Laporan hasil investigasi sederhana/analisis akar masalah/RCA
yang terjadi pada pasien dan telah mendapatkan rekomendasi dan
solusi oleh Tim KP di RS (internal)/ Pimpinan RS dikirimkan ke
KKPRS dengan melakukan entry data melalui website resmi
KKPRS: www.bu.depkes.go.id

UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Jalan


 Instalasi Pelayanan RSJD
 Komite KPRS
 Bidang Pelayanan Medik
 Bidang Pelayanan Keperawatan
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Rekam medis

IDENTIFIKASI PASIEN PSIKIATRI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
03.03.090 1 1/1
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR 01-08-2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Merupakan tindakan yang dilakukan petugas dalam rangka
menjamin kebenaran identitas pasien sebelum dilakukan tindakan
medis, pemberian obat, pengambilan sampel darah dan produk
darah pada pasien gangguan jiwa.

TUJUAN Sebagai acuan untuk menjamin identitas pasien dengan benar


sebelum dilakukan tindakan medis, pemberian obat dan
pengambilan sampel darah

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor / /RSJD/2017
Tentang Kebijakan Pelayanan di Instalasi Rawat Inap
PROSEDUR 1. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada
pasien dan keluarga (“Selamat... Bapak/Ibu perkenalkan
Saya.....Dokter/perawat/petugas bagian......”)
2. Petugas menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir kepada
pasien (“Bapak/Ibu nama lengkapnya siapa? Kapan tanggal lahir
Anda?”)
3. Petugas mencocokkan wajah pasien, nama pasien, tanggal lahir,
dan nomor rekam medis pasien dengan foto dan data pasien
yang ada di lembar identitas pasien di rekam medik atau lembar
pemberian obat.

UNIT TERKAIT  Instalasi Rekam Medis


 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Rawat Jalan

PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
03.03.091 1 1/2
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR 01-08-2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identifikasi
pada pasien non psikiatri pada pergelangan tangan yang tercantum
nama, tanggal lahir, dan nomor rekam medis
TUJUAN Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien
dirawat di RS Jiwa Provinsi Kep. Bangka Belitung
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor /
/RSJD/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan di Instalasi Rawat Inap
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin
3. Isi label gelang dengan identitas pasien (nama, tempat tanggal
lahir, dan nomor rekam medis) sesuai berkas rekam medis
pasien
4. Ucapkan salam
“Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu”
5. Sebut nama dan unit kerja anda
“Saya...(nama), dari unit kerja....(sebutkan)”
6. Jelaskan nama dan tujuan pemasangan gelang identifikasi
kepada pasien atau keluarga.
“ Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, Saya akan
memasang gelang identifikasi ini pada pergelangan tangan
Bapak/Ibu. Tujuannya adalah untuk memastikan identitas
Bapak/Ibu dengan benar dalam mendapatkan pelayanan dan
pengobatan selama di rumah sakit ini
. Setelah Bapak/Ibu berada di ruang rawat inap, staf kami
akan selalu melakukan komfirmasi identitas dengan meminta
Bapak/Ibu menyebutkan nama dan tanggal lahir Bapak/Ibu
untuk dicocokkan dengan data pada gelang identifikasi.
Prosedur konfirmasi tersebut akan selalu dilaksanakan pada
saat pemberian obat, pemberian transfusi darah, pengambilan
sampel untuk pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
radiologi dan bila akan dilakukan tindakan kedokteran.”

PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.03.091 1 2/2
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR 01-08-2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PROSEDUR 7. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau
keluarga paham atas informasi tersebut.
8. Lakukan verifikasi identitas pasien dengan menanyakan nama,
tanggal lahir dengan pertanyaan terbuka dan mencocokannya
dengan identitas yang ada di gelang.
“Ibu/Bapak namanya siapa? “Tanggal berapa ibu/bapak
lahir?”
9. Tanyakan kesiapan pasien untuk dipasangkan gelang.
10. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan tangan pasien
(sesuai dengan kondisi).
11. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa gelang
identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang.
12. Cuci tangan
13. Dokumentasi

UNIT TERKAIT  Instalasi Gawat Darurat


 Instalasi Rekam medis

PEMASANGAN PENANDA PASIEN RISIKO JATUH

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
1/2
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memasangkan
penanda risiko jatuh pada pasien dengan hasil asesmen berisiko
jatuh.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memasangkan
penanda risiko jatuh pada pasien dengan hasil asesmen berisiko
jatuh.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor /
/RSJD/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan di Instalasi Rawat Inap

PROSEDUR 1. Siapkan baju identitas penanda jatuh (baju berwarna kuning)


2. Perawat cuci tangan.
3. Ucapkan salam (“Selamat ..... Bapak/Ibu..”)
4. Perkenalkan diri dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan
(“Perkenalkan saya....., Saya perawat yang akan memasangkan
baju penanda risiko jatuh pada Bapak/Ibu”)
5. Minta pasien/keluarga pasien menyebutkan nama dan tanggal
lahir kemudian mencocokkan wajah pasien dengan foto di
rekam medik.
6. Jelaskan tujuan tindakan pemasangan baju berwarna kuning
untuk pasien jiwa (“tujuan dipasangbaju berwarna kuning
untuk memudahkan petugas mencegah dan mengawasi
kemungkinan resiko jatuh”)
7. Tanyakan kesiapan pasien (“bagaimana Bapak/ibu apakah
sebelumnya ada yang ditanyakan”)
8. Pasang baju warna kuning pada pasien.

PEMASANGAN PENANDA PASIEN RISIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.03.092 1 2/2
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR 01-08-2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PROSEDUR 9. Ucapkan salam (“selamat...Bapak/Ibu..”)
10. Perawat cuci tangan
11. Dokumentasikan

Hal yang perlu diperhatikan:


Pasang klip penanda risiko (warna kuning) pada lembar identitas
pasien di rekam medis pasien.

UNIT TERKAIT  Instalasi Gawat Darurat


 Instalasi Rekam medis
 Instalasi Rawat Inap

PEMASANGAN PENANDA RIWAYAT ALERGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
03.03.093 1 1/2
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR 01-08-2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Proses penandaan pada pasien riwayat alergi untuk mencegah
pasien terpapar allergen pada saat mendapatkan pelayanan di RS
Jiwa Daerah Provinsi Kep. Bangka Belitung

TUJUAN 1. Memudahkan identifikasi pasien yang mempunyai riwayat


alergi
2. Memberikan tindakan pencegahan agar pasien tidak mendapat
paparan alergen ulang saat mendapat pelayanan di rumah sakit

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor /
/RSJD/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan di Instalasi Rawat Inap

PROSEDUR 1. Cuci tangan


2. Ucapkan salam (“ Selamat.....Bapak/Ibu..”)
3. Pekenalkan diri (“Perkenalkan Saya...., Saya adalah
Dokter/Perawat/Analis/dll yang akan ..........”)
4. Minta pasien/keluarga pasien menyebutkan nama dan tanggal
lahir kemudian mencocokan dengan gelang identitas (untuk
pasien non psikiatri) atau mencocokan wajah pasien dengan foto
dan identitas pada lembar identitas di rekam medis pasien
(untuk pasien psikiatri).
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pemasangan gelang
untuk pasien non jiwa dan pemasangan baju dengan tanda alergi
untuk pasien gangguan jiwa (“tujuan dipasang gelang warna
merah atau baju dengan tanda alergi untuk memudahkan
petugas agar pasien tidak diberikan obat atau makanan yang
pernah menyebabkan alergi pada Bapak/Ibu”)
6. Tanyakan kesiapan pasien (“Bagaimana Bapak/Ibu apakah
sebelumnya ada yang ditanyakan”)
7. Petugas memasang gelang warna merah pada pergelangan
pasien (untuk pasien non psikiatri) atau memakaikan baju yang
sudah diberi stiker merah di sebelah dada (pada pasien psikiatri)
8. Ucapkan salam (“ Selamat ..... Bapak/Ibu/..”)
9. Cuci tangan

PEMASANGAN PENANDA RIWAYAT ALERGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.03.093 1 2/2
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR 01-08-2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PROSEDUR 10. Pasang klip penanda alergi (warna merah) pada lembar
identitas pasien di rekam medis pasien
11. Dokumentasikan

UNIT TERKAIT  Instalasi Gawat Darurat


 Instalasi Rekam medis

PEMANTAUAN RISIKO BUNUH DIRI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR 01-06-2022 Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Mengumpulkan dan menganalisis risiko merugikan diri sendiri
dengan maksud mengakhiri hidup
TUJUAN

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor / /RSJD/
Tentang Kebijakan Pelayanan di Instalasi Rawat Inap

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien mengunakan minimal dua identitas ( nama


lengkap,tanggal lahir, dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langka langka prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan enam langka
4. Priksa gejala risiko bunuh diri ( seperti gangguan mood,
halusinasi,delusi,panic,penyalahgunaan zat,kesedihan,
gangguan kepribadian)
5. Priksa keinginan dan pikiran rencana bunuh diri
6. Priksa lingkungan bebas bahaya secara rutin (seperti barang
pribadi,pisau cukur, jendela)
7. Priksa adanya perubahan mood atau perilaku
8. Lakukan kebersihan tangan enam langka
9. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon
pasien

UNIT TERKAIT  Instalasi Gawat Darurat


 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rekam Medis

PENCEGAHAN JATUH DI RAWAT INAP


No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Pencegahan terjadinya pasien jatuh selama dalam masa perawatan
di rumah sakit
TUJUAN Mencegah kejadian jatuh dan melindungi pasien dari cidera
KEBIJAKAN Peraturan Direktur UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188 / /RSJD/ Tentang
Panduan Sasaran Keselamatan Pasien
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien mengunakan minimal dua identitas
( nama lengkap,tanggal lahir, dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langka langka prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a) Baju berwarna kuning sebagai penanda risiko jatuh
b) Formulir penilaian risiko jatuh
c) Alat tulis
4. Lakukan kebersihan tangan enam langkah
5. Lakukan penilaian tingkat risiko jatuh dengan
menggunakan Edmonson Psychyatric Fall Risk.
6. Jika dari hasil penilaian di temukan hasil skor kurang dari
90 maka lakukan:
a. Orientasikan pasien pada lingkungan kamar atau bangsal
b. Pastikan Rem tempat tidur terkunci
c. Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam
hari
d. Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap menyala
e. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan
f. Pastikan alas kaki tidak licin
g. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan
h. Atur ketinggian tempat tidur
7. Jika dari hasil penilaian skor lebih dari 90 maka lakukan:
a. Lakukan tindakan sesuai skor kurang dari 90
b. Pasang penanda risiko jatuh (memakai baju berwarna
kuning)
c. Awasi/ bantu pasien dalam memenuhi ADL
d. Cepat menanggapi keluhan pasien
e. Review kembali obat-obat yang berisiko
f. Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap
g. Libatkan pasien secara aktif
8. Lakukan kebersihan tangan enam langka
9. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan kedalam
rekam medis
UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Rekam Medis
ASSESMEN PENILAIAN RISIKO JATUH DI RAWAT
INAP (EDMONSON PSYCHIATRIC FALL RISK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Sebuah Proses untuk menemukan adanya risiko terjadinya
kejadian jatuh pada pasien
TUJUAN
Mendapatkan informasi adanya risiko jatuh pada pasien
KEBIJAKAN Peraturan Direktur UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188 / /RSJD/ Tentang
Panduan Sasaran Keselamatan Pasien

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien mengunakan minimal dua identitas ( nama


lengkap,tanggal lahir, dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langka langka prosedur
3. Siapkan formulir penilaian risiko jatuh dengan menggunakan
Edmonson Psychyatric Fall Risk
4. Lakukan kebersihan tangan enam langka
5. Lakukan penilaian berdasarkan:
a. Usia
b. Status Mental
c. Eliminasi
d. Pengobatan
e. Diagnosis
f. Pergerakan
g. Nutrisi
h. Gangguan Tidur
i. Riwayat Jatuh
6. Hitung skor hasil penilaian risiko jatuh,apabila total skor
kurang dari 90 maka pasien tidak berisiko dan apabila total
skor lebih dari 90 maka pasien berisiko jatuh
7. Lakukan kebersihan tangan enam langka
8. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan kedalam
rekam medis

UNIT TERKAIT  Instalasi Gawat Darurat


 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Rekam Medis
SKRINING RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT
JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD
PROSEDUR Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dinas Kesehatan
OPERASIONAL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. Hj. Ria Agustine


NIP.198108152010012010
PENGERTIAN Sebuah Proses untuk mengidentifikasi pasien risiko jatuh pada
rawat jalan
TUJUAN Agar pasien risiko jatuh pada rawat jalan terdeteksi,sehingga dapat
dihindarkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188 / /RSJD/ Tentang
Panduan Sasaran Keselamatan Pasien

PROSEDUR 1. Petugas keamanan melakukan skrining awal assesmen resiko


jatuh dengan memakai pertanyaan sederhana secara lisan
antara lain :
a. Apakah merasa tidak stabil ketika berdiri atau berjalan?
b. Apakah anda khawatir akan jatuh?
c. Apakah anda pernah jatuh dalam setahun terakhir?
2. Jika ada 1 dari pertanyaan tersebut di jawab ya maka
selanjutnya petugas keamanan akan memberikan bantuan
dengan kursi roda atau brankar untuk membawa pasien ke
tempat pelayananan
3. Selanjutnya.perawat akan melakukan skrining risiko jatuh
dengan menggunakan metode “Modifikasi Get Up And Go
Test”.
4. Jika dari hasil pengkajian tersebut ditemukan pasien dengan
risiko jatuh akan di lakukan penandaan dengan gelang
berwarna kuning
5. Pasien dan keluarga di diberikan edukasi mengenai faktor
resiko jatuh dilingkungan rumah sakit dan melanjutkan keikut
sertaannya sepanjang mendapat pelayanan di rawat jalan.
6. Keluarga di informasikan dalam semua aktifitas sebelum
memulai penggunaan alat bantu.
7. Pasien diajari menggunakan hand rell.
8. Pasien di informasikan mengenai dosis dan frekuensi
konsumsi obat – obatan lain.
9. Semua tindakan yang telah dilakukan di dokumentasikan ke
dalam rekam medis pasien
UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai