0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Standar prosedur operasional pemasangan penanda pasien risiko melarikan diri meliputi prosedur pemasangan baju berwarna orange pada pasien yang dinilai berisiko melarikan diri untuk memudahkan pengawasan dan pencegahan. Prosedur dimulai dengan persiapan baju penanda, pengenalan diri, penjelasan tujuan, pemasangan baju, dan dokumentasi.
Standar prosedur operasional pemasangan penanda pasien risiko melarikan diri meliputi prosedur pemasangan baju berwarna orange pada pasien yang dinilai berisiko melarikan diri untuk memudahkan pengawasan dan pencegahan. Prosedur dimulai dengan persiapan baju penanda, pengenalan diri, penjelasan tujuan, pemasangan baju, dan dokumentasi.
Standar prosedur operasional pemasangan penanda pasien risiko melarikan diri meliputi prosedur pemasangan baju berwarna orange pada pasien yang dinilai berisiko melarikan diri untuk memudahkan pengawasan dan pencegahan. Prosedur dimulai dengan persiapan baju penanda, pengenalan diri, penjelasan tujuan, pemasangan baju, dan dokumentasi.
1/2 Ditetapkan : STANDAR Tanggal Terbit Direktur UPTD PROSEDUR Rumah Sakit Jiwa Daerah OPERASIONAL Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dr. Hj. Ria Agustine
NIP.198108152010012010 PENGERTIAN Risiko melarikan diri adalah pasien yang sedang di rawat yang berisiko meninggalkan ruangan tanpa seizin atau sepengetahuan perawat. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memasangkan penanda risiko melarikan diri pada pasien dengan hasil asesmen berisiko melarikan diri. KEBIJAKAN Peraturan Direktur UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188 / /RSJD/ Tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien PROSEDUR 1. Siapkan baju identitas penanda risiko melarikan diri(baju berwarna orange) 2. Perawat cuci tangan. 3. Ucapkan salam (“Selamat ..... Bapak/Ibu..”) 4. Perkenalkan diri dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan (“Perkenalkan saya....., Saya perawat yang akan memasangkan baju penanda risiko melarikan diri pada Bapak/Ibu”) 5. Minta pasien/keluarga pasien menyebutkan nama dan tanggal lahir kemudian mencocokkan wajah pasien dengan foto di rekam medik. 6. Jelaskan tujuan tindakan pemasangan baju berwarna orange untuk pasien jiwa (“tujuan dipasang baju berwarna orange untuk memudahkan petugas mencegah dan mengawasi kemungkinan resiko melarikan diri”) 7. Tanyakan kesiapan pasien (“bagaimana Bapak/ibu apakah sebelumnya ada yang ditanyakan”) 8. Pasang baju warna orange pada pasien. 9. Ucapkan salam (“selamat...Bapak/Ibu..”) 10. Perawat cuci tangan 11. Dokumentasikan kedalam rekam medis