Anda di halaman 1dari 2

INSTALASI GAWAT DARURAT

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr.Rendra Septana Pontoh

Pengertian Pengelompokan atau proses memilah- milah keadaan pasien


berdasarkan kegawatdaruratan dan berat- ringannya trauma atau
penyakit pasien
Tujuan Setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan cepat dan tepat
sesuai dengan jenis kasus dan tingkat kegawatan
Prosedur 1. Keluarga melakukan pendaftaran.
pelaksanaan 2. Perawat IGD Menerima pasien di instalasi gawat darurat.
3. Perawat melakukan auto hetero anamnesa, meliputi:
a. Indentitas pasien ( nama dan binti, umur, alamat )
b. Keluhan utama yang dirasakan.
c. Sudah berapa lama keluhan dirasakan.
d. Riwayat penyakit yang dimiliki ( HT, DM, JANTUNG,
ALERGI OBAT
4. Perawat melakukan pemeriksaan GCS, TTV ( TD, HR, N, S,
CEK GULA/AU/KHOL JIKA DIRASA PERLU ), dan
Kesadaran pasien.
5. Pengelompokan pasien ;
a. Gawat Darurat : memerlukan tindakan segera dan mengancam
jiwa.
b. Gawat Non Darurat : memerlukan tindakan segera tapi tidak
mengancam jiwa.
c. Non Gawat Darurat : tidak urgent tindakan segera dan tidak
mengancam jiwa.
6. Perawat melaporkan keadaan pasien ke dr jaga pada hari tersebut.
7. Dokter memeriksa, menegakan diagnose, memberikan terapi dan
tindakan sesuai kegawatannya.
8. Perawat melakukan monitoring / tindakan
a. Infus/observasi
1. Rawat Inap:
 Informed consent
 Menjelaskan peraturan rawat inap
 Pindah ke ruangan
 Tulis papan nama di ruangan
 Laporkan
2. Penolakan
 Informed consernt
 Jelaskan keadaan pasien jika d bawa pulang dan kenapa
harus di rawat
 Laporkan
b. Pulang
 Pasien/ keluarga melengkapi administrasi
c. Rujuk

Anda mungkin juga menyukai