Anda di halaman 1dari 52

Rapat Koordinasi

Implementasi Kurikulum Merdeka


Struktur Kurikulum & Capaian Pembelajaran
Di BPMP Propinsi Bengkulu 07 Juli 2022

Oleh :Lanjar Pramudi


REGULASI

● Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

● Keputusan Kepala Badan Standar, kurikulum dan Asesmen


Pendidikan, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, riset, dan
Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
pada pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
KERANGKA KURIKULUM MERDEKA
PROSES PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
PRINSIP PERANCANGAN KURIKULUM
Kurikulum yang disederhanakan dan lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat merdeka belajar

Otonomi sekolah dan guru Mudah diterapkan Gotong-royong

Pemerintah menetapkan struktur Tujuan, arah perubahan, dan Pengembangan kurikulum dan
kurikulum minimum dan prinsip rancangannya jelas dan mudah perangkat ajarnya dilakukan dengan
pembelajaran dan asesmen. Satuan dipahami sekolah dan pemangku melibatkan puluhan institusi termasuk
pendidikan dapat mengembangkan kepentingan Kemenag, universitas, sekolah, dan
program dan kegiatan tambahan sesuai lembaga pendidikan lainnya
dengan visi misi dan sumber daya yang Pemerintah menyediakan perangkat
tersedia ajar untuk membantu satuan Sekolah dianjurkan melibatkan
pendidikan dan guru yang orangtua dan masyarakat dalam
membutuhkan panduan dalam
Satuan pendidikan dan pendidik mengembangkan kurikulum
merancang kurikulum dan
memiliki keleluasaan untuk operasionalnya masing-masing
pembelajaran
mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan kerangka kurikulum
sesuai kebutuhan siswa dan konteks
lokal
Kurikulum ini meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran
yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum sebelumnya

Berbasis kompetensi Karakter Pancasila

Pengetahuan, keterampilan, dan sikap Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin


dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses sehari-hari di kelas dengan kegiatan non-
yang berkelanjutan sehingga membangun rutin interdisipliner (projek) yang berorientasi
kompetensi yang utuh, dinyatakan sebagai pada pembentukan dan penguatan karakter
Capaian Pembelajaran (CP). berdasarkan kerangka Profil Pelajar
Pancasila.
Penguatan fondasi literasi di PAUD dan SD
Menguatkan penerapan teori pembelajaran
Fleksibilitas dalam pengorganisasian karakter, yaitu melalui kegiatan projek yang
pembelajaran agar pembelajaran sesuai kontekstual dan berpusat pada siswa
dengan kebutuhan dan kecepatan belajar
siswa
PERBANDINGAN K13 DENGAN
KURIKULUM MERDEKA
KERANGKA DASAR
KURIKULUM MERDEKA K 13

Rancangan landasan utama Rancangan landasan utama


Kurikulum Merdeka adalah tujuan Kurikulum 2013 adalah tujuan Sistem
Sistem Pendidikan Nasional dan Pendidikan Nasional dan Standar
Standar Nasional Pendidikan. Nasional Pendidikan

Mengembangkan profil pelajar


Pancasila pada peserta didik
KOMPETENSI YANG DITUJU
KURIKULUM MERDEKA K 13

1. Capaian Pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang 1. Kompetensi Dasar (KD) yang berupa lingkup
merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan
dan urutan (scope and sequence) yang
kompetensi dikelompokkan pada empat Kompetensi Inti
2. Capaian pembelajaran disusun per fase, terdiri dari: (KI) yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial,
Pengetahuan, dan Keterampilan
1. Fase A (umumnya setara dengan kelas I dan II SD)
2. Fase B (umumnya setara dengan kelas III dan IV SD),
2. KD dinyatakan dalam bentuk point-point dan
3. Fase C (umumnya setara dengan kelas V dan VI SD) diurutkan untuk mencapai KI yang
4. Fase D (Umumnya setara dengan kelas VII, VIII, dan diorganisasikan pertahun
IX SMP) 3. KD pada KI 1 dan KI 2 hanya terdapat pada
5. Fase E (Umumnya setara dengan kelas X SMA)
6. Fase F (Umumnya setara dengan kelas XI dan XII mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
SMA) Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
STRUKTUR KURIKULUM
KURIKULUM MERDEKA K 13
1. Struktur kurikulum dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan pembelajaran utama, 1. Jam Pelajaran (JP) diatur per
yaitu: minggu. Satuan mengatur alokasi
a. pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan waktu pembelajaran secara rutin
intrakurikuler; dan setiap minggu dalam setiap
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila. semester, sehingga pada setiap
2. Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Satuan pendidikan dapat mengatur semester peserta didik akan
alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang mendapatkan nilai hasil belajar
ditetapkan setiap mata pelajaran.
3. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian 2. Satuan pendidikan diarahkan
pembelajaran berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi menggunakan pendekatan
4. Mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) merupakan pengorganisasian pembelajaran
paduan dari IPA dan IPS berbasis tematik integratif.
5. Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan, tergantung kesiapan
satuan pendidikan
6. Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-
kurangnya satu dari empat mata pelajaran Seni dan Budaya: Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari
PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA K 13
1. Menguatkan pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran
menggunakan satu pendekatan yaitu
terdiferensiasi sesuai tahap
pendekatan saintifik untuk semua mata
capaian peserta didik pelajaran
2. Paduan antara pembelajaran 2. Pada umumnya, pembelajaran terfokus
intrakurikuler (sekitar 70-80% hanya pada intrakurikuler (tatap muka),
untuk kokurikuler dialokasikan beban
dari jam pelajaran) dan
belajar maksimum 50% diluar jam tatap
kokurikuler melalui projek muka, tetapi tidak diwajibkan dalam
penguatan profil pelajar bentuk kegiatan yang direncanakan
Pancasila (sekitar 20-30% jam secara khusus, sehingga pada
umumnya diserahkan kepada
pelajaran)
kreativitas guru pengampu.
PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA K 13
1. Penguatan pada asesmen formatif 1. Penilaian formatif dan sumatif oleh
dan penggunaan hasil asesmen untuk pendidik berfungsi untuk memantau
merancang pembelajaran sesuai kemajuan belajar, memantau hasil
tahap capaian peserta didik belajar, dan mendeteksi kebutuhan
2. Menguatkan pelaksanaan penilaian perbaikan hasil belajar peserta didik
autentik terutama dalam projek secara berkesinambungan
penguatan profil pelajar Pancasila 2. Menguatkan pelaksanaan penilaian
3. Tidak ada pemisahan antara penilaian autentik pada setiap mata pelajaran
sikap, pengetahuan, dan 3. Penilaian dibagi menjadi penilaian
keterampilan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
PERANGKAT AJAR YANG DISEDIAKAN
PEMERINTAH
KURIKULUM MERDEKA K 13
1. Buku teks dan buku non-teks Buku teks dan buku non-teks
2. Contoh-contoh modul ajar, alur
tujuan pembelajaran, contoh projek
penguatan profil pelajar Pancasila,
contoh kurikulum operasional
satuan pendidikan
PERANGKAT KURIKULUM
KURIKULUM MERDEKA K 13
Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pedoman implementasi
panduan pengembangan kurikulum kurikulum, Panduan Penilaian,
operasional sekolah, panduan
dan Panduan Pembelajaran
pengembangan projek penguatan
profil pelajar Pancasila, panduan setiap jenjang
pelaksanaan pendidikan inklusif,
panduan penyusunan program
pembelajaran individual, modul
layanan bimbingan konseling
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM KURIKULUM
KURIKULUM MERDEKA K 13
Kurikulum Operasional Satuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pendidikan (KOSP)

Alur Tujuan Pemnbelajaran (ATP) Silabus

Capaian Pembelajaran (CP) Kompetensi Inti (KI)

Modul Ajar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar (KD)

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


(KKTP)
Indiktor Ketercapaian Tujuan Pembalajaran Indiktaor Pencapaian Kompetensi (IPK)
(IKTP)
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM KURIKULUM
KURIKULUM MERDEKA K 13
Sumatif Penilaian Harian (PH)

Sumatif Tengah Semester (STS) Penilaian Tengah Semester (PTS)

Sumatif Akhir Semester (SAS) Penilaian Akhir Semester (PAS)

Indikator Asesmen indikator soal

Formatif Penilaian Teman Sejawat

Profil Pelajar Pancasila

Teaching at the Right Level (TaRL)


sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada
tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik
Struktur Kurikulum
Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri,
Penentuan pendekatan kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai
dengan peraturan menteri
untuk pengorganisasian
Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD
pembelajaran merupakan

● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada

wewenang satuan larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap


menggunakan pendekatan ini
pendidikan ● Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh mata
pelajaran, dapat dikombinasikan
● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk
melakukan asesmen lintas mata pelajaran

Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat:

❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang


berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan
lebih banyak usaha siswa (dan guru yang menilainya :))
❖ Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna
Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap

Jam pelajaran (jp) diatur minggu sepanjang tahun.

oleh pusat per tahun, Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari
satu tahun.
bukan per minggu
Contoh skenario di SD:

● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam


semester ganjil dan asesmen sumatifnya
berupa pameran karya
● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran
lain yang dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS
● Di semester genap mapel seni rupa tersebut
tidak diajarkan, dan mapel IPAS akan dipelajari
siswa secara intensif seperti halnya seni di
semester ganjil, dengan asesmen sumatif
pameran hasil penelitian siswa
Struktur kurikulum Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013,
namun sekitar 20-30% dari jp/tahun dialokasikan
terbagi menjadi dua untuk pembelajaran melalui projek yang ditujukan
kegiatan utama, yaitu untuk mencapai profil Pelajar Pancasila

kegiatan rutin di kelas Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila

(intrakurikuler) dan tersebut tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran


untuk setiap mapel dialihkan karena: 1) tidak ada
kegiatan projek penambahan jp untuk siswa (jp yang ada saat ini
sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa
kompetensi esensial* dari seluruh mata pelajaran
akan dipelajari juga melalui projek.

*Kompetensi esensial dikenal juga dengan general capabilities,


transversal skills, atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin
ilmu namun tidak melekat pada suatu ilmu pengetahuan sehingga
dapat digunakan di berbagai konteks termasuk kehidupan sehari-hari
dan dunia kerja
Fleksibel dan berpusat pada siswa

Projek penguatan profil ● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai
jenjang, jangka waktu masing-masing projek tidak
Pelajar Pancasila adalah harus sama

kegiatan yang fleksibel, ● Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa
dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb.

tidak rutin/terstruktur, sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-


regulated learning
dan lebih berpusat pada
Kontekstual
siswa
● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat
dipilih oleh satuan pendidikan
● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih
spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap
capaian pembelajaran siswa

Penjelasan tentang projek untuk menguatkan upaya pencapaian profil


Pelajar Pancasila akan disampaikan dalam sesi terpisah
Penyesuaian struktur pembelajaran di setiap jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain Penguatan kompetensi Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai proses perkembangan penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
yang mendasar dan
diberlakukan hanya untuk yang memiliki
belajar yang utama pemahaman holistik: teknologi digital, mata
Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
pelajaran Informatika
Penguatan literasi • Untuk memahami Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran,
menjadi mata menyiapkan diri untuk yaitu Umum dan Kejuruan. Untuk pelajar di SLB yang
dini dan penanaman lingkungan sekitar, pelajaran wajib menentukan pilihan mata Persentase kelompok kejuruan tidak memiliki hambatan
karakter melalui mata pelajaran IPA
pelajaran di kelas 11. Mata meningkat dari 60% ke 70% intelektual, capaian
kegiatan bermain- dan IPS digabungkan Panduan untuk guru pelajaran yang dipelajari pembelajarannya sama
belajar berbasis buku sebagai mata pelajaran Informatika disiapkan serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran dengan sekolah reguler
bacaan anak Ilmu Pengetahuan untuk membantu guru- berbasis projek dengan yang sederajat, dengan
Alam dan Sosial (IPAS) guru pemula, sehingga Di kelas 11 dan 12 pelajar mengintegrasikan mata pelajaran menerapkan prinsip
Fase Fondasi untuk guru mata pelajaran
mengikuti mata pelajaran dari terkait. modifikasi kurikulum
meningkatkan • Integrasi Kelompok Mapel Wajib, dan
tidak harus berlatar
kesiapan bersekolah computational memilih mata pelajaran dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sama dengan pelajar di
belakang pendidikan kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
thinking dalam mata informatika
menjadi mata pelajaran wajib sekolah reguler, pelajar di
Pembelajaran dan Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 semester). SLB juga menerapkan
pelajaran Bahasa
berbasis projek sesuai minat, bakat, dan pembelajaran berbasis
Indonesia, Matematika, Pembelajaran aspirasinya
untuk penguatan profil Pelajar dapat memilih mata projek untuk menguatkan
dan IPAS berbasis projek untuk
Pelajar Pancasila pelajaran di luar program Pelajar Pancasila dengan
penguatan profil Pelajar Pembelajaran berbasis
keahliannya mengusung tema yang
dilakukan melalui • Bahasa Inggris sebagai Pancasila dilakukan projek untuk penguatan profil
sama dengan sekolah
kegiatan perayaan mata pelajaran pilihan Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam Alokasi waktu khusus projek reguler, dengan kedalaman
hari besar dan minimal 3 kali dalam satu
Pembelajaran berbasis satu tahun ajaran penguatan profil pelajar materi dan aktivitas sesuai
perayaan tradisi tahun ajaran, dan pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja dengan karakteristik dan
projek untuk penguatan menulis esai ilmiah sebagai
lokal untuk peningkatan soft skill kebutuhan pelajar di SLB
profil Pelajar Pancasila syarat kelulusan
(karakter dari dunia kerja)
dilakukan minimal 2 kali
dalam satu tahun ajaran
Kurikulum PAUD
Capaian Pembelajaran Anak bertumbuh kembang
Capaian Pembelajaran Fase Fondasi:
optimal secara holistik yang siap
Pada akhir fase fondasi, anak bersekolah
menunjukkan kegemaran
mempraktikkan dasar-dasar nilai
Kemampuan yang menunjukkan
agama dan budi pekerti; “Merdeka Bermain, kesiapan bersekolah sebagaimana
kebanggaan terhadap jati dirinya; Merdeka Belajar” ditunjukkan dalam STPPA, yaitu:
perkembangan nilai agama dan moral,
kemampuan literasi dan dasar-dasar sosial-emosional, kognitif, fisik-motorik,
sains, teknologi, rekayasa, seni dan Bermain-belajar berbasis bahasa, dan seni
matematika untuk membangun buku bacaan anak*
Terbangunnya fondasi literasi dan
kesenangan belajar dan kesiapan kegemaran membaca
Eksplorasi lingkungan sekitar
mengikuti pendidikan dasar.
Terbangunnya profil Pelajar Pancasila,
Sentra, Kelompok, Area, dsb. yaitu pelajar sepanjang hayat yang
Tiga elemen utama yang dikembangkan: kompeten dan memiliki karakter sesuai
1) nilai agama dan budi pekerti, 2) jati diri, Non-schoolification nilai-nilai Pancasila (beriman, bertakwa
dan 3) dasar-dasar literasi dan sains, kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Tidak ada standardized test untuk berakhlak mulia, mandiri, bergotong-
teknologi, rekayasa, seni, dan royong, berkebinekaan global, bernalar
matematika. anak kritis, kreatif)

* kegiatan berbasis buku merupakan


kegiatan yang diawali dengan guru/ortu
membacakan buku untuk anak, kemudian
Prinsip Pembelajaran
diikuti dengan kegiatan bermain yang
Prinsip pembelajaran dan asesmen PAUD dan Asesmen berkaitan dengan buku tersebut
Elemen-elemen CP melebur dalam pengalaman
bermain-belajar sehari-hari Dukungan kebijakan Kemendikbud
Regulasi tentang asesmen anak,
guru/pendidik, dan satuan PAUD tidak
bertentangan dengan implementasi
kegiatan bermain-belajar

Nilai Agama dan


Prinsip
Kemendikbud menyediakan Buku Guru,
Budi Pekerti modul ajar, ragam asesmen formatif, dan

Pembelajaran dan
contoh pengembangan kurikulum satuan
pendidikan untuk membantu guru

Asesmen di PAUD
mengimplementasi kegiatan bermain-
belajar

yang melandasi Kemendikbud akan meningkatkan akses


buku bacaan anak, termasuk penggunaan
kegiatan bermain- Kegiatan BOP PAUD untuk buku cerita anak
Bermain-Belajar
belajar Pelatihan guru penggerak di PAUD
berorientasi pada bermain-belajar (70%
praktik) dan penggunaan Pembelajaran
Multi Bahasa Berbasis Bahasa Ibu

Dasar-dasar Monitoring kinerja menggunakan indikator


Jati Diri Literasi dan STEAM yang selaras dengan prinsip pembelajaran
dan asesmen PAUD

Kampanye peran PAUD dan penguatan


peran keluarga melalui kelas orang tua dan
keterlibatan orang tua dalam proses belajar
Struktur Kurikulum SD
Tujuan besar pembelajaran di SD adalah penguatan fondasi karakter dan kompetensi literasi

Kurikulum 2013 Arah perubahan kurikulum

IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri-


IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam
sendiri
dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS
terpisah di jenjang SMP

Pendekatan tematik Pendekatan pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis


mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan
satuan pendidikan
Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih
ke pendekatan berbasis mata pelajaran

Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan
kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa
Inggris, misalnya terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan yang belum siap
memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan
Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite
sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua
STRUKTUR KURIKULUM KELAS I
STRUKTUR KURIKULUM KELAS II
STRUKTUR KURIKULUM KELAS III
STRUKTUR KURIKULUM KELAS IV - VI
STRUKTUR KURIKULUM SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D (kelas VII, kelas VIII, dan
kelas IX)

Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima
persen) total JP per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik
secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus
mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan
waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
STRUKTUR KURIKULUM SMP (Kelas 7 dan 8)
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 40 menit)
Alokasi Intrakurikulur Alokasi projek Penguatan Profil Total JP
Mata Pelajaran
per tahun (minggu) Pelajar Pancasila Per Tahun Per Tahun
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai
Pendidikan Agama Islam /
Kristen, /Katolik / Budha / 72 (2) 36 108 dengan agama masing-masing.
Hindu / Konghucu dan Budi
Pekerti ** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 2016 minimal 1 (satu) jenis seni atau
Matematika 144 (4) 36 180 prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Ilmu Pengetahuan Alam 144 (4) 36 180
Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 36 144
Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya).
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan
72 (2) 36 108 seni atau prakarya (Seni Musik, Seni
Informatika 72 (2) 36 108 Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Mata Pelajaran Seni dan 72 (2) 36 108
Prakarya **) Prakarya).
1. Seni Musik
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu
2. Seni Rupa atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
3. Seni Teater
4. Senio Tari
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
5. Prakarya (Budidaya, atau Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
Pengolahan
Muatan Lokal 72 (2) *** 72 tambahan yang diselenggarakan oleh
Total **** 1044 360 1404 satuan pendidikan.
STRUKTUR KURIKULUM SMP (Kelas 9)
(Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 40 menit)
Mata Pelajaran
Alokasi Intrakurikulur
per tahun (minggu)
Alokasi projek Penguatan Profil Total JP
Pelajar Pancasila Per Tahun Per Tahun
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai
Pendidikan Agama Islam /
64 (2) 32 96
dengan agama masing-masing.
Kristen, /Katolik / Budha /
Hindu / Konghucu dan Budi
Pekerti
** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Pancasila 64 (2) 32 96 minimal 1 (satu) jenis seni atau
160 (5) 32 192
Bahasa Indonesia
Matematika 128 (4) 32 160
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Ilmu Pengetahuan Alam 128 (4) 32 160 Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya).
Ilmu Pengetahuan Sosial 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
Pendidikan Jasmani Olahraga 64 (2) 32 96
seni atau prakarya (Seni Musik, Seni
dan Kesehatan
Informatika 64 (2) 32 96 Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Mata Pelajaran Seni dan
Prakarya **)
64 (2) 32 96
Prakarya).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu
1. Seni Musik
2. Seni Rupa atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
3. Seni Teater
4. Senio Tari
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
5. Prakarya (Budidaya, atau Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
Pengolahan
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64*** tambahan yang diselenggarakan oleh
Total **** 928 (29) 320 1248 satuan pendidikan.
STRUKTUR KURIKULUM SMA / MA
Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) Fase yaitu:
a. Fase E untuk kelas X; dan
b. Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.

Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi 2 (dua),


yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen)
total JP per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik
secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus
mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan
tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi
jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas X (Asumsi
1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi Alokasi projek
Intrakurikulur Penguatan Profil Total JP Keterangan:
Mata Pelajaran
per tahun Pelajar Pancasila Per Per Tahun
(minggu) Tahun
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
Pendidikan Agama Islam / Kristen,
72 (2) 36 108
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam)
/Katolik / Budha / Hindu / Konghucu dan
Budi Pekerti * minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh
Pendidikan Pancasila 54 (2)** 18 72 tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
108 (3) 36 144
Inggris, serta Seni dan Prakarya.
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia,
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
216 (6) 108 324
Biologi) seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi,
Ekonomi, Sejarah, Geografi)
288 (8) 144 432 Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya dan
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72 Kewirausahaan). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 72 (2) 36 108 seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Kesehatan
Teater, Seni Tari, atau Prakarya dan Kewirausahaan).
Informatika 72 (2) 36 108
Mata Pelajaran Seni dan Prakarya **) 54 (2)** 18 72 **** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh
puluh dua) JP per tahun.
1. Seni Musik ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal
2. Seni Rupa dan/ataumata pelajaran tambahan yang
3. Seni Teater
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
4. Senio Tari

5. Prakarya (Budidaya, atau Pengolahan


Muatan Lokal 72(2) **** 72
Total **** 1098 (32) 486 1584
1. kelompok mata pelajaran umum Setia SMA/MA wajib
membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam
Fase F untuk kelas kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik
SMA/MA.
XI dan kelas XII, 2. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA) Setiap SMA/MA wajib
struktur mata menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam
kelompok ini.
pelajaran 3. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Setiap
SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata
dibagi menjadi 5 4.
pelajaran dalam kelompok ini.
kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya Kelompok
(lima) kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA/MA.
utama, yaitu: . 5. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya Kelompok
mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
1. kelompok mata pelajaran umum Setiap SMA/MA wajib
membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran
Fase F untuk kelas dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta
didik SMA/MA.
XI dan kelas XII, 2. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu

struktur mata Pengetahuan Alam (MIPA) Setiap SMA/MA wajib


menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam
pelajaran dibagi 3.
kelompok ini.
kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Setiap
menjadi 5 (lima) SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata

kelompok utama,
pelajaran dalam kelompok ini.
4. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya, Kelompok
yaitu: mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumberdaya
yang tersedia di SMA/MA.
5. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya, Kelompok
mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai
dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas XI(Asumsi
1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi Alokasi projek
Intrakurikulur Penguatan Profil Total JP Keterangan:
Mata Pelajaran
per tahun Pelajar Pancasila Per Per Tahun
(minggu) Tahun
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
Pendidikan Agama Islam / Kristen,
72 (2) 36 108
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam)
/Katolik / Budha / Hindu / Konghucu dan
Budi Pekerti * minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh
Pendidikan Pancasila 54 (2)** 18 72 tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
108 (3) 36 144
Inggris, serta Seni dan Prakarya.
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia,
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
216 (6) 108 324
Biologi) seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi,
Ekonomi, Sejarah, Geografi)
288 (8) 144 432 Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya dan
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72 Kewirausahaan). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 72 (2) 36 108 seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Kesehatan
Teater, Seni Tari, atau Prakarya dan Kewirausahaan).
Sejarah 54 (2)** 18 72
Mata Pelajaran Seni dan Prakarya **) 54 (2)** 18 72 **** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh
puluh dua) JP per tahun.
1. Seni Musik ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal
2. Seni Rupa dan/ataumata pelajaran tambahan yang
3. Seni Teater
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
4. Senio Tari
Jumlah JP Mapel Umum 576 (18) 216 792
Kelompok Mapel MIPA - 720 - 900
Alokasi Projek
Alokasi Intrakurikuler Penguatan Profil Total JP Per
Keterangan:
Mata Pelajaran
Per Tahun (Minggu) Pelajar Pancasila
Per Tahun
Tahun * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
masing-masing.
1 Biologi
2 Kimia
** Pembelajaran reguler kelas XI tidak penuh 36
3 Fisika (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi
4 Informatika
5 Matematika Tingkat Lanjut
alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
Kelompok Mata pelajaran IPS Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan
1 Sosiologi
Sejarah.
2 Ekonomi
3 Geografi *** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
4 Antropologi jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Kelompok Mapel Bahasa dan Budaya
1 Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
dan/atau Seni Tari).Peserta didik memilih 1 (satu)
2 Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
720-900 (20-25)****
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
3 Bahasa Korea
4 Bahasa Arab
atau Seni Tari).
5 Bahasa Mandarin **** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan
6 Bahasa Jepang (selain mata pelajaran Prakarya dan
7 Bahasa Jerman
8 Bahasa Perancis
Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per minggu atau
Mata Pelajaran Kelompok Vokasi dan
Prakarya 180 (seratus delapan puluh) JP per tahun. *****
1
Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72
Prakarya dan Kewirausahaan (tujuh puluh dua) JP per tahun.
(Budidaya, kerajinan, rekayasa,

2
atau pengolahan)***** ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan
Dsb. Dikembangkan sesuai
sumber daya yang tersedia
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Total Per Tahun******
1296-1476 1.512- diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
(38-43)
216
1692
Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas XII
(Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi projek Alokasi Projek
Alokasi Intrakurikuler Per Penguatan Profil Total JP Per
Alokasi Penguatan Mata Pelajaran MIPA
Total JP Tahun (Minggu) Pelajar Pancasila Per Tahun
No. Mata Pelajaran Intrakurikulur per Profil Pelajar Tahun
Per Tahun
tahun (minggu) Pancasila Per 1 Biologi
2 Kimia
Tahun 3 Fisika
Kelompok Mata Pelajaran Umum 4 Informatika
5 Matematika Tingkat Lanjut
Pendidikan Agama Islam / Kelompok Mata pelajaran IPS
Kristen, /Katolik / Budha / 1 Sosiologi
64 (2) 32 96 2 Ekonomi
Hindu / Konghucu dan Budi 3 Geografi
1 Pekerti * 4 Antropologi
Kelompok Mapel Bahasa dan Budaya
2 Pendidikan Pancasila 48 (2)** 16 64 1 Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
3 Bahasa Indonesia 96 (3) 32 28 2 Bahasa Inggris Tingkat Lanjut 640 - 800 (20 - 25) **** 640 - 800
3 Bahasa Korea
4 Matematika 96 (3) 32 28 4 Bahasa Arab
48 (2)** 16 64 5 Bahasa Mandarin
5 Bahasa Inggris 6 Bahasa Jepang
6 Seni dan Prakarya ***) 48 (2)** 16 64 7 Bahasa Jerman
8 Bahasa Perancis
1. Seni Musik Mata Pelajaran Kelompok Vokasi dan Prakarya
2. Seni Rupa 1
3. Seni Teater Prakarya dan Kewirausahaan (Budidaya,
kerajinan, rekayasa, atau pengolahan)*****
4. Seni Tari 2 Dsb. Dikembangkan sesuai sumber daya
yang tersedia
Pendidikan Jasmani, Olah Muat
7 Raga dan Kesehatan 64 (2) 32 96 an 64 (2)***** 64
Lokal
8 Sejarah 48 (2)** 16 64
Total Per Tahun 1.152 - 1.312 (38 - 43) 192 1.344 - 1.504
Jumlah jam Mapel Umum 512 (18) 192 704
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler kelas XII tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu, untuk
memenuhi alokasi projek (24 (dua puluh empat) minggu untuk Pendidikan
Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan Sejarah).
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan budaya (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni dan budaya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni
Tari).
**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per minggu atau 180 (seratus delapan
puluh) JP per tahun.
***** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per tahun.
******Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Satuan pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum
serta sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelompok mata pelajaran pilihan.

Setiap peserta didik wajib mengikuti:


1. seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum;
dan
2. memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran dari
minimal dua kelompok mata pelajaran pilihan (maksimal mata
pelajaran pilihan yang diambil dari 1 (satu) kelompok mata
pelajaran pilihan adalah 3 (tiga) mata pelajaran), disesuaikan
dengan minat, bakat, dan aspirasi peserta didik.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA
CAPAIAN PEMBELAJARAN PAUD

Karakteristik Pembelajaran PAUD


1. Mendukung terbentuknya kesejahteraan diri (well-being) anak.
2. Menghargai dan menghormati anak.
3. Mendorong rasa ingin tahu anak.
4. Menyesuaikan dengan usia, tahap perkembangan, minat dan kebutuhan
anak.
5. Memberikan stimulasi secara holistik integratif.
6. Memberikan tantangan, bimbingan, dan dukungan pada pembelajaran tiap
anak melalui percakapan dan interaksi bermakna dengan tiap anak.
7. Melibatkan keluarga sebagai mitra.
8. Memanfaatkan lingkungan dan teknologi sebagai sumber belajar.
9. Menggunakan penilaian otentik (penilaian yang diperoleh bersamaan
dengan berlangsungnya proses pembelajaran).
LINGKUP CAPAIAN PEMBELAJARAN PAUD

Mencakup tiga elemen stimulasi yang saling


terintegrasi, merupakan elaborasi aspek-aspek
perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik,
kognitif, sosial emosional, bahasa, dan nilai Pancasila
serta bidang-bidang lain untuk optimalisasi tumbuh
kembang anak sesuai dengan kebutuhan pendidikan
abad 21 dalam konteks Indonesia
TIGA ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
PAUD
● Nilai agama dan budi pekerti, yang mencakup kemampuan
dasar-dasar agama dan akhlak mulia;
● Jati diri mencakup pengenalan jati diri anak Indonesia yang
sehat secara emosi dan sosial dan berlandaskan Pancasila,
serta memiliki kemandirian fisik.
● Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi,
Rekayasa,dan Seni yang mencakup kemampuan memahami
berbagai informasi dan berkomunikasi serta berpartisipasi
dalam kegiatan pramembaca.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SD, SMP, SMA

● Capaian pembelajaran jenjang SD, SMP, dan SMA dijabarkan sesuai


dengan Fase dan karateristik mata pelajaran, yang meliputi:
● fase A (kelas I dan II), fase B ( kelas III dan IV) , fase C (kelas V dan
VI) untuk jenjang SD, MI, dan Program Paket A.
● Fase D ( kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX) jenjang SMP, MTs, dan
Program Paket B
● Fase E ( kelas X) jenjang SMA, MA, dan Program Paket C.
● Fase F ( kelas XI dan XII) jenjang SMA, MA, dan Program Paket C
CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM
MERDEKA

CONTOH KURIKULUM OPERASIONAL

CONTOH LAMPIRAN (Program


Tahunan, Program Semester, Silabus,
dan RPP KURIKULUM OPERASIONAL
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai