Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muamar Ma’ruf

Kelas : 2 SAA
Makul : Akhlak Tasawuf

Kesan dan Pesan Mata Kuliah Akhlaq Tasawuf Selama Satu Semester

Pada pertemuan pertama yaitu hari Jum’at tanggal 8 Februari 2019, saya tidak
bisa mengikuti kuliah dikarenakan ada acara ADIKSI (Asosiasi Mahasiswa
Bidikmisi) pada hari dan jam yang sama, maka dari itu saya tidak bisa menghadiri
perkuliahan pertama tersebut. Namun dari pertemuan pertama tersebut diperoleh
beberapa hal terkait dengan kontrak belajar, penanggungjawab mata kuliah, dan
pembagian kelompok untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya. Dalam pertemuan
ini juga disampaikan materi-materi yang akan dibahas disetiap pertemuan. Ada 13
materi perkuliahan yang nantinya akan dibuat makalah dari masing-masing
kelompok yang telah dibagi saebelumnya untuk dipresentasikan dan didiskusikan
bersama setiap perkuliahan.
Pada pertemuan kedua yaitu hari jum’at, tepatnya tanggal 15 Februari
2019, materi prekuliahan sudah dimulai dari kelompok satu, yaitu membahas
tentang pengertian akhlak, etika, moral, dan Susila. Pada materi ini dibahas
berbagai hal terkait dengan apa itu akhlak dan perbedaanya dengan etika, moral,
dan Susila. Hal yang berkesan dalam pnyampaian materi ini adalah para pemateri
sudah mampu menguasai isi materi yang disampaikan, sehingga setiap pertanyaan
yang dilontarkan dari audience dapat terjawab semua, walaupun memrlukan
waktu yang cukup banyak, sehingga mengurangi jatah waktu penyampaian
tambahan materi dari dosen. Adapun pesan untuk kelompok satu adalah
kedepannya lebih dipersiapkan kembali segala hal yang harus dipersiapkan,
seperti argument-argumen pendukung untuk menyanggah sangkalan dari penanya.
Kemudian pada pertemuan selanjutnya, yaitu pertemuan ketiga pada hari
yang sama, yaitu Jum’at tanggal 22 Februari 2019, presentasi kembali dilakukan
oleh kelompok selanjutnya, yaitu kelompok dua, dengan judul materi yang
membahas tentang hubungan antara ilmu Akhlak dengan ilmu lainnya. Adapun
ilmu lain yang dimaksud adalah ilmu Tasawuf, ilmu Tauhid, ilmu Jiwa, ilmu
Pendidikan, dan ilmu Filsafat. Dalam presentasinya, terdapat berbagai pertanyaan
yang menyeleweng dari pemahasan, banyak dari audience yang gagal paham akan
pembahasan yang sedang dibahas dalam presentasi tersebut, seperti contoh materi
yang dibahas adalah ilmu akhlak dan keterkaitannya dengan disiplin ilimu-ilmu
lain, justru yang ditanyakan malah terkait pengertian ilmu-ilmu yang berkaitan,
contohnya adalah menanyakan pengertian secara umum tentang apa itu ilmu
filsafat. Sedangkan pesan untuk pertemuan kali ini baik untuk audience maupun
pemakalah atau pemateri memahami lebih dalam lagi terkait materi yang dibahas
sehingga tidak menyeleweng dari pokok pembahasan yang sedang dikaji.
Pada pertemuan keempat materi yang dibahas adalah terkait dengan
sejarah pertumbuhan dan perkembangan ilmu Tasawuf. Dalam pertemuan ini
bahasannya sangat menarik sekali untu diperbincangkan, karena memabahas
tentang sejarah perkembangan dan pertumbuhan ilmu Tasawuf. Setiap yang
berhubungan dengan sejarah pastinya menarik untuk dibahas oleh sebagian orang,
karena dengan sejarah seseorang dapat bernostalgia dan membayangkan apa yang
terjadi dimasa lampau, yang sudah pernah terjadi. Adapun kesan yang dari
pertemuan ini adalah menjelaskan secara jelas dan dapat diterima dengan baik,
secara menarik dosen menyampaikan sejarah perkembangan dan pertumbuhan
ilmuTasawuf dan memberikan contoh dalam penerapannya dimasa sekarang.
Pesan tersirat yang didapat adalah untuk pemateri terutama bagi moderator lebih
bijak lagi dalam menggunakan waktu sehingga tidak terlalu bertele-tele. Bagi
moderator pula juga harus mampiu mengkondisikan suasana kelas saat presentasi
agar lebih kondusif sehinga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Selanjutnya, pada pertemuan kelima membahas materi yang bertajuk
akhlak Islami yang didalamnya meliputi pembahasan akhlak mahmudah dan
akhlak Madzmumah, serta kaitan hubungannya dengan akhlak. Baik buruk
perilaku seoarang manusia memang mimiliki kadar tersendiri dalam hal tingkat
kriteria mereka dapat dikatakan sebagai orang baik atau buruk. Hal yang paling
dapat dijadikan acuan dalam mengetahui baik buruk sesorang adalah dengan
melihat perilaku sehari-hari orang tersebut, adapun perilaku yang dijadikan dalam
hal ini adalah akhlak. Jika akhlak yang dilakukan berupa kebaikan (Mahmudah)
maka bisa dibilang orang tersebut adalah orang baik. Namun, sebaliknya, jika
seseorang berperilaku buruk, maka sudph bisa dipastikan orang tersebut adalah
yang sedang berproses menjadi baik, dalam tanda kutip sesungguhnya di dunia ini
tidak ada seorang pun yang dilahirkan menjadi jahat. Kesan dari pertemuan ini
adalah keadaan kelas yang masih seperti biasa saja, seperti belum ada greget dari
para peserta untuk bertanya lebih dalam terkait materi yang sedang dibahas,
dengan bukti orang-orang yang mau bertanya hanya orang-orang itu saja,
sedangkan yang lain hanya ikut duduk dan mendengarkan. Pesan untuk pertemuan
kali ini masih seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, yaitu terkait materi lebih
dipelajari lagi bagi pemakalah dan bagi para peserta lebih ditumbuhkan lagi sikap
antusiasme dalam bertanya.
Pertemuan keenam, yaitu membahas materi tentang kebebasan,
tanggungjawab, dan hati Nurani, serta hubungannya dengan akhlak. Hal yang
paling berkesan dalam presentasi kali ini adalah saya sendiri yang menjadi
moderator dari kelompok lima, yaitu bertugas membimbing jalannya diskusi agar
berjalan dengan semestinya. Tidak disangka, ketika penyampaian materi ini kelas
terasa kondusif dan tenang, dan yang diharapkan dalam suasana seperti ini adalah
materi dapat diserap dan dipahami dengan baik. Dan tidak hanya itu, setelah
presentasi selesai dan masuk pada sesi pertanyaan, ketika tiga orang penanya
sudah selesai menyampaikan pertanyaannya, dari pihak pemateri dapat langsung
menjawab pertanyaan dari peserta diskusi dengan baik, jelas dan gamblang,
walaupun masih ada penanya yang masih kurang puas atas jawaban dari pemateri.
Dan itu adalah tugas saya untuk melerai perdebatan diantara mereka. Dan
akhirnya, diskusi dapat selesai lebih awal daripada pertemuan-pertemuan
sebelumnya, sehingga waktu untuk dosen memberi penjelasan juga lebih banyak.
Adapun pesan untuk pertemuan ini adalah tetap semangat dalam menuntut ilmu,
sehingga dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun
orang lain.
Pertemuan selanjutnya, pertemuan ketujuh kelompok saya mendapat jatah
untuk presenatasi menyampaikan meteri yang berjudul hak, kewajiban, dan
keadilan, serta pembentukan akhlak. Pertemuan kali ini sangatlah berkesan bagi
saya terutama dan teman-teman pemateri lainnya yang memang satu kelompok
dengan saya. Sebelum hari presntasi pun sudah banyak kesan yaitu berupa
perjuangan membuat makalah dimana belum ada buku yang dapat dijadikan
referensi dan mengandung materi yang akan dibahas. Sekitar H-2 pengumpulan
mkalah baru menemukan buku dari perpus, karena makalah wajib dikumpulkan
satu minggu sebelum presentasi. Itu pun hanya mirip-mirip terkait materi yang
akan dibahas. Tetapi pada akhirnya makalah dapat diselesaikan tepat waktu. Dan
hal yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika saatnya presentasi, saya malah
ketiduran sehingga telat berangkat, dan lebih parahnya lagi laptop lupa tidak
dibawa sehingga kami presentasi tanpa power point yang dapat mendukung proses
berjalannya diskusi. Sungguh sangat ceroboh saya dikala itu. Adapun pesan untuk
saya pribadi adalah kurangi kecerobohan dan pesan saya untuk pak dosen adalah
hendaknya mau meminjamkan laptopnya untuk presentasi kemarin (hehe….)
Kemudian pertemuan kedelapan membahas tentang materi pengertian,
asal-usul, ciri-ciri umum, dasar-dasar, dan manfaat ilmu Tasawuf yang dipaparkan
oleh kelompok tujuh. Dalam penyampaian materi kali ini sudah sangat bisa
dipahami karena memang terdapat kakak tingkat yang kredit dikelas 2 SAA, yang
pastinya sudah banyak pengalaman dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan
dari audience. Banyak hal yang dapat diperoleh dalam pertemuan ini, terkait
bahasan materi kedua yaitu berupa ilmu Tasawuf, yang sebelumnya membahas
tentang apa itu akhlak. Seperti contoh manfaat dari mempelajari dan
mengamalkan ilmu Tasawuf dalam kehidupan sehar-hari. Adapun pesannya untuk
pertemuan ini adalah sama seperti pesan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya
yaitu masih sama rata baik kepada peserta diskusi maupun pemakalah untuk selalu
semangat dan menambah wawasan terkait materi yang akan dibahas
Pada pertemuan ke Sembilan, materi yang dibahas adalah terkait sejarah
perkembangan Tasawuf dari masa ke masa. Sama seperti pertemuan sebelumnya,
karena terdapat kakak tingkat yang ikut dalam kelompok sehingga penyampaian
materi dapat dengan mudah diserap oleh peserta dsiskusi. Yang berbeda hanya
saja saya pada saat itu sudah memiliki buku pegangan akhlak tasawuf yang
memang wajib untuk dimiliki oleh setiap mahasiswa untuk dijadikan buku bacaan
dan media pendukung serta penunjang perkuliahan. Buku ini memang sudah
menjadi kesepakatan dari awal untuk setiap mahasiswa wajib memiliki buku
akhlak tasawuf. Pesan untuk pertemuan ini yaitu terkhusus untuk bapak dosen
lebih semangat lagi dalam mengajar mahasiswanya dan lebih bersabar karena
banyak dari mereka yang terkadang berbicara dan bermain sendiri dibelakang,
Pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan kesepuluh, materi yang
dibahas adalah terkait macam tasawuf, seperti Tasawuf Akhlaki, Irfani, dan
Falsafi. Kesan untuk pertemuan ini adalah saya merasa tidak menyangka saja
sudah pada pertemuan kesepuluh dimana berarti tinggal empat pertemuan lagi dan
tinggal empat pemakalah juga yang belum dipresentasikan. Waktu begitu cepat
berlalu meninggalkan kita tanpa bisa kita cegah. Maka dari itu, bersahabatlah
dengan waktu, sehingga tidak ada kata kita dikejar oleh waktu atau kita yang
mengejar-ngejar waktu. Pesannya tetap semangat walaupun sudah mau berakhir
semester dua ini.
Pertemuan kesebelas, terkait materi tasawuf di Indonesia sebagai pokok
bahasan dalam pertemuan ini. Kesan dalam pertemuan ini agak lupa, karena
memang diakhir-akhir menjelang UAS ini sudah banyak tugas dari matakuliah
lain seperti penelitian hadits yang dilakukan di perpus, sehingga terhadap
matakuliah ini sudah agak lupa tentang kesan-kesan yang terjadi. Tetapi
matakuliah ini memang sangat menarik untuk ditinggalkan dimana dosen
pengampunya mampu untuk membimbing dan memberikan gambaran umum
menurut keadaan yang ada dimasa sekarang, terkait dengan tasawuf yang ada di
Indonesia. Pesan untuk pertemuan ini adalah tetap semangat menuntut ilmu bagi
mahasiswa, dan selalu istiqomah mengajar dengan baik untuk bapak dosen.
Selanjutnya pertemuan keduabelas, yaitu materi terkait dengan Tarikat.
Tarikat sendiri berarti jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang dalam
mencapai derajat kekhususan yang ada didalam Tasawuf. Adapun macam-macam
Tarikat yang terkenal dan memiliki banyak pengikut diantaranya adalah Tarikat
Qadiriyah, Syadziliyyah, Naqsabandiyyah, dan Sattariyyah. Kesan yang didapat
dalam pembahasan materi ini adalah dapat mengerti lebih dalam terkait dengan
apa itu Tarikat dan pembagian-pembagiannya. Pesannya tetap semangat belajar
bagi Kalian yang memang masih dalam tahap belajar.
Pertemuan ketigabelas membahas tentang studi kritis terhadap aliran-aliran
Tasawuf. Dari pembahasan ini kita dapat memilah dan memilih mana pendapat
yang memang benar dan pendapat yang salah terkait dengan seseorang yang
mengkritisi ilmu tasawuf baik dari segi asal usul maupun hal lain. Kritik disini
banyak yang menyeleweng seperti halnya bahwa asal usul ilmu tasawuf adalah
berasal dari penerapan agama Hindu, Budha dan ajaran-ajaran lain yang
menyimpang dari syariat Islam. Pesannya adalah jangan mudah terdoktrin
terhadap sebuah pandangan yang memang meragukan menurut cara pandang kita
sebagai seorang muslim sejati yang mengakui adanya ilmu tasawuf sebagai ilmu
jiwa yang dapat menenangkan hati dan mengantarkan kita untuk lebih dekat
kepada sang Khalik yaitu Allah SWT.
Pertemuan terakhir, pertemuan keempatbelas, menjadi momen yang sulit
dilupakan, karena dalam pertemuan ini ditutup dengan materi yang sangat pas
untuk dibahas yaitu problematika masyarakat modern dan perlunya akhlak
tasawuf. Materi ini sangat menarik untuk dibahas karena memang masih bisa
dilakukan dimasa sekarang tentang bagaimana cara kita sebagai masyarakat
modern menghadapi ilmu-ilmu yang sudah semakin beragam dan bagaiaman cara
mengatasi masalah yang timbul dalam sebuah studi kajian keilmuan itu sendiri.
Pesan untuk seluruhnya adalah tetap jaga kekomapakan dan solidaritas yang
sudah dibangun selama satu semester ini. Dan yang paling penting jangan sampai
lupa akan materi-materi yang pernah dibahas dan disampaikan. Karena semua
materi tersebut akan diujikan nanti ketika UAS.
Harapannya adalah semoga kita dapat mengerjakan UAS dengan mudah
tanpa terkendala suatu apapun, sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan dan
nilai yang baik.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada bapak dosen yang sudah
bersedia memabagikan pengetahuan dan pengalaman sehingga kita dapat
melakukan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak lupa pula kepada
semua teman-teman yang sudah menemani dan selalu bersama dalam satu
semester ini menempuh pembelajaran ilmu Akhlak Tasawuf.
Ucapan mohon maaf juga saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
andil dalam mengukir sejarah bersama selama kurang lebih lima bulan ini.
Jazakumullah ahsanal jaza, jazakumullah khoiron katsiron, taqobbalallahu
minna wa minkum, taqobbal ya kariim, shiamana wa shiamakum ja’alanallahu
minal ‘aidin wal faizin, kullu ‘ammin wa antum bikhoiri, wa kullu saanatin wa
antum thoyyibun. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai