dari agama islam. Agama Islam bersumber pada Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan Al-Hadits yang memuat sunnah Rosululloh. Komponen utama Agama Islam yaitu ( Aqidah, Syariah dan Akhlak ) yang dikembangkan dengan akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya Al-quran
Al-quran sebagai sumber hukum islam yang pertama
sebelum hadis. Secara etimologi aliquran memiliki arti bacaan, kemudian secara terminologi merupakan kalam Allah yang di turunkan berupa wahyu kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril. Membaca al quran sendiri di anggap ibadah karena sudah tertulis di salah satu mushaf yang di mulai dari surat al-fatihah sampai surat an-nas yang di sampaikan secara mutawatir Fungsi al-quran
A. Menjadikan solusi pertama saat ada
permasalahan
B. Dapat di jadikan pedoman dalam hidup
C. Dapat menyejukan hati
Hadits
Hadis merupakan sumber ajaran kedua setelah
al-quran, jika terjadi perkara yang belum jelas di dalam al-quran maka hadis bisa menjadi sandaran setelah al-quran. Hadis merupakan uraian yang di tulis di dalam kitab alquran dengan begitu kitab suci dan hadis menjadi satu kesatuan bagi umat manusia yang beragama muslim Fungsi Hadits Terhadap Al Qur'an Sebagai bayan tafsil, Adalah sebagai perinci atau penjelas ayat Al Qur'an yang sifatnya masih mujmal Sebagai bayan takhsis, Adalah sebagai penghususan terhadap ayat-ayat yang masih 'am (umum) Sebagai bayan taqyidAdalah membatasi ayat-ayat yang mutlak dengan keadaan, sifat dan waktu-waktu tertentu Sebagai bayan ta'kid Atau disebut juga bayan taqrir adalah untuk menetapkan dan memperkuat apa yang diterangkandalam Al Qur'an Sebagai bayan tasyri'Adalah untuk menyebutkan suatu hukum yang tidak terdapat dalam Al Qur'an Ijtihad
Hampir semua madzhab kaum muslimin sepakat bahwa
sumber hukum Islam yang ketiga setelah AlQur'an dan Sunhah Nabi adalah ijtihad. Dengan demikian secara etimologis ijtihad berarti mencurahkan semua kemampuan dalam segala peibuatan.' Menurut al- Ghazali^ kata ijtihad ini hanya dapat dipergunakan pada hal-hal yang mengandung kesulitan dan banyak memerlukan tenaga Ijtihad mempuyai arti umum, yaitu sebagai kekuatan atau kemampuan dalam mencentuskan ide-ide yang bagus demi kemaslahatan umat. Ada beberapa pendapat bahwa ijtihad adalah pengerahan segenap kesanggupan dari seorang ahli fikih atau mujtahid untuk memeroleh pengertian terhadap hukum syara (hukum Islam) dalil hadits yang menyatakan tentang dasarberijtihad adalah kisah Muaz bin Jabal yang diutus oleh nabi ﷺ menjadi hakim di Yaman. Dalam hadits ini terjadi dialog antara nabi ﷺ dengan Muaz, “bagaimana engkau memutuskan hukum wahai muaz?” menjawab pertanyaan ini Muaz menjawab secara berurutan, “yaitu al-Quran, kemudian dengan Sunnah, kemudian dengan melakukan ijtihad”. Nabi kemudian membenarkan jawaban Muaz dengan mengatakan “segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq atas diri utusan nabi Allah dengan apa yang diridhai Allah dan Nabi-Nya” (HR. Abu Dawud) Fungsi Ijtihad al-ruju’ (kembali): mengembalikan ajaran-ajaran Islam kepada al-Qur’an dan sunnah dari segala interpretasi yang kurang relevan
al-ihya (kehidupan): menghidupkan kembali bagian-bagian
dari nilai dan Islam semangat agar mampu menjawab tantangan zaman
al-inabah (pembenahan): memenuhi ajaran-ajaran Islam
yang telah di-ijtihadi oleh ulama terdahulu dan dimungkinkan adanya kesalahan menurut konteks zaman dan kondisi yang dihadapi Posisi Ijtihad dalam Hukum Islam Penerapan kata ijtihad tidaktepatbiladipergunakan untuk melakukan sesuatu yang mudah/ringan. Memuat norma hukum dalam Al-Qur'an demikian pula dengan hadits ahkam yang ada, pada umumnya Hanya bersifat global. Disinilah posisi ijtihad dituntut Berperan dalam pengambilan hukum terhadap peristiwa yang belum ada aturannya secara tegas, baik dalam Al- Qur'an maupun Sunnah Rasul. Konsekuensi yuridis dari istidlal melalui ijtihad akan menimbulkan penilaian hasil ijtihad yang beragam, bisa salah atau benar sesuai dengan kehendak syari'. Dalam hal ini ada dua aliran, Mukhathiah dan Mushawwibah dengan hujjahnya masing-masing dalam rangka menuju kebenarah hasil ijtihad yang benar di sisi Allah MATUR THANK YOU
Mengubah Budaya Pengucapan Peribahasa Jawa "Kebo Nyusu Gudhel" Menjadi "Gudhel Nuntun Kebo" Sebagai Dampak Dari Perubahan Sosial Budaya Berupa Perkembangan Teknologi Komunikasi