Resume Abk
Resume Abk
Kegiatan Belajar 1
A. Definisi
peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan
anak yang luar biasa cerdas dan anak yang tingkat kecerdasannya rendah
(tunagrahita).
4. Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku yang terdiri dari anak
5. Kelompok anak yang yang mempunyai keluarbiasaan ganda yang sering disebut
1
Tunadaksa (cacat fisik), Tunalaras (gangguan emosi), anak berkesulitan belajar,
Kegiatan Belajar 2
Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
2. Penyebab Perinatal, penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses
kelahiran.
Selain penyebab diatas masih ada penyebab yang lain yaitu penyebab bawaan
dan penyebab dari yang didapat atau dapatan. Penyebab yang yang berasal dari
bawaan selalu diasosiakan dengan keluarga atau orang tua ABK. Sedangkan penyebab
yang didapat atau dapatan terjadi pada kelainan yang muncul dalam masa hidup anak.
Kelainan yang diatas normal, anak mempunyai kemampuan/bakat luar biasa yang
disebut anak berbakat. Sebaliknya, bagi anak yang mempunyai kelainan dibawah
2
belakang budaya status sosial ekonomi, tingkat kelainan yang diderita. Keluarga
yang berpendidikan dan dari latar belakang budaya tertentu akan menerima
kelainan yang diderita oleh anaknya karena dianggap sebagai anugrah dari Tuhan
yang wajib diberi kasih sayang. Dan sebaliknya ada keluarga yang yang tidal
membantu menyediakan fasilitas, ada yang bersikap acuh tak acuh bahkan ada
yang bersikap antipati sehingga melarang anaknya bergaul ABK yang dibawah
normal.
Kegiatan Belajar 3
1. Kebutuhan Fisik/kesehatan
kesehatan khusus diperlukan untuk anak ini antara lain physical therapy dan
occupational therapy.
2. Kebutuhan sosial-emosional
dan bantuan para pekerja sosial, psikolog, dan ahli bimbingan yang dapat
3
3. Kebutuhan Pendidikan
dan bimbingan karier yang memungkinkan mereka mendapat pekerjaan dan hidup
Sebagai warga Negara, para penyandang kelainan mempunyai hak yang sama
dengan warga Negara lainnya. Dalam pasal 31 UUD 1945 disebutkan bahwa semua
warga Negara berhak mendapat pendidikan. Hal ini dijabarkan lebih lanjut dalam Bab
Bab IV itu ada empat ayat dapat dijadikan acuan dalam menentukan hak para
penyandang kelainan yaitu Pasal 6 ayat (1), (2), (4), dan (5).
yang harus dipenuhi. Undang-undang No. 20/2003 tentang Sisdiknas, Bab IV, Pasal 6
menetapkan bahwa:
1. Setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar;
penyelenggaraan pendidikan.
MODUL 2
KB 1.
Indonesia
4
A. Makna dan Jenis Pelayanan Pendidikan Bagi ABK
a. Perihal/cara melayani
c. kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa
Di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengumumkan. Bahwa tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajaran. Pada tahun 2003 pemerintah mengeluarkan undang-
• Dalam undang – undang tersebut dikemukakan hal- hal yang erat hubungan dengan
• Bab 1( pasal 1 ayat 18 ) Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang
harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan
pemerintah daerah
• Bab IV ( pasal 5 ayat 1 ) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial atau memiliki potensi kecerdasan.
5
B. Sejarah Perkembangan
Pendidikan khusus tumbuh dari satu kesadaran awal bahwa beberapa anak
membutuhkan sejenis pendidikan yang berbeda dari pendidikan biasa agar dapat
mengembangkan potensi mereka. Akar dari kesadaran ini dapat ditelusuri di Eropa pada
tahun 1700-an ketika para pionir tertentu mulai membuat upaya-upaya terpisah untuk
didirikan di Amerika Serikat untuk mengajar penyandang cacat terbanyak di awal 1800-an.
Hal ini membuat Amerika Serikat menjadi negara yang memimpin negara-negara lain
• Dewasa ini, peran lembaga pendidikan sangat menunjang tumbuh kembang dalam
mengolah system maupun cara bergaul dengan orang lain. Selain itu lembaga
pendidikan tidak hanya sebatas untuk system bekal ilmu pengetahuan, namun juga
• Lembaga pendidikan tidak hanya ditunjukkan kepada anak yang normal saja, tapi
pertama untuk anak tunanetra, tunagrahita tahun 1927 dan untuk tunarungu tahun
6
• Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan, Pemerintah RI mengundang-
dan pengajaran luar biasa diberikan dengan khusus untuk mereka yang
membutuhkan (pasal 6 ayat 2) dan untuk itu anak-anak tersebut berhak dan
sekolah baru yang khusus bagi anak-anak penyandang cacat, termasuk untuk anak
tunadaksa dan tunalaras yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).
System pendidikan dimana anak berkelainan terpisah dari system pendidikan anak
7
- Metode pembelajaran yang khusus sesuai dengan kondisi dan kemampuan anak
- Sosialisasi terbatas
Pengertian :
• Sistem Pendidikan Integrasi adalah sistem pendidikan luar biasa yang bertujuan
kesempatan mengikuti proses pendidikan bersama dengan siswa normal agar dapat
pendidikan
tinggi
• c. Pendidikan Inklusi
8
Pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus yang dididik
Di DKI Jakarta tahun 2015 sudah menyatakan bahwa seluruh sekolah negeri
• Salah satu kelompok yang paling tereksklusi dalam memperoleh pendidikan adalah
siswa penyandang cacat. Tapi ini bukanlah kelompok yang homogen. Sekolah dan
Program Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Tahun 2006 dan Pembinaan
1) Tuna Netra
2) Tuna Rungu
9
9) Autis
11)Indigo
mengkoordinasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa penyandang cacat dalam
program yang sama, dari satu jalan untuk menyiapkan pendidikan bagi anak penyandang
• Pelayanan Pendidikan tidak dapat dilakukan satu orang tetapi melibatkan banyak
pihak
- Psikolog sekolah
10
- dokter dari beberapa spesialis
- perawat sekolah
MODUL 3
A. Pengertian
b. Versi Indonesia
mereka mendefinisikan oleh orang orang profesional mampu mencapai profesi yang
`
B. Dampak Keberbakatan
1. Aspek Akademik
2. Aspek sosial/emosi
11
a) Diterima oleh teman sebaya
d) Memiliki kejujuran
e) Tenggang rasa
i) Memiliki humor
- mengembangkan kreativitas
12
- membutuhkan keserasian antara kemampuan dng pengalaman belajar.
- adaptasi program
- strategi pembelajaran
1. Kelas pengayaan
2. Guru konsultan
4. Studi mandiri
5. Kelas khusus
6. Sekolah khusus
Adaptasi program
13
3. Pencanggihan materi pelajaran (diberikan materi yang lebih tinggi agar tertantang )
- kurikulum plus
- Kurikulum berdeferensiasi
1. Strategi Pembelajaran
lebih.
2. Model Layanan
- fleksibelitas,
- originalitas,
- keterbukaan thd
masalah
14
- pemecahan masalah
MODUL 4
TERJADINYA KETUNANETRAAN
percaya bahwa bila orang kehilangan penglihatannya, maka hilang pulalha semua
peglihatan itu tersedia bagi semua orang,dan hanya apabila sumber utama informasi
yang berkaitan dengan indra penglihatan itu berkurang, maka sumber –sumber lain
sebagaimana dipersepsikan masyarakat awam dan bahkan juga tidak benar bahwa
indra pendengaran ,perabaan, dan penciuman orang tunanetra otomatis lebih tajam
15
informasi yang dipersepsi melalui organ-organ pengindraan itu melewati 3 prosesor
tetesan air dari keran yang bocor ,desau computer yang lupa tidak dimatikan ,atau
desis kompor gas yang belum dimatikan secara sempurna . Oleh karena itu, tanpa
menggunakan indra penglihat ,seorang tunanetra dapat menyadari apa yang sedang
dilakukan oleh orang-orang disekitar Anda-melalui sumber informasi bunyi yang ada.
dapat membedakan aroma took makanan ,took pakaian ,took sepatu,toko obat.
gangguan mata yang dialami ,bentuk pengaruh cahaya terhadap mata, dan durasi
menggunakan ingatan visual (peta mental) ,ingatan kinestetik ,serta persepsi obyek.
indranya dan tidak seluruh fungsi indra penglihatan dapat digantikan dengan
16
mengoptimalkan fungsi indra –indra lain.Oleh karena itu,dalam situasi tertentu orang
bantuan ,sebaiknya orang awas bertanya dulu apakah dia membutuhkan bantuan atau
tidak.
MODUL 5
GANGGUAN KOMUNIKASI
layanan umum dan khusus.Layanan umum merupakan layanan yang diberikan kepada
17
integrase /terpadu.Sistem segregasi merupakan sisitem pendidikan yang terpisah dari
anak tunarungu melalui sekolah khusus (SLB-B),SDLB,dan kelas jauh atau kelas
/normal ,akan tetapi dalam pelaksanaanya,harus bersifat visual ,artinya lebih banyak
tunarungu sama dengan siswa mendengar atau normal,yaitu untuk mengukur tingkat
peguasaan materi pelajaran,serta untuk umpan balik bagi guru.Kegiatan evaluasi bagi
atas dua macam, yaitu alat evaluasi umum yang digunakan dalam pembelajaran
dikelas biasa dan alat evaluasi khusus yang digunakan dalam pembelajaran dikelas
gangguan komunikasi dan hambatan lain yang dialami anak tersebut,karna banyak
gangguan komunikasi yang merupakan hambatan peyerta bagi hambatan utama yang
18
dialami anak.Mereka meperoleh layanan pendidikan sesuai dengan hambatan
MODUL 6
TUNAGRAHITA
perilaku adaptif ,dan terjadi selama periode perkembangan (sampai usia 18 tahun)
dan remaja.
19
MODUL 7
1. Kebutuhan pidikan anak tunalaras dapat dipenuhi dengan cara menata lingkungan
sekolah yang kondusif, agar anak tidak berkembang kearah tunalaras dan
harmonis dalam hubungan, penuh perhatian, menerima apa adanya dan terbuka,
serta teladan yang baik akan mengantarkan anak untuk mencapai keberhasilan
pendidikannya.
3. Teknik pendekatan atau cara mengatasi masalah perilaku anak tunalaras adalah
gabungan dari beberapa teknik atau model diatas. Seperti teknik perawatan dengan
4. Hiperaktivitaas mempunyai ciri gerak yang terlalu aktif, tidak bertujuan, tidak mau
diam, suka mengacau teman, mudah tersinggung, dan sulit memperhatikan dengan
keracunan serbuk timah, kekurangan gizi, minuman keras, dan mengonsumsi obat
5. Beberapa teknik utama mengatasi perilaku yang menyimpang pada anak hiperaktif
20
6. Distrakbilitas merupakan kesulitan memusatkan perhatian pada stimulus yang
keterlambatan perkembangan.
8. Anak dikatakan implusif jika cenderung menuruti kemauan hatinya dan terbiasa
bereaksi cepat tanpa berpikir panjang dalam situasi sosial maupun pada tugas-tugas
perilaku yang dipelajari dari lingkungan, salah asuh, fan trauma kehidupannya.
MODUL 8
informal. Tes-tes yang digunakan untuk mengasesmen secara formal antara lain
tes survey dan tes diagnostic, sedangkan jenis asesmen informal antara lain:
membaca.
dibedakan atas program delivery (menyerahkan kasus pada orang yang ahli
21
bidangnya) dan program kurikuler yang dilakukan dengan pengajaran remedi
(remedial teaching).
Asesmen terdiri dari asesmen formal dan informal. Salah satu asesmen formal
Diagnostic yang dikemukakan oleh Hammill & Leigh (1983) untuk anak usia
ratusan.
22
5) Setiap bilangan yang lebih kecil merupakan pengurangan dari bilangan
menggunakan teknik diagnostic interview dan tes yang disusun oleh guru itu
sendiri.
matematika harus sistematis, yaitu harus sesuai dengan urutan dari tingkat
MODUL 9
Tindak lanjut hasil asesmen adalah pengembangan program yang diawali dengan
penetapan jenis pelayanan pendididkan yang dibutuhkan siswa. Penetapan jenis layanan
23
4. Mendiskripsikan kesenjangan antara kemampuan ideal dengna kemampuan nyata.
dikembangkan dengan bentuk Program Pengajaran Individual (PPI). PPI memuat identitas
siswa secaa jelas lengkap dengan masalah dan kemmapuan yang dikuasai, serta dilengkapi
dengna komponen rancangan pembelajaran, yaitu tujuan, materi, kegiatan, dan penilaian.
Bagi anak-anak tertentuyang tidak mungkin ditangani oleh guru, perlu dilakukan
tindakan referral, yaitu merujuk atau mengirim siswa ke ahli lain untuk asesmen dan
berbagai hal yang diperlukan seperti jadwal, materi dan media, serta lembar observasi.
Penilaian program dilakukan selama layanan pendidikan diberikan dan pada akhir
program. Hasil penilaian dalam proses digunakan untuk mengkaji ulang seluruh komponen
program. Kolaborasi dengan anggota tim dilakukan sejak perencanaan sampai dengan
penilaian program.
24